Anda di halaman 1dari 45

FISIOLOGI DAN

PATOLOGI SEL
JARINGAN DAN DARAH,
FAGOSIT DAN FAGOSITOSIS
DOSEN PENGAMPU :
APT. RAFITA YUNIARTI, S.SI., M.KES
DISUSUN OLEH

Mhd Fajar Al Fikri Nadira Dafikh B


222114034 222114038
FISIOLOGI SEL
PENGERTIA
N SEL
(Sel itu Apa Sih??)
Sel adalah unit terkecil yang bersifat fungsional. Sel adalah blok-
blok pembangunan (building blocks) hidup bagi tubuh. Seperti
tubuh secara keseluruhan yang tertata dengan rapi, demikian juga
bagian dalam sel. Sel merupakan unit terkecil yang sangat penting
dalam menjalankan fungsi kehidupan. Fungsi biologi sel
diantaranya adalah sebagai penunjang, pergerakan, pernafasan,
pencernaan, pengumpulan bahan, distribusi bahan, eksresi
(pengeluaran) dan reproduksi. Kata sel berasal dari bahasa latin
yaitu cellula, yang ditemukan oleh Robert Hooke seorang ahli
Botani dari Inggris pada tahun 1635-1703, setelah ia mengamati
sayatan gabus dengan mikroskop.
STRUKTUR
DAN
FUNGSI SEL
Badan sel memilik empat bagian dasar yaitu membrane plasma
(plasma lemma, membrane sel), sitoplasma, yang merupakan
protoplasmasel, berbagai organel sitoplasma, yaitu struktur tetap
yang melakukan fungsi metabolic spesifik dan nucleus, tempat
materi genetic berada
1

Dinding sel terdiri dari pada selulosa yang kuat yang dapat
memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan
bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan
pertukaran bahan di luar dengan bahan didalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang
tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian
besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan
silikat dari Ca dan Mg.
MEMBRANE
PLASMA
Struktur Membrane plasma tersusun dari lapisan
ganda molekul lipid dengan beberapa protein
globular yang tertanam di dalamnya. Tebal
lapisan ini sekitar 6 sampai 10 nm.
• ·Fosfolipid adalah lipid yang paling sering
ditemukan dalam membrane. Lipid lainnya
adalah kolesterol dan glikolipid, yang
merupakan gabungan karbohidrat dan lipid.
• Molekul fosfolipid disusun dalam dua baris
parallel lapisan ganda
SITEM
TRANSPOR
MEMBRANE SEL
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion
secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah
molekul hidrofobik(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil(air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran
menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan
menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang
mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Mekanisme transport pasif merupakan proses fisik yang tidak perlu mengeluarkan
energy seluler atau metabolic, tetapi memakai sumber energy eksternal, misalnya
panas.
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor
pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan
dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.
Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa
protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor
aktif ialah Channel protein Dan Carrier protein,
sertaionofor. Ionofor merupakan antibiotik yang
menginduksi transpor ion melalui membran sel
maupun membran buatan

.
SEJARAH
PATOLOGI
Patologi secara harafiah diterjemahkan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
“penderitaan” (dari bahasa Yunani pathos = penderitaan, dan logos = ilmu); dalam dunia
kedokteran modern, patologi merupakan ilmu tentang penyakit. Patologi dapat menganalisis
penyakit yang disebabkan oleh karena ada perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan
tubuh. Tujuan utama patologi yaitu mengidentifikasi penyebab penyakit untuk memberikan
petunjuk penentuan program pencegahan, pengobatan dan perawatan terhadap pasien. Ilmu
patologi berkembang sejak seorang ahli patologi yang bernama Rudolf Virchow (1821-
1902) menemukan bahwa bagian terkecil yang membentuk tubuh manusia adalah sel.
Perubahan perubahan sel yang diamati melalui mikroskop memberikan pengetahuan tentang
penyakit yang terjadi pada seseorang. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kelainan
struktur dan gangguan fungsi tubuh yang berwujud penyakit. Namun kini kita mengetahui
bahwa gangguan di tingkat seluler berasal dari perubahan pada tingkat molekuler (gen,
protein, dan sebagainya) yang memengaruhi perilaku dan kesintasan sel. Dengan demikian,
dasar dari patologi modern adalah pemahaman tentang abnormalitas seluler dan molekuler
yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang
sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan
dengan patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang
luas adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari
terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi
sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke
dalam tubuh. Patologi adalah kajian dan diagnosis penyakit melalui
pemeriksaan organ, jaringan, cairan tubuh, dan seluruh tubuh (autopsi). Patologi
juga meliputi studi ilmiah terkait proses penyakit, disebut patologiumum.
Patologi umum, juga disebut investigasi patologi, eksperimental patologiatau
teoretis patologi, merupakan luas dan kompleks lapangan ilmiah yang berusaha
untuk memahami mekanisme cedera sel dan jaringan, seperti tubuh sarana
untuk menanggapi dan memperbaiki cedera.
JARINGAN &
DARAH
DARAH
(Darah itu Apa
Ya??)
Darah merupakan salah satu organ tubuh
yang sangat penting bagi manusia. Di
dalam darah terkandung berbagai macam
komponen, baik komponen cairan berupa
plasma darah, maupun komponen padat
berupa sel-sel darah. Hematologi
merupakan salah satu ilmu kedokteran
yang mempelajari tentang darah dan
Jaringan pembentuk darah.
KOMPONEN
DARAH
Darah merupakan cairan tubuh yang sangat vital bagi kehidupan. Manusia, yang
bersirkulasi dalam jantung dan pembuluh darah. Darah membawa oksigen dan nutrisi
bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkut produk-produk hasil metabolisme sel.
Darah berada di dalam suatu pembuluh darah arteri maupun vena, dan merupakan
sebagian dari sistem organ tubuh manusia yang berperan penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Volume. Darah total dalam tubuh manusia dewasa adalah berkisar 3,6
liter (wanita) dan 4,5 liter (pria).
KOMPONEN
DARAH
Di dalam darah mengandung sel-sel darah serta cairan yang disebut plasma darah yang
berisi berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya. Sekitar 55% darah merupakan
komponen. Cairan atau plasma, sisanya yang 45% adalah komponen sel-sel darah.
Komponen sel-sel darah yang paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yaitu
sejumlah 41%. 123 Rasio volume sel-sel darah terhadap volume darah total disebut.
Hematokrit (Hct). Lebih dari 99% hematokrit dibentuk oleh eritrosit.
PENYAKIT YANG
BERKAITAN
DENGAN DARAH
Anemia / Penyakit Kurang Darah Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh
kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah.
Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke
bagian tubuh yang lain. Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan
kepusingan. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan
orang dengan tingkat Hb yang wajar. Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb.
Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan
anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk
perempuan dan 14 untuk laki-laki. Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak
membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan
atau kerusakan pada sel tersebut.
FAKTOR YANG
MENYEBABKAN ANEMIA
1 2 3 4
Kehilangan darah akibat
Kekurangan zat besi, Kerusakan pada ·Penghancuran sel
pendarahan dalam atau
vitamin B12 atau sumsum tulang atau darah merah (anemia
siklus haid perempuan
asam folat. ginjal. hemolitik)
JARINGAN
(Jaringan??)
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur yang
sama dan berfungsi bersama sebagai satu kesatuan yang
spesifik. Jaringan-jaringan yang terbentuk di tubuh, kemudian
juga berkelompok untuk membangun organ maupun struktur
besar lain di tubuh. Tubuh manusia tersusun atas empat macam
jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
saraf, dan jaringan otot.
JARINGAN
EPITEL
Jaringan epitel tersebar secara luas di seluruh tubuh. Struktur jaringan epitel seperti
selimut yang dijahit rapat. Fungsi utama jaringan epitel adalah melapisi permukaan
tubuh atau melindungi bagian terluar organ internal. Jaringan epitel juga termasuk
lapisan pelindung bagian tubuh yang langsung berhadapan dengan lingkungan luar.
Jaringan epitel ini biasanya terletak pada kulit, saluran pernapasan, saluran
pencernaan, saluran kemih, dan saluran reproduksi.
Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan banyak lapisan dan bentuk
selnya. Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu epitel pipih selapis, epitel kubus
selapis, epitel kolumnar sederhana, epitel pipih berlapis, epitel kubus
berlapis, epitel kolumnar berlapis, epitel kolumnar bersilia, dan epitel
transisional. Jaringan epitel juga mempunyai sejumlah fungsi di antaranya:
Melindungi bagian luar dan melapisi permukaan, misalnya epitel pada
kulit. Membantu proses penyerapan sari makanan di usus. Membantu
proses sekresi. Sebagai penerima impuls atau rangsangan, misalnya sel
epitel yang terdapat di ujung saraf sensorik yang berada di kulit, telinga,
hidung, dan lidah. Sebagai alat filtrasi atau penyaringan. Sebagai alat
difusi membantu meningkatkan proses difusi cairan maupun gas.
JARINGAN
OTOT
Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun dari sel-sel
otot yang mampu berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh.
Jaringan otot terdapat di seluruh tubuh berfungsi sebagai alat gerak aktif bersama dengan
tulang. Berdasarkan fungsi dan morfologinya jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu otot polos, otot rangka atau lurik, dan otot jantung. Jaringan otot mempunyai
fungsi sebagai berikut: Menjaga tubuh tetap stabil Menjaga postur tubuh. Membantu
pernapasan. Memompa darah. Mengatur pencernaan. Membantu buang air kecil. Membantu
persalinan. Menjaga pergerakan mata. Melindungi organ di dalam tubuh. Mengatur suhu.
JARINGAN
SARAF
Jaringan saraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf (neuron).
Jaringan saraf terdapat di otak, urat saraf, tulang belakang, dan syarat-syarat
lainnya. Sel-sel saraf memiliki banyak cabang. Cabang-cabang tersebut
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya sehingga terbentuk
jaringan saraf. Struktur sel saraf terdiri atas bagian-bagian berikut, yaitu: Badan
sel yang mengandung inti sel. Dendrit yang merupakan percabangan pendek dari
badan sel yang berfungsi menerima rangsangan. Akson yang merupakan
perpanjangan dari badan sel dan berfungsi membawa rangsangan meninggalkan
sel.
Jaringan saraf mempunyai fungsi sebagai
berikut:
• Merespon perubahan lingkungan
(iritabilitas).
• Membawa impuls-impuls saraf (pesan)
ke pusat saraf maupun sebaliknya
(konduktivitas).
• Bereaksi aktif terhadap rangsang yang
datang berupa gerakan pindah atau
menghindar
PEMBENTUKAN
JARINGAN IKAT
ABNORMAL
Pembentukan jaringan ikat abnormal dapat terjadi dalam beberapa kondisi
patologis, seperti fibrosis, keloid, dan skleroderma. Fibrosis adalah proses di mana
jaringan ikat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan mengarah pada
pembentukan jaringan parut yang lebih tebal dari jaringan normal. Keloid adalah
jenis jaringan parut yang tumbuh di luar batas luka aslinya dan cenderung lebih
tebal serta lebih gelap dari kulit sekitarnya. Skleroderma adalah penyakit autoimun
di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan ikat, menyebabkan
peradangan dan pembentukan jaringan ikat yang berlebihan. Pembentukan
jaringan ikat abnormal dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada
kondisi yang mendasarinya. Misalnya, fibrosis paru-paru dapat menyebabkan
sesak napas dan batuk, sedangkan keloid dapat menyebabkan gatal dan rasa tidak
nyaman pada kulit. Skleroderma dapat menyebabkan pengerasan kulit, masalah
pada organ internal, dan gangguan sirkulasi.
Pengobatan untuk pembentukan jaringan ikat abnormal tergantung pada kondisi
yang mendasarinya. Penggunaan obat anti-inflamasi atau imunosupresan dapat
membantu mengontrol peradangan dan pertumbuhan jaringan ikat yang
berlebihan. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk menghapus jaringan ikat yang
abnormal, terutama pada kasus keloid yang besar atau mengganggu. Terapi fisik
juga dapat membantu memperbaiki kelenturan dan fungsi jaringan ikat yang
terpengaruh. Degenerasi jaringan adalah proses di mana jaringan tubuh mengalami
kerusakan atau kehilangan fungsi normalnya. Ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk penuaan, cedera, penyakit, atau faktor lingkungan. Degenerasi
jaringan dapat terjadi dalam berbagai jenis jaringan tubuh, termasuk otot, tulang,
kartilago, dan jaringan ikat.
Penyakit jaringan ikat adalah kelompok
penyakit yang mempengaruhi jaringan ikat
tubuh, seperti kolagen, elastin, atau protein-
protein lain yang memberikan struktur dan
dukungan pada organ dan jaringan. Beberapa
contoh penyakit jaringan termasuk
skleroderma, lupus, dan dermatomiositis.

.
FAGOSIT &
FAGOSITOSIS
FAGOSIT
(Apaan tu fagosit??)
Fagosit adalah sel darah putih yang memiliki kemampuan menelan
dan menghancurkan mikrob dan material asing yang masuk ke
dalam tubuh. Fagosit akan menelan bakteri atau mikroba ke dalam
vakuolanya. Kemudian, mengeluarkan enzim tertentu untuk
membunuh bakteri tersebut.
Fagosit dihasilkan oleh sumsum tulang, khususnya tulang pipa.
Fagosit disimpan dalam sumsum tulang sebelum didistribusikan dan
beredar bersama aliran darah serta cairan limfa ke seluruh bagian
tubuh. Dalam proses perkembangannya, fagosit merupakan hasil
diferensiasi dari beberapa tipe sel. Jenis-jenis fagosit Terdapat dua
jenis fagosit yang sering ditemukan dalam proses imun tubuh, yaitu
neutrofil dan makrofag
NEUTRO
FIL
Neutrofil adalah jenis fagosit yang paling banyak ditemukan dan 60 persen
komposisi leukosit dalam darah. Neutrofil dapat berpindah tempat ke
seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Pada kondisi tertentu,
seringkali neutrofil meninggalkan pembuluh darah dengan cara menyusup
melalui dinding kapiler untuk beredar di jaringan ikat. Kemampuan
menembus pembuluh darah ini disebut diapedesis. Neutrofil memulai peran
fagositiknya dengan menempel pada patogen.
NEUTRO
FIL
Membran permukaan sel neutrofil akan membentuk kantung vesikula yang membawa
patogen (fagosom) masuk ke dalam sel secara endositosis. Enzim pencernaan akan
disekresikan oleh badan golgi ke dalam lisosom. Lisosom kemudian bergabung dengan
fagosom membentuk struktur vakuola fagositik atau vakuola makanan dan
menghancurkan patogen. Secara keseluruhan, proses ini dikenal sebagai fagositosis.
Meskipun dihasilkan dalam jumlah yang banyak, namun neutrofil memiliki masa hidup
yang singkat.
Setelah melawan patogen, sel ini akan mati. Neutrofil yang telah mati biasanya
dikumpulkan pada sebuah lokasi infeksi untuk membentuk nanah.
MAKROF
AG
Makrofag memiliki ukuran lebih besar dibanding neutrofil. Makrofag lebih sering
menetap pada organ-organ tertentu seperti paru-paru, hati, limfa, ginjal, dan nodus limfa.
Setelah dibentuk di dalam sumsum tulang, makrofag akan beredar dalam darah sebagai
monosit, yang berkembang menjadi makrofag ketika meninggalkan darah dan menetap
dalam organ.
Makrofag tidak menghancurkan patogen sepenuhnya, tetapi memecahnya menjadi
partikel kecil yang dijadikan sampel antigen. Partikel sampel tersebut akan menjadi
bagian struktur luar dari membran sel makrofag untuk kemudian dikenali oleh limfosit.
Dengan demikian antigen dapat terus dikenali sekaligus menjadi sinyal yang dapat
menstimulasi respons imun spesifik lainnya.
FAGOSITOSIS
(Apa lagi ini??)
Fagositosis adalah proses penyerapan seluler di mana sel besar
menelan partikel atau bahan asing yang besar. Fagositosis
dikenal sebagai sel yang makan. Fagositosis hanya terjadi di
beberapa sel khusus seperti neutrofil, eosinophil, monosit,
makrofag, sel dendritik, dan amuba. Fagositosis mencerna bahan
yang ditelan dan dicerna, lalu kemudian dikeluarkan melalui
eksositosis. Fagositesis berperan besar dalam mekanisme kerja
sel imun tubuh untuk mempertahakan tubuh dari bakteri, virus,
dan berbagai benda asing yang membahayakan tubuh.
MEKANISME
Proses fagositosis dimulai dengan perlekatan (attachment) dan penelanan

KERJA
(ingestion) partikel mikroba ke dalam sel fagosit. Sel fagosit kemudian
membentuk vacuola pencernaan (digestive vacuola) yang disebut fagosom
Lisosom (granula dalam sitoplasma fagosit) kemudian menyatu dengan
fagosom membentuk fagolisosom. Mikroorganisme selanjutnya dihancurkan
dan debris mikroba dikeluarkan dari dalam sel melalui proses egestion
Pemusnahan partikel mikroba yang difagosit melibatkan pelepasan enzim ke
dalam fagosom dan produksi ROI (reactive oxygen intermediate) yang kini
disebut respiratory burst
TERIMA KASIH
KE PASAR CIKINI BELI SEIKAT
BAYAM
Saya akhiri presentasi ini dengan salam

Anda mungkin juga menyukai