Anda di halaman 1dari 30

IVA & PAP Smear

Handari Pratiwi 31.191.033


Ruth Astry 030.15.171
Nabilah Putri 31.191.055
Monica Rahdina 031.19.041
Vanessa Christabel 31.191.081
Siti Hajijiah 031.19.043
Yolanda Dwitania 31.191.087
Putri Pertiwi 031.19.022
Adhi Kusuma 030.15.005
Afifah Rachma 31.191.003
Anatomi dan Histologi
IVA TEST
Definisi IVA

Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat), IVA adalah suatu pemeriksaan
serviks secara langsung (dengan mata telanjang) setelah pemberian asam
asetat.

IVA merupakan tes visual menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 2%)
dan larutan iodium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang
terjadi setelah dilakukan olesan.
Tujuan dan Manfaat IVA

● Melihat adanya sel yang mengalami displasi sebagai salah satu penapisan kanker serviks.
● Dapat segera diterapi.
● Mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang
ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim.
● Mendeteksi adanya lesi warna putih (Acetowhite Epithelium) pada serviks yang
merupakan tanda pra kanker sejak dini.
● Jika pra kanker atau kanker dapat diketahui maka dapat dilakukan upaya pengobatan
sejak dini.
Indikasi IVA

● Pemeriksaan IVA diindikasikan sebagai metode skrining kanker serviks


padaa wanita yang memiliki faktor risiko seperti:
- Wanita usia muda yang pernah melakukan hubungan seksual usia <
20 tahun.
- Memiliki banyak pasangan seksual
- Riwayat pernah mengalami IMS (Infeksi Menular Seksual)
- Ibu atau saudara yang memiliki kanker serviks
- Wanita perokok
Jadwal Pemeriksaan IVA

● Dilakukan sejak usia 30 tahun hingga 49 tahun


● Skrining dilakukan setiap 3-5 tahun sekali
● Bila hasil positif, pemeriksaan IVA dilakukan 1 tahun sekali
Prosedur Pemeriksaan IVA

● Peralatan yang harus disiapkan adalah ruangan


tertutup dan meja periksa ginekologis, sumber
cahaya yang cukup untuk melihat serviks,
spekulum vagina Asam asetat (3-5%), swab lidi
kapas dan sarung tangan.
● Cara pemeriksaan teknik IVA menggunakan
spekulum untuk melihat serviks yang telah
dipulas dengan asam asetat 3-5%.
● Pasien diminta mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu,
melepaskan celana dalam dan diarahkan untuk berbaring dengan posisi
litotomi
● Bersihkan daerah vulva dan vagina dengan tindakan asepsis, kemudian
pasang duk dan spekulum secara hati-hati
● Setelah spekulum terpasang serviks dibersihkan untuk menghilangkan
cairan keputihan
● Lumuri swab lidi kapas dengan asam asetat kemudian oleskan pada
seluruh permukaan serviks dan ditunggu 30 detik sampai 1 menit
● Hasil positif pada lesi prakanker terlihat warna bercak putih disebut
Acetowhite epithelium.
Interpretasi Pemeriksaan IVA
● IVA negative : menunjukkan serviks normal
● IVA radang : serviks dengan radang (servisitis) atau kelainan jinak lainnya (polip serviks)
● IVA positif : ditemukan bercak putih yang merupakan lesi pra kanker
● IVA kanker serviks : ditemukan adanya kelainan yang menunjukkan kelainan sel akibat kanker serviks
Syarat Pemeriksaan IVA
● Sudah pernah melakukan hubungan seksual
● Tidak sedang dalam keadaan menstruasi
● Tidak sedang hamil
● Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu 24 jam
PAP SMEAR
Definisi

Pap Smear merupakan metode pemeriksaan sel-sel yang diambil


dari serviks dan vagina kemudian diperiksakan di bawah mikroskop
untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
serviks dan vagina
Manfaat
● Evaluasi sitohormonal yaitu penilaian hormonal pada seorang wanita
● Mendiagnosis peradangan pada vagina dan serviks
● Pemeriksaan skrining dan melacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara
dini
● Mendiagnosis kelainan prakanker (dysplasia) serviks dan kanker serviks dini atau
lanjut (karsinoma/invasif)
● Memantau hasil terapi

1. Hasil terapi hormonal

2. Hasil terapi radiasi

3. Hasil terapi lesi prakanker atau kanker serviks


Indikasi
Parameter ACS Rekomendasi

Usia memulai skrining Mulai skrining sitologi pada usia 21 tahun, tanpa mempertimbangkan riwayat seksual
sebelumnya.

Skrining antara usia 21–29 Skrining dengan sitologi saja setiap 3 tahun. * Pemeriksaan HPV tidak harus dilakukan pada
kelompok umur ini.

Skrining antara usia 30-65 Skrining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun (dianjurkan) atau
sitologi saja setiap 3 tahun. * Skrining HPV saja secara umum tidak direkomendasikan..

Usia berhenti skrining Usia 65 tahun, jika wanita memiliki skrining awal negatif dan tidak dinyatakan risiko tinggi kanker
serviks.

Skrining setelah histerektomi tidak diindikasikan untuk wanita tanpa leher rahim dan tanpa riwayat lesi prakanker grade tinggi
(misalnya, CIN2 atau CIN3) dalam 20 tahun terakhir atau kanker serviks.

Wanita yang vaksin HPV Skrining dengan rekomendasi yang sama dengan wanita tanpa vaksin HPV.

Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial (seperti, wanita dengan riwayat kanker serviks, wanita yang rahimnya terpapar
dietilstilbestrol, wanita yang immunocompromised) yang mungkin membutuhkan skrining lebih intensif atau alternatif lain.
Syarat Pendektesian Pap Smear

● Waktu pengambilan sebaiknya memperhatikan waktu menstruasi yaitu pengambilan


dimulai minimal dua minggu setelah atau sebelum menstruasi berikutnya
● Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya
dan riwayat kesehatan yang pernah dideritanya
● Hindarilah hubungan intim yang tidak boleh dilakukan dalam waktu 24 jam sebelum
pengambilan bahan pemeriksaan
● Pembilasan vagina dengan bermacam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam
24 jam sebelumnya
Syarat pendektesian Pap Smear

● Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear


● Jika meminum obat maka informasikan kepada petugas sebab beberapa obat akan
mempengaruhi hasil analisi sel
Persiapan dan Syarat Pap Smear

1. Mengisi blanko permintaan yang lengkap


2. Menyiapkan botol atau tempat untuk etil alcohol 95% yang dipakai untuk fiksasi
3. Jangan melakukan pemeriksaan vagina sebelum pengambilan sempel
4. Jangan gunakan lubrikan pada speculum
5. Sebaiknya dilakukan diluar menstruasi, kecuali pada perdarahn vaginal abnormal sampel
dapat diambil dengan melakukan tampon vagina sebelum mengambil sampel
Persiapan dan Syarat Pap Smear

6. Bila pasien menggunakan obat berupa vaginal ovule, harus dihentikan seminggu sebelum
pengambilan sampel

7. Untuk pasien pasca persalinan, pasca pembedahan atau pascaradiasi hanya bisa dilakukan
setelah untuk menghindari adanya sel inflamasi yang dapat mengganggu interprestasi
pemeriksaan sitology

8. Pada kasus yang dicurigai adanya keganasan endometrium, disarankan untuk mengambil
sampel pada fornik posterior atau melakukan kerokan pada endometrium secara langsung
Prosedur Pap Smear

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Atur posisi dengan tidur terlentang dengan kedua kaki berada pada penyangga kaki di
kiri dan kanan tempat tidur
3. Periksa apakah ada pembengkakan, luka, inflamasi, atau gangguan lain pada alat kelamin
bagian luar
4. Masukkan speculum ke dalam vagina. Tujuannya agar mulut rahim dapat leluasa terlihat
5. Mengambil sel pada saluran mulut Rahim, pada puncak mulut Rahim, dan pada daerah
peralihan mulut rahim dan vagina dengan menggunakan swab atau spatula kayu
Prosedur Pap Smear

6. Letakkan sel-sel tersebut pada kaca objek

7. Kaca objek akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa

8. Spekulum kemudian dilepas


Alur
Skrining
Alur
Skrining
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Pemeriksaan IVA :

1. Lebih mudah dan murah


2. Teknik dan peralatan yang dibutuhkan lebih sederhana
3. Hasil pemeriksaan dapat segera diperoleh sehingga tidak
memerlukan kunjungan ulang.
4. Sensitivitas dan spesifisitas IVA lebih tinggi dari Pap Smear
5. Dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan bukan dokter
spesialis, sehingga sesuai untuk pusat pelayanan sederhana.
Kelebihan Pemeriksaan Pap Smear :

1. Bisa dilakukan di berbagai layanan kesehatan seperti


puskesmas dan rumah sakit
2. Biaya pemeriksaan relatif terjangkau

Kekurangan Pemeriksaan Pap Smear :

3. Prosedur yang dilakukan lebih kompleks


4. Akurasi sekitar 80%
Komplikasi

➢ Komplikasi pada pemeriksaan IVA dan Pap Smear umumnya jarang terjadi.
➢ Beberapa keluhan yang mungkin ada seperti:
●Nyeri perut bawah
●Ketidaknyamanan saat BAK
●Dispareunia
●Perdarahan minor
Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2-7 hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Habbema D, Weinmann S, Kamineni A, et al. Harms of Cervical Cancer Screening in The United States and The
Netherlands. Int J Cancer 2017;140(5):1215-22
2. WHO. Cervical cancer screening and management of cervical pre-cancers, Training of health staff in VIA, HPV
detection test and cryotherapy. 2017
3. Bray F, Ferlay , Soejomataram I, Siegel RL, Torre A, Jemal A. Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN
Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. CA: A Cancer Journal for
Clinicians. 2018; 68 : p. 394-424.
4. Summary of 2012 Screening Guidelines from the American Cancer Society, American Society for Colposcopy
and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology
5.

Anda mungkin juga menyukai