ALAT PERKEMBANGBIAKAN
Alat perkembangbiakan disebut juga organ reproduksi atau organa genitalia. Pada matakuliah
Embriologi dan Genetika Perkembangan, alat perkembangbiakan dipelajari dengan penekanan pada
bagian-bagian organ yang berkaitan dengan tempat produksi gamet, fertilisasi, perkembangan embrio
praimplantasi, serta implantasi dan perkembangan embrio di dalam uterus sampai pada saat lahir.
Pembelajaran alat perkembangbiakan akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang bagaimana dan
dimana setiap tahapan dari proses perkembangan embrio berlangsung.
Alat perkembangbiakan pada mamalia terdiri dari: gonad (kelenjar kelamin), saluran kelamin, alat
kelamin luar, serta dilengkapi dengan seperangkat kelenjar pelengkap. Gonad berfungsi menghasilkan
gamet (sel kelamin) dan hormon kelamin. Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sel kelamin. Pada
hewan betina, saluran kelamin juga berfungsi sebagai tempat fertilisasi, perkembangan embrio
praimplantasi, implantasi, dan perkembangan embrio dan fetus sampai saat lahir. Alat kelamin luar
berfungsi sebagai alat kopulasi yang memungkinkan pemindahan sel kelamin jantan (spermatozoa) ke
dalam saluran reproduksi betina untuk tujuan fertilisasi. Kelenjar pelengkap atau aksesoris berfungsi
menunjang proses perkembang-biakan. Pada hewan jantan, kelenjar aksesoris berfungsi menghasilkan
cairan seminal plasma (cairan sperma= semen) yang bertindak sebagai media, pemberi nutrisi, serta
pemelihara derajat keasaman (pH) cairan selama proses transportasi spermatozoa di dalam saluran kelamin
jantan dan betina. Pada hewan betina, alat perkembangbiakan dilengkapi dengan kelenjar mammae
(ambing) dengan jumlah dan letak bergantung jenis hewan (spesies). Kelenjar mammae berfungsi
menyuplai nutrisi dan bahan imunitas bagi perkembangan anak pascalahir.
Gambar 1.1. Alat perkembangbiakan domba jantan: penis tipe fibroelastis, *kelenjar prostat
hanya terdiri dari pars disseminata dan tidak terdapat corpus prostata. (Cochran,
2004)
2 | Fahrudin et al.
spermatozoa, epididymidis juga berfungsi meningkatkan konsentrasi spermatozoa dengan cara menyerap
(absorpsi) sebagian cairan yang mengangkut spermatozoa dari tubulus seminiferus.
Tipe-Tipe Penis
Penis merupakan alat kelamin luar. Sebagian penis terdapat di dalam rongga pelvis, sedangkan
sebagian lain terdapat di luar rongga perut. Bagian bebas penis (di luar rongga perut) dibungkus oleh kulit
yang disebut preputium. Pada saat ereksi (menegang), penis akan relatif membesar atau memanjang
4 | Fahrudin et al.
Ovarium Penghasil Sel Telur
Ovarium terdapat di dalam suatu kantong yang disebut bursae ovarii dan digantung oleh mesovarium.
Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur (ovum/ova/oosit) dan hormon kelamin betina (diantaranya
estrogen dan progesteron). Sel telur terdapat dan berkembang di dalam struktur yang disebut folikel. Pada
saat lahir sampai menjelang pubertas, ovarium hewan mengandung ribuan folikel primordial. Folikel
primordial sebagian berkembang secara berkala menjadi folikel primer, sekunder dan tersier, akan tetapi
mengalami degenerasi dan tak satupun yang berhasil mengovulasikan sel telur. Setelah mencapai pubertas,
barulah sebagian folikel tersier akan terus berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang) dan sel
telur mengalami ovulasi. Perkembangan folikel dipengaruhi oleh hormon FSH (follicle stimulating hormone),
sedangkan ovulasi terjadi akibat rangsangan lonjakan konsentrasi LH (LH surge, LH= luteinizing hormone).
Kedua hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar adenohipofise.
Gambar 1.4. Alat perkembangbiakan sapi betina (Sisson dan Grossman, 1953)
Selama perjalanannya di sepanjang tuba Fallopii, zigot akan mengalami pembelahan yang disebut
cleavage. Pembelahan terjadi secara mitosis dan sel anak hasil pembelahan disebut blastomer. Sel-sel
blastomer semakin lama semakin kecil sampai akhirnya menjadi seukuran sel normal. Embrio hasil
pembelahan disebut juga morula (Latin, Morula=buah mulberry). Morula selanjutnya berkembang
menjadi blastosis, pada tahap ini embrio telah mencapai daerah cornua uteri. Blastosis dicirikan dengan
diferensiasi sel blastomer menjadi dua kelopmok sel, kelompok sel dalam disebut inner cell mass (ICM)
dan kelompok sel luar yang disebut trophectoderm atau trofoblas (lihat Praktikum 3. Fertilisasi,
Pembelahan, dan Blastulasi).
Sebelum melakukan implantasi, embrio tahap blastosis terlebih dahulu mengalami hatching (menetas)
keluar dari zona pelusida, selubung glikoprotein yang membungkus embrio atau sel telur. Implantasi
merupakan proses bersarangnya blastosis yang telah hatching di endometrium induk. Tempat implantasi
terjadi bergantung jenis hewan, di cornua uteri pada ruminansia, babi, dan carnivora, atau di corpus uteri
pada kuda. Pada saat bunting, servix uteri akan menutup untuk melindungi kebuntingan. Pada saat
melahirkan (partus), servix akan mengalami relaksasi, lalu fetus keluar melewati cervix uteri, vagina dan
Tipe-Tipe Uterus
Terdapat beberapa tipe uterus, diantaranya: duplex, bicornua, dan simplex (Gambar 1.5). Uterus
duplex memiliki dua cornua, dua corpus dan dua servix uteri yang terpisah secara sempurna, yakni terdapat
pada kelinci. Uterus bicornua memiliki dua cornua yang sangat berkembang, terdapat pada karnivora, babi,
ruminasia dan kuda. Pada sapi, domba, kambing dan kuda, pada sebagian uterusnya memiliki sekat yang
memisahkan bagian cornua atau corpus uteri bagian kiri dengan bagian kanan, sering dikenal pula sebagai
uterus bipartitus. Corpus uteri pada ruminansia pendek, sementara itu pada kuda lebih panjang. Uterus
simplex tidak memiliki cornua uteri melainkan hanya corpus uteri dengan bentuk seperti segitiga, terdapat
pada manusia dan primata.
Gambar 1.5. Tipe-tipe alat perkembangbiakan hewan: A. Kelinci (uterus duplex, vagina simplex), B.
Carnivora, C. Babi, D. Ruminansia (sapi, domba), E. Kuda, F. Primata dan
manusia(uterus simplex) (Hyttel et al., 2010).
6 | Fahrudin et al.
Tugas Mandiri Pra-praktikum 1
Setelah membaca modul tentang alat perkembangbiakan hewan jantan dan betina serta sebelum
melaksanakan praktikum, maka terlebih dahulu lengkapilah titik-titik dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Fungsi dari Bagian-Bagian Alat Perkembangbiakan Jantan dan Betina
Bagian Alat Kelamin Nama organ Fungsi
Alat Perkembangbiakan Jantan
Gonad Testis - Penghasil gamet .........
Epidydimidis ........
- Caput Epidydimidis
- Corpus Epidydimidis
Urethra .........
Alat kelamin luar Penis ..........
Kelenjar pelengkap Kelenjar Aksesoris ...........
- Infundibulum T. F. ........
- Ampula T. F. ........
- Isthmus T. F.
Uterus: .........
Vagina ........
Alat kelamin luar Vulva ........
Kelenjar pelengkap Kelenjar Mammae ........
Bahan Praktikum:
Preparat natif dan awetan (fiksatif formalin) alat kelamin jantan dan betina (domba).
Prosedur Praktikum:
Letakkan dan susunlah alat kelamin sesuai dengan posisi sebenarnya.
Amatilah bagian per bagian alat kelamin dimulai dari gonad, saluran kelamin, alat kelamin luar,
dan kelenjar pelengkap.
Pelajarilah urutan perjalanan gamet mulai dari tempat ia diproduksi sampai ke tempat fertilisasi.
Buatlah gambar skematis lengkap dengan keterangannya. Untuk memudahkan proses penilaian,
keterangan ditulis langsung pada gambar, tidak menggunakan sistem penomoran.
Pendalaman:
1. Sebutkanlah bagian-bagian saluran kelamin jantan dan betina yang harus dilewati oleh
spermatozoa dimulai dari tempat ia diproduksi (di testis) sampai ke tempat dimana ia membuahi
sel telur (di ampula tuba Fallopii)?
2. Sebutkan bagian-bagian saluran kelamin betina yang dilewati oleh sel telur dimulai dari tempat ia
diproduksi (di ovarium) sampai ke tempat dimana ia dibuahi oleh spermatozoa (di ampula tuba
Fallopii)?
3. Sebutkan bagian-bagian saluran reproduksi betina tempat zigot terbentuk (fertilisasi), embrio
mengalami pembelahan, sampai ke tempat embrio tahap blastosis melakukan implantasi?
8 | Fahrudin et al.
Lembar Kerja Praktikum 1
Judul Praktikum : Nama/NIM Mahasiswa :
Hari/Tanggal : Kelp/Waktu Praktikum :
__________________________________________________________________________
A. Alat perkembangbiakan domba jantan. Ket: testis, caput epididymidis, corpus epididymidis, cauda
epididymidis, ductus (vas) deferens, kelenjar ampula ductus deferens, kelenjar vesicularis (vesica seminalis),
vesica urinaria (kantong kemih), kelenjar Cowper (bulbourethralis), penis (di dalamnya terdapat saluran
urethra), flexura sigmoidea, musculus retractor penis, glans penis, processus urethralis. Preparat awetan.
Fiksatif formalin 10%.
Cacatan:
Kelenjar prostat pada domba hanya pars disseminata, tidak terlihat dari luar
Saluran urethra (pada jantan terdapat di dalam penis, merupakan saluran urine dan juga sperma)
Ureter merupakan saluran urine (air seni) dari ginjal ke vesica urinaria
Pendalaman 1: __________
B. Alat perkembangbiakan domba betina. Ket: ovarium, infundibulum tuba fallopii, ampula tuba
fallopii, isthmus tuba fallopii, cornua uteri, corpus uteri, cervix uteri, vagina, vulva (jika ada), vesica urinaria.
Preparat awetan. Fiksatif formalin 10%.
Catatan:
Tuba Fallopii (=oviduct)
Urethra pada betina merupakan saluran urine dari vesica urinaria ke vagina
Jika uterus domba (ruminansia) dibuka, terdapat caruncula-caruncula (benjolan-benjolan) pada dinding
endometrium. Caruncula akan berpasangan dengan kotiledon dari selaput fetus pada saat hewan bunting
(lihat Praktikum 6. Selaput Ekstraembrionik dan Plasenta)
Pendalaman 2: __________
Pendalaman 3: __________