Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI HEWAN VERTEBRATA

FIRMAN
1815141001
A. Pendahuluan
Berdasarkan tulang belakang yang dimiliki hewan, maka makhluk hidup dapat dibagi
menjadi dua kelompok atau kelas yaitu kelas avertebrata dan vertebrata. Avertebrata adalah
hewan yang tidak bertulang belakang atau tidak bertulang punggung dan vertebrata adalah
hewan yang bertulang belakang atau memiliki tulang punggung. Struktur hewan vertebrata
khususnya katak, menggambarkan fenomena adaptasi dari kehidupan air ke kehidupan darat.
Katak merupakan salah satu anggota dari classic amphibian. Ada sekitar 50.000 jenis hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua
lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan
ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang
belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen.
Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Katak merupakan
hewan tingkat tinggi, struktur tubuh katak cukup rumit, mulai dari macam jaringan sampai
organ tubuh dan system organ yang sudah kompleks. Hewan vertebrata terbagi dari lima
kelompok, yaitu mamalia, aves, reptile, pisces dan amfibi. Hewan ini relatif mudah didapatkan
dan sangat baik untuk dijadikan objek studi, susunan tubuhnya mudah dipahami. Katak sawah
(Rana cancrivora) tidak mempunyai ekor dan leher, antara kepala dan badan tidak mempunyai
batas yang nyata, kaki depannya pendek, sedangkan kaki belakangnya panjang yang berguna
untuk melompat, kulitnya halus dan licin,banyak mengandung kelenjar dan belum mempunyai
pengatur suhu tubuh, karna suhu tubuh pada katak dipengaruhi oleh lingkungannya. Katak
berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan katak pada waktu berupa
berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan
bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya
hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan
pengamatn susunan anatomi tubuh katak sawah (Rana cancarivora). Anatomi katak dapat
memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan suatu
hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan
hubungannya dengan organ lain (Tim penyusun, 2018).
Istilah vertebrata berasal dari bahasa latin yaitu vertebratus (Pliny), yang berarti gabungan
dari tulang belakang.hal ini erat kaitannya dengan kata vertebrata yang mengacu pada salah
satu tulang atau segmen tulang belakang. Karakteristik dan defenisi dari vertebrata tersebut
adalah tulang punggung, dimana notochord (komposisi batang kaku dan seragam) yang
ditemukan disemua chordates telah digantikan oleh serangkaian tersegmentasi elemen yang
kaku (vertebrae).
Mamalia, burung, reptilia, amfibi,dan berbagai kelas ikan diklasifikasikan sebagai
vertebrata. Mereka sama-sama memiliki banyak ciri yang unik bagi vertebrata, yang memiliki
tengkorak dan tulang punggung, yaitu serangkaian vertebra yang merupakan asal nama
kelompok tersebut. Langkah awal untuk untuk pelacakan silsilah vertebrata adalah menentukan
tempat yang sesuai bagi vertebrata dalam kingdom hewan.
Keberadaan amfibi contohnya kodok sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, tanah,
topografi, dan vegetasi, baik dalam areal yang sempit dan luas, dimana semua akan saling
berhubungan dan membentuk komunitas biotik.amfibi menempati berbagai habitat dialam yang
secara umum adalah pada habitat aquatik dan terestrial, dan kebanyakan aktif pada malam hari
(nocturnal). Respon anura yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dapat
menjadikannya sebagai salah satu biokontrol dalam ekosistem.
Organisasi sistem syaraf vertebrata terdiri atas sistemsyaraf pusat (SSP) dan sistem syaraf
tepi (SST), sistem syaraf pusat terdiri atas otak dan sumsung tulang belakang SSP vertebrata
terkoordinasi secara erat, otak menyediakan daya integratif yang mendasari perilaku kompleks
vertebrata. Sumsung tulang belakang yang membentang dibagian dalam columna vertebralis
(tulang belakang). Menghantarkan informasi dari otak serta membangkitkan pola-pola
lokomosi dasar, sumsung tulang belakang juga bertindak secara independen dari otak sebagai
bagian dari sirkuit saraf sederhana yang menghasilkan refleks, respon otomatis tubuh terhadap
rangsangan tertentu.
Katak dan kodok adalah amfibi. Mereka hidup di air dan di darat. Kulit katak basah,
sedangkan kulit kodok biasanya kering. Kaki belakang katak biasanya digunakan untuk
melompat,sedangkan kodok untuk berjalan. Baik katak maupun kodok adalah perenang yang
hebat.
Pada saat sel syaraf kodok dalam keadaan istirahat (reseptor tidak dirangsang), membran
sel dalam keadaan impermeable terhadap ion. Jika sel syaraf kodok dirangsang, maka saluran
ion akan terbuka. Ion natrium akan masuk kedalam sel. Keadaan ini disebut
depolarisasi.membran sel dalam keadaan permeable terhadap ion. Perjalanan impuls syaraf
kodok dapat diblokir oleh rangsangan dingin, panas, atau tekanan pada serabut saraf.
Pemblokiran sempurna dicapai dengan memberikan zat anastesik.
Pada paraktikum kali ini bertujuan agar kita diharapkan dapat mengenali bentuk, warna,
dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu system organ. Manfaat
dilakukannya praktikum ini adalah agar praktikkan dapat mengetahui system pernapasan,
system pencernaan, system peredaran darah, system ekskresi, dan system reproduksi Rana
cancarivora serta mengetahui anatomi Rana cancarivora secara keseluruhan.

B. METODE PRAKTIKUM
Waktu dilaksanaknnya praktikum yaitu pada hari Jumat tanggal 16 November 2018 jam
15:40 sampai 17:00 WITA dan bertempat di lantai 3 gedung jurusan biologi FMIPA UNM
sebelah barat. Pada praktikum ini menggunakan alat-alat antara lain botol pembunuh satu buah,
baki bedah satu buah, dan alat bedah yang terdiri dari gunting satu buah, pinset satu buah,
pentul secukupnya, dan skalpel satu buah. Selanjutnya praktikum ini menggunakan bahan
berupa kodok satu ekor, kapas secukupnya, dan kloroform/eter secukupnya.
Prosedur yang pertama yaitu mematikan kodok dengan mangambil segumpal
kapas(sebesar ruas empu jari tangan), basahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkan ke
dalam botol pembunuh, segera pula memasukkan kodok ke dalam botol tersebut, dan tutup
dengan rapat. Biarkan sampai kodok mati dan tidak bergerak. Keluarkan kodok yang sudah
tidak bergerak, letakkan di atas baki bedah. Biarkan kapas dalam botol dan tutup rapat-rapat.
Sebelum dibedah, amatilah berbagai bagian tubuh luar katak yang terdiri dari bagian dorsal dan
bagian ventralnya. Setelah diamati, gambar dan warnai pada laporan sementara anda.
Selanjutnya prosedur kedua yaitu pembedahan dengan langkah awalnya meletakkan
katak pada punggungnya di atas baki bedah. Menekuk keempat kakinya dengan pentul pada
lilin, sehingga tidak mudah goyang. Dengan pinset, menjepit membujur kulit bagian perut
dekat paha, angkat sedikit, menggunting melintang kulit di bawah pinset, sehingga terbentuk
celah pada kulit perut. Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan
mengguntinglah kulit kea rah kepala. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal
kedua paha. Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bias
tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit
melekat pada otoo, sehingga terbentuk semacam kantong (saccus). Memperhatikan pula bagian
tengah perut otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (disebut linea alba).
Menjepit pinset otot perut di smaping linea alba, dan gunting melintang, sehingga terbentuk
celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan memulai
menggunting kea rah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai
pangkal paha. Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan terbuka rongga perut
dan tampak jeroan. Setelah itu pisahkan organ-organ dalam dari kodok tersebut dan pindahkan
ke sebuah kertas yang sebelumnya telah dituliskan nama-nama organnya. Tapi, sebelum di
pindahkan kekertas tersebut fotolah dengan menggunakan kamera handphone untuk digambar
nantinya pada laporan sementara tentang anatomi kodok.
Prosedur ketiga yaitu pengamatan sistem pencernaan pada kodok. Pertama buka celah
mulut dengan scalpel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Amati bentuk gigi, raba jari
gerigi pada rahang atas dan gigi vorner pada langit-langit dan dengan pinset tarik lidahnya
keluar, amati bentuk dan perlekatannya. Selanjutnya pengamatan rongga perut yang berisi
jeroan amati bentuk dan warnanya. Hati sebelah kanan, ada berapa lobus dan kantong empedu,
lambung di sebelah kiri hati, angkat sedikit akan tampak duodenum dan pancreas, perhatiakn
semua organ dalamnya.
Prosedur selanjutnya yaitu pengamatan sistem peredaran darah. Pertama tusuk selaput
pembungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel sampai pecah, kemudian amati bentuk
dan bagian-bagiannya berupa bilik (ventrikel), serambi (atrium) kiri dan kanan, dan pembuluh
nadi utama( trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua
aorta (kiri dan kanan).
Prosedur yang berikutnya yaitu pengamatan sistem pernafasan. Langkah pertama
perhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembung bagian paru-paru.
Dengan sedotan limun yang ujungnya dimasukkan dalam lubang pangkal tenggorokan
(membuka mulut), meniup pangkalnya perlahan, maka akan menggembung paru-paru.
Mengamati bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru. Lepaskan jantung
dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea).
Prosedur yang terakhir yaitu pengamatan sistem ekskresi dan reproduksi (Urogenitalia).
Pertama lepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rectum, serta
mesentrium (jaringan kaki) yang memegangnya. Kemudian akan tampak sepasang ginjal bolat
lonjong melekat pada bagian belakang ringga perut. Selanjutnya amatilah ginjal dengan
kelenjar adrenal (garis keputihan), badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai,
baluran ginjal (ureter) dari ginjal munuju ke kantong kemih, pada kodok jantan ureter ini
disebut juga ductus urospermaticus. Pada kodok betina, ada sepasang ovarium akan tampak
oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa
corong (ostium) ada di dekat jantung.

Anda mungkin juga menyukai