Anda di halaman 1dari 32

ILEUS

FERRY KUSMALINGGA 030.13.079


E VA W U L A N D A R I 0 3 0 . 1 4 .

Kepaniteraan Klinik Bedah


Pembimbing :
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
dr. Willy Yulianto.Sp.B
RSUD dr.soesilo slawi
ILEUS

Definisi
Ileus merupakan suatu kondisi dimana
terdapat gangguan pasase (jalannya makanan)
di usus yang segera memerlukan pertolongan
atau tindakan.
ANATOMI
Paralitik
Ileus
Obstruktif
ILEUS PARALITIK

• atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus


gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya.
• Ileus paralitik merupakan kondisi dimana terjadi
kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltic
usus tanpa adanya obstruksi mekanik.
ETIOLOGI
• Trauma abdomen
• Pembedahan perut (laparatomy)
• Serum elektrolit abnormalitas
Hipokalemia
Hiponatremia
Hipermagnesemia
• Infeksi, inflamasi atau iritasi (empedu, darah)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK

• Perut kembung (abdominal distention),


• Anoreksia,
• Mual dan obstipasi.
• Muntah mungkin ada, mungkin pula tidak ada.
DIAGNOSA

• Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen


berupa silent abdomen yaitu bising usus menghilang. Pada
gambaran foto polos abdomen  pelebaran udara usus halus
atau besar.
• Anamnesa
Sering ditemukan keluhan distensi dari usus, rasa mual dan dapat
disertai muntah. kadang juga mengeluhkan tidak bisa BAB
ataupun flatus, rasa tidak nyaman diperut tanpa disertai nyeri.
PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata
dehidrasi, kehilangan turgor kulit maupun mulut
dan lidah kering. Pada abdomen dilihat adanya
distensi, parut abdomen, hernia dan massa
abdomen.
• Palpasi
Mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri
tekan, yang mencakup ‘defence muscular’ involunter atau
rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal untuk
mengetahui penyebab ileus.
• Perkusi
Hipertimpani
• Auskultasi
Bising usus lemah atau tidak ada sama sekali (silent
abdomen) dan borborigmi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium.
 leukosit darah, kadar elektrolit, ureum, glukosa darah dan amylase

Foto polos abdomen sangat membantu untuk menegakkan diagnosis.


• Pada ileus paralitik akan ditemukan distensi lambung, usus halus
dan usus besar. Air fluid level ditemukan berupa suatu gambaran
line up (segaris).
• Hal ini berbeda dengan air fluid level pada ileus obstruktif yang
memberikan gambaran stepladder (seperti anak tangga).
• Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi memberikan
gambaran herring bone appearance
PENATALAKSANAAN

1. Konservatif
2. Farmakologis
• Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
• Analgesik apabila nyeri.
• Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
• Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
• Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
3. Operatif
• Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai
dengan peritonitis
ILEUS OBSTRUKTIF

Ileus obstruktif  adalah kerusakan atau hilangnya


pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan
mekanik.
Lokasi Obstruksi
• Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum
• Letak Tengah : Ileum Terminal
• Letak Rendah : Colon Sigmoid-rectum
Stadium
• Parsial : menyumbat lumen sebagian
• Simple/Komplit: menyumbat lumen total
• Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa 
ETIOLOGI

• Hernia Inkarserata
• Non Hernia :
-Penyempitan lumen usus
- Isi Lumen : Benda asing, skibala,
ascariasis.
- Dinding Usus : stenosis
(radangkronik) keganasan.
- Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.
-Adhesi
-Invaginasi 
-Volvulus 
-Malformasi Usus
DIAGNOSIS

a.) Anamnesis
• Nyeri (Kolik)
• Muntah
• Perut Kembung (distensi)
• Konstipasi
b.) Pemeriksaan Fisik

 Strangulasi, ditandai dengan adanya lokal peritonitis 


Takikardi, demam, lokal tenderness, rebound tenderness
 Obstruksi
 Inspeksi : Perut distensi, dapat ditemukan contur, dan steifung.
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum
menunjukkan suatu hernia inkarserata.
Auskultasi : Hiperperistaltik, bising usus bernada
tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus
dan peristaltik melemah sampai hilang.
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Kadang teraba massa seperti pada tumor,
invaginasi, hernia.
Rectal Toucher
• Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
• Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi,
neoplasma
• Feses yang mengeras : skibala
• Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
• Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
• Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• LABORATORIUM
• Tahap awal : ditemukan hasil laboratorium yang normal
• Hemokonsentrasi
• Leukositosis
• Nilai elektrolit yang abnormal.
• Peningkatan serum amylase
• Alkalosis metabolik bila muntah berat
• Metabolik asidosis bila ada tanda – tanda shock, dehidrasi dan
ketosis
• PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Gambaran ”step ladder dan air fluid level”  obstruksi bagian
distal.
Colon bisa saja tidak tampak gas.
(+) stangulasi dan nekrosis  gambaran hilangnya mucosa yang
reguler dan (+) gas dalam dinding usus.
Penggunaan kontras (-)  perforasi-peritonitis.
(+)  invaginasi
Endoskopi  volvulus.
PENATALAKSANAAN

• Harus dihilangkan, keadaan umum diperbaiki. Tindakan


umum  tatalaksana dehidrasi, perbaikan keseimbangan
elektrolit, dan Dekompresi dengan NGT
• Tindakan bedah dilakukan: (+) strangulasi, obstruksi lengkap,
hernia inkarserata dan (-) perbaikan konservatif.
• Operatif:
Empat macam (cara) tindakan bedah:
1. Simple correction
2. Tindakan operatif by-pass
3. Membuat fistula entero-cutaneus  paroximal dan tempat
obstruksi
4. Melakukan reseksi usus dan membuat anastomose ujung
ujung usus
KOMPLIKASI 

• Nekrosis usus
• Perforasi usus
• Sepsis
• Syok-dehidrasi
• Abses
• Pneumonia aspirasi dari proses muntah
• Gangguan elektrolit
KESIMPULAN
• Ileus dibedakan menjadi beberapa macam, ileus obstruktif,
ileus paralitik dan ileus vaskuler, Ileus lebih sering terjadi
pada obstruksi usus halus daripada usus besar. Penyebab
terbanyak dari Ileus adalah perlekatan atau adhesi, kemudian
diikuti Hernia, keganasan, dan Volvulus.
• Penegakan diagnosis pada illeus meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, terdapat 4
gejala cardinal yang sering dijumpai yaitu nyeri abdomen
(kolik abdomen), muntah, distensi dan konstipasi. Pada
pemeriksaan fisik akan ditemukan takikardia, demam, nyeri
tekan abdomen, nyeri lokal pada perut, dan distensi perut.
• Salah satu pemeriksaan penunjang pada illeus adalah
pemeriksaan radiologi, gambaran radiologi berupa
pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar (dilatasi)
dinding usus menebal membentuk gambaran heering bone
appearance dan terdapat gambaran Air fluid level.
• Prognosis dari ileus bervariasi tergantung pada penyebab ileus
itu sendiri, bila penyebab primer dari ileus cepat tertangani
maka prognosis menjadi lebih baik. Prognosis ileus baik bila
diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai