D. Decomposition
- Definisi : proses degradasi jaringan pada tubuh mayat yg terjadi
akibat aktifitas mikroorganisme dan proses autolisis.
- Mekanisme : kerja mikroorganisme -> bakteri masuk jaringan
(clostridum welchii) -> terbentuk gas-gas alkana, H2S, dan HCN,
serta asam amino dan asam lemak -> penumpukan gas serta
perubahan warna akibat reaksi biokimia (kehijauan, keabuan,
kecoklatan, hingga hitam).
C. Rigor mortis
1. Waktu/fase/tahapan Relaksasi primer
- waktu muncul : segera setelah mati klinis
- waktu hilang : saat rigor mortis muncul (1,2,3 jam setelah
kematian klinis)
- onset/durasi dari muncul-hilang : 2jam
D. Decomposition
- Terjadinya kerja mikroorganisme dan autolisis setelah hilangnya
sistem pertahanan tubuh.
- Baru dapat dilihat / ditemukan sekitar 24-36 jam, setelah post
mortem.
- Perubahan wujud tampak pelebaran pembuluh darah dibawah kulit
berwarna hitam kehijauan (marbling sign) sekitar 24-48 jam
setelah post mortem.
- Perubahan wujud tampak pembengkakan (bloating) serta keluarnya
cairan merah kehitaman dari hidung & mulut sekitar 48-72 jam
setelah post mortem.
- Pada prinsipnya aktifitas bakteri terjadi pada pembusukan dini : 1-
3hari (24-72jam) setelah post mortem. Sedangkan autolisis terjadi
>3hari (pembusukan lanjut).
- Perubahan wujud seperti pengelupasan kulit dan rambut mudah
dicabut sekitar 72 jam setelah post mortem.
C. Rigor mortis
- Inspeksi : tubuh tidak terkulai, persendian membentuk gambaran
fleksi, wajah terlihat mengalami pemadatan/menegang.
- Palpasi :
-nilai derajat kekakuan (memperkirakan waktu kematian) :
ada/tidak ada, mudah dilawan, atau sukar dilawan.
Pijat-pijat daerah otot kecil : cekung/tidak cekung pada permukaan
otot. (telapak tangan, kelopak mata, jari, rahang, pergelangan
tangan, leher, dll).
-sendi-sendi dilakukan pergerakan : jika tidak ada
tahanan/hambatan bisa di dorong (kaku mayat mudah
dilawan/belum sempurna), jika ada tahanan/hambatan tidak bisa di
dorong (kaku mayat sukar dilawan/sempurna).
D. Decomposition
- Tercium aroma bau busuk (inhalasi)
- Amati ada tidaknya warna kehijauan seperti pelebaran vena
superfisial pada kulit jenazah (inspeksi).
- Amati apakah terdapat cairan pembusukan berwarna kecoklatan yg
keluar dari lubang-lubang tubuh seperti hidung,telinga,mulut.
(inspeksi)
- Amati ada tidaknya pembentukan vesikel/bula maupun
pengelupasan lapisan epidermis yg kadang menyerupai luka lecet.
(inspeksi)
- Periksa apakah rambut-rambut mayat mudah dicabut (rambut
kepala,alis,rambut mata,kumis dan janggut, rambut tubuh dan
ekstremitas, rambut kemaluan. (palpasi)
D. Decomposition
Adiposer merupakan gambaran yg mirip dengan pembusukan
(manipulasi/disebut modifikasi pembusukan). Terbentuknya adiposer
berupa gambaran lilin/lemak berwarna keabuan,lunak atau berminyak,
berbau tengik. Unsur yg membentuk adiposer : kelembaban (kadar air
yg tinggi), suhu (hangat), lemak tubuh yg berlebih (obesitas), bakteri
pembusukan.