Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PROSEDUR KHUSUS

Prosedur EKG Pada Tn. K Dengan Sinus Bradikardi

Di IGD RSU Ken Saras, Kab. Semarang

Disusun oleh :

Fayruz Zahrotin Niswah

P.1337420615029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI S-1 TERAPAN KEPERAWATAN SMG

2018
A. Definisi EKG

Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik


jantung (Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan
menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini
akan menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke
dalam jantung akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi
potensial aksi.

Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase yang terjadi,
yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika gelombang
rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju
miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah
pemulihan listrik kembali..

B. Indikasi
1. Adanya anamnesis penyakit jantung
2. Terlihatnya TTV yang berbeda dari TTV normal:
a. Pergerakan dada yang tidak seimbang
b. Bunyi jantung 3 dan 4
3. Nyeri pada dada
4. Intoleransi aktivitas.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan EKG adalah:
1. Elektrokardiogram
2. Elektroda ekstremitas
3. Elektroda isap (“suction electrode”)
4. Kabel penghubung klien dan kabel penghubung tanah (“grounding”)
5. Kapas dan alkohol
6. Elektrolit jelly

D. Sistematika Prosedur
1. Persiapan Pasien:
 Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
 Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang
selama perekaman.
2. Cara Menempatkan Elektrode
 Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan
manset, beri jelly kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.
 Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri
searah dengan telapak tangan.
 Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
 Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang
sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
 Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
a. Merah (RA / R) lengan kanan
b. Kuning (LA/ L) lengan kiri
c. Hijau (LF / F ) tungkai kiri
d. Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
 Hubungkan kabel dengan elektroda:
a. Kabel merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kanan
b. Kabel kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri
c. Kabel hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
d. Kabel hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan
 Bersihkan pula permukaan kulit di dada klien yang akan dipasang elektroda
prekordial dengan kapas alkohol dan beri jelly pada setiap elektroda,
pasangkan pada tempat yang telah dibersihkan.
 Hubungkan kabel dengan elektroda:
a. C1 : untuk Lead V1 dengan kabel merah
b. C2 : untuk Lead V2 dengan kabel kuning
c. C3 : untuk Lead V3 dengan kabel hijau
d. C4 : untuk Lead V4 dengan kabel coklat
e. C5 : untuk Lead V5 dengan kabel hitam
f. C6 : untuk Lead V6 dengan kabel ungu
Pada C2 dan C4 merupakan titik-titik untuk mendengarkan bunyi jantung I
dan II.
3. Cara Merekam EKG
 Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
 Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :
a. Kalibrasi 1 mv (10 mm)
b. Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah
kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut-turut dan periksa
apakah 10 mm
 Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara
berturut-turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4,
V5, V6. Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula
sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG.
 Rapikan pasien dan alat-alat.
 Catat di pinggir kiri atas kertas EKG: Nama pasien, Umur, Tanggal/Jam,
Dokter yang merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah.
 Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa.

E. Hasil Pelaksanaan
1. Hasil dari pemeriksaan EKG didapatkan hasil Tn. K mengalami sinus bradikardia
dan dispneu.
2. Hasil dari pemeriksaan tanda vital :
a. TD 125/75 mmHg
b. RR 24x/mt
c. HR 46x/mt
d. SpO2 97%
3. Setelah dilakukan pemeriksaan EKG, Tn. K diberikan terapi berupa :
a. Infus RL 20 tpm
b. Inj. Ondansetron 8 mg/4ml IV
c. Inj. Ranitidin 25 mg/ml IV
d. Inj. Sulfas Atropin 0.5mg/ml IV
e. Terapi oksigenasi nasal 4L/mt
F. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Hal yang diperhatikan
1. Status kesehatan klien, pantau setiap saat
2. Pemasangan EKG harus sesuai dengan cara yang benar
3. Pasien diusahakan jangan terkena besinya, jangan batuk, dan tidak mengobrol,
karena akan mempengaruhi hasil EKG.
Hal-hal Penting yang Harus Dicatat
1. Nama pasien
2. Status klien (usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, tekanan darah)
3. Tanggal/Jam
4. Dokter yang merawat
5. Yang membuat perekaman pada kiri bawah
6. Rekam Medik pasien
7. Frekuensi jantung per menit
8. Irama jantung
9. Gelombang P
10. Interval P-R
11. Kompleks QRS
12. Gelombang T
13. Gelombang U
14. Kelainan EKG yang ditemukan

Anda mungkin juga menyukai