DEXTRA
SUPRASPINATUS TENDINITIS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. KBS
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 53 tahun
• Alamat : Kp. Gembrong
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Keluhan Utama : kaku pada jari tengah tangan kanan
• OS mengeluhkan kaku pada jari tengah tangan kanan nya, sejak 2 bulan SMRS.
Rasa tersetrum ataupun baal pada tangan disangkal, rasa lemah dan rasa
nyeri/pegal pada kedua bahu sejak 2 bulan SMRS, saat mengangkat tangan di atas
kepala, ataupun saat mengangkat tangan ke samping. Riwayat trauma pada jari
jari tangan ataupun bahu disangkal.
• Status Lokalis a/r manus dekstra digiti III : hiperemis (+) pada MCP, nyeri tekan (+),
krepitasi (+) saat reposisi jari, kaku/terkunci saat fleksi, tinel test (-)
• Status Lokalis a/r Deltoid dextra dan Sinistra Hiperemis (-), Nyeri tekan (-), Krepitasi
(-), Nyeri timbul pada gerakan abduksi
DIAGNOSIS
• Trigger Finger digiti III manus dextra
• Supraspinatus Tendinitis
TATALAKSANA
• Triamcinolone acetonide inj 10 mg/ml IA
• Rujuk ke bagian Fisioterapi
PROGNOSIS
• Definisi
• Trigger finger adalah penyakit yang terjadi pada jari penguncian dari tendon fleksor
jari yang terlibat, berhubungan dengan disfungsi dan nyeri. Terjadi karena
penggunaan berlebihan dan cedera langsung, penyakit ini merupakam bentuk lain
dari begitu banyak cedera regangan berulang seperti carpal tunnel syndrome
ETIOLOGI
• Tendinitis supraspinatus disebabkan oleh kerusakan akibat gesekan atau penekanan yang
berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama antara tendon supraspinatus dengan tendon dari
caput longus biseps. Hal ini terjadi karena tendon kedua otot tersebut saling bertumpang tindih
dalam melewati trowongan yang dibentuk oleh caput humeri yang dibungkus oleh kapsul sendi
glenohumeral sebagai dasarnya dan ligament coracoacromial serta acromion sebagai penutup
atasnya. Terkadang neurovascular yang mendampingi tendon otot supraspinatus ikut terjebak
sehingga terjadi ischemia otot supraspinatus yang di ikuti atrofi dan parese.
• Contoh : Nyeri bahu pada pekerja yang dalam aktifitasnya harus mengangkat beban berat,
bukan disebabkan oleh proses degenerasi, melainkan terjadi bila lengan harus diangkat sebatas
atau melebihi tinggi akromion. Posisi yang sedemikian ini bila berlangsung terus-menerus juga
akan menyebabkan terjadinya ischemia yang di ikuti atrofi dan parese.
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri
• lengan digerakan, nyeri yang paling dirasakan adalah saat lengan melakukan abduksi
60̊ - 70̊ secara aktif. Rasa nyeri ini hilang timbul, yang timbul sewaktu mengangkat bahu.
• Keterbatasan Gerak
• Keterbatasan gerak pada sendi bahu terutama untuk gerakan abduksi dan eksorotasi.
Keluhan nyeri timbul bila lengan diabduksikan aktif dari 60̊ - 70̊. Keterbatasan ini
disebabkan oleh karena adanya rasa nyeri yang dirasakan di seluruh daerah bahu dan
dapat mengganggu tidur.
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Kompres Hangat
• Kompres hangat untuk mengurangi spasme pada otot supraspinatus. Alat yang
diperlukan adalah handuk yang direndam air panas dengan suhu ± 55° C. Bila handuk
tidak terasa hangat perlu direndam lagi agar handuk tetap hangat. Lamanya terapi ini
20-30 menit. Bagian yang di terapi harus bebas dari pakaian.