Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA LANSIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geontik

Dosen Pengampu : Sumirat Tresnayanti.,S.Kep.,M.K.M

Disusun oleh

Kelompok 4

Diana Tasya Kamila 1641111018


Dusep Saepul Anwar 1641111065
Deden Irfan 1541111026
Erni Yuliani S 1641111037
Fitri Rahmadanti 1641111090
Muhammad Abdussalam Aziz 1641111093
Regan Vansya P 1641111043
Riska Maelani 1641111056
Suminar 1641111050

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
Jl. R. Syamsudin No. 50 Kota Sukabumi Jawa Barat Indonesia 43113
Telp.(0266) 218345/ Fax.(0266) 218342
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Terima kasih kami ucapkan
kepada dosen mata kuliah “Gerontik” yang dengan dukungannya sehingga tugas kuliah ini
selesai tepat pada waktunya. Terima kasih juga diucapkan kepada teman-teman serekan yang
telah bekerjasama dan bersusah payah, sehingga tugas ini selesai dengan baik.
Kami sebagai penulis pemula merasa banyak sekali kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya, kami berharap semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kita semua sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Sukabumi , Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ 2

Daftar Isi ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................................... 5
D. Manfaat ................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia .................................................................................... 6
B. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia ........................... 6
C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lansia .................................................. 7
D. Konsep Implementasi Keperawatan Lansia ........................................ 7
E. Tinjauan Kasus.................................................................................... 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ................................................................................................. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
kematian (Hutapea, 2005). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994).

Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai menurun.
Beberapa perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat jelas oleh
seseorang pengamat biasa meskipun mereka berdampak pada beberapa lansia lebih dari
yang lain.

Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi
masyarakatnya juga sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang
memiliki komposisi masyarakat yang disebut “Triple Burden”, dimana jumlah kelahiran
bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus
meningkat. Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam gangguan kesehatan
juga dapat dialami para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan yang
mampu mengatasi permasalahn lansia, diantaranya dengan tindakan keperawatan.

Keperawatan gerontik adalah ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan
sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan
pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang
optimal bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan
menggunakan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan,
implementasi dan evaluasi).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi lansia?
2. Bagaimana kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia?
3. Apa tujuan Asuhan keperawatan pada lansia?

4
4. Bagaimana konsep implementasi keperawatan pada lansia?
5. Bagaimana tinjauan kasus pada implementasi pada lansia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah keperawatan gerontik.


2. Untuk mengetahui implementasi keperawatan yang diberikan pada lansia.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa keperawatan mendapat informasi


tentang landasan teori implementasi asuhan keperawatan pada lansia.

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Lanjut Usia


Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun,
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah
dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho
Wahyudi, 2000). Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
1. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun
2. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun
3. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun
4. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas

B. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia


Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk
memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada
lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga,
Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat. Untuk asuhan
keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas sosial yang
bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau bimbingan langsung pada
waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah atau panti.
Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut
usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain:
1. Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan
tentang personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu:
kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan
lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi
kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.
2. Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang
perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada
dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota

6
keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi
dekubitus (lecet).

C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia


Adapun tujuan memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia yaitu, :
1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari–hari secara mandiri dengan
peningkatan kesehatan (Health Promotion), pencegahan penyakit, pemeliharaan
kesehatan. Sehingga memiliki ketenengan hidup dan produktif sapai akhir hidup.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah
lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangathidup
klien lanjut usia (Life Support ).
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit / mengalami
gangguan tertentu ( kronis maupun akut ).
5. Merangsang para petugas kesehatan ( dokter, perawat )untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan
tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita
suatu penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang
maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (Memelihara kemandirian secara
maksimal ).

Keperawatan lanjut usia berfokus pada :


1. Peningkatan kesehatan (helth promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

D. Konsep Implementasi Keperawatan Lanjut Usia


Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam
Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait
dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk

7
klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-
faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
lansia. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Berbicara dengan lembut dan sopan.
2) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan
berulan kali, jika perlu dengan gambar.
3) Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.

Dalam Implementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa pertimbangan,


antara lain:
1) Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
2) Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki, penyakitnya,
hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan
intervensi.
3) Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta
upaya peningkatan kesehatan.
5) Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.
1. Tipe Implementasi

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan, antara lain:

1) Cognitive implementations
meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan
klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan
disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan,

8
mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan
sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2) Interpersonal implementations
meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan,
menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai
advokasi klien, role model, dan lain lain.
3) Technical implementations
meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas
rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir
respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri,
kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
2. Jenis implementasi
Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat
melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi
keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi
keperawatan, antara lain:
1) Independent implementations
adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk
membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan,
misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily living (ADL),
memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan
yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan
psiko-sosio-spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan klien,
melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
2) Interdependen/ Collaborative implementations,
adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya
dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric
tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya
dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan
tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian,
ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien,

9
serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi
perhatian perawat.
3) Dependent implementations,
adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam
hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli
gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
3. Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam Implementasi
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan adalah:
1) Pada tahap persiapan.
a) Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional sendiri.
b) Memahami rencana keperawatan secara baik.
c) Menguasai keterampilan teknis keperawatan.
d) Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
e) Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
f) Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan.
g) Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur
keberhasilan.
h) Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
i) penampilan perawat harus menyakinkan.
2) Pada tahap pelaksanaan
a) Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang keputusan
tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.
b) Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
c) Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia
dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah
energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy,
kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
10
3) Pada tahap terminasi.
a) Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
b) Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c) Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d) Lakukan pendokumentasian.

4. Pendekatan Tindakan
Dalam Implementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa
pertimbangan, antara lain:
1) Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
2) Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki,
penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian
terhadap penyakit dan intervensi.
3) Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta
upaya peningkatan kesehatan.
5) Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.
6) Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan
kepada klien.

5. Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
(Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan respons klien.
2) Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3) Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4) Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
5) Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan.
6) Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
11
7) Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan.
Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
8) Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
9) Bersifat holistik.
10) Kerjasama dengan profesi lain.
11) Melakukan dokumentasi

6. Metode Implementasi
1) Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari(AKS) adalah aktivitas yang biasanya
dilakukan sepanjang hari/ normal, aktivitas tersebut mencakup: ambulasi,
makan, berpakaian, mandi,menyikat gigi,dan berhias. Kondisi yang
mengakibatkan kebutuhan AKS dapat bersifat akut, kronis, temporer,
permanen, Sebagai contoh, klien pascaoperatif yang tidak mampu untuk
secara mandiri menyelesaikansemua AKS,Sementara terus beralih melewati
periode pascaoperatif,klien secara bertahap kurang bergantung pada perawat
untuk menyelesaikan AKS.
2) Konseling
Konseling merupakan metoda implementasi yang membantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengelani dan menangani
stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal diantara
klien,keluarganya,dan tim perawatan kesehatan.klien dengan diagnosa
psikiatris membutuhkan terapi oleh perawat yang mempunyai keahlian dalam
keperawatan psikiatris oleh pekerja sosial,psikiater dan psikolog
3) Penyuluhan
Digunakan menyajikan prinsip, prosedur dan teknik yang tepat tentang
perawatan kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang
ststus kesehatannya.
4) Memberikan asuhan keperawatan langsung
Untuk mencapai tujuan terapeutik klien, perawat melakukan intervensi
untuk mengurangi reaksi yang merugikan dengan menggunakan tindakan
pencegahan dan preventive dalam memberikan asuhan.

12
E. Tinjauan Kasus

Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y dengan Hipertensi


Usia : 70 tahun
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler sereral
2. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kelemahan fisik

Implementasi

No Tanggal/ Jam No. Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


1 20 Oktober  Menganjurkan tirah
2018/ 08.00 baring selama fase akut.
 Melakukan massase pada
kepala dan leher.
 Menciptakan lingkungan
1. nyaman dan tenang.
 Mengajarkan teknik
relaksasi dan distraksi. 

 Menganjurkan pada
pasien untuk
menghindari/meminimalk
an aktivitas yang dapat
meningkatkan sakit
kepala/nyeri.

2 21 Oktober  Menganjurkan klien


2018/ 09.00 untuk lebih sering
menggerakan kakinya.
 Menganjurkan klien
untuk lebih berhati-hati 
saat berjalan.
2.  Ciptakan lingkungan atau
ruangan yang cukup

13
penerangan, lantai tidak
licin dan basah
 Membantu klien apabila
ingin beraktivitas yang
berat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan bantuan,
bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu
maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, panti maupun puskesmas,
yang diberikan oleh perawat.

Dalam semua tindakan keperawatan pada lanjut usia hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu
berbicara dengan lembut dan sopan, memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan dilakukan berulang kali, jika perlu dengan gambar serta memberikan
kesempatan pada lansia untuk bertanya.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i
keperawatan, hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan lansia dan
memberikan asuhan keperawatan lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat sesuai
dengan evaluasi yang diharapkan.

15
Daftar Pustaka

http://makalahlistavanny.blogspot.com/2017/08/makalah-gerontik-landasan-teori-
askep.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai