Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN DASAR II

“ ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG)”
Dosen pengampuh : Ns. Rizkan H. Djafar, S.Kep., M.Kep

Di susun oleh :

KELOMPOK 5

1. Siti Aisyah Abidjulu 1901095


2. Salim Mahagia 1901096
3. Vira yuniar kamasi 1901082
4. Supriyanti Umaternate 1901065
5. Cinta Tiara 1901076
6. Nur Ainie Rabiasa 1901074
7. Andiyanto Monoarfa 1901067

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado


Program studi S1 Keperawatan
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah
tentang “EEG” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang
Pengertian, cara kerja, tujuan dan manfaat, persiapan pasien, prosedur, dan contoh gambar (alat
dan hasil) EEG.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Rizkan H. Djafar, S.Kep,.
M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Dasar II yang telah memberi tugas ini sehingga
kami dapat memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami membuat dan
menyelesaikan makalah ini.
kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak
kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada
pihak pembaca jika terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain
yang tidak berkenan di hati pembaca, karena hingga saat ini kami masih dalam proses belajar.
Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Manado, Maret 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I:PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II:PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian EEG................................................................................................................3

2.2 Cara kerja EEG.................................................................................................................4

2.3 Tujuan dan Manfaat Pemeriksan EEG.............................................................................5

2.4 Persiapan pasien untuk pemeriksaan EEG.......................................................................6

2.5 Prosedur persiapan pemeriksaan EEG..............................................................................8

2.6 Contoh gambar (alat dan hasil) EEG................................................................................9

BAB III:PENUTUP.................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

3.2 Saran...............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu


persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa
badannya yang mengalami penyakit kesehatan, maka dokter atau pakar kesehatan akan
memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan pelaksana diagnosa
digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar diharapkan dapat membantu
memahami dan menganalisa keadaan pasien dan menemukan penyakit yang diderita
pasien itu. Sistem pakar diharapkan juga untuk menghasilkan dugaan atau hasil
diagnosa yang sama dengan diagnosa yang dilakukan oleh seorang ahli. Tujuan utama
sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli maupun pakar, tetapi
untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang ahli di
bidangnya (Andri Saputra ; 2011 :203). Sistem pakar bisa diterapkan dalam bidang
kedokteran untuk penanganan penyakit epilepsi. Diagnosis epilepsy merupakan masalah
tersendiri karena membuat diagnosis epilepsi secara rutin memerlukan pengetahuan
klinis dan ketrampilan yang khusus. Dengan mengenali serangan kejang dan membuat
diagnosis yang benar dapat menjadikan pengobatan lebih efektif. Pada kebanyakan
pasien epilepsi, diagnosis dapat dibuat dengan mengetahui secara lengkap riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan neurologi, pemeriksaan

elektroensefalografi dan pencitraan otak. Akan tetapi pada pasien epilepsi


tertentu diperlukan pemeriksaan melalui rekaman video –EEG. Makalah ini
menjelaskan suatu pendekatan cara membuat diagnosis dan evaluasi pasien epilepsi
yang datang berobat ke klinik(Utoyo Sunaryo ; 2012 : 1).Berdasarkan kelemahan sistem
yang sedang berjalan yaitu masih belum berkembang sebuah aplikasi sistem pakar
dalam menentukan kemungkinan penyakit epilepsi sehingga dapat dilakukan
penanganan lebih lanjut dan tidak adanya implementasi metode Teorema Bayespada
penerapan sistem pakar penyakit epilepsi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan
penyebab penyakit epilepsiMencermati hal-hal diatas maka penulis tertarik membangun
aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam menentukan kemungkinan penyebab
pada epilepsi, sehingga para masyarakat dapat membedakan antara keluhan sederhana
yang dapat ditangani sendiri secara mandiri dan masalah darurat yang memerlukan

1
penanganan medis secepat mungkin. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena
mereka mendapat pengetahuan tentang seberapa aman mereka dapat mengatasi masalah
epilepsi mereka secara mandiri dan seberapa perlu mereka membutuhkan dokter untuk
menangani epilepsi mereka sehingga dapat diketahui penanganan lebih lanjut. Maka
penulis mengangkat sebuah judul “Mendiagnosa Penyakit Epilepsi Menggunakan
Metode Theorema Bayes”

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian dari EEG?
2. Bagaimana cara kerja dari EEG?
3. Tujuan dan manfaat pemeriksaan EEG?
4. Persiapan pasien untuk pemeriksaan EEG?
5. Prosedur persiapan pemeriksaan EEG?
6. Contoh gambar (alat dan hasil) EEG?
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Dasar II
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui:
1. Pengertian dari EEG.
2. Cara kerja EEG.
3. Tujuan dan manfaat EEG.
4. Persiapan pasien untuk pemeriksaan EEG
5. Prosedur persiapan pemeriksaan EEG
6. Contoh gambar (alat dan hasil) EEG

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian EEG

Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit


kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam
neuron otak. Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik
spontan dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari
banyak elektroda yang dipasang di kulit kepala.

Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari


otak dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu
menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain menjelaskan bahwa
EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang
elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya
gangguan fisiologi fungsi otak.

2.2 Cara kerja EEG

Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang dipasang
oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan secara
berpasangan di atas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu
elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, perbedaan voltase
ini akan menggerakkan pena. Jika pada bagian otak bermuatan negative dan satunya
lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak ke bawah. Jika situasinya
terbalik, pena akan bergerak ke atas. Jika tidak ada arus dari kedua bagian otak di
bawah elektroda mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis datar.
Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur baik
kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi. Pemeriksaan ini berlangsung
selama 45-47 menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit. Jika
seseorang tegang, EEG akan menunjukkan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan
bervoltase rendah. meski demikian, pola ini mirip dengan pola pada orang yang tenang,
yang melakukan tugas mental seperti menghitung. Dengan demikikian bila seseorang

3
tegang ketika melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukkan otak terangsang tetapi
tidak menunjukkan apa yang merangsangnya.

2.3 Tujuan dan manfaat pemeriksaan

Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain
menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk
rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk
mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.

2.4 Persiapan pasien untuk pemeriksaan EEG

Pemeriksaan EEG juga bisa digunakan untuk mengonfirmasi kematian otak pada seseorang
yang koma persisten. EEG berkelanjutan digunakan untuk membantu menemukan tingkat
anestesi yang tepat diberikan pada orang yang tengah koma. Lantas, apa saja persiapan
yang perlu dilakukan sebelum menjalani tes electroencephalography?

 Hindari Kafein

Sebelumnya menjalani pemeriksaan ini, sebaiknya hindari makanan atau minuman yang
mengandung kafein, seperti kopi, teh, coklat, dan soda. Pasalnya, asupan kafein pada tubuh
sebelum pemeriksaan EEG bisa memengaruhi hasil yang dikeluarkan. Kafein bisa
memengaruhi stimulasi perubahan gelombang EEG.

 Cuci Rambut

Karena alat pendeteksi akan direkatkan pada kulit kepala, pastikan untuk mencuci
rambut pada malam atau satu hari sebelum pemeriksaan dilakukan. Namun, hindari
menggunakan produk selain sampo, seperti kondisioner, krim rambut, semprotan,
ataupun gel penataan. Produk-produk tersebut bisa mempersulit proses penempelan
elektroda pada kulit kepala.

 Kontrol Kadar Gula

Sebelum melakukan pemeriksaan EEG, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang


mengandung gula tambahan berlebih. Hal itu bertujuan untuk mengontrol kadar gula

4
dalam darah tetap seimbang. Pasalnya, gangguan pada kadar gula darah ternyata bisa
menyebabkan perubahan pada pola gelombang otak, yang artinya juga akan
memengaruhi hasil pemeriksaan.

 Minum Obat

Kamu tetap bisa mengonsumsi obat rutin seperti biasanya, kecuali diperintahkan dokter.
Pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan menyarankan hal yang berbeda agar
pemeriksaan EEG berjalan lancar.

 Atur Waktu Tidur

Pada beberapa kondisi, seseorang mungkin akan diharuskan untuk tidur selama tes EEG
berlangsung. Jika itu yang dibutuhkan, kamu mungkin harus mengatur waktu tidur
sebelum melakukan pemeriksaan. Bisa jadi, kamu akan diminta untuk tidur lebih sedikit
atau menghindari tidur sebelum pemeriksaan dilakukan.

Setelah menjalani pemeriksaan dan perekaman aktivitas otak dinyatakan selesai,


biasanya kamu sudah diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Setelah
pemeriksaan, teknisi akan melepaskan elektroda dan penutupnya dari kulit kepala. Pemeriksaan
ini seharusnya tidak memberi efek samping tertentu, jika tidak disertai obat penenang.

Jika kamu menggunakan obat penenang, mungkin obat membutuhkan waktu untuk
mulai hilang. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pastikan untuk meminta bantuan
seseorang untuk mengantar pulang setelah menjalani tes. Hindari melakukan aktivitas berat dan
jangan mengemudi selama sisa hari.

2.5 Prosedur persiapan pemeriksaan penunjang

a.  Persiapan pasien


1)  Penyuluhan kesehatan
a) Penderita diberitahu hal-hal yang akan dilakukan. EEG akan dikerjakan diruangan yang
aman (laboratory diagnostik) oleh teknisian EEG. Didalam ruanga penderita akan dipasang
elektroda sebanyak 16-24 dengan pasta, elektroda yang kecil tersebut akan dihubungkan
dengan mesin EEG, tunjukkan melalui gambar atau video cassate bila memungkinkan..

5
b)  Menganjurkan pada pasien untuk membebaskan rasa gelisah selama 45-60 menit,
pemasangan alat bukan merupakan alat yang berbahaya.
c) Melakukan pendekatan kepada pasien untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stres,
kecemasan atau gemetaran akibat pemasangan elektroda.
d)  Menjelaskan kepada pasien bahwa pada waktu pemeriksaan  harus dalam keadaan relaksasi
sempurna, duduk atau tiduran dengan tanpa gerakan sedikitpun sehingga mendapatkan hasil
yang baik.
e)   Anjurkan pasien mengikuti perintah petugas selam proseur, antara lain:
-          hiperventilasi selam 3-5 menit
-          usahakan untuk tetap dapat menutup mata

2)  Fisik
a. Obat-obatan depresan susunan saraf pusat (alkohol atau tranqualizer)  atau stimulan  tidak
diberikan selama 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan karena akan memberikan
pengaruh terhadap aktivitas listrik otak. Dokter akan memberikan instruksi untuk
pemberian anti konvulsi bila perlu 24 – 48 jam sebelum tindakan.
b. Cairan yang mengandung caffein seperti kopi, cokelat dan the tidak diberikan selama 24 jam
sebelum tindakan dilakukan
c.   Rambut harus bersih, bebas dari spray, minyak lotion dan hair fastener.
d. Pasien harus makan pagi sebelum melakukan pemeruiksaan, karen ahipoglikemia
menyebabkan ketidak normalan potensial listrik.
3)   Pelaksanaan / Prosedure Tindakan EEG
a)   Posisi pasien berbaring, ciptakan suasana sedemikian rupa  sehingga nyaman bagi pasien
b)  Petugas EEG menempelkan 14-16 elektroda pada lokasi yang spesifik pada kulit kepala
serta menghubungkannya. Melalui kawat penghubung ke mesin/alat EEG.
c) Pencetakan garis dasar (gambar dasar) dihasilkan mengikuti 3 urutan pemeriksaan yaitu
hiperventilasi, stimulasi “photic” dan tidur.
Hiperventilasi :
Pasien dianjurkan untuk melakukan hiperventilasi dengan cara mengambil nafas 30-40 
nafas melalui mulut setiap menitnya selama 3-5 menit. Perlu diingat kenaikan PH serum
kira-kira 7,8 akan menaikkan rangsangan neuron dan akan menyebabkan serangan aktivitas 
pada pasien epilepsi
Photic stimulasi :

6
Cahaya yang silau difokuskan kepasien dimana pasien dianjurkan untuk menutup matanya .
stimulasi ini akan menyebabkan aktivitas serangan bagi pasien yang mempunyai
kecenderungan mendapat serangan
Tidur :
Pasien dianjurkan untuk tidur, jika pasien tidak bisa tidur dapat diberikan hipnotik yang
bekerjanya cepat. Hasil perekaman dari aktifitas listrik tersebut diinterpretasikan oleh
neurologi.
4)   Setelah tindakan
-    bersihkan dan cuci rambut pasien
-    ciptakan lingkungan yang tenang sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang
-  berikan posisi tidur yang baik dan perhatikan pernafasan pasien terutama yang
menggunakan obat hipnotik
-  observasi aktivitas kejang bagi pasien yang cenderung untuk mendapat serangan kejang.

2.6 Contoh gambar ( alat dan hasil)

1) Hasil pemeriksaan EEG

2) Alat pemeriksaan EEG

7
8
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak
dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu menunjukkan
tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah
pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di
otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak

3.2.SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=makalah+elektroensefalografi

https://id.wikipedia.org/wiki/Elektroensefalografi

https://www.halodoc.com/ini-prosedur-melakukan-pemeriksaan-electroencephalography

https://www.halodoc.com/ini-persiapan-sebelum-pemeriksaan-electroencephalography

10

Anda mungkin juga menyukai