A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
a) Identitas Klien
Nama : Ny.A
Usia : 18 Thn
Alamat : Kp.LeuwiDinding Rt 01 / Rw 01
Tanjungsari,Jampang Tengah
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Indonesia
No.RM/CM : 602132
Ruang : Fatmawati L1
Nama : Ny.H
Umur : 39 Thn
Pendidikan : SMP
Tanjungsari ,Jampangtengah
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat klien dikaji pada tanggal 27 Febuari 2019 Jam 09:00
tidur terlentang dan ketika sesak berkurang pada posisi setengah sesak
dengan yang dialami klien pada saat ini. Namun salah satu temen di
4. Genogram
Gambar 2.2
Genogram Keluarga Ny.A
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
X : Meninggal
c. Data Biologis
Tabel 3.1
Pola Nutrisi
Makan
Eliminasi
BAB
BAK
Istirahat tidur
Personal hygiene
Aktivitas
1) Keadaan umum
tempat tidur.
Tanda Vital
TD : 90/70 mmHg
RR : 27x/Menit
Nadi : 92x/Menit
Suhu : 36.3 c
A) Sistem Pernapasan
ada nyeri tekan pada hidung tidak ada sianosis dan faringitis terdapat
Tidak sianosis, bunyi jantung S1 dan S2 (lup dup) tidak terdengar suara
C) Sistem Gastrointestinal
Bagian perut klien bersih tidak ada luka atau bekas Oprasi, Warna kulit
klien sawo matang, tidak ada benjolan, bising usus 6x/menit, ketika di
perkusi suara timpani dan tidak ada nyeri tekan di semua kuadran
abdomen.
D) Sistem Integument
Warna kulit klien sawo matang dan turgor kulit baik tidak ada udema.
E) Sistem musculoskeletal
A. Ekstermitas atas
Bentuk simetris, klien tidak ada udema, klien tidak ada kekakuan
B. Ekstermitas bawah
Bentuk simetris, klien rentan gerak tidak terbatas, nilai kekuatan otot
F) Sistem perkemihan
E. Data psikososial
1) Persepsi
Klien terlihat bicara baik hanya saja lemes dan suaranya pelan,
yang di rasakan saat ini dan klien berharap untuk cepet sembuh
tingkat SMA.
2) Peran diri
3) Identitas diri
Klien yaitu seorang perempuan sebagai anak pertama dari dua adik
laki-lakinya
4) Harga diri
Klien berharap bisa cepet sembuh, ingin cepat pulang kerumah dan
G. Data spiritual
berdoa ingin sembuh dan sekolah lagi untuk mengikuti Ujian Nasional.
H. Pemeriksaan penunjang
Tabel 3.1
Hail Laboratorium
(Hemoglobin)
j. Pengobatan/Therapy
Tabel 3.3
Pengobatan therapy
No Tgl Nama obat Dosis Cara Pagi Siang Malam
Ranitidin 2x50mg IV 04
Pct 3x500mg PO 20
NAC 3x200mg PO 12
MP 3x62,5mg PO 12
Omeprazole 2x100mg PO 12
Ranitidin 2x50mg IV 04
Pct 3x200mg PO 20
NAC 3x200mg PO 12
MP 3x62.5mg PO 12
Omeprazole 2x100mg PO 12
Ranitidin 2x50mg IV 12
NAC 3x200mg PO 12
MP 3x62.5mg PO 20
Omeprazole 2x100mg PO 12
Ranitidin 2x50mg IV 04
NAC 3x200mg PO 12
MP 3x62.5mg PO 12
Omeprazole 2x100mg PO 12
Ranitidin 2x50mg IV 04
NAC 3x200mg PO 12
MP 3x62,5mg PO 12
OMZ 2x40mg PO 12
Laxadin 3x/hari PO 12
k. Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
NO Data Etiologi Problem
1 DS : Mycobacterium tuberculosis
Klien mengatakan ↓
sesak nafas dan batuk Droplet/inhalasi
terus-terusan. ↓
DO : Masuk lewat jalan napas
- Klien tampak ↓
sesak Menempel pada paru
- Klien tampak ↓ Bersihan jalan
batuk-batuk Menetap di jaringan paru nafas
- Td : 90/70 ↓
S : 36.5oC Terjadi proses peradangan
RR : ↓
26x/menit Tumbuh dan berkembang di
- Penurunan sitoflagma makrofag
Suara respon ↓
- Hasil rongten Saran primer/afek primer
perdapatan di ↓
paru kiri Komplek primer
suspek efusi ↓
pleura kiri Menyebar ke organ lain
terlokalisir ↓
Pertahanan primer tidak
adekuat
↓
Pembentukan tuberkel
↓
Kerusakan membrane
alveolar
↓
Pembentukan sputum berlebih
↓
Ketidak efektifan bersihan
jalan napas.
2 DS : Mycobacterium tuberculosis
Klien mengatakan ↓
tidurnya tidak Droplet/Inhalasi
nyenyak karena ↓
terganggu oleh Batuk Masuk lewat jalan napas Gangguan pola
setiap tidur siang dan ↓ istirahat tidur
malam, jarang tidur Menempel pada paru
siang karena suka ↓
banyak pengunjung. Menetap di jaringan paru
DO : ↓
- Klien tampak Terjadi proses peradangan
lemah ↓
- Klien tampak Tumbuh dan berkembang di
hitam sitosplasma makrofag
- Malam tidur 5 ↓
jam Sarang primer
- Siang jarang ↓
tidur Komplek primer
↓
Menyebar ke orang lain
↓
Radang tahunan di bronkus
↓
Berkembang menghancurkan
jaringan ikat sekitar
↓
Bagian tengah nekrosis
↓
Membentuk jaringan
keju/tubekel
↓
Secret keluar saat batuk
↓
Batuk produktif
↓
Gangguan pola istirahat tidur
3 DS :
Klien dan keluarga Udara tercemar
mengatakan tidak mycobacterium tuberculosis Kurangnya
memahami tentang ↓ pengetahuan
penyakit TB paru Dihirup individu rentan tentang penyakit
DO : ↓ TB paru
- Klien dan Masuk ke paru-paru
keluarga klien ↓
terlihat Kurang informasi
bingung ↓
- Klien dan Kurang pengetahuan
keluarga klien
tampak
bertanya-
tanya tentang
penyakit TB
paru
4 DS : Mycobacterium tuberculosis
Klien mengatakan ↓ Perubahan
tidak nafsu makan, Droplet/inhalasi nutrisi kurang
saat makan tidak ↓ dari kebutuhan
habis satu porsi Masuk lewat jalan napas tubuh
DO : ↓
- Klien tampak Menempel pada paru
lemas ↓
- BB klien 40kg Menetap di jaringan paru
sebelum sakit ↓
dan saat sakit Terjadi proses peradangan
BB klien ↓
35kg. Tumbuh dan berkembang di
- IMT : sitoplasma makrofag
↓
Sarang primer/afek primer
↓
Komplek primer
↓
Menyebar ke orang lain
↓
Berkembang menghancurkan
jaringan ikat sekitar
↓
Bagian tengah nekrosis
↓
Membentuk jaringan keju
↓
Secret keluar saat batuk
↓
Batuk produktif
↓
Batuk berat
↓
Distensi abdomen
↓
Mual.muntah
↓
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
mual muntah
3. Perencanaan keperawatan
RSUD SEKARWANGI
Table 3.
Intervensi keperawatan
Tanggal Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Bersihan jalan napas Tupan : Setelah di lakukan - Berikan posisi - Posisi fowler
berhubung dengan 4X24jam asuhan keperawatan fowler/semi fowler memaksimalkan
penumpukan secret pola nafas efektif. tinggi dan miring ekspansi paru dan
Tupen : pada sisi yang sakit, menurunkan upaya
Setelah dilakukan 1X24jam bantu klien latihan bernapas ventilasi
asuhan keperawatan tidak ada napas dalam dan maksimal membuka
penumpukan secret dengan batuk efektif. area atelektasi dan
kriteria hasil : meningkatkan
- Klien mampu gerakan secret untuk
melakukan batuk jalan napas besar
efektif . - Kaji fungsi dikeluarkan
- Suara frekuensi pernapasan, catat - Distres pernafasan
kedalam pernapasan kecepatan dan perubahan TTV
berada pada batas pernapasan, dipsnea, dapat terjadi sebaga
normal. sianosis dan akibat stres fisiologi
- Pada pemeriksaan observasi TV dan nyeri atau dapat
rongtgen dada tidak menunjukan
ditemukan adanya terjadinya syok
akumulasi cairan dan akibat hipoksia.
bunyi napas terdengar
jelas
- Ekspansi paru
- Kolaborasi untuk menurun pada area
tindakan kolaps. Devisiasi
thorakosintesis atau trachea sisi yang
jika perlu di WSD sehat pada tension
pneumothoraks.Untu
k evakuasi cairan
atau udara dan
memudahkan
ekspansi paru secara
maksimal.
- Untuk mengurangi
- Pemberian obat infeksi bakteri.
ceftriaxone
1X500mg dan Vit K
3X10mg/ml pada
waktu pukul 12:00
WIB
Gangguan istirahat tidur Tupan : - Ciptakan lingkungan - Penurunan stimulus
berhubungan dengan Setelah dilakukan 4X24jam yang nyaman dengan eksternal akan
peningkatan sputum asuhan keperawatan istirahat membatasi jumlah menurunkan RAS
disertai batuk yang terus tidur terpenuhi. pengunjung. sehingga
menerus Tupen : memungkinkan
Setelah dilakukan 1X24jam untuk mudah tidur.
asuhan keperawatan batuk
berkurang, dengan kriteria - Atur posisi tidur - Posisi
hasil: nyaman membantu
- Klien mengatakan klien relaksasi
tidurnya nyenyak tidak sehingga
terganggu batuk menimbulkan
- Klien tampak segar ngantuk.
5. Catatan Perkembangan
Table
catatan perkembangan
No Diagnosa keperawatan Tgl/jam Catatan perkembangan Paraf
1 Bersihan jalan napas berhubungan 27-03-2019 S : Klien mengatakan masih sesak dan Utari septia wahyuni
dengan penumpukan secret batuk
O:
- Klien tampak batuk menerus
- Klien terlihat masih sesak
- Adanya penurunan rensonan vocal
dan ronchi saat di aukultasi
- Hasil rontgen perpadatan di paru
kiri suspek efusi pleura kiri
terlealisir
08:25 WIB - Klien mampu melekukan batuk
efektif R : 24x/menit
- Menggunakan otot tambahan
- Pola napas tacypnea
Gangguan istiraht tidur berhubungan 08:45 WIB S ; klien mengatakan semalam bisa tidur Utari septia wahyuni
dengan peningkatan sputum disertai nyenyak batuknya sudah mulai berkurang
batuk terus menerus. O:
- Klien tampak segar
- Batuk mulai sedikit berkurang
- Tidur malam dari jam 21:00-05:00
WIB
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
I:
1.menciptakan lingkungan yang nyaman
dengan membatasi jumlah pengunjung
R/klien mengatakan nyaman dan tenang
2.Menganjurkan memposisikan tidur
senyaman mungkin R/ klien mengatakan
ingin memposisikan tidurnya senyaman
mungkin agar tidak sering batuk
3.Menganjurkan untuk minum susu
hangat sebelum tidur