Anda di halaman 1dari 3

KLASIFIKASI

Terdapat beberapa macam klasifikasi osteomielitis, antara lain klasifikasi menurut waktu
onset penyakit, klasifikasi Waldvogel, klasifikasi Cierny-Mader, klasifikasi Kelly:1,2,8
1. Klasifikasi menurut waktu onset penyakit:
a. Osteomielitis akut (penyakit berkembang dalam waktu kurang dari 2 minggu sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.)
b. Osteomielitis subakut (penyakit berkembang dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama atau sejak
penyakit pendahulu timbul.)
c. Osteomielitis kronis (penyakit berkembang dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi pertama atau
sejak penyakit pendahulu timbul.)

2. Klasifikasi Waldvogel: 1,7,10


a. Osteomielitis hematogen akut (osteomielitis primer)
Osteomielitis jenis ini disebabkan oleh infeksi tulang oleh kuman yang menyebar melalui
sirkulasi. Osteomielitis jenis ini lebih banyak dijumpai pada anak-anak (85% penderita berusia
kurang dari 17 tahun), dan lebih sering dialami oleh laki-laki. Pada anak-anak, osteomielitis jenis
ini biasanya terjadi pada tulang panjang, sedangkan pada dewasa biasanya terjadi pada vertebrae
thoracalis atau lumbalis.

b. Osteomielitis contiguous focus (osteomielitis sekunder)


Osteomielitis jenis ini disebabkan oleh infeksi langsung pada tulang dari fokus infeksi di
dekatnya (misalnya infeksi pada trauma jaringan lunak, fraktur terbuka, luka bekas operasi, ulkus
dekubitus, dan lain-lain). Osteomielitis ini memiliki puncak distribusi yang bifasik, yakni banyak
dijumpai pada usia muda sekunder akibat trauma dan luka bekas operasi serta pada usia tua
sekunder akibat ulkus dekubitus.

c. Osteomielitis dengan insufisiensi vaskular (osteomielitis sekunder)


Osteomielitis jenis ini biasanya dialami oleh para penderita diabetes mellitus. Sebagian besar
penderita berusia antara 40-70 tahun.
Klasifikasi Waldvogel hingga kini tetap dianggap sebagai klasifikasi utama osteomielitis, tetapi
klasifikasi ini lebih didasarkan atas etiologi penyakit sehingga kurang dapat digunakan untuk
menentukan penatalaksanaan selanjutnya berupa pemberian antibiotika ataupun pembedahan.
Oleh karena itu, berbagai sistem klasifikasi lain telah dikembangkan dengan menekankan pada
aspek-aspek klinis tertentu dari osteomielitis. 1,4,5

3. Klasifikasi Cierny Mader6:


a. Tipe anatomi:
- Tipe I (osteomielitis medular), bila infeksi terbatas pada daerah intramedular
- Tipe II (osteomielitis superfisial), bila permukaan tulang yang nekrotik berhubungan dengan
dunia luar dan mengalami infeksi
- Tipe III (osteomielitis lokal), ditandai dengan sekuesterasi seluruh korteks yang dapat diatasi
dengan pembedahan tanpa mengurangi stabilitas tulang
- Tipe IV (osteomielitis difusa), proses osteomielitis melibatkan seluruh bagian tulang dan sudah
mengganggu stabilitas tulang
b. Tipe penderita:
- Host A, penderita dengan keadaan fisiologi, metabolisme, dan imunitas normal
- Host B, penderita dengan penyulit sistemik, atau lokal, atau keduanya
- Host C, penderita yang morbiditasnya menjadi lebih buruk dengan pengobatan yang diberikan
Sistem klasifikasi Cierny-Mader merupakan contoh sistem yang baik digunakan dalam
mendiagnosis dan menatalaksana osteomielitis pada tulang panjang, karena sistem ini didasarkan
pada anatomi infeksi tulang dan fisiologi penderita. 1,7,8

4. Klasifikasi Kelly:
a. Osteomielitis hematogen
b. Osteomielitis pada fraktur dengan union
c. Osteomielitis pada fraktur dengan non-union
d. Osteomielitis pascaoperasi tanpa fraktur
Sistem klasifikasi ini menekankan pada etiologi penyakit dan hubungannya dengan
penyembuhan fraktur. 1,4
1. Rasjad, Chairuddin. 2008. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makassar: Bintang Lamumpatue.

2. King, Randall W. 2009. Osteomyelitis. (online) (available from:


http://www.emedicine.com/emerg/topic349.htm).

4. Bo-Eisa, Ahmad. 2005. Osteomyelitis. (online) (available from:


http://www.emedicine.com/orthoped/topic429.htm)

8. Weiland A. J., Moore J. R., Daniel R. K. 2007. The Efficacy of Free Tissue Transfer in The Treatment
of Osteomyelitis. American Journal of Bone and Joint Surgery; February 2010; 66(2): 181-193.

10. Gordon L., Chiu E. J. 2001. Treatment of Infected Non-unions and Segmental Defects of The Tibia
with Staged Microvascular Muscle Transplantation and Bone-grafting. American Journal of Bone and
Joint Surgery; March 2001; 70(3): 377-386.

Anda mungkin juga menyukai