LABORATORIUM
PATOLOGI
PPDH GEL 18Panggabean
Andi Faisal KELOMPOK S. KH. 2
1902101020171
Materi :
VIRAL ARTHRITIS PADA
AYAM
______
ETIOLOGI
Viral Arthrtis disebut juga dengan tenosynovitis ( peradangan pada
selubung tendon), robeknya otot betis, atau infeksi reovirus (Fadhillah dan
Agustin, 2011) . Viral arthritis disebabkan oleh virus dari genus Orthoreovirus,
famili Reoviridae . Virus tersebut tidak mempunyai envelop, berbentuk
simetris ikosahedral dan mengandung asam inti RNA beruntai ganda.
Ayam tipe pedaging mempunyai kepekaan lebih tinggi terhadap virus ini
dibandingkan dengan ayam tipe petelur . Hal ini disebabkan karena
pertumbuhan bobot badan yang cepat pada ayam tipe pedaging, sehingga
secara fisik tendon menanggung beban yang lebih berat, sehingga menjadi
faktor predisposisi dari penyakit ini. Di samping itu, tendon ayam tipe
pedaging mempunyai kekuatan yang lebih rendah dan mempunyai struktur
jaringan ikat fibrous yang lebih terbuka dibandingkan dengan tipe petelur
(Dharmayanti dan Darminto, 2000).
______
PATOGENESA
Bentuk sistemik banyak ditemukan pada ayam petelur dengan gejala berupa penurunan
produksi telur, gangguan persendian dengan derajat ringan, sianosis dan dehidrasi. Ujung jengger
terlihat berwarna keunguan dan jika penyakit berlanjut seluruh jengger akan berwarna gelap
(Direktorat Kesehatan hewan, 2014). Kematian dalam kawanan mungkin biasanya rendah tetapi
morbiditas mungkin setinggi 100%. Pembengkakan alas kaki dan gadaian Sendi lebih jarang,
ditandai sebagai edema tendon tarsal dan metatarsal. Beberapa perdarahan petekial sering
terjadi pada sinovial membran (Jones, 2013).
______
GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI (SECARA
MAKROSKOPIK)
Perubahan patologi anatomi yang sering di temukan viral arthritis yaitu, pada lesi ditemukan
mengeluarkan eksudat bening yang selanjutnya akan berubah menjadi purulen (bernanah).
Terdapat akumulasi fibrin pada tendon yang bengkak atau dapat terjadi hemoragi di atas
persendian lutut. Pada kejadian yang kronis, terdapat pengerasan dan penyatuan selubung
tendon dan tulang rawan persendian mengalami erosi . Lesi Yang sama juga dapat ditemukan
pada persendian lainnya seperti persendian bahu (Bains, 1979). Peradangan Menyeluruh dapat
terjadi pada daerah persendian lutut dan tarsometatarsal , tendon yang mengalami penebalan
dan udema jaringan persendian, dapat diikuti dengan eksudasi yang tidak nyata. Lesi sering
mengalami infeksi sekunder, sehingga eksudasi berubah menjadi purulen atau mengalami
perkejuan. (Mills, 1986).
______
GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI
(SECARA MAKROSKOPIK)
GAMBAR 7 GAMBAR 8
7. Proventriculus membesar
Proventrikulus secara jelas 8. Pada bagian Usus didapati usus pucat dan melebar
melebar dan membesar dengan pankreas yang sangat atrofi. Ususnya pucat,
menunjukkan limfositik infiltrat melebar dan diisi dengan pakan yang tidak tercerna
di kelenjar proventrikular dan di (Dinev, 2007)
lamina propria (Mansour et
al.,2018).
______
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
(SECARA MIKROSKOPIK)
Cara diagnosa yang banyak dilakukan selain dari melihat perubahan makroskopis serta
makrokopisnya. Berbagai teknik diagnosis untuk deteksi ARV telah dilakukan dengan berbagai
cara, seperti serologik, virologik, molekuler dan genetik. Adanya virus dalam tendon dapat
ditunjukkan dengan fluorescent antibody technique (FAT) atau dengan isolasi virus pada
chicken embryo liver (CELi) , chicken embryo liver (CELi) merupakan metode kultur sel yang
paling baik dibandingkan dengan kultur sel dari chick embryo fibroblast (CEF), lung (CELu),
kidney (CEK) atau chicken kidney (CK) (Dharmayanti dan Darminto, 2000).
Penyakit lain yang hamir serupa dengan Viral arthritis atau tenosinovitis
adalah Staphylococcus arthritis dan Infectious synovitis. Kedua penyakit ini
juga menyeranag sendi tarso metatarsus tanpa meluas ke bagian tendonya
(Tabbu dan Kurniasih, 2014). Selain itu penyakit ini juga serupa dengan runting
stunting syndrome (RSS), Mycoplasma, Salmonella, Marek’s, Pasteurella dan
Erysipelas (Mansour et al, 2018; Direktorat Kesehatan Hewan, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Bains, B.S. 1979. Tenosynovitis. A Manual of Poultry Diseases. F. Hoffmann-La Roche & Co Limited Company Basle,
Switzerland. pp. 55–156.
Dharmayanti, N.L.P.I., Darminto. 2000. Viral Arthritis pada Ayam : Permasalahan dan Cara Pengendaliannya.
Wartazoa Vol. 9 No. 2.
Direktorat Kesehatan Hewan, 2014. Manual Penyakit Unggas. Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat
Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Jakarta.
Dinev, I. 2007. Disease Of Poultry a Color Atlas. Ceva Sante Animal. Bulgaria.
Fadhillah, R. dan Agustin, P. 2011. Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Isihak, F.A. 2020. Diagnosis of reovirus infection in broiler breeders flocks by using PCR technique in Erbil province.
Iraqi Journal of Veterinary Sciences. 34 (1).
Jones, R.C. 2013. Reovirusinfections – Viral Arthritis. In: Diseases of Poultry 13th ed. Iowa State University Press,
Ames.
Mansour, S. M., Reham M. E., Ahmed O., Haytham A, and Amal A. E. 2018. Isolation and Detection of Avian
Reovirus from Tenosynovitis and Malabsorption Affected Broiler Chickens with Involvement of Vertical
Transmission. J. of Virol. Sci., Vol. 4: 24-32,
Mills, C.P.J. 1986. Leg weakness in poultry. In: Poultry Health. Australian Veterinary Poultry Association. Proc. No.
92: 158, 160, 181–182, 186–187.
Schmid, R. E., Drury R. R., and David N. P. 2015. Pathology of Pet and Aviary Bird. Iowa State Press, USA.
Souza, S.O., Carli, S.D., Lunge, V.R., Ikuta, N., Canal, C.W., Pavarini S.P., Driemeier, D. 2018. Pathological and
molecular findins of avian reovirus from clinical cases of tenosynovitis in poultry flocks from brazil. Poultry Science
Volume 97. Issue 10
Tamehiro C.Y., Alfieri A.F., Medici K.C., and Alfieri A.A. 2003 Segmented double-stranded genomic RNA viruses in
fecal samples from broiler chicken. Braz. J. Microbial. 34(4) Sao Paulo Oct/Dec.
Tabbu, C. R. dan Kurniasih. 2014. Diagnosa dan Arti Ekonomis Viral Arthrtritis pada Ayam. Jurnal i-lib. UGM.
TERIMAKASIH