Disusun oleh:
Dosen Penanggungjawab:
DIVISI PATOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
Teknik Nekropsi Unggas
Nekropsi hewan produksi khususnya unggas agak berbeda dengan nekropsi-nekropsi
pada hewan-hewan non produksi. Nekropsi unggas produksi yang sifatnya populatif tidak
cukup hanya dengan menggunakan beberapa sampel (individual case), melainkan perlu
diambil sampel dengan jumlah yang representatif (populative case ) karena ada suatu penyakit
yang bisa muncul dari satu individu saja. Ketika ditemukan diagnosa dari satu sampel harus
dipadukan dengan seluruh diagnosa yang ditemukan di sampel lain. Sehingga akan dirumuskan
suatu penyakit/diagnosa dari semua sampel merepresentasikan keadaan atau kondisi semua
individu dalam satu kandang.
Euthanasia dapat dilakukan dengan cara memegang ayam pada pangkal kaki dan sayap
dengan jari telunjuk di antara dua kaki dan sayap. Kemudian dilakukan pemotongan pada 3
saluran, saluran nafas dan pembuluh darah menggunakan pisau yang tajam agar darah dapat
mengalir sempurna dan ayam terus dipegang hingga benar-benar mati. Setelah ayam benar-
benar mati, dapat segera dilalukan nekropsi diawali dengan desinfeksi kulit dan bulu
menggunakan cairan desinfektan. Penyayatan pertama dilakukan pertama kali pada lipat paha
kanan dan kiri untuk dapat menguakkan kaki hingga terlepas antara os femoris dengan
acetabulum sehingga ayam bisa telentang sempurna. Kemudian dilakukan sayatan melintang
pada kulit di bagian abdomen yang dikuakkan ke depan, otot dada beserta pertulangannya akan
terlihat sehingga dapat diamati apabila terdapat kelainan.
Pembukaan rongga thorax dan abdominal untuk dapat melihat organ-organ visceralnya
dengan cara memotong di bagian kanan dan kiri tulang dada. Pemotongan dilakukan dengan
hati-hati, tidak terlalu ke bawah karena dikhawatirkan air sac akan ikut terpotong. Kemudian
dari pemotongan dada tersebut dilanjutkan ke salah satu persendian di bagian clavicula
sehingga rongga dada dapat dibuka secara semupurna. Setelah terbuka semua, situs viscerum
dari kantung hawa dapat terlihat, di antaranya clavicularis air sac, cervicalis air sac, axillary
air sac, anterior thorax air sac, posterior air sac, dan abdominal air sac. Organ visceral lain
seperti hati, proventrikulus, paru-paru, jantung, limpa, usus halus, sekum, gizzard juga dapat
terlihat apakah ada lesion patologi atau tidak.