Debora I. Weki 1609010036 Elise M. Ballo 1609010038 Maria I. Tulasi 1609010040 Chelonian Ular Lizard Tahapan pemeriksaan klinis secara umum pada golongan ular, lizard, dan chelonia (kura-kura dan buaya), meliputi : 1. Sinyalemen Nama Pasien Umur Ras Jenis kelamin Warna Tanda spesifik BB 2. Melakukan anamnesa Anamnesa dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai riwayat penyakit yang sebelumnya diderita pasien. 3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan dari head to tail. Pemeriksaan fisik ini adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mendeteksi abnormalitas dari pasien. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, dan auskultasi. Untuk ular yang tidak berbisa dapat di restrain dengan memegang kepala pada mandibula. Mengamati mata ular harus bersih tanpa debris. Pengamtan pada mata untuk mengevaluasi konjungtiva, kornea, ruang anterior. Nares harus bersih. Untuk mengamati rongga mulut bisa dengan menggunakan spekulum lunak. Selaput lendir normal berwarna merah muda dan bebas lendir. Glotis dan gigi juga harus diperiksa untuk evaluasi fungsinya. Melihat pergerakan lingua. Lingua ular berperan dalam membantu proses indra penciuman dan merasakan lingkungan sekitar. Mengamati ukuran tubuh ular dan cara melata. Mengamati kondisi fisik dari ular, apakah ada ektoparasit dan lesi. Melakukan palpasi pada tulang belakang dan tulang rusuk. Pada ular freuensi pulsus dihitung dari jantung langsung secara palpasi, maupun scara auskultasi dengan stetoskop Untuk saluran pernafasan diperiksa mulai dari saluran pernafasan sampai paru-paru, pada reptil yang normal terdengar suara vesikuler dan gerakan nafas dilihat dari 1/3 depan hingga ½ panjang tubuh. Untuk kloaka dan ekor diamati bentuk,ukuran,isi, kebengkakan, dll. Diawali dengan inspeksi daerah kepala (ukuran, dan simetri) dan memperhatikan gerakan kepala. Inspeksi dan palpasi ginggiva pada kura-kura. Normalnya berwarna pink pucat-agak putih. Beberapa kura-kura memliki ginggiva berwarna coklat kehitaman. Inspeksi dan palpasi pada seluruh permukaan tubuh (kulit, adanya luka, atau abnormaitas seperti abses). Untuk pemeriksaan pulpus sulit dilakukan karena tubuhnya tertutup carapas dan plastron sehingga, untuk auskultasi stetoskop harus dilapisi dengan kertas tisu atau kain halus. Gerakan nafas pada kura-kura dapat dilihat dari lipatan kulit antara carapas atau plastron dan kaki belakang Saat melakukan pemeriksaan klinis pada hewan ini, palpasi dilakukan untuk melihat ektoparasit yang berada diantara sisik-sisiknya dan spikenya (terkadang mengalami patah). Pertahanan diri hewan ini menggunakan ekornya yang tajam dan keras. Penentuan umur pada hewan ini dapat dilakukan dengan melihat perubahan warna dan spikenya. Suhu yang tepat sangat penting dalam menjaga Iguana tetap aktif dan sehat. Menjaga suhu di 80-95 0F di siang hari dan 75-80 0F di malam hari. Memberikan suhu yang sesuai dengan habitatnya sehingga Iguana dapat mudah mengatur panas tubuhnya sendiri Pengambilan sampel darah Tempat optimal untuk pengambilan darah pleksus radial-humoral (sinus pleksus brakialis), sinus vena subkarapacial, sinus vena dorsal (v. Coccygeal), dan v. jugularis. Tempat venipuncture akan tergantung pada ukuran dan spesies pasien dan preferensi phlebotomist. Jika darah diambil dari vena jugularis, spesies chelonian harus ditempatkan di sisi lateral. Kepala dan leher harus ditarik dari karapas Jarum ukuran 27 hingga 20 yang dipasang pada dispossible syringe 1 hingga 3 ml dan akan bervariasi tergantung pada ukuran pasien. Jarum dimasukkan ke atas pada sudut sekitar 60 derajat hanya pada bagian dorsal dari leher. Sinus pleksus radial-humoral umumnya digunakan pada chelonians yang lebih besar. Tarik tungkai depan menjauh dari tubuh dan raba tendon di dekat sendi radiohumeral. Jarum ukuran 22 hingga 20 yang terpasang pada jarum suntik 1 hingga 3 ml dimasukkan pada sudut 90 derajat ke kulit dan miring ke arah sendi radiohumeral. Saat mengambil darah dari sinus vena dorsal, phlebotomist harus menempatkan pasien dalam strernal recumbency. Catatan: Penggunaan EDTA harus hati-hati, karena dapat melisiskan RBC chelonian. EDTA baik untuk penyimpanan darah karena mengandung anti- koagulan Ambil sampel ke dalam heparin dan segera oleskan. Namun, EDTA baik untuk pengawetan WBC. Gambar 1. Pengumpulan darah dari sinus vena subcarapacial. Tempat pengumpulan darah yang biasa digunakan pada ular adalah vena caudalis pada ekor adalah Mengambil darah dari vena caudalis cukup sulit pada ular kecil karena ukuran pembuluh. Metode yang digunakan untuk mengambil darah adalah dari pendekatan garis tengah tubuh bagian ventral. Kardiosentesis juga dapat digunakan untuk pengumpulan sampel darah dan menghasilkan volume darah yang lebih banyak. Teknik pengambilan : Ular pertama-tama ditempatkan pada posisi strenal recumbency. Jantung kemudian dapat terletak di tengkorak sepertiga dari tubuh. Jantung dapat bergerak baik secara kranial maupun kaudal. Letakkan ibu jari dan jari telunjuk Anda di kedua sisi jantung untuk meminimalkan gerakan ini. Tempat penyisipan jarum adalah dua sisik (sisik) di bagian caudal jantung. Masukkan jarum di antara dua sisir pada sudut 45 derajat Tempat paling umum yang digunakan untuk venipuncture pada lizard adalah vena caudalis pada ekor, juga disebut vena coccygeal ventral. Pembuluh darah cephalic, jugularis, dan pembuluh darah pada bagian ventral abdominal tidak umum digunakan untuk mendapatkan sampel darah. Namun, vena cephalic biasanya sangat kecil, dan diperlukan tindakan bedah. Vena jugularis tidak mudah teraba atau terlihat dan mungkin juga memerlukan bedah cut-down untuk mengaksesnya. Vena pada bagian ventral abdominal umumnya tidak digunakan karena ketidakmampuan untuk menahan hewan dengan baik dan mengontrol perdarahan. Gambar 3. Pengambilan darah dari pembuluh supravertebral. Ada dua teknik berbeda yang biasa digunakan untuk mendapatkan darah dari vena caudalis pada ekor. Teknik-teknik ini termasuk pendekatan lateral dan ventral. Untuk kedua metode, jarum ukuran 1 - atau 1 ½ inci 27 hingga 20 yang melekat pada dispossyble syringe1 ml atau 3 ml harus digunakan secara umum. Untuk pendekatan lateral, jarum harus dimasukkan ke dalam ekor (antara dua skala) pada sudut sekitar 90 derajat. Teknik untuk pendekatan garis tengah ventral sangat mirip dengan untuk pendekatan lateral. Jarum secara perlahan dimasukkan ke dalam ekor di antara dua sisik pada sudut sekitar 90 derajat, menjaga sedikit tekanan negatif pada jarum suntik sampai darah memasuki dispossyble syringe. Pada reptil kura-kura, lizard dan ular pengambilan sampl darah digunakan dengan menggunakan vaskularisasi kateter(untuk hewan dengan berat <100 gram). Darah di koleksi ke dalam tabung microtainer yang mengandung lithium heparin. Pengambilan Sampel Urin Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan urin mirip dengan yang digunakan untuk spesies mamalia besar lainnya. Sampel urin dapat dikumpulkan baik dengan sistosentesis atau kateter urin. Teknik-teknik ini mirip dengan yang digunakan untuk pengumpulan urin pada anjing dan kucing; relatif sederhana untuk dilakukan tetapi mengharuskan hewan dibius. Hewan juga dapat ditempatkan di kandang metabolisme saat diperlukan pengumpulan sampel urin. Ballard, Bonnie and R. Cheek. 2003. Exotic Animal Medicine for the veterinary Technician. Lowa State Press: Blackwell Publishing. Jacobson, E.R. 2007. Infectious Diseases and Pathology of Reptiles:Color Atlas and Text. Florida : Taylor & Francis Group, LLC. Sirois, M. 2016. Laboratory Animal and Exotic Pet Medicine Principles and Procedures Second Edition. China : Elsevier Inc. Wilmette Pet Center. 2008. Green Iguana, Iguana Iguana. Willmette Pet - 625 Green Bay Road - Wilmette, IL 60091.