“ ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG)”
Dosen pengampuh : Ns. Rizkan H. Djafar, S.Kep., M.Kep
Di susun oleh :
KELOMPOK 5
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I:PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II:PEMBAHASAN...........................................................................................................3
BAB III:PENUTUP.................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penanganan medis secepat mungkin. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena
mereka mendapat pengetahuan tentang seberapa aman mereka dapat mengatasi masalah
epilepsi mereka secara mandiri dan seberapa perlu mereka membutuhkan dokter untuk
menangani epilepsi mereka sehingga dapat diketahui penanganan lebih lanjut. Maka
penulis mengangkat sebuah judul “Mendiagnosa Penyakit Epilepsi Menggunakan
Metode Theorema Bayes”
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang dipasang
oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan secara
berpasangan di atas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu
elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, perbedaan voltase
ini akan menggerakkan pena. Jika pada bagian otak bermuatan negative dan satunya
lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak ke bawah. Jika situasinya
terbalik, pena akan bergerak ke atas. Jika tidak ada arus dari kedua bagian otak di
bawah elektroda mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis datar.
Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur baik
kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi. Pemeriksaan ini berlangsung
selama 45-47 menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit. Jika
seseorang tegang, EEG akan menunjukkan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan
bervoltase rendah. meski demikian, pola ini mirip dengan pola pada orang yang tenang,
yang melakukan tugas mental seperti menghitung. Dengan demikikian bila seseorang
3
tegang ketika melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukkan otak terangsang tetapi
tidak menunjukkan apa yang merangsangnya.
Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain
menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk
rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk
mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.
Pemeriksaan EEG juga bisa digunakan untuk mengonfirmasi kematian otak pada seseorang
yang koma persisten. EEG berkelanjutan digunakan untuk membantu menemukan tingkat
anestesi yang tepat diberikan pada orang yang tengah koma. Lantas, apa saja persiapan
yang perlu dilakukan sebelum menjalani tes electroencephalography?
Hindari Kafein
Sebelumnya menjalani pemeriksaan ini, sebaiknya hindari makanan atau minuman yang
mengandung kafein, seperti kopi, teh, coklat, dan soda. Pasalnya, asupan kafein pada tubuh
sebelum pemeriksaan EEG bisa memengaruhi hasil yang dikeluarkan. Kafein bisa
memengaruhi stimulasi perubahan gelombang EEG.
Cuci Rambut
Karena alat pendeteksi akan direkatkan pada kulit kepala, pastikan untuk mencuci
rambut pada malam atau satu hari sebelum pemeriksaan dilakukan. Namun, hindari
menggunakan produk selain sampo, seperti kondisioner, krim rambut, semprotan,
ataupun gel penataan. Produk-produk tersebut bisa mempersulit proses penempelan
elektroda pada kulit kepala.
4
dalam darah tetap seimbang. Pasalnya, gangguan pada kadar gula darah ternyata bisa
menyebabkan perubahan pada pola gelombang otak, yang artinya juga akan
memengaruhi hasil pemeriksaan.
Minum Obat
Kamu tetap bisa mengonsumsi obat rutin seperti biasanya, kecuali diperintahkan dokter.
Pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan menyarankan hal yang berbeda agar
pemeriksaan EEG berjalan lancar.
Pada beberapa kondisi, seseorang mungkin akan diharuskan untuk tidur selama tes EEG
berlangsung. Jika itu yang dibutuhkan, kamu mungkin harus mengatur waktu tidur
sebelum melakukan pemeriksaan. Bisa jadi, kamu akan diminta untuk tidur lebih sedikit
atau menghindari tidur sebelum pemeriksaan dilakukan.
Jika kamu menggunakan obat penenang, mungkin obat membutuhkan waktu untuk
mulai hilang. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pastikan untuk meminta bantuan
seseorang untuk mengantar pulang setelah menjalani tes. Hindari melakukan aktivitas berat dan
jangan mengemudi selama sisa hari.
5
b) Menganjurkan pada pasien untuk membebaskan rasa gelisah selama 45-60 menit,
pemasangan alat bukan merupakan alat yang berbahaya.
c) Melakukan pendekatan kepada pasien untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stres,
kecemasan atau gemetaran akibat pemasangan elektroda.
d) Menjelaskan kepada pasien bahwa pada waktu pemeriksaan harus dalam keadaan relaksasi
sempurna, duduk atau tiduran dengan tanpa gerakan sedikitpun sehingga mendapatkan hasil
yang baik.
e) Anjurkan pasien mengikuti perintah petugas selam proseur, antara lain:
- hiperventilasi selam 3-5 menit
- usahakan untuk tetap dapat menutup mata
2) Fisik
a. Obat-obatan depresan susunan saraf pusat (alkohol atau tranqualizer) atau stimulan tidak
diberikan selama 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan karena akan memberikan
pengaruh terhadap aktivitas listrik otak. Dokter akan memberikan instruksi untuk
pemberian anti konvulsi bila perlu 24 – 48 jam sebelum tindakan.
b. Cairan yang mengandung caffein seperti kopi, cokelat dan the tidak diberikan selama 24 jam
sebelum tindakan dilakukan
c. Rambut harus bersih, bebas dari spray, minyak lotion dan hair fastener.
d. Pasien harus makan pagi sebelum melakukan pemeruiksaan, karen ahipoglikemia
menyebabkan ketidak normalan potensial listrik.
3) Pelaksanaan / Prosedure Tindakan EEG
a) Posisi pasien berbaring, ciptakan suasana sedemikian rupa sehingga nyaman bagi pasien
b) Petugas EEG menempelkan 14-16 elektroda pada lokasi yang spesifik pada kulit kepala
serta menghubungkannya. Melalui kawat penghubung ke mesin/alat EEG.
c) Pencetakan garis dasar (gambar dasar) dihasilkan mengikuti 3 urutan pemeriksaan yaitu
hiperventilasi, stimulasi “photic” dan tidur.
Hiperventilasi :
Pasien dianjurkan untuk melakukan hiperventilasi dengan cara mengambil nafas 30-40
nafas melalui mulut setiap menitnya selama 3-5 menit. Perlu diingat kenaikan PH serum
kira-kira 7,8 akan menaikkan rangsangan neuron dan akan menyebabkan serangan aktivitas
pada pasien epilepsi
Photic stimulasi :
6
Cahaya yang silau difokuskan kepasien dimana pasien dianjurkan untuk menutup matanya .
stimulasi ini akan menyebabkan aktivitas serangan bagi pasien yang mempunyai
kecenderungan mendapat serangan
Tidur :
Pasien dianjurkan untuk tidur, jika pasien tidak bisa tidur dapat diberikan hipnotik yang
bekerjanya cepat. Hasil perekaman dari aktifitas listrik tersebut diinterpretasikan oleh
neurologi.
4) Setelah tindakan
- bersihkan dan cuci rambut pasien
- ciptakan lingkungan yang tenang sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang
- berikan posisi tidur yang baik dan perhatikan pernafasan pasien terutama yang
menggunakan obat hipnotik
- observasi aktivitas kejang bagi pasien yang cenderung untuk mendapat serangan kejang.
7
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak
dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu menunjukkan
tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah
pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di
otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak
3.2.SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=makalah+elektroensefalografi
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektroensefalografi
https://www.halodoc.com/ini-prosedur-melakukan-pemeriksaan-electroencephalography
https://www.halodoc.com/ini-persiapan-sebelum-pemeriksaan-electroencephalography
10