Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat), IVA adalah suatu pemeriksaan
serviks secara langsung (dengan mata telanjang) setelah pemberian asam
asetat.
IVA merupakan tes visual menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 2%)
dan larutan iodium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang
terjadi setelah dilakukan olesan.
Tujuan dan Manfaat IVA
● Melihat adanya sel yang mengalami displasi sebagai salah satu penapisan kanker serviks.
● Dapat segera diterapi.
● Mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang
ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim.
● Mendeteksi adanya lesi warna putih (Acetowhite Epithelium) pada serviks yang
merupakan tanda pra kanker sejak dini.
● Jika pra kanker atau kanker dapat diketahui maka dapat dilakukan upaya pengobatan
sejak dini.
Indikasi IVA
Usia memulai skrining Mulai skrining sitologi pada usia 21 tahun, tanpa mempertimbangkan riwayat seksual
sebelumnya.
Skrining antara usia 21–29 Skrining dengan sitologi saja setiap 3 tahun. * Pemeriksaan HPV tidak harus dilakukan pada
kelompok umur ini.
Skrining antara usia 30-65 Skrining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun (dianjurkan) atau
sitologi saja setiap 3 tahun. * Skrining HPV saja secara umum tidak direkomendasikan..
Usia berhenti skrining Usia 65 tahun, jika wanita memiliki skrining awal negatif dan tidak dinyatakan risiko tinggi kanker
serviks.
Skrining setelah histerektomi tidak diindikasikan untuk wanita tanpa leher rahim dan tanpa riwayat lesi prakanker grade tinggi
(misalnya, CIN2 atau CIN3) dalam 20 tahun terakhir atau kanker serviks.
Wanita yang vaksin HPV Skrining dengan rekomendasi yang sama dengan wanita tanpa vaksin HPV.
Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial (seperti, wanita dengan riwayat kanker serviks, wanita yang rahimnya terpapar
dietilstilbestrol, wanita yang immunocompromised) yang mungkin membutuhkan skrining lebih intensif atau alternatif lain.
Syarat Pendektesian Pap Smear
6. Bila pasien menggunakan obat berupa vaginal ovule, harus dihentikan seminggu sebelum
pengambilan sampel
7. Untuk pasien pasca persalinan, pasca pembedahan atau pascaradiasi hanya bisa dilakukan
setelah untuk menghindari adanya sel inflamasi yang dapat mengganggu interprestasi
pemeriksaan sitology
8. Pada kasus yang dicurigai adanya keganasan endometrium, disarankan untuk mengambil
sampel pada fornik posterior atau melakukan kerokan pada endometrium secara langsung
Prosedur Pap Smear
➢ Komplikasi pada pemeriksaan IVA dan Pap Smear umumnya jarang terjadi.
➢ Beberapa keluhan yang mungkin ada seperti:
●Nyeri perut bawah
●Ketidaknyamanan saat BAK
●Dispareunia
●Perdarahan minor
Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2-7 hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Habbema D, Weinmann S, Kamineni A, et al. Harms of Cervical Cancer Screening in The United States and The
Netherlands. Int J Cancer 2017;140(5):1215-22
2. WHO. Cervical cancer screening and management of cervical pre-cancers, Training of health staff in VIA, HPV
detection test and cryotherapy. 2017
3. Bray F, Ferlay , Soejomataram I, Siegel RL, Torre A, Jemal A. Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN
Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. CA: A Cancer Journal for
Clinicians. 2018; 68 : p. 394-424.
4. Summary of 2012 Screening Guidelines from the American Cancer Society, American Society for Colposcopy
and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology
5.