Anda di halaman 1dari 65

Aspek Medikolegal Kematian

dan Thanatologi

Dr. Dudut Rustyadi,SpFM(K),SH


Konsultan Medikolegal
Pokok Bahasan
• Thanatologi
• Tanda-tanda kematian
• Mekanisme kematian
• Aspek medikolegal dari kematian
Thanatologi
• Thanatologi = Thanatos + logos
• Thanatologi adalah topik dalam Ilmu
Kedokteran Forensik yang mempelajari
kematian dan perubahan yang terjadi
setelah kematian serta faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan PM.
Maanfaat Pengetahuan Thanatologi

• Untuk memastikan kematian klinis


• Untuk memperkirakan sebab
kematian
• Untuk memperkirakan saat kematian
Definisi Kematian

• Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi


jantung-sirkulasi dan sistem pernapasan
terbukti telah berhenti secara permanen,
atau
apabila kematian batang otak telah dapat
dibuktikan*

* Pasal 117 UU No. 36 tahun 2009


Jenis Kematian

• Mati Serebral / Mati Otak


• Mati Batang Otak
• Mati Somatis / Mati Klinis
• Mati Suri / Mati Semu
• Mati Seluler / Mati Molekuler
Mati Somatis/Klinis

• Seseorang dinyatakan mati bila


aktivitas 3 sistem utama dalam tubuh
(Susunan Syaraf Pusat, Respirasi
dan Kardio-vaskuler) menghilang
secara permanen
Mati Cerebral/Otak
• Seseorang yang kehilangan aktivitas
otaknya, namun aktivitas jantung-
sirkulasi dan pernafasannya masih
belum menghilang
Mati Seluler
• Jaringan/sel tubuh, tidak langsung mati
bersamaan dengan terjadinya kematian
(mati klinis)
• Misalnya otot masih bertahan hidup sekitar
2-4 jam, kornea mata sekitar 6-8 jam
• Pada umumnya kematian seluler dianggap
terjadi setelah 4 jam dinyatakan mati klinis
Mati Batang Otak (MBO)

• Matinya sel saraf pada pusat otonom


di batang otak mengakibatkan
berhenti bekerjanya jantung dan paru
• Dapat dinyatakan mati klinis
Mati Suri
• Keadaan dimana ketiga sistem
penunjang kehidupan tidak dapat
dideteksi dengan alat kedokteran
yang sederhana
Tanda Kematian / Perubahan PM

Perubahan Dini : Perubahan lanjut :


• Denyut jantung (-) • Lebam mayat
• Pernafasan (-) • Kaku mayat
• Aktifitas otak (-) • Penurunan suhu
• Kulit pucat • Pembusukan
• Otot lemas Perubahan Sangat
Lanjut :
• Adipocere
• Mumifikasi
Perubahan Dini
• Pernafasan dan Sirkulasi berhenti
• Kulit tampak pucat
• Tonus otot hilang dan relaksasi , tampak
pendataran bagian tubuh yang tertekan
• Segmentasi kolom darah dalam a. Centralis
Retinae
Perubahan Lanjut
• Lebam Mayat
• Kaku mayat
• Penurunan Suhu
• Pembusukan
Perubahan Lanjut
1. Lebam Mayat / Livor Mortis
Pengumpulan darah (SDM) dalam pembuluh
darah vena & venula pada daerah yang letak
rendah akibat gaya gravitasi
Normal berwarna merah kebiruan/keunguan.
Misalnya ;
Mayat yang terlentang memberikan lebam
mayat pada daerah punggung
Cont`...Lebam Mayat
 Bila ditemukan lebam mayat yang letaknya
tidak sesuai dengan posisi mayat, maka
dapat dipastikan mayat telah diubah posisi /
letaknya.
Contoh ;
Lebam mayat pada bagian punggung pada
korban mati yang tampak tergantung
Cont`...Lebam Mayat

Livor Mortis
Tampak sebagai bercak pada kulit yang
mencerminkan warna darah, merah kebiruan
Pada kematian akibat keracunan CO, dalam
darah banyak terdapat CO-Hb sehingga
lebam mayat tampak berwarna merah terang
Cont`...Lebam Mayat

Livor Mortis
Tampak sebagai suatu proses yang progresif
sampai “lebam mayat menetap”
Mulai terbentuk 20 – 30 ’ setelah mati somatis,
dan menetap sekitar 12 jam post mortem.
Cont`...Perubahan Lanjut
2. Kaku Mayat / Rigor Mortis
Glikogen otot

ADP ATP aktin & miosin lentur

Fase Relaksasi Primer Otot Lentur

≤ 2 jam PM
Cont`...Kaku Mayat
Rigor Mortis
Kaku mayat mulai terbentuk 2 jam PM, akan
lengkap meliputi seluruh otot dalam waktu
sekitar 12 jam
Perubahan kaku mayat yang progresif dapat
digunakan untuk perkiraan saat kematian
 Phase ;
Relaksasi Primer RM Relaksasi sekunder
≤ 2 jam 2- 12 ≥ 24 jam
Cadaveric Spasm
 Kekakuan otot yang terjadi pada saat
kematian dan menetap.
 Kaku Mayat yang terjadi tanpa relaksasi
primer
 Saat mati klinis dalam keadaan kelelahan
atau emosi/ketegangan kejiwaan yang
sangat, atau ketakutan.
 Menunujukkan sikap terakhir saat menjelang
mati.
Heat Stiffening
 Kekakuan otot akibat koagulasi protein otot
oleh panas.
 Pada korban mati terbakar
 Serabut otot memendek Fleksi
Pugilistic Attitude

Cold Stiffening
 Kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin
 Cairan tubuh, sendi Beku
 Lemak dan otot Padat
Cont`...Perubahan Lanjut
3. Penurunan Suhu Mayat / Algor Mortis
 Terjadi proses pemindahan panas dari tubuh
jenazah ke lingkungan yang lebih dingin
dengan cara ;
o Radiasi
o Konduksi
o Evaporasi
o Konveksi
Cont`... Algor Mortis
• Saat mati, proses metabolisme masih
berlangsung, sehingga masih diproduksi
kalori yang mempertahankan suhu tubuh
Untuk 30-60 menit pertama, suhu mayat
tidak mengalami penurunan, baru setelah itu
suhu turun sampai sama dengan suhu
keliling
Cont`...Algor Mortis
Penurunan suhu
mayat / Algor
Mortis

Kurva penurunan
suhu mayat akan
tampak sebagai
garis sigmoid
terbalik
Cont`...Algor Mortis

Penurunan suhu mayat


Banyak sekali faktor mempengaruhi kecepatan
penurunan suhu mayat ;
 Suhu awal, suhu keliling, kelembaban
 Bangun tubuh gemuk, kurus
 Posisi tubuh terlentang, meringkuk
 Pakaian yang dikenakan tebal, tipis
 Lokasi mayat
Cont`...Pembusukan
Pembusukan / Decompositio
• Adalah proses dedgradasi jaringan akibat
proses Autolisis dan Bakteriolisis
Autolisis
 Pelunakan dan pencairan jaringan dalam
keadaan steril akibat kerja digestif oleh
enzim yang hasilkan sel PM.
 Dapat dicegah dengan pembekuan
Cont`...Perubahan Lanjut
Bakteriolisis
Bakteri dalam usus (golongan Clostridia) akan
masuk ke dalam jaringan dan berkembang biak
dalam darah, dan terbentuk gas-gas alkana, H2S
dam HCN, serta asam amino dan asam lemak.

 Tanda awal Pembusukan berupa bercak kehijauan


pada daerah perut kanan bawah karena terbentuk
sufl-met-hemoglobin
 Terjadi sekitar 24 jam PM dan makin menjalar serta
timbul perubahan pada kulit
Cont`...Pembusukan

Decompositio
Akan timbul vesikel-bulla pembusukan berisi
cairan hitam kehijauan
Bila bulla pecah, kulit ari akan terkelupas
Tubuh akan menggembung karena terjadi
pemecahan protein oleh bakteri,
menghasilkan cairan dan gas pembusukan
sekitar 48-72 jam post mortem
Cont`...Pembusukan
Keadaan jenazah Perkiraan waktu kematian

• Warna hijau pd reg. Iliaca dextra 24-36 jam

• Tanda marbling 36-48 jam

• Tanda Bloating 48-72 jam

• Kulit telapak kaki dan tangan 3-4 hari


mengelupas spt sarung tangan/kaos
kaki

• Thorak dan abdomen pecah 5-10 hari

• Uterus dan prostat membusuk tdk 2-3 minggu


dapat dikenali
Cont`...Pembusukan
Perubahan Sangat Lanjut
MUMMIFIKASI
Terjadi pengeringan tubuh akibat suhu lingkungan
yang tinggi serta kelembaban yang rendah
(Dehidrasi Post mortem)
Tubuh akan tampak menyusut, dengan kulit yang
kering dan kaku serta berwarna coklat kehitaman
Cont`...Perubahan Sangat Lanjut
ADIPOSERA
 Terbentuknya bahan yang berwarna keputihan,
lunak atau berminyak dan berbau tengik dalam
jaringan lunak tubuh.
Hidrolisis

Lemak Asam Lemak tidak Jenuh

Hidrogenasi

Asam Lemak Jenuh


Cont`...Adiposera

Faktor yang mempengaruhi ;


 Kelembaban yang tinggi
 Lemak yang cukup
 Udara hangat
Post Mortem Interval
• Penting bagi penyidik dalam penyidikan
perkara, konfirmasi alibi pelaku
• Berdasarkan perubahan Thanatologi ;
 Jasa Entomologi Forensik
 Keadaan isi lambung
 Kekeruhan kornea
 Keadaan isi lambung
 Pertumbuhan rambut (0.4 mm/hari)
 Pertumbuhan kuku (0.1 mm/hari)
Cont...Post Mortem Interval

 Kadar nitrogen as amino dalam cairan


serebrospinal
 Kadar Kalium dalam cairan vitreus
 Dll
Entomologi Forensik
 Saat mati, lalat yang hinggap pada mayat
leluasa meletakkan telur, yang kemudian
menetas dan tumbuh menjadi larva
Besarnya larva dapat memberikan perkiraan
saat kematian
Isu-isu Terkait Kematian
 Cara Kematian
 Sebab Mati
 Mekanisme Kematian
 Lokasi Kematian
Cara Kematian*

• Cara mengacu pada peristiwa


bagaimana atau dengan cara apa
terjadinya penyebab kematian

* Kewenangan Polisi
Cont`…… Cara Kematian
• WAJAR :
- SAKIT
- TUA
• TIDAK WAJAR :
- PEMBUNUHAN
- BUNUH DIRI
- KECELAKAAN
• TIDAK/BELUM DAPAT
DITENTUKAN
Penentuan Cara Kematian
• Penentuan cara kematian seringkali tidak
dapat dilakukan hanya dengan melakukan
pemeriksaan jenazah.
• Diperlukan keterangan lain dari hasil olah
tempat kejadian, kesaksian dsb
Penyebab Kematian

Hal / keadaan yang menyebabkan


kematian karena* ;
• Tua/uzur
• Penyakit
• Trauma/Kekerasan
• Keracunan

* Penyebab Dasar
Cont`.... Sebab Mati

• Penentuan sebab pasti kematian adalah


dengan melakukan Otopsi (bedah mayat),
untuk memeriksa semua organ tubuh,
sehingga diperoleh fakta tentang
kerusakan/kelainan jaringan/organ
tertentu*

*Pasal 134 KUHAP


Cont`.... Sebab Mati
Penentuan Sebab Kematian
1. Untuk kepentingan penegakan hukum
dapat dilakukan bedah mayat forensik
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Dilakukan oleh dokter ahli forensik atau
dokter lain apabila tidak terdapat dokter
ahli forensik dan tidak memungkinkan
dirujuk *

* Pasal 122 UU No. 36 Tahun 2009


Cont`.... Sebab Mati
• Pada kematian tidak wajar, kecurigaan
adanya tindak pidana, penentuan
sebab kematian harus dengan Otopsi
Forensik
• Pada kematian wajar, dokter yang
merawat dapat menentukan sebab
mati berdasarkan diagnosis klinis
Cont`.... Sebab Mati

• Metoda Otopsi Verbal yang


dikembangkan oleh WHO diharapkan
dapat merupakan cara yang memadai
untuk penentuan dan pencatatan
sebab kematian mati wajar.
Mekanisme Kematian*

Rangkaian pato-fisiologi yang


terjadi, yang ditimbulkan oleh
penyebab kematian pada ;
• SSP
• KARDIOVASKULER
• RESPIRASI
* Penyebab Langsung
Lokasi Kematian
Tempat terjadinya kematian dan atau
ditemukannya jenazah :
• Fasilitas Kesehatan
RS, PKM
• Diluar Fasilitas Kesehatan :
Tempat umum / Rumah*
* Tata laksana dianggap mati tidak wajar, sampai
diketahui sebab kematian atau cara kematiannya
Temuan Mayat ?

• Bedakan antara
 cara kematian
 penyebab kematian
 mekanisme kematian
• Acuan dalam pengisian Suket
Kematian
Contoh :
Cara Kematian ;
• ditembak penjahat pembunuhan
• menembak diri sendiri bunuh diri
• terkena peluru nyasar kecelakaan
Sebab Kematian :
• Mati akibat tembakan senjata api
Cont`...Contoh

Mekanisme Kematian ;
• menembus mengenai paru perdarahan
• menembus rongga dada pneumothorax
• “menyerempet” jantung tamponade
Suket Kematian
I a Penyebab Langsung

b Penyebab Antara

c Penyebab Antara

d Penyebab Dasar

II Faktor Resiko
Konsekuensi Kematian

• Hilangnya hak dan kewajiban bagi alm/ah


• Timbul kewajiban bagi ahli waris /
masyarakat / negara
Hilangnya hak dan kewajiban alm/ah :
• Dihentikannya segala tindakan medis
• Status kependudukan berubah
• Segala kepemilikan berpindah tangan pada
ahli waris
Timbulnya hak alm/ah :

• Pernyataan medis dari dokter (Surat


Keterangan Kematian)
• Pernyataan dari negara (Akta Kematian)
Timbulnya hak dan kewajiban ahli
waris/masyarakat/negara
• Ahli waris wajib mengurus kepentingan
alm/ah
• Pemerintah yang beradab ; Bagian dari
penegakkan Hak Asasi Manusia
• Adanya Kewajiban hukum
Kewajiban hukum :
1. KUHAP
2. UU No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Bersama Mendagri &
Menkes tentang Pelaporan Kematian
dan Penyebab Kematian
KUHAP
• Pasal 133 KUHAP
Permintaan bantuan ahli forensik/dokter
oleh penyidik untuk Autopsi Forensik
• Pasal 136 KUHAP
Biaya Autopsi Forensik oleh negara
UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pasal 118
Penanganan & identifikasi jenazah tak dikenal
• Pasal 119
Autopsi Klinis
• Pasal 122
Autopsi Forensik
• Pasal 125
Biaya Autopsi Forensik oleh Pemda
Peraturan Bersama Mendagri & Menkes
Tahun 2010

• Pasal 6 ayat (2) :


Kewajiban penelusuran sebab mati utk
kematian di luar fasilitas kesehatan
Simpulan

• Kematian klinis ditegakkan bila telah terjadi


kematian batang otak.
• Kepastian kematian bila terbentuk tanda
kematian lanjut
• Dokter berwenang menyatakan seseorang telah
meninggal dan menentukan sebab kematian
• Penentuan sebab kematian pasti dengan Otopsi
• Otopsi verbal dilakukan untuk memperkirakan
sebab mati karena penyakit.
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai