1
seseorang dikatakan meninggal apabila
Berhenti
secara lengkap dan permanen
2
MATI
4
Tanda-tanda cellular death :
1. Menurunnya suhu mayat
(ARGOR MORTIS ).
2. Timbulnya lebam mayat
(LIVOR MORTIS ).
3. Terjadinya kaku mayat
(RIGOR MORTIS )
4. Perubahan pada kulit
5. Perubahan pada mata
6. Proses pembusukan dan kadang-kadang
ada proses mummifikasi dan adipocere
5
PENURUNAN SUHU JENASAH (ARGOR MORTIS)
7
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY)
8
Lebam pada kasus
• lebam mayat terdapat pada bagian :
– ujung extremitas atas
– Ujung extremitas bawah
– genitalia externa (scrotum)
• Warna lebam kebiruan Krn korban
meninggal akibat asphyxia
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
10
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
11
PERUBAHAN PADA KULIT
12
PERUBAHAN PADA MATA
13
PEMBUSUKAN
(DECOMPOSITON/PUTREFACTION)
14
MUMMIFIKASI
15
ADIPOCERE ATAU SAPONIFICATION
16
Tanda-tanda yg dapat dipakai untuk
memperkirakan saat kematian :
17
Pemeriksaan TKP dalam ruangan :
– Tanggal pada surat pos atau surat kabar
– Keadaan sisa makanan yang ditemukan
– Derajat coagulasi susu dalam botol
– Keadaan parasit pada tubuh korban
• Kutu pada mayat dapat hidup 3 – 6 hari
• Bila semua kutu sudah mati, berarti korban sudah mati
lebih dari 6 hari dari saat kematian
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
1. Larva lalat
– Siklus :
• Telur (8 – 14 jam)
• Larva (9 – 12 hari)
• Kepompong ( >12 hari)
• Lalat dewasa.
– Syarat pemeriksaan :
• Tidak boleh ada kepompong
• Dicari larva lalat yang paling besar
19
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
1. Larva lalat
– Bila umur larva sudah ditentukan maka dapat
ditentukan berapa lama korban telah meninggal.
Contoh :
Didapatkan larva yang berumur 3 hari.
20
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
21
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
22
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
23