Anda di halaman 1dari 19

A.

Cara penggunaan tetes telinga yang benar

(Menyuruh orang lain untuk membantumu menggunakan tetes telinga ini akan
membuat prosedur menjadi lebih mudah)

1. Bersihkan telinga dengan kapas wajah yang basah kemudian keringkan


telinga.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air
3. Hangatkan tetes telinga mendekati suhu tubuh dengan cara memegang
wadahnya dalam tangan selama beberapa menit
4. Jika tetes telinga merupakan suspensi yang berkabut, kocok botol dengan
baik selama 10 detik
5. Periksa ujung penetes untuk meyakinkan bahwa tidak pecah atau retak
6. Tarik obat ke dalam penetes
7. Miringkan telinga yang terinfeksi ke atas atau ke samping
8. Hindari menyentuh ujung penetes pada telinga atau apapun, tetes telinga
dan penetesnya harus tetap terjaga bersih
9. Teteskan sejumlah yang benar ke telinga. Kemudian tarik penetesnya dari
telinga agar tetesannya dapat turun ke saluran telinga.l
10.Tahan agar telinga tetap miring selama beberapa menit atau masukkan
kapas telinga yang lembut ke dalam telinga.
11.Letakkan kembali penetesnya pada botol dan tutup kencang penutupnya.

Cuci tangan untuk menghilangkan bahan-bahan obat yang mungkin ada


SOP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL PADA INSTILASI (TETES)
TELINGA

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0

1.1 PERSIAPAN
A. Persiapan alat
1. Botol obat tetes dengan penetes steril yang diperlukan
2. Handscoon sekali pakai(bila perlu)
3. Cotton bud/kapas lidi
4. Larutan NaCl/ Normal Salin (NS)
5. Nierbekken atau kantung plastik
6. Sarung tangan
7. Mangkok berisi air panas
8. Bola kapas
9. Tissue
10. Pen light

B. Persiapan pasien
1. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes
2. Menjelaskan langkah/ prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Beri klien kesempatan bertanya
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin

C. Persiapan lingkungan
1. Menutup pintu/ jendela/ memasang sampiran
2. Jaga privasi Pasien

1.2 PROSEDUR KERJA


1) Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian
mana obat harus diberikan.
3
2) Mencuci tangan
3) Kenakan sarung tangan
4) Siapkan pasien
a. Identifikasi pasien dengan tepat dan tanyakan namanya
b. Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi dan anak
kecil
c. Kaji struktur telinga luar dan salurannya
d. Jelaskan prosedur pada pasien
e. Atur posisi pasien miring kesamping (side lying) dengan telinga yang akan
diobati pada bagian atas.
f. Pastikan dan lihat serumen atau drainase yang menyumbat pada bagian
paling luar saluran telinga dengan pen light.
5) Bersihkan daun telinga dan lubang telinga yang sudah dihadapkan ke atas
a. Dengan menggunakan cotton bud/lidi kapas yang dibasahi cairan, bersihkan
daun telinga dan meatus auditory. Jangan mendorong serumen kedalam untuk
menghambat atau menyumbat saluran.
6) Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat
dalam waktu yang singkat
7) Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang (untuk dewasa dan anak-anak
diatas 3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (untuk bayi)
8) Teteskan obat yang telah dihangatkan pada sisi liang telinga, pegang alat tetes
1 cm diatas saluran telinga
9) Berikan penekanan/pijtan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga
dengan menggunakan jari tangan.
10) Anjurkan pasien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit
11) Pasang bola kapas ke bagian terluar saluran telinga jangan menekan kapas ke
bagian terdalam saluran selama 15-20 menit, lalu lepaskan bola kapas tersebut.
12) Bersihkan sisa obat disekitar telinga dengan tissue
13) Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai
14) Bantu pasien mengambil posisi yang nyaman setelah tetesan obat diabsorbsi
15) Mencuci tangan
4
16) Kaji respon pasien
a. Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan
lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat
efek obat telah bekerja.
17) Dokumentasikan semua tindakan
http://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/sop-pemberian-obat-topikal-
pada.html
2. Mencuci telinga ( irigasi )Adalah mencuci rongga telinga bagian luar dengan
cairan yang dialirkanatau disemprotkan kedalamnyaTujuanMembersihkan
telinga dari nanah, kotoran, benda asing, dll, dilakukan pada:1 . Te l i n g a y a n g
t e r s u m b a y t o l e h k ot o r a n t e l i n g a 2 . Te l i n g a y a n g k e m a s u k a n
b e n d a a s i n g Persiapan- P e r a l a t a n 1 . S p u i t b i a s a a t a u s p u i t
balon ( khusus )2 . B l a s s p l u i t

3 . A i r h a n g a t d a n t e m p a t n y a 4 . C a i r a n a t a u o b a t y a n g di
perlukan dan tempatnya5 . B e n g k o k 6 . P e r l a k d a n
a l a s n y a 7 . H a n d u k 8.Pinset khusus
t e l i n g a 9 . K a p a s - P a s i e n 1.Pasien diberi
penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan 2 . P a s i e n d i a t ur
d a l a m p o s i s i d u d u k - P e l a k s a n a a n 1 . P er l a k d a n
p e n g a l a s n y a d i l e t a k a n d i a t a s b a h u 2.Pasien dianjurkan agar
memegang bengkok dibawah telinga yangdibersihkan3.Dengan tangan
kiri, telinga ditarik keatas dan ke belakang4.Penyemprotan dilakukan
pada sisi atas lubang telinga dengan aliran agak deras, namun harus
dengan hati – hati5 . C a i r a n y a n g k e l u a r h a r u s d i p e r h a t i k a n 6.Gunakan
ujung spluit diletakan dimukaa lubang telinga, tetapi
janganmenutupi7.Penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai terlihat
bersih8.Setelah bersih, telinga dibersihkan dengan kapas, dan daerah
sekitarnyadibersihkan dengan handuk 9 . Te l i n g a d i t e t e s i
o b a t 10.Setelah selesai, pasien dirapikan kembali11.Peralatan dibereskan,
dibersihkan dan dikemalikan ke tempat semula
https://www.scribd.com/doc/64969408/Prosedur-Pemberian-Obat-Telinga
MAKALAH SENSORI PERSEPSI IRIGASI TELINGA DAN
TETES TELINGA
Posted on September 7, 2013 by mikimikiku
Standar

Tugas Mata Kuliah sistem Sensori Persepsi

TETES TELINGA

1. 1. Definisi Tetes Telinga

Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara
meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat
menggunakan cairan pembawa bukan air.

Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada
telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam
saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk
mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit.

Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga,
yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan – bahan obat tersebut dapat
berupa anestetik lokal, peroksida, bahan – bahan antibakteri dan fungisida, yang
berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan, menghangatkan, atau
mengeringkan telinga bagian luar.

http://en.wikipedia.org/wiki/Ear_drop

1. 2. Anatomi dan Fisiologi Telinga

(DOM King : 153)

Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga
bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat –alat
pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada
telinga dalam mengontrol keseimbangan.
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk
ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran
merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan
epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan
pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena
tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit.

Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya meliputi sakit ketika
menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi pengaliran
lilin telinga. Kadang – kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin
telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian
menambahkan larutan asam (asam asetat atau aluminium asetat yang
diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.

Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani
adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang – tulang
pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring
melalui saluran eustachius yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua
sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga
tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui
saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis
media.

Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran –
saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol
keseimbangan seseorang.

1. 3. Kegunaan Tetes Telinga

Berikut ini beberapa kegunaan tetes telinga, antara lain :

1. Infeksi telinga luar

Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel – sel epithelium, dan kondisi pH
yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan
mikroorganisme pada rongga yang hangat ini.

Beberapa flora yang terdapat pada telinga luar adalah Micrococci


(aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal
mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka,
infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang
lembab. Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid
(suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan
bahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkan
aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa.

1. Infeksi telinga tengah

Pembengkakan pada telinga tengah biasanya bersamaan dengan pembengkakan


rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya
sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan
demam.

Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam


pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara
lain Proteus dan Pseudomonas.

1. Untuk melepaskan kotoran telinga

Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan
dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran dan
merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara otologik. Telah bertahun-tahun
minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida biasan digunakan
untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-
baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik
dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari
trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam
propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga
membantu pengeluarannya.

Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga biasanya dimulai dengan
menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien
miring 45o, lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam
telinga selama 15 – 30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga
dengan air hangat perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang
lunak.

1. Untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik


Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan
infeksi adalah zat – zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin,
polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat – zat ini diformulasikan ke
dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau
propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara obat
dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya,
memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi
peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan
mikroorganisme yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering
menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung
bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan
benzokain.

pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah
dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5 – 7,8.
keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya
tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang subur
untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali,
bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan
antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam
sedangkan yang lainnya basa.

Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau
dalam bentuk suspensi yang seragam.

1. 4. Beberapa Contoh Obat Tetes Telinga

c Erlamycetin Chloramphenicol

Komposisi : ERLAMYCETIN tetes telinga mengandung Chloramphenicol base


1% dalam larutan tetes telinga.

Cara Kerja Obat : Chloramphenicol adalah antibiotika spektrum luas, bekerja


sebagai bakteriostatik terhadap beberapa spesies, dan pada keadaan tertentu
bekerja sebagaibakterisida.

Efek Samping : Iritasi lokal seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan
mokulopapular.

c Forumen Tetes Telinga


Tiap ml mengandung Natrium Dokusat 5 mg.Natrium Dokusat mempunyai
tegangan permukaan yang ren-dah dan mudah bercampur sehingga dengan
cepat akan ber-penetrasi ke dalam massaserumen yang kering, mengubah
material padat menjadi semi-padat (disintegrasi massa serumen).

Indikasi : Sebagai bahan pembantu untuk mengeluarkan kotoran telinga

Efek Samping : Rasa tersengat sesaat atau iritasi dapat terjadi.

c Otopraf

Golongan Generik Fludrokortison asetat 1 mg, Polimiksin B Sulfat 10000 iu,


Neomisin Sulfat 5 mg, Lidokain HCl 40 mg.

Indikasi: Otitis eksterna (radang liang telinga luar) akut dan kronis, otitis media
(radang rongga gendang), furunkulosis, kondisi peradangan pada telinga.

1. 5. Cara penggunaan tetes telinga yang benar

(Menyuruh orang lain untuk membantumu menggunakan tetes telinga ini akan
membuat prosedur menjadi lebih mudah)

1. Bersihkan telinga dengan kapas wajah yang basah kemudian keringkan


telinga.

2. Cuci tangan dengan sabun dan air

3. Hangatkan tetes telinga mendekati suhu tubuh dengan cara memegang


wadahnya dalam tangan selama beberapa menit

4. Jika tetes telinga merupakan suspensi yang berkabut, kocok botol


dengan baik selama 10 detik

5. Periksa ujung penetes untuk meyakinkan bahwa tidak pecah atau retak

6. Tarik obat ke dalam penetes

7. Miringkan telinga yang terinfeksi ke atas atau ke samping

8. Hindari menyentuh ujung penetes pada telinga atau apapun, tetes


telinga dan penetesnya harus tetap terjaga bersih
9. Teteskan sejumlah yang benar ke telinga. Kemudian tarik penetesnya dari
telinga agar tetesannya dapat turun ke saluran telinga.l

10.Tahan agar telinga tetap miring selama beberapa menit atau masukkan
kapas telinga yang lembut ke dalam telinga.

11.Letakkan kembali penetesnya pada botol dan tutup kencang


penutupnya.

12.Cuci tangan untuk menghilangkan bahan-bahan obat yang mungkin ada.


IRIGASI TELINGA

1. 1. Definisi

Irigasi telinga adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untukmembersihkan


liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda – benda asing. Irigasi telinga
adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan (air hangat kuku) ke dalam
telinga. Tujuan: Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari
dalam telinga.

1. 2. Prinsip Kerja

Telinga irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik 50-60-cc


(suntik 20-30-cc untuk anak-anak). Beberapa perawat memilih untuk
melampirkan lubang yang besar IV (intravena) kateter (dengan jarum dihapus)
untuk jarum suntik untuk arah lebih mudah fluida. Dengan menggunakan
metode ini, cairan yang disedot ke dalam jarum suntik dan disemprotkan ke
dalam liang telinga. Metode lain menggunakan larutan IV dan tubing, dengan
konektor irigasi telinga pakai yang pas dan ke atas telinga luar. Bila
menggunakan metode ini, IV diaktifkan dan arus fluida oleh gravitasi ke telinga
untuk menciptakan irigasi. Bila menggunakan metode IV, tas harus sekitar 6 inci
(15 cm) atau kurang di atas kepala pasien untuk menciptakan tekanan fluida
yang tepat.

Setelah posisi pasien, daun telinga dari telinga yang terkena dampak harus
diadakan kembali, dan sampai (belakang dan ke bawah untuk bayi). Ujung
jarum suntik atau kateter irigasi harus ditempatkan di pintu masuk ke telinga
Jaringan telinga tidak boleh disentuh. Saluran telinga tidak boleh tersumbat,
atau solusi tidak akan dapat berlari kembali keluar dari telinga Dengan lembut
mengarahkan aliran larutan irigasi terhadap aspek atas dari saluran telinga
eksternal, perawat harus jarum suntik atau menjalankan dalam cairan IV pada
tingkat lambat, stabil, yang memungkinkan cairan untuk melarikan diri keluar
dari saluran telinga dan ke baskom. Jika menggunakan alat PIK gigi, pengaturan
terendah harus digunakan.. Mengerahkan terlalu banyak tekanan dapat
memaksa benda asing atau oklusi lilin lebih ke dalam liang telinga. Cairan
kembali kemudian harus diperiksa sebelum jarum suntik diisi ulang-atau setelah
100cc cairan untuk dewasa, dan 30cc cairan bagi seorang anak. Perawat harus
menyelidiki apakah objek lilin atau asing telah mengguyur dari telinga. Bila
oklusi telah dihapus, 500cc cairan irigasi harus digunakan untuk-dewasa 100cc
untuk anak, atau seperti yang diperintahkan oleh dokter. Prosedur ini harus
terputus jika pasien mengeluh sakit atau pusing.

Indikasi :

1. Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal


audiotory eksternal.

2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan antiseptic.

3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal.

Kontra Indikasi :

1. Perforasi membran timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder,


pembedahan, miringitomi).

2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi.

3. Temperatur yg ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan


muntah.

4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran
(kacang), jangan diirigasi karena bahan2 tsb mengmbang dan sulit
dikeluarkan.

Kemungkinan Komplikasi :

1. Ruptur (pecah) pada membran tympani.Kehilangan pendengaran.

2. Trauma/injury kanal teling dalam.


3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi,
kemudian ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperatur yang cocok
untuk mencegah berulangnya gejala.

Bahaya :

1. Infeksi Pecahnya gendang telinga.

2. Ruptur membran timpani.

3. Kehilangan pendengaran.

4. Trauma/injury kanal telinga dalam.

Obat Irigasi Telinga :

1. Diuretic

2. Obat kemoterapi

3. Antimalaria

4. Obat anti – imflamasi

5. Bahan kimia

6. Antibiotika Aminoglikosida

7. Antibiotika lain

8. Logam berat

Alat dan Bahan :

Baki berisi alat – alat yang steril

1. Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37o c.


2. Semprot telinga.

3. Pinset telinga.

4. Corong telinga.

5. Pemilin telinga.

6. Pengail telinga.

Baki berisi alat – alat yang tidak steril :

1. Bengkok 1 buah.

2. Perlak dan alasnya.

3. Lampu spiritus.

4. Lampu kepala.

5. Kapas dalam tempatnya.

6. Ember kotoran

1. 3. Prosedur Kerja

1) Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien.

2) Klien diberitahu dalam posisi duduk. Bila klien adalah anak kecil, harus di
pangku sambil dipegang kepalanya.

3) Perlak dan alasnya dipasang pada bahu dibawah telinga yang akan
dibersihkan.

4) Pasang lampu kepala.

5) Perawat cuci tangan.

6) Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang


telah di flamber terlebih dahulu.

7) Berikan bengkok pada pasien dan minta kerjasama pasien untuk


memegang bengkok dengan posisi di bawah telinga.
8) Hisaplah cairan dengan menggunakan semprit dan keluarkan udara dari
semprit.

9) Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian ke belakang dan dengan


tangan yang lain perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga.
(Penyemprotan cairan harus perlahan – lahan dan tepat ditujukan ke dinding
atas liang telinga.)

10) Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin
dan di flamber.

11) Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau
belum dengan menggunakan corong telinga

12) Perawat cuci tangan.

13) Bersihkan alat – alat.

14) Tulis hasil dalam catatan keperawatan.

https://mikimikiku.wordpress.com/2013/09/07/makalah-sensori-persepsi-irigasi-
telinga-dan-tetes-telinga/
Pengertian:
Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes
telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi
telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna). Obat yang diberikan
dapat berupa antibiotik (tetes atau salep).

Contoh:
*Obat antibiotik : lorafenikol
*Obat pelunak serumen : karbogliserin 10%

Tujuan:

1. Untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan,


membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)

2. Menghilangkan nyeri

3. Untuk melunakkan serumen agar mudah diambil

Persiapan Alat:

 Botol obat dengan penetes steril

 Buku obat

 Cotton bad/kapas lidi

 cairan normal salin/NaCl

 Sarung tangan/handscoon

Prosedur Kerja:

1. Cek obat, waktu, jumlah dan dosis serta telinga bagian mana

2. Siapkan klien / pasien:


~ Identifikasi klien (nama, alamat, umur)
~ Sediakan asisten perawat (bila diperlukan) untuk mencegah cedera pada
bayi / anak kecil
~ Atur posisi klien ke samping dengan telinga yg akan diobati pada
bagian atas

3. Cuci tangan

4. Memakai sarung tangan

5. Bersihkan daun telinga dan lubang telinga


- Jika pasien terdapat infeksi telinga (Otitis media akut (OMA))
- Gunakan kapas lidi / cotton bad dibasahi dengan NaCl kemudian
bersihkan daun telinga (meatus auditorius eksterna)
- Hangatkan obat tetes telinga, hangatkan obat kedalam air hangat dalam
waktu yg singkat
- Tarik daun telinga keatas dan ke belakang (dewasa dan anak-anak diatas
3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan ke belakang untuk bayi
- Masukkan sejumlah tetes obat yg tepat sepanjang sisi kanal telinga
- Berikan penekanan yg lembut beberapa kali pada tragus telinga
(diputar-putar dengan jempol pada tulang kartilago)
- Anjurkan pada pasien untuk tetap posisi pasien
- Kaji respon pasien terhadap karakter dan jumlah pengeluaran, adanya
ketidaknyamanan dan sebagainya
- Rapikan alat dan buang peralatan yg tidak dipakai
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan

Daftar Pustaka
A.Azis Alimul Hidayat, S.Kp , Musrifatul Uliyah, S.Kp;2004;Buku Saku
Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia;Jakarta;Buku Kedokteran EGC
OBAT TELINGA · Pnggunaan obat telinga yang dijual bebas terbatas adalah
untuk gangguan-gangguan ringan yang sebenarnya dapat hilang sendiri dan
hanya merupakan gangguan pada telinga luar. · Saluran telinga dapat
tersumbat oleh kotoran yang mengeras (serumen). Untuk membersihkan
telinga,jangan menggunakan tusuk gigi,jepit rambut,peniti atau korek api
karena dapat menyebabkan infeksi. · Telinga terdiri dari: -Telinga luar : *daun
telinga *saluran telinga berupa corong -Telinga tengah: *mulai dari gendang
telinga sampai di tulang pendengaran -Telinga dalam: *berisi organ
pendengaran dan organ keseimbangan. · Gangguan telinga : Gangguan telinga
paling sering dijumpai dengan gejala-gejala yang umum berupa rasa
nyeri,gatal,keluar cairan,rasa ada tekanan dalam telinga,rasa panas atau
kombinasi dari gejala-gejala tersebut. · Penyebab : Secara umum gangguan
telinga dapat disebabkan oleh : -penyakit di dalam telinga -penyakit diluar
telinga ,misalnya penyakit atau kelainan pada daerah lidah,rahang
bawah,orofaring,tonsil,atau sinus paranasalis.Keadaan ini perlu diagnosa yang
akurat sehingga memerlukan penanganan dokter. Pada umumnya gangguan
telinga yang dapat diatasi dengan pengobatan sendiri adalah gangguan telinga
luar berupa penumpukan serumen dan kemasukan benda asing · Penumpukan
serumen -Penyebab: Terjadi penumpukan serumen karena produksi kotoran
telinga berlebihan. -Gejala: Rasa nyeri,gatal dan pendengaran menurun. ·
Penanggulangan -Terapi Non-obat : Cara membersihkan telinga yang baik
adalah : - dengan menggunakan catton bud (lidi berkapas)yang dicelup ke
dalam cairan perhidrol (H2O23%) atau fenolgliserin. - Untuk membersihkan
penumpukan serumen dapat juga dengan meneteskan terlebih dahulu cairan
perhidrol (H2O23%) atau fenolgliserin ke dalam liang telinga,tunggu beberapa
saat kemudian dibersihkan dengan alat pembersih telinga yang ujungya lunak.
-kemasukan benda asing Anak-anak kadang memasukkan benda kecil ke dalam
lubang telinga.Benda asing dapat juga berupa serangga (semut,lalat). ·
Penanggulangan -apabila penyebabnya adalah serangga maka dapat
dilumpuhkan dengan meneteskan cairan perhidrol (H2O23%) kemudian
dibersihkan dengan lidi berkapas. -untuk mengeluarkan benda asingselain
serangga agar segera minta bantuan dokter atau unit pelayanan kesehatan. ·
Terapi obat : ZAT BERKHASIAT OBAT TELINGA 1. Fenolgliserol 5 % Kegunaan :
sebagai antiseptik, mengurangi rasa nyeri pada telinga. 2. Cairan perhidrol
(H2O23%) Kegunaan : Sebagai desinfektan juga untuk melunakkan serumen. Ø
Hal yang perlu diperhatikan: - Simpan di tempat terlindungi cahaya, atau tidak
lebih dari 15oC - Jangan disimpan untuk waktu lama. DAFTAR OBAT TELINGA -
Fenolgliserol Nama generik : fenolgliserin Nama dagang : Carbol Glycerin
(Cendon); Fenocol (Ireco Pharm). Bentuk sediaan : tetes telinga 4%, 5%, 10%. -
H2O23% Nama generik : Hidrogen peroksida Nama dagang : Perhydrol (Kimia
Farma). Bentuk sediaan : tetes telinga 3% · CARA PENGGUNAAN OBAT TETES
TELINGA: a. Perhatikan bahwa ujung alat penetes jangan menyentuh benda
apa pun termasuk telingga. b. Cuci tangan sebelum menggunakan obat tetes
telenga c. Bersihkan bagian luar telinga dengan Cotton bud d. Jika sediaan
berupa suspensi,sediaan harus dikocok terlebih dahulu e. Cara menggunakan:
penderita berbaring miring dengan telinga yang akan ditetesi obat menghadap
ke atas. Agar lubang telinga lurus sehingga mudah ditetesi, maka bagi
penderita dewasa telinga ditarik ke atas dan ke belakang,sedangkan bagi anak-
anak telinga ditarik ke bawah dan ke belakang. Obat kemudian diteteskan dan
dibiarkan selama lima menit f. Bersihkan ujung penetes menggunakan tisu
bersih.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai