Anda di halaman 1dari 83

D E Q U E RVA I N

T E N O S Y N O V I T I S PA D A
AT L Pembimbing
E T A: N G K AT B E
dr. Magdalena Wartono,MKK.
S I
Kelompok 1

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 19 OKTOBER- 13 NOVEMBER 2020
Anggota Kelompok
030.15.013  Alisya Nadhilah Chairul Noor
030.15.078 Fista Widawati
030.15.092 Jasmine Assyifa Putri
030.15.101 Latifa Yasmine
030.15.109 Marsya Nursyifani
030.15.114 Mochammad Aditya Rahman
030.15.202 Zulvania Dinda
PENDAHULUAN
• De Quervain’s tenosynovitis (DQT) adalah suatu bentuk peradangan dari selaput tendon
yang berada di selubung sinovial, yang menyelubungi m. Extensor Pollicis Brevis (EPB)
dan m. Abductor Pollicis Longus (APL) yang disertai rasa nyeri.
• Pada de Quervain’s tenosynovitis terjadi penebalan dari retinakulum ektensor di regio
kompartemen dorsal (ektensor) pertama pergelangan tangan sebanyak tiga hingga empat
kali .

• Prevalensi → sekitar 0,5% pada pria dan 1,3% pada wanita


• Etiologi de Quervain’s tenosynovitis belum diketahui secara pasti, namun faktor utama
yang dianggap sebagai penyebab adalah overuse
Gerakan yang merupakan predisposisi adalah menggenggam kuat dengan deviasi ulnaris atau
penggunaan ibu jari yang berulang (misalnya pada kegiatan atletik, seperti golf dan olahraga
angkat beban)

• Kriteria diagnosis de Quervain’s tenosynovitis adalah

-Nyeri pada pergelangan tangan sisi radial, bertambah berat


dengan penggunaan ibu jari yang berulang
-Nyeri tekan pada kompatermen dorsal pertama
-Tes Finkelstein positif
TINJAUAN
K A S U S
De Quervain's Tenosynovitis in Weight Lifter : A Case Report
Sajjan Pal, Sheetal Kalra, Sonia Parawis
International Journal of Health Sciences & Research. 2018
Nama : Tn. X
Jenis Kelamin : Laki-laki
IDENTITAS Usia : 23 tahun
PASIEN Alamat : India
Pekerjaan : Atlet angkat besi
ANAMNESIS

K E L U H A N U TA M A K E L U H A N TA M B A H A N

Nyeri di bagian pergelangan tangan


kanan dan ibu jari kanan yang Tidak ada keluhan tambahan
memberat sejak 2 hari yang lalu
R I WAYAT P E N YA K I T
SEKARANG

Nyeri mulai dirasakan sejak 2 bulan


Laki-laki 23 tahun mengeluh nyeri Nyeri membaik saat istirahat dan
yang lalu saat melakukan gerakan
di bagian pergelangan tangan dan → memutar dan mengangkat besi pada → kompres es , tetapi bersifat
ibu jari kanan sementara
latihan


→ Nyeri memberat sejak 2 hari yang lalu

Semua pergerakan pergelangan tangan Nyeri bersifat progresif
saat melakukan "clean jerk event" pada
menjadi nyeri
sesi latihan

-Pasien memiliki keluhan yang sama 1


tahun yang lalu
-Pasien mengonsumsi ibuprofen
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT KEBIASAAN
DAHULU KELUARGA

-Pasien memiliki keluhan yang sama 1 -Tidak ada yang mengalami keluhan -Merokok (-)
tahun yang lalu yang sama dengan pasien -Alkohol (-)
-Pasien mengonsumsi ibuprofen
PEMERIKSAAN 
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

VAS latihan 8, istirahat 2


:

•Inspeksi: postur endomorfik, pembengkakan fusiformis pada processus styloid radialis


•Palpasi: nyeri tekan derajat 2 pada Anatomical Snuff Box, suhu sedikit meningkat, oedem
•Sensorik: Sensasi superfisial dan profunda dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
• Pada pemeriksaan lingkup gerak aktif dan resisted isometric contraction pada
pergelangan tangan kanan : nyeri dan adanya tahanan pada fleksi pergelangan
tangan dan deviasi radial pada akhir lingkup gerak sendi.
• Manual Muscle Testing : penurunan kekuatan otot pada pergelangan tangan kanan
dengan skor 4

Tes Finkesltein (+)


BODY OF DISCOMFORT

Pada anamnesis didapatkan nyeri pada pergelangan tangan kanan dan ibu jari kanan. Pada pemeriksaan fisik pasien
didapatkan adanya nyeri dengan VAS saat latihan adalah 8 dan saat istirahat adalah 2, pada inspeksi didapatkan
pembengkakan fusiformis pada radial styloid proccesus dan pada palpasi terdapat nyeri tekan derajat 2 di pergelangan tangan
tangan.
BRIEF OF SURVEY

Didapatkan faktor risiko ergonomi sebesar 2 (sedang)

-Gerakan hiperekstensi dari pergelangan tangan ≥ 45


°, deviasi radial dan gerakan menggenggam ≥ 4,5 kg
pada kedua pergelangan tangan.
Contoh gerakan deviasi radial dan gerakan menggenggam

Strossen R. A Journal for Serious Strength Athletes. MILO.


2012;20(2).
Contoh gerakan hiperekstensi dari pergelangan
tangan ≥ 45° pada kedua pergelangan tangan saat
mengangkat besi

Strossen R. A Journal for Serious Strength Athletes. MILO.


2012;20(2).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan
7 LANGKAH DIAGNOSIS
OKUPASI
1 MENENTUKAN DIAGNOSIS KLINIS

De Quervain Tenosynovitis
2 MENENTUKAN PAJANAN YANG ADA
DI LINGKUNGAN
23 MENENTUKAN HUBUNGAN PAJANAN DI LINGKUNGAN KERJA DENGAN
PENYAKIT
MENENTUKAN JUMLAH PAJANAN YANG
4 DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT

Pasien berlatih selama 6 hari per minggu, 6 jam per hari (3 jam pada pagi
hari dan 3 jam pada sore hari), 4 minggu per bulan

5 MENENTUKAN ADANYA FAKTOR


INDIVIDU
• Tidak ada data tentang kelainan variasi anatomi dari kompartemen
pertama dorsal pergelangan tangan.
• Tidak ada data penggunaan obat yang dapat menjadi faktor risiko
terjadinya de Quervain Tenosynovitis
MENENTUKAN FAKTOR DI LUAR PEKERJAAN
6 YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT

Tidak ada data tentang hobi pasien, pekerjaan lain dan teman atlet lainnya yang
juga mengeluhkan masalah yang sama

7 MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK ATAU BUKAN


PAK
De Quervain’s Tenosynovitis pada kasus ini merupakan penyakit akibat
kerja pada atlet angkat besi
TATA L A K S A N A
Deep Tendon Friction
Massage

MINGGU 1

- Pengompresan dengan es selama 20 menit x 3 kali sehari -TENS diberhentikan


- Ultrasound 0.8w/cm2 x 6 menit -Deep Tendon Friction Massage pada snuff box kanan
- TENSx 10 menit selama 5 menit perhari
- Static stretching pada otot tenar - Tendon gliding exercises
- Penggunaan wrist band
- Lingkup gerak aktif dan pasif 3 kali sehari
- Saat tidur elevasi tangan yang sakit saat ini - Eccentric exercise pain free range of Wrist and
- Istirahat dan menunda sesi latihan sementara thumb with Theraband

MINGGU 2
TATA L A K S A N A Eccentric Strenghtening pada otot
fleksor pergelangan tangan

MINGGU 3

- Theraband wrist and thumb


- Pengompresan dengan es selama 15 menit setelah
setiap sesi latihan
-Penggunaan thumb Spica selama latihan

Thumb Spica Taping

Eccentric Strenghtening
pada deviasi radial
PROGNOSIS
KLINIS

Ad Vitam Ad Functionam Ad Sanationam


Ad Bonam Dubia ad bonam Dubia ad bonam

OKUPASI

Dubia ad malam
Prognosis pekerja dengan Occupational de Quervain tergantung pada tatalaksana dan pencegahan
perburukan kondisi tendon pada pasien. Rekomendasi untuk mengelola pajanan beban secara fisiologis
Occupational de Quervain adalah mengurangi beban yang berlebihan Ketika terdapat keluhan,
pengelolaan postur yang baik saat melakukan Gerakan, penggunaan alat pelindung sendi untuk
membatasi Gerakan yang berlebihan pada sendi yang rentan mengalami beban berat yang berlebih,
penatalaksanaan manajemen nyeri dan gejala sisa, hingga evaluasi kondisi tendon dengan menggunakan
pemeriksaan penunjang untuk mengetahui keparahan dari cedera apakah menyebabkan patologi
anatomis yang menyebabkan kondisi irreversible. Namun, perlu diingat bahwa melakukan pembatasan
beban dapat menghambat proses dari pelatihan pada atlet yang tengah berlatih untuk kejuaraan hingga
pertandingan yang akan diikuti, selama terjadi cedera atlet harus mengurangi hingga menghentikan
pelatihan tersebut. Untuk itu, Ketika gejala sudah tidak dirasakan diperlukan evaluasi dan kriteria sembuh
yang harus diberikan dan dipastikan Kembali oleh dokter yang merawat dan juga selalu memberikan
edukasi terkait pelatihan yang akan dilakukan.
Pada rpd pasien didapatkan keluhan yang sama dan tidak dapat melanjutkan Latihan pada diatas 140kg
MANAJEMEN
PENGENDALIAN
• SUBSTITUSI
• ELIMINASI
Tidak dapat dilakukan
Tidak dapat dilakukan

• REKAYASA TEKNIK

Tidak dapat dilakukan


MANAJEMEN
PENGENDALIAN
• PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

• Edukasi : Cara dan postur yang baik selama angkat beban


• Pengaturan jadwal latihan : Pemberian jeda waktu antara
latihan umum dan khusus, peningkatan intesitas latihan
secara bertahap

(A) Method 1, estimation of snatch – grip; (B) Method 2, estimation of snatch – grip; (C)
estimation of snatch – grip; (D) estimation of clean grip. Sumber Gambar : Favre M, Mark P. Teaching the firs pull.
Strength and conditioning journal Vol.34(6): 2012;78-9.
MANAJEMEN
PENGENDALIAN
• ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Penggunaan wrist band

Sumber Gambar : Favre M, Mark P. Teaching the firs pull.


Strength and conditioning journal Vol.34(6): 2012;78-9.
TINJAUAN
P U S TA K A
ANATOMI

CHUNG, K. C. Essentials of Hand Surgery, JP Medical Limited. 2015. Howell ER. Conservative care
of De Quervain;s tenosynovitis/tendinopathy in a warehouse worker and recreational cyclist: a case
report. J Can Chiropr Assoc. 2012; 56(2):121-7/
Kompartemen I : m. abductor policis longus dan m. ekstensor
policis brevis
Kompartemen II : m. ekstensor carpi radialis brevis, m. ekstensor
carpir radialis longus
Kompartemen III : m. ekstensor policis longus
Kompartemen IV : m. ekstensor digitorum communis, m. ektensor
indicis
Kompartemen V: m. ekstensor digiti minimi
Kompartemen VI : tedekstensor carpi ulnaris
ANATOMI

CHUNG, K. C. Essentials of Hand Surgery, JP Medical Limited. 2015


Howell ER. Conservative care of De Quervain;s tenosynovitis/tendinopathy in a warehouse worker and recreational cyclist: a case
report. J Can Chiropr Assoc. 2012; 56(2):121-7
DE QUERVAIN'S
TENOSYNOVITIS
DEFINISI

• De Quervain’s tenosynovitis adalah suatu bentuk peradangan disertai nyeri dari selaput
tendon yang berada di selubung sinovial, yang menyelubungi m. Extensor Pollicis Brevis
dan m. Abductor Pollicis Longus
• Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh dokter ahli bedah dari Swiss, yakni Fritz de
Quervain pada tahun 1895

• Suryani A. Sindrom de Quervain: diagnosis dan tatalaksana. CDK-267. 2018:45(8):592-5.


EPIDEMIOLOGI 9,15,16,17

• Risiko tendinopati tangan → pekerjaan yang sangat berulang dan memaksa adalah 29
kali lebih besar
• Perkiraan prevalensi tenosinovitis de Quervain adalah sekitar 0,5% pada pria dan 1,3%
pada wanita dengan prevalensi puncak di antara mereka yang berusia 40-50 tahun
• Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 30-55 tahun
EPIDEMIOLOGI 9,15,16,17

• Pada penelitian oleh Pagonis dkk. →


Jumlah penderita DQT pada atlet angkat besi sebanyak 56 orang,
dimana semua pasien berjenis kelamin laki-laki, rata-rata usia 43 tahun, dan 75% menderita DQT pada
tangan yang dominan

• Tingkat cedera akibat DQT pada atlet pesenam lebih tinggi daripada tingkat pada olahraga kontak,
seperti sepak bola( 9,2 per 1000,), hoki es wanita dan pria (6,1 dan 9,5 per 1000)
ETIOLOGI Faktor yang dianggap menjadi penyebab:
Belum diketahui secara pasti

-Overuse
-Trauma Langsung
-Radang Sendi

• Suryani A. Sindrom de Quervain: diagnosis dan tatalaksana. CDK-267. 2018:45(8):592-5.


FAKTOR RISIKO

–Gerakan berulang yang tinggi (≥4 jam)


–High physical demand
–Memutar tangan yang berulang atau menetap (≥2jam)
–Menekuk pergelangan tangan (≥2 jam)
–Memegang barang dengan gerakan mencubit (≥2 jam)

• Manac’H APL, Roquelaure Y, Ha C, Bodin J, Meyer G, Bigot F, et al. Risk factors for de Quervain’s disease in a French working population.
Scandinavian Journal of Work, Environment & Health. 2011;37(5):394–401
FAKTOR RISIKO

–Menekan dengan dasar telapak tangan


–Penggunaan perkakas tangan (≥2 jam)
–Penggunaan alat yang bergetar (≥2 jam)
–Penggunaan komputer
–Paparan suhu yang dingin
–Aktivitas yang memerlukan gerakan jari yang tepat (≥2 jam)

• Manac’H APL, Roquelaure Y, Ha C, Bodin J, Meyer G, Bigot F, et al. Risk factors for de Quervain’s disease in a French working population.
Scandinavian Journal of Work, Environment & Health. 2011;37(5):394–401
Penggunaan smartphone dan
Bersepeda
tablet yang berlebihan

Menggunakan
gunting
FAKTOR 7,8,19
Mengangkat barang

RISIKO

Mencuci
Menjahit
pakaian Penggunaan growth
hormone
Gerakan & beban
(overuse)


Sendi carpometacarpal I menimbulkan gesekan, tekanan, dan iskemia
(terus- menerus)


Peradangan, mengakibatkan bengkak & nyeri,mikrotrauma
kumulatif

PATOFISIOLOGI (1) 1,20,21


Trauma minor repetitif
→ Malfungsi pembungkus
tendon


-Penurunan produksi dan kualitas cairan sinovial

-Profilerasi jaringan ikat fibrosa

Stenosis atau penyempitan Pergerakan m. abductor pollicis longus


pembungkus tendon → dan m. extensor pollicis brevis terbatas

PATOFISIOLOGI (2)
MANIFESTASI KLINIS

•Rasa nyeri sekitar ibu jari


•Bengkak pergelangan tangan sisi ibu jari
•Rasa tebal sekitar ibu jari
•Penumpukan cairan pada daerah yang bengkak
•Krepitasi saat menggerakkan ibu jari
•Sendi ibu jari terasa kaku saat bergerak
•Penurunan lingkup gerak sendi carpometacarpal

• Papa JA. Conservative management of de Quervain’s stenosing tenosynovitis: A case report. JCCA. 2012;56:112-20.
• Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a more specific and sensitive
test to diagnose de Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-92
MANIFESTASI KLINIS

Keluhan utama → Nyeri, kelemahan, bengkak di


sepanjang sisi radial pergelangan tangan selama aktivitas

Pembengkakan di snuffbox, nyeri tekan di bagian proses stiloid


Diperburuk → Deviasi ulnaris
radial, penurunan ROM abduksi CMC dari jari ke-1, penebalan
pergelangan tangan dengan fleksi yang teraba dari selubung ekstensor dari kompartemen dorsal ke-
dan adduksi ibu jari atau adduksi 1 dan krepitasi dari tendon yang bergerak
ibu jari.

• Papa JA. Conservative management of de Quervain’s stenosing tenosynovitis: A case report. JCCA. 2012;56:112-20.
• Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a more specific and sensitive test to
diagnose de Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-92
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Identitas pasien 01
• Usia
• Jenis kelamin
• Pekerjaan

• Riwayat kebiasaan, riwayat pekerjaan juga harus ditanyakan untuk melihan


faktor risiko lain dari penyakit de Quervain’s Tenosynoytis

Suryani A. Sindrom De Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. Continuing Medical Education Journal. 2018; 45(8): 592-5
ANAMNESIS
01
Gejala klinis
• Rasa nyeri sekitar ibu jari
• Bengkak pergelangan tangan sisi ibu jari
• Rasa tebal sekitar ibu jari
• Krepitasi saat menggerakkan ibu jari
• Sendi ibu jari terasa kaku saat bergerak

Suryani A. Sindrom De Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. Continuing Medical Education Journal. 2018; 45(8): 592-5
PEMERIKSAAN FISIK
02
Inspeksi
Pembengkakkan pada daerah kompartmen pertama dorsal
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah kompartemen pertama dorsal
Pemeriksaan ROM
Penurunan lingkup gerak sendi carpometacarpal

Suryani A. Sindrom De Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. Continuing Medical Education Journal. 2018; 45(8): 592-5
UJI PROVOKASI

TES EICHOFF

-Pasien diminta untuk memasukkan ibu jari ke telapak tangan


dan kemudian mengatupkan jari di atas ibu jari.
-Deviasi ulnaris pada pergelangan tangan dilakukan secara
pasif dengan satu tangan sementara tangan lain
penguji memegang lengan bawah sisi ulnar.

Nyeri →Positif

Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a more specific and sensitive test to diagnose de
Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-92
UJI PROVOKASI

TES FINKELSTEIN

-Pemeriksa memegang ibu jari pasien dengan kuat


menggunakan satu tangan, sementara tangan yang lain
memegang lengan bawah pada sisi ulnar dalam posisi istirahat
dalam posisi pro-supinasi netral.
-Traksi yang kuat kemudian diterapkan pada ibu jari pasien,
menariknya secara longitudinal dan dengan arah sedikit deviasi Nyeri → Positif
ulnaris ke pergelangan tangan

Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a more specific and sensitive test to diagnose de
Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-92
UJI PROVOKASI
Wrist Hyperflexion and Abduction of
the Thumb (WHAT) Test
Fokus pada APL dan EPB

-Meminta pasien untuk hiperfleksi pergelangan tangan mereka


(dalam batas rasa sakit mereka) dan menjaga ibu jari mereka tetap
ekstensi dan abduksi
-Pemeriksa menerapkan secara bertahap meningkatkan resistensi
abduksi ke ibu jari Nyeri →Positif
-Ketika pasien tidak mampu menahan tekanan terhadap pemeriksa,
pasien bebas melepaskan tekanan dan tes selesai.

Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a more specific and sensitive test to diagnose de
Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-92
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG MRI
03

Mak Jenson. De Quervain Tenosynovitis : The Effective Diagnosis and Evidence Based Treatment. Intech Open Journal
Vol.10:2010;5-7.
DIAGNOSIS BANDING (1)

Intersection syndrome

Tenosinovitis tendon kompartemen dorsal pertama


(APL dan EPB) sampai ke tendon kompartemen
dorsal keduanya (m. extensor carpi radialis longus dan
m. extensor carpi radialis brevis)

Gejala nyeri dan inflamasi bagian distal


daerah dorsolateral lengan bawah
Nyeri pada sindrom ini lebih ke arah
lateral dibandingkan pada DQT
Suryani Adelia. Sindrom de Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. CD Journal-267 Vol.45(8):2018;593-4.
DIAGNOSIS BANDING (2)

Carpal Tunnel Syndrome Kienbock Disease Degenerative arthritis sendi


radioscaphoid, cervical
radiculopathy

Nyeri meluas ke pergelangan Osteonekrosis pada os lunatum Terutama segmen C5 atau


tangan C6

Suryani Adelia. Sindrom de Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. CD Journal-267 Vol.45(8):2018;593-4.


DIAGNOSIS BANDING (3)

Cheiralgia Paresthetica Fraktur Scaphoid

Neuropati sensoris nervus Nyeri daerah

radialis snuff box pada kompartemen


dorsal pertama

Suryani Adelia. Sindrom de Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. CD Journal-267 Vol.45(8):2018;593-4.


TATA L A K S A N A
(16, 27,28,30,31,32,33,34,35)
TATALAKSANA

Non bedah (Konservatif)

•Edukasi menghindari pekerjaan menggunakan jari-jari tangan


•Imobilisasi ibu jari
•Kompres dingin
TATALAKSANA NON-BEDAH

Penggunaan spica splint Terapi Ultrasound


TATALAKSANA NON-BEDAH

Latihan Aktif
Massage
Jika Masih Berlanjut, Lanjut ke
Medikamentosa!
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAIDS)

DRUG OF CHOICE

Ibuprofen
Perhatikan Kontraindikasi!
Dosis dewasa 200-800 mg
Dosis anak (6-12 tahun) 4-10 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Kortikosteroid
Injeksi 1 mL (10 mg) triamcinolone acetonide +
1 mL lidokain hidroklorida 1%

Lokasi penyuntikan
a. 1 titik = di atas lapisan tendon
b. 2 titik = diantara tendon abductor pollicis
longus dan extensor pollicis brevis
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Presentasi teknik injeksi 4 titik yang baru

-Betametason Na fosfat-betametason asetat  selubung


tendon dari kompartmen dorsal pertama
-Dosis (3 + 3 mg/mL dalam 1 mL vial) menggunakan ukuran
jarum 25G
-4 titik insersi+ 2 pasang (a dan b/prox dist)
- Efek anastesi lokal dengan Xylocaine (lidokain) 1 mL,
dicampurkan dalam kombinasi obat di atas
TATALAKSANA BEDAH

Bila non-bedah tidak efektif


Terjadi perlengketan pembungkus tendon
Prognosis kurang baik
KOMPLIKASI

• Peradangan hebat dapat Mobilisasi pergelangan tangan


→ Jaringan parut → dan ibu jari semakin terbatas
terjadi stenosis

• Nyeri dapat menjalar ke lengan bawah

Harvard Health Publishing. Tendon trouble in the hands: de Quervain’s Tenosynovitis and trigger
finger. Harvard Medical School. 2019
PENCEGAHAN

• Hindari gerakan tangan (secara berulang, berlebihan dan dalam jangka


waktu yang lama)

a.Pronasi dan supinasi pada lengan bawah


b.Gerakan mencengkram pada tangan
c.Deviasi ulnar dan radial pada pergelangan tangan
d.Abduksi, aduksi, fleksi dan ekstensi ibu jari

Amadei Federico. Complication after De Quervain's Disease Surgery. Journal of Orthopedics & Bone Disorders. Milan: Hand Surgery Center, Department of Orthopedics. 2017.
Maurya Pratibha, Priyanka Gokhale, Palkar Anagha. Prevalence of De-Quervain's Tenosynovitis in Tailor. International Journal of Health Sciences and Research. Thane: DPO's
Nett College of Physiotherapy India. 2020
PENCEGAHAN

• Isitrahatkan tangan sejenak apabila pekerjaan atau


aktivitas mengharuskan melakukan gerakan
tersebut
• Hindari bekerja secara berlebihan
• Gunakan braces untuk mengurangi mobilisasi ibu
jari dan pergelangan tangan.

Amadei Federico. Complication after De Quervain's Disease Surgery. Journal of Orthopedics & Bone Disorders. Milan: Hand Surgery Center, Department of Orthopedics. 2017.
Maurya Pratibha, Priyanka Gokhale, Palkar Anagha. Prevalence of De-Quervain's Tenosynovitis in Tailor. International Journal of Health Sciences and Research. Thane: DPO's
Nett College of Physiotherapy India. 2020
PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik. Kasus-kasus dini biasanya berespons baik pada terapi nonbedah. Pada kasus-
kasus lanjut dan tidak merespons baik dengan terapi non-bedah, maka dilakukan pembedahan dekompresi
kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan.

Pasien dengan skala analog visual baseline yang tinggi dengan semua tes klinis positif dan dengan
septum intracompartmental persisten, memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi secara signifikan
setelah pengobatan konservatif.

Suryani Adelia. Sindrom de Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. CD Journal-267 Vol.45(8):2018;593-4


Shehab Ramsey, Mark H.M. Evaluation and diagnosis of Wrist pain : a Case Based Approach. AFP Journal Vol.8(78): 2013;572-3.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Pada kasus ini tidak didapatkan adanya data mengenai faktor risiko DQT lainnya, seperti penggunaan
growth hormone, kebiasaan lain seperti mengetik handphone dan komputer, menjahit, mengangkat beban
selain angkat besi saat latihan, mencuci pakaian (gerakan memeras)

Seharusnya pada anamnesis, faktor risiko diatas juga ditanyakan untuk mencari etiologi lain
PEMBAHASAN
• Pada kasus ini tidak didapatkan adanya data mengenai frekuensi dan durasi mengangkat besi saat latihan

Tidak dapat dinilai pada BRIEF Survey

• Pada kasus ini diagnosis DQT ditentukan hanya berdasarkan gejala klinis dan tes provokasi tes Finkelstein

Perlu dilakukan tes provokasi WHAT karena fokus pada APL dan EPB dan spesifitas tes WHAT
lebih baik dibandingkan tes Finkesltein
PEMBAHASAN

• Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG dan MRI

Menyingkirkan penyebab lain seperti kelainan kongenital berupa variasi anatomi


kompartemen dorsal pertama atau multiple tendon
KESIMPULAN
KESIMPULAN

•De Quervain Tenosynovitis (DQT) = peradangan + nyeri dari selaput


tendon di selubung synovial→menyelubungi m. EPB dan m. APL.
•DQT = PAK di seluruh dunia→ kategori MSD
Berisiko pada pekerja dengan gerakan yang berulang / postur canggung
dari ibu jari / pergelangan tangan --> mis. Atlet, buruh dll
KESIMPULAN
• Gejala utama: nyeri sekitar ibu jari + bengkak pergelangan tangan sisi
ibu jari
• PF: Tes Eichoff, Tes Finkelstein dan WHAT test

Pencegahan:
(-) pronasi + supinasi lengan bawah,
(-) menggenggam / deviasi ulnar + radial pergelangan tangan,
(-) abduksi, aduksi, fleksi + ekstensi ibu jari berulang yang lama
(+) Istirahatkan tangan sejenak
DAFTAR PUSTAKA
1. Suryani A. Sindrom de Quervain: diagnosis dan tatalaksana. CDK-267. 2018:45(8):592-5.
2. Pal S, Kalra S, Pawaria S. De Quervain’s tenosynovitis in weight lifter: a case report. Int J Health Sci Res. 2018; 8(5):428-33
3. Chaya B, Backhach E, Backhach J. The de-Quervain tenosynovitis: literature review. Biomed J of Sci and Tech Res. 2018;8(4):1-3.
https://doi: 10.26717/BJSTR.2018.08.001691
4. Adachi S, Yamamoto A, Kobayashi T, Tajika T, Kaneko T, Shibusawa K, et al. Prevalence of de Quervain’s disease in the general
population and risk factors. Dep Orth Surg. Kitakanto Med J. 2011:61;479-82
5. CHUNG, K. C. Essentials of Hand Surgery, JP Medical Limited. 2015
6. Howell ER. Conservative care of De Quervain;s tenosynovitis/tendinopathy in a warehouse worker and recreational cyclist: a case
report. J Can Chiropr Assoc. 2012; 56(2):121-7
7. Lee Marilyn Peterson, Nasser-Sharif, Zelouf David: Surgeon’s and Therapists Management of Tendonopathies in the Hand and Wrist,
Hunter J, Mackin E, Callahan A, Rehabilitation of the Hand, 5th ed. Vol. l, pp. 931-933.
8. Papa JA. Conservative management of de Quervain’s stenosing tenosynovitis: A case report. JCCA. 2012;56:112-20
9. Fedorczyk JM. Tendinopathies of the elbow, wrist, and hand: histopathology and clinical considerations. J Hand Ther. 2012;25(2):191–
200
10. Le Manac’h AP, Roquelaure Y, Ha C, Bodin J, Meyer G, Bigot F, et al. Risk factors for de Quervain’s disease in a French working
population. Scandinavian Journal of Work, Environtment And Health. 2011.
DAFTAR PUSTAKA
11. McAuliffe JA. Tendon disorders of the hand and wrist. J Hand Surg Am. 2010;35(5):846–53. quiz 853
12. Stahl S, Vida D, Meisner C, Stahl AS, Schaller HE, Held M. Work related etiology of de Quervain's tenosynovitis: A case-control study with
prospe tively collected data. BMC Musculoskeletal Disorders. 2015;16:126
13. Stahl, S. Vida, D. Meisner, C. Lotter O, Rothenberger J, Schaller HE, et al. Systematic review and meta-analysis on the work-related cause
of de Quervain tenosynovitis: A critical appraisal of its recognition as an occupational disease. Plastic and Reconstructive Surgery.
2013;132(6):1479-1491
14. Goubau JF, Goubau L, Tongel AV, Hoonacker PV, Kerckhove, Berghs B. The wrist hyperflexion and abduction of the thumb (WHAT) test: a
more specific and sensitive test to diagnose de Quervain tenosynovitis than the Eichhoff’s test. The Journal of Hand Surgery. 2014; 39(3): 286-
92
15. Benjamin HJ, Wngel SC, Chudzik D. Wrist Pain in Gymnasts: A Review of Common Overuse Wrist Pathology in the Gymnastics Athlete.
Journal of The American College of Sports Medicine. 2017; 15(5): 322-8
16. Mak Jenson. De Quervain Tenosynovitis : The Effective Diagnosis and Evidence Based Treatment. Intech Open Journal Vol.10:2010;5-7.
17. Suryani Adelia. Sindrom de Quervain : Diagnosis dan Tatalaksana. CD Journal-267 Vol.45(8):2018;593-4.
18. Shehab Ramsey, Mark H.M. Evaluation and diagnosis of Wrist pain : a Case Based Approach. AFP Journal Vol.8(78): 2013;572-3.
19. Sawaizumi T, Nanno M, Ito H. De Quervain’s disease: Eficcacy of intra-sheath triamcinolone Injection. Springer. 2017;31:265-8
20. Suresh TN, Kecha Pill. Effect of ultrasound, massage theraphy, and excercise on de-quervain's tenosynovitis. International Journal of Yoga,
Physiotherapy, and Physical Education. Kattankulathur: SRM Institution of Science and Technology India. 2018.
DAFTAR PUSTAKA
21. Mehdinasab SA, Alemohammad SA. Methylprednisone acetate injection plus casting versus casting alone for the treatmentof de Quervain’s
tenosynovitis. Arch Iran Med. 2010; 13(4):270–4.
22. Kwon BC, Choi SJ, Koh SH, Shin DJ, Beek GH. Sonographic identification of the intra compartmental septumin de Quervain’s disease. Clin
Orthop Relat Res. 2010; 468(8):2129–34.
23. Peters-Veluthamaningal C, van der WindtDA, WintersJC, Meyboom-deJong B. Corticosteroid injection for de Quervain’s tenosynovitis.
Cochrane Database Syst Rev. 2019; (3):CD005616.
24. Scheller A, Schuh R, Honle W. Long-term result of surgical release of de Quervain’s stenosing tenosynivitis. Springer. 2019;33:1301-3
25. Robinson BS. Rehabilitation of a cellist after surgery for de Quervain’s tenosynovitis and intersection syndrome. Med Probl Performing
Artist. 2013;18:106-12
26. Hartzell TL, Rubenstein R, Herman M. Therapeutic modalities-an update review for the hand surgeon. J Hand Surg. 2013;37A:597-621
27. Jaworski CA, Krause M, Brown J. Rehabilitation of the wrist and hand following sports injury. Clin Sports Med. 2010:29:61-80
28. Aid my carpal tunnel [Internet]. [Cited 2017 Nov 10]. Available from: http://www.aidmycarpaltunnel.com/ligament-tendon-muscle-injuries-
in-the-hand- wrist-elbow-arm/de-quervains-tenosynovitis.php
29. Lee HJ, Kim PT, Aminata IW, Hong HP, Yoon JP, et al. Surgical release of the first extensor compartment for refractory de Quervain's
tenosynovitis: surgical findings and functional evaluation using DASH scores. Clin Orthop Surg 6(4): 405-409. 2014.
30. Kang HJ, Koh IH, Jang JW, Choi YR (2013) Endoscopic versus open release in patients with de Quervain's tenosynovitis: a randomised trial.
Bone Joint J 95- B(7): 947-951.
31. Amadei Federico. Complication after De Quervain's Disease Surgery. Journal of Orthopedics & Bone Disorders. Milan: Hand Surgery
Center, Department of Orthopedics. 2017.
32. Maurya Pratibha, Priyanka Gokhale, Palkar Anagha. Prevalence of De-Quervain's Tenosynovitis in Tailor. International Journal of Health
Sciences and Research. Thane: DPO's Nett College of Physiotherapy India. 2020.
DAFTAR PUSTAKA
33. Robinson BS. Rehabilitation of a cellist after surgery for de Quervain’s tenosynovitis and intersection syndrome. Med Probl Performing Artist.
2013;18:106-12.
34.Hartzell TL, Rubenstein R, Herman M. Therapeutic modalities-an update review for the hand surgeon. J Hand Surg. 2013;37A:597-621.
35. Jaworski CA, Krause M, Brown J. Rehabilitation of the wrist and hand following sports injury. Clin Sports Med. 2010:29:61-80.
36. Aid my carpal tunnel [Internet]. [Cited 2017 Nov 10]. Available from: http://www.aidmycarpaltunnel.com/ligament-tendon-muscle-injuries-
in-the-hand- wrist-elbow-arm/de-quervains-tenosynovitis.php
37. Lee HJ, Kim PT, Aminata IW, Hong HP, Yoon JP, et al. Surgical release of the first extensor compartment for refractory de Quervain's
tenosynovitis: surgical findings and functional evaluation using DASH scores. Clin Orthop Surg 6(4): 405-409. 2014.
38.Harvard Health Publishing. Tendon trouble in the hands: de Quervain's tenosynovitis and trogger finger. Harvard Medical School. 2019.
39. Amadei Federico. Complication after De Quervain's Disease Surgery. Journal of Orthopedics & Bone Disorders. Milan: Hand Surgery Center,
Department of Orthopedics. 2017.
40.Maurya Pratibha, Priyanka Gokhale, Palkar Anagha. Prevalence of De-Quervain's Tenosynovitis in Tailor. International Journal of Health
Sciences and Research. Thane: DPO's Nett College of Physiotherapy India. 2020.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai