Anda di halaman 1dari 23

STUDI KASUS REGIONAL

INJEKSI PROLOTERAPI DEXTROSE


15% PADA TENNIS ELBOW DENGAN
PANDUAN ULTRASOUND

Oleh :
dr. Aulianur, SpAn
 
Pembimbing :
dr. Dedi Susila, Sp.An, FIPM, FIPP
PENDAHULUAN

Dikenal sejak tahun Overused syndrome


1883 pada siku bagian
lateral

Tennis elbow Dekade 4 dan 5


kehidupan;
≠ pria = wanita
Epikondilitis lateral
2
TINJAUAN KASUS
• Identitas: Ny.PS/Pr/54th/Pekerjaan pencuci pakaian
• Keluhan Utama: Nyeri siku kanan bagian luar
• Riwayat Penyakit Sekarang: nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu,
nyeri terutama dirasakan saat meluruskan lengan, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, hilang timbul dan menjalar ke lengan bawah, nyeri
berkurang bila pasien mengurangi aktivitas menggenggam serta
mengoleskan obat pereda nyeri (Voltaren).
• VAS 7 saat bergerak dan VAS 3 saat diam.
• Riwayat Penyakit Dahulu dan Riwayat Pengobatan disangkal
3
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalisata: dalam batas normal
• Status Lokalis:
- Inspeksi (bagian lateral) : edema (-)
- Palpasi (lateral epicondyle) : edema (-),
tenderness (+)
• ROM: dalam batas normal
• Motorik, sensorik, dan refleks: dalam batas
normal.
• Special test: Cozen’s test (+), Mill’s test (+),
Maudsley’s test (+)
Date Your Footer Here 4
PEMERIKSAAN USG

Date Your Footer Here 5


DIAGNOSIS
Diagnosis: Tennis Elbow Dextra
Diagnosis Banding :
• Radial Tunnel Syndrome
• Bursitis Olecranon
• Epikondilitis Medial
• Cubital Tunnel Syndrome

Date Your Footer Here 6


PENATALAKSANAAN
Dilakukan injeksi proloterapi dextrose 15% dengan panduan USG

1. Pasien terlentang, lengan kanan internal rotasi, siku fleksi.


2. Transduser linear, posisi longitudinal axis, ujung transduser proximal di
atas epikondilus lateral untuk memvisualisasi common extensor tendon
(CET).
3. Lakukan juga pemeriksaan color dan Doppler untuk melihat aktivitas
hipervaskularisasi pada CET.
4. Jarum masuk 45 derajat dari arah distal ke proksimal sampai ujung
jarum berada di CET.
5. Sebagian besar larutan proloterapi dekstrosa 15% (2 mL D40 + 1 mL
lidocaine 1% + 2 mL saline) diinjeksi ke CET, diikuti penetrasi ke seluruh
Date tendon. 7
ANATOMI

8
Date Your Footer Here 9
PATOFISIOLOGI
robekan mikro pada ekstensor karpi
Brown radialis brevis

pemakaian repetitif akan menekan


Nirschi vaskuler yang menyebabkan anoksia
dan hyperplasia angiofibroblastik

Finnoff perubahan patologis (misalnya hyperplasia


angio fibrolastik) bukan proses inflamasi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama  nyeri di daerah lateral siku yg menjalar ke
bagian ekstensor.
• Nyeri bersifat tajam, intermittent dan
menjalar ke bawah.
• Lokasi nyeri 1.5 cm distal origo ECRB
• Riwayat penggunaan tangan secara
berlebihan, tanpa trauma spesifik.
• Nyeri memburuk ketika pasien beraktivitas
dan membaik setelah pasien berisitirahat.
• Bisa mengeluhkan penurunan kekuatan ketika
mengenggam, supinasi dan ekstensi
pergelangan tangan. 11
DIAGNOSIS
A. Anamnesis
• Riwayat pekerjaan dan
aktivitas sehari-hari

• Nyeri yang dirasakan

B. Pemeriksaan Fisik • Inspeksi


• Palpasi

Date Your Footer Here 12


Penekanan pada lateral Cozen’s test
siku

Date 13
Mill’s test Maudley’s test

Date Your Footer Here 14


PEMERIKSAAN PENUNJANG

X-RAY USG MRI

Date Your Footer Here 15


DIAGNOSIS BANDING

Radial tunner syndrome

Bursitis olecranon

Epikondilitis medial (Golfer’s elbow)

Cubital tunnel syndrome

Date Your Footer Here 16


PENATALAKSANAAN
Terapi fase akut
• Pada kasus epikondilitis lateral fase akut terapi awal
yang dilakukan adalah rest (istirahat), ice (es),
compression (kompres) dan elevation (elevasi). Bila
terapi ini tidak berhasil maka dapat dilanjutkan dengan
terapi konservatif.

Date 17
PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif

NSAID ( Non-steroidal Anti Inflammatory Drugs)


Kortikosteroid
Terapi Fisik
Injeksi Proloterapi

Date 18
Injeksi Proloterapi
• Pengobatan yang terdiri dari injeksi larutan ke dalam ligament dan
tendon yg melemah  merangsang produksi jaringan fibrosis baru
dan sel tulang  memperkuat penempelan jaringan fibrosa dan
tulang  menstabilkan persendian dan secara permanen
menghilangkan kecacatan.

Granulasi/
Peradangan Pematangan
proliferasi

Dekstrosa konsentrasi mulai dari 12.5%-25%. Setidaknya diperlukan


dekstrosa dengan konsentrasi 10% untuk menciptakan proses inflamasi.
Date Your Footer Here 19
20
Suntikan menciptakan respon peradangan, berlangsung 3-7
TAHAP 1 hari  menyebabkan area peradangan di dalam jaringan
patologis dan vaskularisasi ke area cedera

Terjadi proliferasi, dimulai 3 hari setelah injeksi, berlangsung


sampai dengan sekitar 6 minggu  memfasilitasi
TAHAP 2 pembentukan kolagen tipe 1 dan tipe 3. Pada periode ini
pasien dapat mulai merasakan peningkatan rasa nyeri.

Pematangan. Berlangsung dari 6 minggu setelah injeksi


TAHAP 3 hingga berbulan-bulan bahkan satu tahun.
Hubungan kolagen tipe 1 dan tipe 3 terus menguat ke
tingkat yg lebih “normal.” Ini adalah pembentukan jaringan
baru, lebih kuat, dan lebih fisiologis yang mewakili tujuan
Date mendasarYourdari
Footer proloterapi.
Here 21
Kesimpulan
• Proloterapi dektrosa adalah pilihan pengobatan untuk
pasien dengan gangguan muskulotendinous kronis
yang belum membaik dengan manajemen konservatif
dan merupakan prosedur intervensi yang aman
dengan sedikit efek samping.
• Ketika dikombinasikan dengan terapi fisik, proloterapi
dekstrosa menghasilkan kontrol nyeri dan kepuasan
yang lebih baik untuk tendinopati kronis dibandingkan
dengan terapi fisik saja. Jika dibandingkan dengan
terapi pengobatan regeneratif lainnya, yaitu PRP dan
terapi stem sel, proloterapi dekstrosa merupakan
alternatif yang tidak mahal
Date Your Footer Here 22
Click icon to add picture

TERIMA KASIH

Date 23

Anda mungkin juga menyukai