PROPOSAL
OLEH
1. Diana Kartika
2. Rafna Loeref
3. Leli Novita Sari
4. Shinta Yunika Sari
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
A. Pengertian Elektrokardiogram
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan
rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan
konduktif khusus jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari
simpul SA kemudian dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan
impuls inilah yang akan direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa
kelistrikan jantung
Dalam EKG perlu diketahui tentang sistem konduksi (listrik jantung), yang
terdiri dari:
1) SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel
dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls
(rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 - 100 kali permenit kemudian menjalar
ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
2) AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-
sel dalamAV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih
rendah dan pada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit. Oleh karena AV Node
mengeluarkan impuls lebih rendah, makadikuasai oleh SA Node yang
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impulsakan
dikeluarkan oleh AV Node.
3) Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ) Setelah melewati kedua cabang
ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut
purkinye.
4) Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari
sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel
akan dirangsang. Diventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang
secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kali permenit.
B. Tujuan Elektrokardiogram
Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan
ventrikel
6. Menilai fungsi pacu jantung
3. Lokasi jantung inferior : II, III, dan aVF kurva EKG Gelombang EKG terdiri
dari gelombang PQRST
a. Gelombang P
1) Gelombang P merupakan gambaran proses depolarisasi atrium
(atrium berkontraksi)
2) Lebar kurang dari 0,12 detik
3) Tinggi kurang dari 0,3 mVolt
4) P selalu positif di lead II 5. P selalu negatif di lead aVR
b. Gelombang QRS
1) Gelombang QRS merupakan gambaran proses depolarisasi
ventrikel (ventrikel berkontraksi)
2) Lebar 0,06 – 0,12 detik
3) Tinggi tergantung lead
4) Gel Q merupakan defleksi negatif I dari gel QRS
5) Lebar gel Q kurang dari 0,04 detik
6) Dalamnya gel Q kurang dari 1/3 R
7) Q yang tidak normal adalah Q patologis
8) Gel R merupakan defleksi positif I sesudah Q dari gel QRS
9) Gel S merupakan defleksi negatif sesudah gel R
c. Gelombang T
1) Gelombang T merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel
d. Interval PR
1) Diukur dari permulaan gel P sampai permulaan gel QRS
2) Normal antara 0,12 – 0,20 detik
3) Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan
jalannya impuls melalui berkas his sampai pada permulaan
depolarisasi ventrikel
4) Nilai klinis untuk mengetahui apakah hantaran impuls di berkas his
normalatau mengalami gangguan
e. Segmen ST
1) Diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T
2) Nilai klinis untuk mengukur adanya infark atau iskhemik
4. Langkah Analisa EKG Strip
a. Tentukan irama impuls
1) Normal : Reguler (jarak antara pucak R – R – R – dst
adalah sama
2) Abnormal: Irreguler (jarak anatara puncak R – R – R dst
adalah tidak sama
b. Tentukan nilai Heart Rate (HR)
1) Normal : 60 – 100 x/menit, HR = 300 / ∑ kotak besar
(irama harus reguler)
2) Abnormal: < 60 x/menit = bradikardi, > 100 x/menit =
takikardi, HR = ambil EKG 6 detik (± 30 kotak besar),
hitung R x 10
c. Tentukan gelombang P
1) Normal : gelombang P ada 1 gelombang, P di ikuti 1
gelombang QRS = sinus
2) Abnormal: gelombang P ada / terbalik = gelombang
juntional dengan syarat lebar QRS dalam batas normal
(0,006 detik – 0,12 detik), gelombang P ada tetapi lebih
dari, yaitu apabila bentuk gelombang P tajam tajam seperti
mata gergaji disebut = atrial flater dan apabila bentuk
gelombang P keriting / bergelombang = atrial vibrilasi
d. Tentukan P – R interval
1) Normal : 0,12 detik – 0,20 detik
2) Abnormal: > 0,20 detik = gelombang AV-Block, AV-
Block derajat 1 (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
selalu diikuti QRS, irama reguler), AVBlock derajat 2 tipe I
(NEKENBACH) (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
= tidak selalu diikuti QRS, irama reguler), AV- Block
derajat 2tipe II (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
tidak selalu diikuti QRS, irama reguler), dan AV- Block
derajat 3 (TAVB) (P – R interval > 0,20 detik, gelombang
P teratur, gelombang QRS teratur, antara P an QRS tidak
ada hubungan).
e. Tentukan lebar QRS
1) Normal : 0,06 – 0,12 detik
2) Abnormal: < 0,06 detik = QRS menyempit = gelombang
supra ventrikel, > 0,12 detik = QRS melebar = bentuk
gelombang ventrikel / ventrikuler
f. Tentukan bentuk gelombang
1) Normal : sama
2) Abnormal : tidak sama = ekstra sistole, analisa gelombang
yang tidak sama (apabila lebar QRS , 0,06 detik = supra
ventrikel ekstra sistole (SVES) dan apabila > 0,12 detik =
ventrikel ekstra sistole (VES))
BAB III
KASUS
Seorang pria dengan inisial Tn. R berusia 57 tahun masuk ke ruangan CVCU
RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 26 Juni 2023 Jam 11.00 Wib dengan
diagnose Stemi datang dengan rujukan RS BMHS, pasien masuk dengan keluhan
nyeri dada semakin memberat sejak 3 sampai 5 jam sampai sekarang, nyeri dada
sebelah kiri menjalar ke punggung, keringat dingin,mual dan muntah 2 kali. Sebelum
masuk ke rumah sakit klien mengeluh nyeri dada dan sesak napas sejak 3 sampai 5
jam sampai sekarang. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 Juni 2023 klien
napas,RR: 29x/menit, klien mengeluh nyeri dada, klien mangatakan nyeri dada
sebelah kiri menjalar ke punggung, skala nyeri 3, klien mangatakan nyeri hilang
timbul, pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, pasien tampak berkeringat
dingin, pasien terpasang mask NRM 5 LPM, saturasi pasien 98%, pasien terpasang
kateter urin, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan, terdengar bunyi napas ronchi,
TD: 158/98 mmHg, nadi: 107 x/menit, suhu: 36 derajat celcius,BB: 80 kg, TB: 170
cm , infus terpasang NACL O,9% cc/8 jam, CRT > 3 detik, akral teraba dingin, urine
450 cc/jam.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Setelah mengetahui pemeriksaan EKG diharapkan kepada
mahasiswa agar dapat mengusai dan mengetahui cara menganalisis hasil
EKG untuk menentukan jenis
DAFTAR PUSTAKA
RSUP.DR.M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TERBIT19 APRIL
PROSEDUR 2021
OPERASIONAL
Dr.dr.Yusirwan,Sp.B,Sp.BA(K),MAR
SNIP.196211221989031001
PENGERTIAN Elektrokardiogram (EKG) adalah tes atau pemeriksaan untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi
impuls listrik (Elektrokardiograf).
TUJUAN Sebegai acuan penerapan langkah-langkah dalam tindakan perekaman
Gambaran jantung dengan menggunakan mesin
(Elektrokardiogram/EKG).
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur UtamaNomor
YR.01.02/XVI.I/563/2018 tentang Penduan Mengidentifikasi Pasien
dengan Benar.
2. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
YR.01.02/XVI.I/210/2018 tentang Penduan Kebersihan Tangan.
3. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
KO.03.02/XVI.I/336/2018 tentang Penduan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
4. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor YR.01.02/XVI.I/366/2018
Tentang Pedoman Kerja Kommite Keperawatan.
PROSEDUR a. Tandai areaV1-V6 dengan spidol
b. Keempat ekstermitas yang dipasang alat elektroda dioles dengan
air
c. Serta didaerah perekaman prekardial
d. Pasangkan kabel sesuai
1) Ekstermitas tangan kanan: warna merah(RA)
2) Ekstermitas tangan kiri: warna kuning (LA)
3) Ekstermitas kaki kanan: warna hitam (RL)
4) Ekstermitas kaki kiri: warna hijau (LL)
e. Tentukan daerah precardial dan berikan pas yang dibasahi aquadest
sesuai dengan lokasi sadapan:
1) V1: RIC IV garis sterna kanan
2) V2: RIC IVgaris sterna kiri sejajar dengan IV
3) V3: pertengahanV2danV4
4) V4: RIC V garis midclavicula kiri
5) V5: sejajar V4 garis aksila depan/pertengahan V4 dan V6
6) V6: sejajar V5 garis aksila tengah
f. Pasang elektroda dada dengan menekan balon penghisap
g. Hidupkan EKG dengan menekan tombol power
h. Setting kecepatan mesin 25mm/det, kalibrasi 1m Vanauto 1 bila
bekerja secara automatic
i. Lihat tampilan EKG di layar dan buat rekaman EKG dengan tekan
start
j. Lepaskan elektroda seteleh print out gambaran EKG keluar dari
mesin EKG
k. Bersihkan dada dan keempat ekstermitas pasien dengan kerta tissue
l. Rapikan kembali pakaian pasien
m. Beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai
n. Matikan mesin EKG dan alat dirapikan
o. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
p. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dihasil rekaman
EKG seperti nama pasien. no MR, dan tanggal lahir (tempel sticker
identitas pasien). Tanggal dan jam perekaman dan nama yang
q. Melakukan perekaman EKG.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan Keperawatan di RSUP.Dr.M. Djamil
DOKUMEN TERKAIT Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Teori,dan Aplikasi Dalam
Praktik,2001.
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN
Nama :
Umur :
Alamat :
Mengetahui
Pembimbing Yang Bersangkutan
( ) ( )
STIKesMERCUBAKTIJAYAPADANGPROGRAMSTUDIPROFESINERS
Alamat : Jalan jamal jamil Pondok Kopib Siteba-Padang 25146Telp.
(0751)4423295e.mail:
DAFTAR HADIR DOPS
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Jam :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.