PEMBIMBING
Hernia Nucleus Pulposus (HNP), yang sering pula disebut sebagai Hernia Nucleus
Pulposus (HNP), yang sering pula disebut sebagai Lumbar Disc Syndrome atau herniasi
diskus intervertebralis adalah penyebab tersering nyeri pungung bawah yang bersifat
akut, kronik atau berulang. 50-80% penduduk di negara industri pernah mengalami
nyeri pinggang bawah.Prevalensi HNP sekitar 1-3% di Finlandia dan Italia. Di AS, 1–2%
populasi menderita HNP. Selain itu, kejadian HNP di beberapa negara berkembang
sekitar 15-20% dari total penduduk. usia di atas 42 tahun (74,3%), lebih sering pada
perempuan (62,2%), pekerjaan ibu rumah tangga (32,4%), IMT berat badan berlebih
(38,6%), dan pasien dengan trauma lebih sedikit (13,5%).
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi
pengeluaran isi nukleus dari dalam discus intervertebralis (rupture
discus) sehingga nukleus dari diskus menonjol ke dalam
cincin annulus (cincin fibrosa sekitar diskus) akibat dari
melemah/robeknya annulus fibrosus dan memberikan
manifestasi kompresi saraf.
FAKTOR
RESIKO
• Usia
• Trauma
• Pekerjaan
• Gender
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
1. Protrusi diskus intervertebralis : nukleus pulposus terlihat menonjol ke
satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus.
2. Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah keluar, tetapi masih
dibungkus anulus fibrosus (annulus fibrosus belum robek).
3. Extrusi diskus intervertebral : nukleus pulposus keluar dan annulus fibrosus
robek akan tetapi masih dilindungi oleh ligamentum longitudinalis posterior.
4. Sekuestrasi diskus intervertebral : annulus robek, ligamentum robek dan
akibatnya nukleus pulposus masuk ke kanalis spinalis.
PATOFISIOLOGI
1. Proses Degeneratif
Nukleus pulposus terdiri atas zat mukopolisakarida yang bersifat kuat
mengikat air. Seiring bertambahnya usia kandungan air diskus berkurang
(dari 90% pada bayi sampai menjadi 70% pada orang usia lanjut).
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
2. Proses Traumatik
Jika tekanan ini cukup besar sampai bisa melukai annulus, nucleus
pulposus ini berujung pada herniasi. Trauma akut dapat pula
menyebabkan herniasi, seperti mengangkat benda dengan cara yang
salah dan jatuh.
TINJAUAN PUSTAKA
GAM BARAN KLINIS
DBD Gejala yang sering ditimbulkan akibat HNP adalah Iskialgia (nyeri radikuler).
Nyeri biasanya bersifat menjalar, tajam, seperti terbakar dan kebas (numbness) serta
rasa kesemutan (tingling). Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang
dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
tergantung bagian saraf mana yang terjepit, rasa nyeri sering ditimbulkan setelah
melakukan aktifitas yang berlebihan. Pada kasus nyeri punggung bawah, istilah
ketakutan untuk bergerak (fear avoidance) atau merasakan nyeri karena melakukan
suatu aktivitas.
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
Anamnesis yang dapat ditanyakan adalah hal yang berhubungan dengan nyeri, seperti
kapan nyeri terjadi, frekuensi nyeri, interval nyeri, lokasi nyeri kualitas dan sifat
nyeri, penjalaran nyeri serta aktivitas yang memperberat dan meringankan nyeri.
Selain itu, bisa juga ditanyakan aktivitas pekerjaan dan riwayat trauma tulang
belakang yang pernah dialami.
.
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
Beberapa pemeriksaan fisik perlu dilakukan, yang meliputi
pemeriksaan sensoris, motorik, dan refleks.
• Pemeriksaan sensoris
• Pemeriksaan motorik dilakukan untuk menilai otot
bagianbersangkutan dengan saraf yang terkena HNP.
yang
i. Pemeriksaan Range of Movement (ROM)
ii. Straight Leg Raising (Lasègue) Test
iii. Crossed Lasègue Test
iv. Tanda Kerning
v. Ankle Jerk Reflex
vi. Knee-Jerk Reflex
vii. Tes Naffziger.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Opioid
Obat ini terbukti tidak lebih efektif daripada analgetik biasa yang jauh
lebih aman. Pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan toleransi dan
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS
Kortikosteroid Oral
Pemakaian kortikosteroid oral masih kontroversi. Dipakai pada kasus
HNP yang berat dan mengurangi inflamasi jaringan.
Anelgetik ajuvan
Terutama dipakai pada HNP kronis karena ada anggapan mekanisme nyeri
pada HNP sesuai dengan neuropatik. Contohnya : amitriptilin,
Karbamasepin, Gabapentin.
1. Distectomy
Pengambilan sebagian diskus intervertabralis.
2. Percutaneous distectomy
Pengambilan sebagian diskus intervertabralis dengan menggunakan jarum
secara aspirasi.
3. Laminotomy/laminectomy/foraminotomy/facetectomy
Melakukan dekompresi neuronal dengan mengambil beberapa bagian dari
vertebra baik parsial maupun total.
PROGNOSIS
Mayoritas pasien yang menderita herniasi nukleus pulposus
mengalami penurunan gejala tanpa operasi, hanya 10% pasien
saja yang masih merasakan nyeri setelah enam minggu dan
direkomendasi untuk menjalani terapi pengobatan operatif
BAB 03
PENUTUP
KESIMPULAN
Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah suatu kondisi di mana
terjadinya penonjolan (bulging) nukleus pulposus, yaitu bagian
tengah dari diskus intervertebralis yang bersifat semi-gelatinosa, ke
arah kanalis spinalis akibat rupturnya annulus fibrosus yang
mengelilingi diskus. HNP bisa disebabkan oleh faktor usia ataupun
adanya trauma. Gejala klinis yang paling sering adalah iskialgia (nyeri
radikuler). Nyeri biasanya bersifat tajam, seperti terbakar dan
berdenyut menjalar.
HNP dapat diberikan terapi analgetik dan NSAID, anelgetik
ajuvan, opioid, kortikosteroid oral. Mayoritas pasien yang menderita
herniasi nukleus pulposus mengalami penurunan gejala tanpa
operasi, hanya 10% pasien saja yang masih merasakan nyeri setelah
enam minggu dan direkomendasi untuk menjalani terapi pengobatan
operatif.
LAPORAN KASUS
⦿ Nama : Tiar Br Silaban
⦿ Umur : 72 tahun
⦿ Jenis : Perempuan
Kelamin : protestan
⦿ Agama
: Batak
⦿ Suku : Jl. Rakyat gg. Pelajar no 2A
⦿ Alamat : Tamat SLTA
⦿ Pendidikan : IRT
⦿ Pekerjaan : Menikah
⦿ Perkawinan : 00.16.32.11
⦿ No RM
ANAMNESA
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Nyeri pinggang kiri menjalar ke paha
Telaah: nyeri dialami sudah 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan hilang
timbul dan terasa makin lama makin memberat. Nyeri timbul terutama bila
digunakan beraktifitas seperti bekerja, berjalan lama, jongkok lama. Nyeri
tidak disertai dengan penurunan kekuatan anggota gerak, namun
mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri berkurang saat beristirahat dan
tidur. Saat berjalan pasien tetap merasakan nyeri, namun pasien masih
bisa berjalan sendiri. Nyeri pinggang kiri dirasakan seperti tersentrum dan
menjalar hingga ke bokong dan paha bawah. Keluhan BAK dan BAB (-),
demam (-), mual dan muntah (-), kelemahan anggota gerak (-).
RPT : -
RPO : -
ANAMNESA
Anamnesa Traktus
Traktus Sirkulatorius : Dalam batas normal
Traktus Respiratorius : Dalam batas normal
Traktus Digestive : Dalam batas normal
Traktus Urogenitalis : Dalam batas normal
Anamnesa Keluarga
Faktor Herediter : Tidak dijumpai
Faktor Familial : Tidak dijumpai
ANAMNESA
Anamnesa Sosial
Kelahiran dan Pertumbuhan
Imunisasi : Tidak jelas
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Perkawinan : menikah
Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 M6 V5
Tekanan Darah : 120/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 80/xi
Frekuensi Nafas : 20x/i
Suhu : 36,7oC
PEMERIKSAAN
Kepala dan Leher
Bentuk dan Posisi : Dalam Batas Normal
Gerakan dada dan abdomen : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan Neurologis
Sensorium : Compos mentis
Cranium
Bentuk : Bulat
Palpasi : DBN
Auskultasi : TDP
Transluminasi : TDP
PEMERIKSAAN
Rangsangan meningeal
Kaku Kuduk : Tidak dijumpai
Brudzinsky I : Tidak dijumpai
Brudzinsky II : Tidak dijumpai
Tanda Kernig : Tidak dijumpai
NERVUS XII
Lidah
Tremor : (-)
Atropi : (-)
Fasikulasi : (-)
Ujung lidah sewaktu Istirahat : normal
Ujung lidah sewaktu Dijulurkan : normal
PEMERIKSAAN
SISTEM MOTORIK
Tropi : Eutropi
Tonus otot : Normal
Kekuatan otot :
ESS : 55555 ESD : 55555
55555
55555
EIS : 55555
55555 EID : 55555
55555
Sikap : Normal
FUNGSI LUHUR
Kesadaran kualitatif : Compos mentis
Ingatan baru : Baik
Ingatan lama : Baik
Orientasi
Diri : Baik
Tempat :
Waktu : Baik
Situasi :
PEMERIKSAAN
Intelegensia : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Daya pertimbangan : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Reaksi emosi : Dalam batas normal
Afasia
Ekspresif : (-)
Represif : (-)
Apraksia :(-)
Agnosia
Agnosia visual : (-)
Agnosia jari-jari : (-)
Akalkulia : (-)
Disorientasi : (-)
kanan-kiri
DIAGNOSA
⦿ Diagnosa Fungsional : Ischialgia