Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muchtar Ridha

Nim : 140611015

Soal Kuis : Topik Tanatologi dr. Rita Mawarni, Sp.F (K)


1. Jika penyidik meminta bantuan dokter umum di puskesmas untuk menentukan lama
kematian dari hasil pemeriksaan luar jenazah Mr.X. Coba anda jelaskan apa yang harus
dilakukan sesuai dengan ilmu tanatologi agar dapat menjawab hal tersebut?

Jawaban :
Untuk menentukan lama kematian dari pemeriksaan luat jenazah dapat diakukan :
1. Pengukuran suhu tubuh (algor mortis)
• Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada temuan kasus baru, dan tidak dilakukan jika
mayat sudah dimasukkan ke dalam lemari pendingin
• Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan menggunakan thermometer khusus untuk
jenazah, dapat di ukur pada tiga tempat yaitu : oral, anal dan intra abdominal
• Pengukuran dilakukan selama 7-10 menit, kemudian di lihat berapa suhu yang di dapat
baru di cabut, berbeda dengan pengukuran sudu pada orang hidup
• Ada beberapa pedoman dalam menentukan lama kematian, namun yang sering di pakai
adalah pedoman Modi:
- Dua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari perbedaan anatara suhu
tubuh dan suhu sekitarnya
- Dua jam berikutnya, penurunan suhu setengah dari nilai pertama
- Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari nilai terakhir atau 1/8
dari perbeddaan suhu inisial
Penentuan lama kematian dapat ditentukan dengan melalui rumus :
Lama kematian (jam) : suhu tubuh (370 C) – suhu rektal ( saat diperiksa)+3

2. Pemeriksaan lebam mayat


Sesudah sirkulasi berhenti, cairan tubuh terutama darah dipengaruhi oleh gaya gravitasi
bumi. Zat darah karena proses hemolisi menembus dinding pembuluh darah masuk ke
jaringan. Periode dimana darah masih dalam pembuluh darah penekanan di daerah
lebam mayat membuat warna akan kembali seperti semula, tetapi pad periode dimana
zat warna sudah masuk ke jaringan maka lebam mayat akan menetap, periode ini di
pisahkan dalam kurun waktu 6 jam. Lebam mayat terlihat setengah sampai 1 jam
sesudah kematian.
• Periksa lebam mayat dengan cara inspeksi seluruh tubuh jenazah dari semua sisi serta
amati bagian-bagian yang berwarna lebih gelap dan umumnya berbatas tegas
• Lakukan penekanan pada bagian yang berwarna lebih gelap dan amati apakah terjadi
perubahan warna menjadi pucat (blanching)
• Lebam mayat berwarna merah kebiruan, korban meninggal karena Co lebam mayat
berwarna cherry red, lebam mayat berwarna chocolate brown pada korban meninggal
Notro benzene, pada korban meninggal asphyxia lebam mayat berwarna kebiruan.
3. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
Salah satu teori yang menerangkan tentang kaku mayat adalah dengan adanya filament
actin dan myosin yang mempunyai sifat untuk berkontraksi dari ATP dan kalium chloride.
Kelenturan atau relaksasi primer sesudah kematian masih dapat dipertahankan karena
adanya metabolisme sel yang masih berlangsung. Bila cadangan glikogen habis maka
energy tidak terbentuk lagi , pada tahap ini actin dan myosin otot menjadi kaku. Kaku mula-
mula di mulai pada kumpulan otot yang mempunyai cadangan glikogen yang relative
sedikit seperti m.orbicularis palpebral, otot wajah, otot rahang berlanjut ke leher, otot dada
tungkai atas, otot perut, otot pinggang dan berakhir pada tungkai bawah.
Rigor mortis biasanya mulai setelah 2-3 jam sesudah kematian dan proses terjadinya rigor
mortis berlanjut sampai 8-12 jam setelah kematian. Kaku ini akan berlangsung beberapa
jam dan kemudian pelan-pekan akan menghilang dalam 24-36 jam.
Pemeriksaan kaku mayat:
• Periksa kekauan pada mayat dengan menggerakkan persendian: rahang, siku,
pergelangan tangan dan jari-jari tangan, lutut, serta pergelangan kaki dan jari-jari
kaki

4. Pembusukan (dekomposisi)
Pembusukan dipengaruhi oleh enzim proteolitik dan microrganisme, umumnya proses
pembusukan dimulai 18 sampai 24 jam setelah seseorang meninggal.
Aplikasi penentuan lama kematian pada tahap pembusukan :
Pada 16-18 jam setelah kematan mulai tampak tanda-tanda pembusukan terutama di perut
bagian kanan bawah tampak biru kehijaun
Pada 20-24 jam, tanda pembusukan makin jelas, perut mulai tegang, bau pembusukan
keluar dari hidung dan mulut
Pada 30-36 jam, mayat menggembung, muka bengkak, mata tertutup, bibir menebal, keluar
gas dan air pembusukan dan tampak garis pembuluh darah di permukaan tubuh
Pada 40-48 jam, gelembung pembusukan di seluruh tubuh, skrotum bengkak, lidah
bengkak dan menonjol keluar
3 hari setelah kematian, pembusukan berlanjut, uterus prolaps dan anus juga demikian, 4-
5 hari perut mengempes kembali karena gas keluar dari celah jaringan yang rusak, dan pada
6-10 hari jaringan lunak tubuh melembek dan lama-lama menjadi hancur.
• Amati ada tidaknya warna kehijauan serta pelebaran vena-vena superfisial
(marbling) pada kulit jenazah
• Amati ada tidaknya pembengkakan oleh gas pembusukan (bloating) biasanya
terlihat jelas pada bagian tibuh yang berongga
• Amati apakah terdapat cairan pembusukan berwarna kecoklatan yang keluar dari
lubang tubuh

Untuk menetukan perkiraan saat kematian dapat dinilai dengan menggunakan beberapa
tanda-tanda kematan diatas yaitu penurunan suhu mayat, lebam mayat, kaku mayat, proses
pembusukan.

Anda mungkin juga menyukai