Disusun Oleh:
CENI MERTI
P1337420921191
1. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik
jantung. Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar ke
jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini akan menyebar
ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke dalam jantung
akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi potensial aksi.
Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase yang terjadi, yaitu
depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika gelombang
rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju
miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah
pemulihan listrik kembali.
2. Indikasi
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik
jantung. Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar ke
jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini akan menyebar
ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke dalam jantung
akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi potensial aksi.
Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase yang terjadi, yaitu
depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika gelombang
rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju
miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah
pemulihan listrik kembali.
1. Indikasi
1. Adanya anamnesis penyakit jantung
2. Terlihatnya TTV yang berbeda dari TTV normal:
a. Pergerakan dada yang tidak seimbang
b. Bunyi jantung 3 dan 4
3. Nyeri pada dada
4. Intoleransi aktivitas.
1. Pengertian
Melakukan tindakan pengambilan sampel darah arteri digunakan terutama untuk
pemeriksaan analisa gas darah (AGD) arteri.
2. Indikasi
Analisis gas darah dilakukan untuk untuk mengetahui bila darah terlalu asam (asidosis)
atau basa (alkalosis), serta untuk mengetahui apakah tekanan oksigen dalam darah
terlalu rendah (hipoksemia) atau tekanan karbon dioksida terlalu tinggi (hiperkarbia)
3. Alat dan Bahan
1. Spuit 3 cc
2. Alkhol swab
3. Spuit aspirasi 0,5 ml heparin
4. Sistematika Prosedur
1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized. Jumlah
antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan biarkan
kering
3. Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau bantal
kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o untuk
femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera tutup ujung
jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar darah bercampur
heparin
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5 menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau diletakkan
ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan suhu 1–5°C) untuk
meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.
Jika muncul keluhan pusing, dada berdebar, atau gelisah saat menggunakan obat, hentikan
pengobatan sejenak. Setelah 5 menit, gunakan kembali nebulizer, tetapi cobalah untuk
bernapas lebih perlahan. Bila keluhan masih juga muncul, hentikan penggunaan nebulizer
dan segera konsultasikan ke dokter.