Oleh:
manusia, yang dilakukan secara sistematis untuk mencari perubahan anatomi yang
visualisasi langsung pada organ dan jaringan secara makroskopis dan mikroskopis
untuk memberikan informasi, tidak hanya tentang hewan yang dinekropsi namun juga
Persiapan Nekropsi
fiksator, alas nekropsi, stiroform, wadah penyimpan organ), kaca pembesar berlampu
pelindung yang memadai seperti hand gloves, masker, apron atau jas laboratorium
dan kacamata.
Prosedur Nekropsi
eksternal. Pemeriksaan eksternal sangat mirip dengan pemeriksaan fisik hewan yang
jenis kelamin, warna bulu, tanda-tanda seperti tato atau microchip. Jika tanggal lahir
tidak diketahui, pola erupsi gigi dapat digunakan untuk memperkirakan umur hewan.
Pemeriksaan ektersnal juga termasuk pemeriksaan visual mata, telinga, rongga mulut,
diletakkan dengan posisi left lateral recumbency. Sayatan pertama dilakukan pada
axila bagian kanan. Sayatan kulit dilanjutkan dari axilla menuju cranial (kepala)
sepanjang garis tengah sampai ke simpisis pubis, lalu kedaerah caudal sampai batas
organ genital eksternal. Pada anjing jantan akan terlihat kulit preputium dan penis.
Bagian skrotum dilakukan insisi pada kulit skrotum dan epididmis untuk mengambil
testis.
Potong otot dada dan pleksus brachialis untuk merefleksikan kaki depan.
Potong sisi medial sendi pada daerah atas bahu, lalu perhatikan kartilago artikular,
cairan sinovial, kapsul sendi, serta adanya osteofit periartikular. Tentukan warna dan
viskositas cairan sinovial. Periksa dan palpasi kartilago articular dan periksa garis
insersi kapsul sendi untuk melihat apakah ada kelainan yang menjauhi sendi, yang
ekstremitas belakang. Saat membuka sendi coxofemoral pada hewan kecil atau hewan
yang kurus, sayatan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menusuk rongga perut.
Untuk pemeriksaan patela, masukkan ujung pisau disebelah medial trochlea dan iris
jaringan lunak untuk merefleksikan patela secara lateral. Refleksikan patela secara
lateral untuk memeriksa ligament. Buat sayatan pada otot paha medial (sartorius dan
adduktor) sejajar dan kira-kira 1cm ke tulang paha untuk melihat saraf skiatik. Untuk
memeriksa bagian saraf skiatik, buat irisan sejajar disepanjang medial paha sampai ke
tulang paha. Ambil bagian saraf skiatik, otot rangka dan kulit, bersihkan otot rangka
Langkah selanjutnya adalah membuka rongga perut dengan cara otot perut
digunting pada linea alba sampai pada costae kanan dan kiri. Diafragma kemudian
digunting pada perlekatan costae. Selanjutnya costae dipotong pada perbatasan tulang
rawan dan tulang keras. Setelah ketiga rongga tubuh telah dibuka (thorax, perut, dan
kantung pericardial), organ harus diperiksa di situ. Perhatikan posisi dan warna organ,
serta karakteristik cairan yang ada. Periksa paru dengan melihat adanya perubahan
warna, penggembungan, pengempisan, ada atau tidaknya nodul, serta dilihat apa ada
krepitasi pada paru. Kemudian paru diincisi untuk melihat apakah ada nanah ataupun
benda asing, setelah itu dilakukan uji apung. Selanjutnya periksa jantung, dengan
membuka pericardium tanpa melakukan irisan pada jantung. Pada hewan normal,
Refleksikan apeks jantung dorsal untuk memeriksa lapisan kantung perikardial dan
vena.
(Pengamatan pada thorax, perut, dan kantung pericardial)
menempel pada pangkal lidah ke mukosa mulut dan lidah secara ventral melalui
ruang intermandibular. Pegang lidah dan refleksikan secara kaudal sambil memotong
jaringan orofaringeal. Angkat lidah, laring, kerongkongan, trakea, kelenjar tiroid dan
paratiroid, timus, paru-paru, dan jantung, serta visera oral, serviks, dan toraks.
diafragma sepanjang margin kosta pada hati, untuk memeriksa saluran pencernaan.
melihat apakah terjadi perubahan. Setelah itu lakukan pemeriksaan pada limpa secara
inpeksi untuk melihat perubahan warna, bentuk dan keadaan tepi organ. Kemudian
disayat untuk melihat perubahan ukuran organ. Periksa organ urinnaria, pertama
uretra dikeluarkan dengan cara memotong os pubis dektra et sinstra dari simpisis
pelvis. Kemudian ginjal diperiksa secara inspeksi untuk melihat perubahan warna dan
Selanjutnya lakukan pengamatan pada otak. Terlebih dahulu kepala dan leher
dilepaskan pada persendian atlanto occipital dan potong otot-otot yang menutupi
sendi. Pisahkan kulit dari kepala. Lakukan pemotongan dari foramen magnum secara
medial ke kondilus occipital dengan sudut 45°. Potongan dilanjutkan ke arah orbit
lateral ke orbit. Lakukan pemotongn pada titik di dasar panah dengan membentuk
"U". Lepaskan ptongan "U" ke bawah untuk melihat otak kecil dan batang otak di
bawahnya (A). Cerebellum (dilingkari) akan terlihat dan batang otak terletak tepat di
bawah cerebellum (B). Amati dan catat semua perubahan patologis yang ditemukan
Jarvis, J. A., Brown, K. T., Appler, K. A., Fitzgerald, D. P., & Davis, A. D. (2019).
Rabies Necropsy Techniques in Large and Small Animals. JoVE (Journal of
Visualized Experiments), (149).
McDonough, S. P. dan Southard, T. (2017). Necropsy Guide for Dogs, Cats, and
Small Mammals. John Wiley and Sons, Inc