Anda di halaman 1dari 17

SISTEM URINARIA

Laporan Praktikum
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan 1
Yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu, S. Pd, M. Si

Disusun oleh :
Kelompok 3 Offering H 2017

Dianvita Nur Fadhilah NIM: 170342615575


Raden Roro Ranty Kusumaningayu NIM: 170342615590
Wulan Dwi Saputri NIM: 170342615531

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI BIOLOGI
April 2018
1. JUDUL :
2. TUJUAN :
A. Mengamati sistem urinaria pada pisces
B. Mengamati sistem urinaria pada mamalia
C. Mengamati sistem urinaria pada amphibi
D. Mengamati sistem urinaria pada aves
E. Mengamati sistem urinaria pada reptil
3. DASAR TEORI
Perkembangan system urigenetalia
Ginjal terbentuk dalam mesoderm perantara terletak di dinding tubuh dorsal
dan posterior embrio. Pada awal diferensiasinya, ini daerah posterior dari
mesoderm menengah mengembang, membentuk punggungan nephric yang
menjorok sedikit dari dinding dorsal rongga tubuh(Kardong, 2009).
a. Pronephros.Tubules muncul di bagian anterior dari nephric ridge. Mereka
menghasilkan duktus pronephric yang tumbuh posterior di punggungan
nephric dan bermuara ke cloaca. Dari ketiga jenis ginjal, pronephros
adalah yang pertama muncul selama perkembangan embrio. Ini menjadi
ginjal dewasa dalam beberapa ikan tetapi biasanya diganti selama
perkembangan embrio oleh mesonephros.
b. Mesonephros.Tubuk timbul di tengah dari punggungan nephric dan
memasuki duktus pronefrik yang ada, sekarang berganti nama dengan
tepat duktus mesonefrik mesonefros biasanya bersifat embrional dan
transien.
c. Metanephros. Berputar dari saluran mesonefrik, yang ureteric
diverticulum (kemudian ureter) tumbuh ke posterior bagian dari
punggungan nephric di mana ia merangsang diferensiasi tubulus yang
membentuk metanephros. Pada laki-laki, mesonefrik saluran biasanya
mengambil alih tugas transportasi sperma dan disebut vas deferens. Pada
betina, saluran mesonefrik berdegenerasi.
d. Opisthonephros.Tulis yang timbul dari tengah dan tonjolan nephric
posterior membentuk ginjal yang diperpanjang, opisthonephros, yang
dapat berkembang menjadi ginjal dewasa ikan dan amfibi.
Sumber: Kardong, K. V. 2009. Vertebrates: Comparative Anatomy,
Function, Evolution, Fifth Edition(ebook)
Organ-organ yang membangun system urinaria
1. Ginjal
Struktur nefron bisa sangat berbeda dari taksonomi kelompok ke
yang berikutnya dan mungkin muncul pada awalnya untuk tidak korelasi
jelas dengan posisi filogenetik dari takson. Di hagfishes, nephron cukup
sederhana. Tubulus menghubungkan kapsul ginjal ke saluran ekskretoris.
Dalam lamprey dan ikan air tawar, nefron lebih berbeda. Ini termasuk
kapsul ginjal, tubulus proksimal dan distal biasanya bergabung dengan
perantara segmen, dan tubulus pengumpul. Namun, nefron teleost air asin
biasanya berkurang karena tubulus distal hilang, dan di beberapa, kapsul
ginjal hilang. Pada amniote, nefron kembali cukup berbeda, dan segmen
menengah yang berkontribusi pada lengkung Henle pada mamalia sering
diuraikan. Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal, yang terdapat di dalam
punggung kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk. Masing-masing
memiliki ukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utama ginjal yakni untuk
mengatur jumlah air dan garam dalam darah, menyaring zat limbah atau sisa
metabolisme tubuh, serta membuat hormon yang membantu mengendalikan
tekanan darah.

2. Ureter
Ureter terdiri dari satu pasang yang terpancar dari hilus ginjal, dan berakhir
pada vesika urinaria. Bagian yang melebar dari ureter yang berhubungan
dengan hilus disebut pelvis
3. Vesika urinaria
Merupakan kantung tempat menampung urine sebelum dikeluarkan
4. Uretra
Saluran tunggal yang keluar dari vesika urinaria untuk menegluarkan
urine. Pada hewan jantan, uretra terdapat di dalam penis
A. Pada Reptilia
Tipenya adalah adalah metanefros, terdapat pada sebagian posterior
rongga abdominal,di daerah pelvis. Ureter bermuara terpisah di kloaka dan
tidak berhubungan dengan vesika urinaria kecuali pada chelonia sp. Vesika
urinaria sebagian merupakan derivat kloaka dan sebagian dari basal alantois
vesika urinaria tidak terdapat pada ular dan buaya. Cecak dan kura-kura
mempunyai vesika urinaria yang berkembang baik dan biasanya berlobus 2
yang bermuara ke kloaka.
B. Pada Aves
Pada semua burung ren terletak pada bagian pelvis rongga tubuh, dan sering
bersatu pada ujung posterior ,tipe ren adalah metanefros. Ureter aves pendek
dan bermuara pada kloaka. Kecuali pada burung unta, aves tidak mempunyai
vesika urinaria. Sisa-sisa nitrogen dikeluarkan dalam bentuk asam urat dan
bentuk semi padat bersama-sama feses. Tidak adanya vesika urinaria
menyebabkan burung biasa terbang karena tidak ada beban dalam bentuk urine
cair yang harus dibawa
C. Pada Pisces
Bentuknya panjang, sempit, terletak di dinding tubuh sebelah dorsal di atas
peritonium perietal, pada kanan kiri sisi garis tengah. Ginjal memanjang
hampir ke seluruh panjang rongga tubuh. Ginjal pada ikan jantan lebih panjang
dari pada ikan betina, pada ujung anteriornya terdapat sistem reproduksi. Dari
tubulus kolektivis pada pisces urin menuju ke duktus arkinefrik yang
merupakan suatu saluran seperti ureter, menuju kloaka. Dilatasi duktus
arkinefrik membentuk pembesaran seperti vesika urinaria untuk penyimpanan
urine sementara
D. Pada Amphibi
Bagian anterior merupakan bagian yang sempit , pada hewan jantan lebih
berhubungan dengan fungsi reproduksi. Bagian posterior merupakan bagian
yang meluas,merupakan penyusunan bagian utama opistonefros. Duktus
arkinefrik pada hewan jantan juga berfungsi sebagai suatu duktus deferensi
disamping untuk mengangkut zat-zat sisa. Pada hewan betina hanya berfungsi
sebagai pengangkut zat –zat sisa. Duktus arkinefrik bermuara di kloaka.
4. ALAT DAN BAHAN
 Alat:
- Gunting
- Pisau
- Pinset
- Tusuk bedah
- Lup
- Papan bedah
- Penutup
- Sarung tangan
- Masker
 Bahan:
- Hewan marmot
- Hewan burung merpati
- Hewan kadal
- Hewan ikan
- Hewan kodok
- Kloroform
- Formalin

5. PROSEDUR KERJA
1. Pengamatan anatomi katak

Diletakkan katak di papan bedah dan dijepit dengan jarum


penusuk

Katak dimatikan dengan teknik single pitching yaitu


dilakukan dengan cara menusukkan jarum/alat
penusuk kedalam otak. Penusukan dilakukan pada
bagian foramen occipitale

Katak diterlentangkan pada punggungnya


kulitnya digunting mulai dari ujujng posterior
sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral
menuju anggota tubuh.

Otot daging dibuka, dengan cara menggunting


(menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba
(digaris medial ) mulai dari ujung posterior sampai
kebatas caput ( kepala ).

Diamati bagian-bagian organ sistem urinaria


pada katak

2. Pengamatan anatomi kadal

Kadal dibius dengan menggunakan kloroform


dengan dimasukkan ke dalam penutup yang
kedap udara

Ditunggu reaksi marmut sampai pingsan


kurang lebih 10 sampai 15 menit

Kadal diletakkan di papan bedah dan dijepit dengan


jarum penusuk

Dibagian ventral antara keua extremitas anterior


dan daerah collum (leher) sisiknya dibuang dan
di sayat otot dagingnya dengan gunting

Otot daging di buka, dengan cara mengunting


(menyayat) dibagian kiri kanan digaris medial mulai dari
ujung posterior sampai kebatas caput (kepala). Pada
waktu menyayat harus hati-hati.
Diamati bagian-bagian organ sistem urinaria
pada kadal

3. Pengamatan anatomi marmut

Marmut dibius dengan menggunakan kloroform


dengan dimasukkan ke dalam penutup yang
kedap udara

Ditunggu reaksi marmut sampai pingsan


kurang lebih 10 sampai 15 menit

Marmut diletakkan di papan bedah dan dijepit dengan


jarum penusuk

Dibedah kulit perut marmut dengan menggunakan


gunting tajam

Diamati bagian-bagian organ sistem


urinaria pada marmut

4. Pengamatan anatomi ikan

Ikan dimatikan dengan cara dipukul bagian


kepala ikan dengan menggunakan benda
keras

Diamati bagian luar ikan, diantaranya bentuk


mulut, penutup insang(operkulum) dan insang
ikan itu sendiri

Dibuat torehan disebelah belakang anus kearah


punggung dengan scalpel atau cutter sampai
menyentuh tulang belakang.
Menggunakan gunting untuk melakukan
pemotongan mulai dari anus kearah kepala sampai
kearah dekat katup insang.

Diamati bagian-bagian organ sistem urinaria


ikan

5. Pengamatan anatomi burung merpati

Dipotong leher burung merpati tetapi jangan


sampai putus

Tubuh ayam dicelupkan ke dalam air dingin

Bulu yang membalut daerah dada, tembolok, dan leher


dicabut

Pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju ke


depan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sterni
dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktula.

Diamati bagian-bagian organ sistem urinaria pada


burung merpati
6. DATA DAN HASIL PENGAMATAN

No. Hasil Pengamatan Gambar literature


1

c Sumber : (Yusuf, Ayda Trisnawati dan


Sudarwati, Sri.1992).
d

Nama hewan : Cavia jantan


Keterangan :
a. Ginjal sinistra
b. Ureter sinistra
c. Kelenjar vesikulosa
d. Vesika urinaria
e. Prepusium
2

a
Sumber : (Storer, dkk 2010).

Nama hewan : Katak


Keterangan :
a. Ginjal
b. Ureter
3

Sumber : (Storer, dkk 2010).


c

Nama hewan : Ikan Emas


Keterangan :
a. Ginjal
b. Ureter
c. Urogenital

Sumber : (Laboratorium Anatomi Hewan


UGM, 2011)

Nama hewan : Kadal


Keterangan :
a. Ginjal
b. Ureter
c. Kloaka
a

c
Sumber : (Storer, dkk 2010).

Nama hewan :
Keterangan :
a. Ginjal
b. Ureter
c. Kloaka

7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pada pengamatan anatomi sistem urinaria pada cavia ditemukan ginjal
sinistra, ureter sinistra, vesika urinaria, prepusium. Ginjal yang ada di cavia
berbentuk metanefros seperti biji kacang tanah yang berwarna merah dan
mempunyai vesika urinaria. Ginjal ini tidak hanya berhubungan dengan aliminasi
sisa-sisa nitrogen dalam bentuk urea hasil metabolisme protein, tetapi juga untuk
mengatur keseimbangan air tubuh. Fungsi ginjal menurut Purnomo (2008), adalah
pemegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau beracun,
mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan
kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-
garam dan zat lain dalam tubuh, mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir dari
protein, ureum, kreatinin, dan amoniak, sekresi hormone renin, erithropotoetin
dihidroksikolekalsiferol. Pada pengamatan saluran urinaria juga terlihat saluran
yaitu ureter yang menghubungkan antara ginjal dan kandung kemih (vesika
urinaria),ureter ini memiliki dinding yang tebal dan terbuka ke dasar kandung
kemih dan vesika urinaria yang berfungsi untuk menampung urine yang berasal dari
ginjal melewati ureter dan prepusium yaitu saluran berfungsi untuk mengeluarkan
urine.
Pada pengamatan anatomi sistem urinaria pada katak ditemukan ginjal,
ureter, kloaka. Pengamat tidak mendapati ureter dan bladder seperti yang terdapat
dalam literature. Hal ini dikarenakan sayatan kurang dalam sehingga organ tidak
nampak Sistem urinaria katak terdapat sepasang ginjal yang terletak di bagian dasar
rongga tubuh, berukuran panjang dan berwarna merah kecoklatan. Jika diteruskan,
setelah ginjal terdapat ureter berupa saluran dari ginjal menuju vesica urinaria yang
berdinding tipis, sekaligus merupakan tempat menampung urin sementara. Ureter
pada katak bermuara pada kloaka dan urin dari sini akan diserap kembali ke dalam
kantong urin (Villee & Barries,1988).

Pada pengamatan anatomi sistem urinaria pada pisces ditemukan ginjal,


ureter, urogenital. Pengamat tidak mendapati porus urogenital dekat anus seperti yang
terdapat dalam literature. Hal ini dikarenakan sayatan kurang dalam sehingga organ
tidak nampak Ginjal pada pisces berjumlah sepasang dan berwarna kuning kecoklatan.
Fungsinya untuk membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan atau membahayakan bagi
kesehatan tubuh keluar dari tubuh sebagai larutan dalam air dengan perantaraan ginjal dan
salurannya. Organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalah ginjal
, tetapi ada juga pembuangan sisa-sisa metabolisme melalui usus dan kulit (Radiopoero ,
1998) . Lanjutan dari ginjal yaitu ureter, yang merupakan saluran yang keluar dari ginjal.
Kemudian ureter membesar dan membentuk vesica urinaria. Ureter bermuara ke dalam
urogenital. Urogenitalis bermuara keluar menuju porus urogenital yang terdapat caudal dari
anus.

Pada pengamatan anatomi sistem urinaria pada aves khususnya pada burung
merpati ditemukan ginjal, ureter dan kloaka. Ginjal pada aves dewasa adalah
metanevors dan mengeluarkan asam urat (urecotelik). Pada saat muda, saluran
urinarianya berupa saluran mesonefrik yang berfungsi sebagai vasa eferentia.
Saluran rektum dan saluran kemih dan kelamin terbuka menjadi kloaka(Kotpal,
2010). Metanephros bertunas dari duktus mesonefrik, ureteric diverticulum
(kemudian ureter) tumbuh ke bagian posterior dari nephrik ridge di mana ia
menstimulasi diferensiasi tubulus yang membentuk metanephros. Pada laki-laki,
saluran mesonefrik biasanya mengambil alih tugas transportasi sperma dan disebut
vas deferens. Pada betina, duktus mesonefrik berdegenerasi(Kardong, 2009). Ginjal
burung secara proposional besar, lobus tak teratur, bentuknya menyesuaikan ke
dalam depresi sinsakrum. Pada burung memiliki lekuk-lekuk henle yang berfungsi
untuk menyerap air kembali dan dengan demikian urine menjadi lebih pekat. Aves
tidak mempunyai kandung kemih kecuali pada burung unta(Sukiya, 2005).
Permukaan ginjal ventral ditutupi oleh peritoneum. Ginjal berbentuk pipih dan tiga
lobus, masing-masing lobus dibagi menjadi lobulus kecil. Kecil, kekuningan,
memanjang dan tubuh adrenal beruntun seperti melekat di perut lobus anterior
setiap ginjal (Kotpal, 2010).

Pada pengamatan anatomi system urinaria pada reptile khususnya kadal


ditemukan ginjal, ureter, dan kloaka. Ginjal pada reptile memiliki tipe yang sama
dengan burung dan mamalia, yaitu tipe metanefros pada saat dewasa, sedangkan
pada saat embrio tipe ginjalnya pronefros dan mesonefros. Perkembangan tipe
ginjal ini dikarenakan untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas.
Pada reptile khususnya kadal tidak memiliki kantung kemih (Sukiya, 2005). Kedua
ginjal terletak jauh di belakang rongga perut posterior, tepat di pangkal ekor.
Mereka melekat pada bodywall dorsal dan ditutupi dengan peritoneum pada
permukaan ventral mereka saja. Reptil adalah uricotelic, yaitu, kotoran ekskretoris
mereka dalam bentuk asam urat dan urat yang tidak banyak larut dalam air. Mereka
meninggalkan ginjal dengan sedikit air membentuk urin kekuningan. Ini dibawa
oleh ureter ke urodaeum dari mana ia masuk ke kandung kemih untuk disimpan.
Banyak air diserap kembali di urodaeum dan kandung kemih. Akibatnya limbah
ekskretori dibuang dalam keadaan semi padat yang sebagian besar terdiri dari asam
urat (Kotpal, 2010).

8. KESIMPULAN

Sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang mereproduksi urine dan


mengeluarkan dari tubuh, sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk
mempertahankan homomeoatis. Yaitu ginjal, ureter, kantong kemih dan ureter,
kemudian saat mengeluarkan urine, ginjal menggunakan air untuk hasil akhir
metabolisme. Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan
menyerap zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Kardong, K. V. 2009. Vertebrates: Comparative Anatomy, Function, Evolution,
Fifth Edition(ebook). New York: The McGraw−Hill Companies
Kotpal R.L. 2010. Modern Text Book Of Zoologi Vertebrates(ebook). New Delhi:
Captial Offset Press.
Radiopoetro, dkk. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Storer, T.I., Usinger, R.L., Nybakken, J.W., dan Stebbins, R.C. 2010. General
Zoology. New york: The Mc Graw-Hill Companies.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Villee, C. A., W. F. Walker & R. D. Barries. 1988. General Zoology.
Philadelphia: W. B. Sauders Company.
Yusuf, Ayda Trisnawati dan Sudarwati, Sri. 1992. Penuntun Praktikum Struktur
Hewan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai