Anda di halaman 1dari 39

Median

en t r ap m e n t KELOMPOK 3
Mayang sri utami
Diva almira
Dian puspita
Dian eka puteri
Adya safira
Reski januarti
Median entrapment adalah kondisi di mana saraf median terjepit atau tertekan pada pergelangan tangan.
Saraf median adalah saraf yang menjalani rute melalui pergelangan tangan dan dapat terjepit di titik tertentu
seperti terowongan karpal, atau diantara otot pronator teres dsb.

Contoh medial entrapment adal CTS (Carpal Tunnel Syndrome), Terowongan karpal terletak di pergelangan
tangan dan terdiri dari tulang dan jaringan ikat yang membentuk atapnya. Saat saraf median terjepit atau
tertekan di terowongan karpal, dapat menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, rasa sakit atau
nyeri, kelemahan, dan kesulitan menggunakan jari-jari tangan. Kondisi ini disebut juga sebagai sindrom
terowongan karpal.
Karena jebakan saraf median meliputi berbagai sindrom yang berbeda, prevalensi pastinya tidak diketahui.

Sebagian besar studi epidemiologi yang melibatkan median saraf neuropati tekan
telah berpusat pada CTS, yang merupakan sindrom penjeratan saraf perifer yang
paling umum, dengan prevalensi 5,8% pada wanita dan 0,6% pada pria, menurut
sebuah studi Eropa. Perkiraan kejadian CTS di Amerika Serikat adalah 3,4%.

Studi lain menemukan bahwa satu dari lima subjek bergejala diharapkan memiliki CTS berdasarkan pemeriksaan klinis dan uji
elektrofisiologis. Penggunaan gerakan pergelangan tangan yang sangat berulang, alat yang bergetar, posisi pergelangan
tangan yang canggung, atau kekuatan yang besar tampaknya mempengaruhi CTS, meskipun penyebab pasti dari CTS adalah masalah
kontroversi.

Dalam sebuah studi tentang insiden CTS pada pekerja mobil, kejadian tahunan
CTS ditemukan 1-10%.Prevalensi di beberapa industri, seperti pengolahan
ikan, telah dilaporkan mencapai 73%.
Anatomi saraf median/median nerve

i pleksus brakialis
Saraf median adalah cabang dar
fleksor superfisial
yang memasok sebagian besar
wah, tenar, dan
dan dalam di otot lengan ba
eri sensasi pada
lumbrikal. Saraf median juga memb
Karena bidang
area kulit tangan tertentu.
mungkinkan kita
persarafannya, saraf median me
lus pada bagian
melakukan gerakan kasar dan ha
a adalah gerakan
upper limb. Salah satu contohny
k aktivitas seperti
opposisi ibu jari melakukan banya
u memutar jam
menulis, memasukkan jarum, ata
tangan.
01
Pleksus brakialis pada mayat: Saraf median terlihat timbul dari akar medial dan lateral. Akar dikenali karena membentuk
struktur-M dengan saraf muskulokutaneus dan ulnaris di atas arteri aksila.
Setelah pembentukannya dari pleksus
brakialis, saraf median turun ke tengah
lengan dalam jalur superfisial. Awalnya
terletak di lateral arteri brakialis tetapi
saat turun, akhirnya menjadi medial.(c5-
t1)
Saraf median melewati
terowongan karpal di bawah
retinakulum fleksor, dan berakhir
dengan membagi menjadi dua
cabang terminal, saraf palmar.
Motor supply

- Flexor muscles in the


forearm (except flexor
carpi ulnaris and the ulnar
head of flexor digitorum
profundus)
- Muscles of the thenar
- Radial lumbricals

Sensory supply
Etiologi
Cedera saraf median terjadi melalui berbagai mekanisme dan dapat menjadi
cedera di berbagai tempat sepanjang perjalanannya diekstremitas atas.

Cedera median yang paling umum yaitu:


•Trauma langsung pada sendi pergelangan tangan dan siku.
•Trauma yang tidak disengaja pada aksila, pergelangan tangan dan telapak
tangan.
•Saraf dapat terluka dalam percobaan bunuh diri.
•Cedera median dikaitkan dengan fraktur humerus terutama fraktur
suprakondilar.
•Jebakan disiku antara dua kepala pronator teres ( pronator teres syndrome)
dan dibawah fleksor retinaculum (carpal tunnel syndrome).
Tanda & Gejala
● gangguan sensorik
● kesemutan
● sakit seperti terbakar
● mati rasa pada jarijari tangan
● kelemahan pada otot tangan
● nyeri pada tangan
● pembengkakan dan kekakuan pada jari jari
Patofisiologi Mediana Entrapment

• Iskemia, edema, dan fibrosis intraneural


• Demielinasi dan degenerasi akson
• Peradangan saraf
• Perubahan transportasi aksonal
• Kontribusi sistem saraf pusat
• Faktor psikososial
Manajemen fisioterapi pada Medial
nerve entrapment
DATA UMUM

Nama : Pak Iwan


Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Waiters
Hobby : membaca buku

Vital sign
TD : 120/90 mmHg
DN : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
TB : 168 cm
BB : 60 kg
CHIEF OF COMPLAIN

“Kesemutan dan nyeri pada siku sampai jari kelingking dan jari manis
serta kesulitan menggennggam pada tangan kanan”
HISTORY TAKING

Pertanyaan Fisioterapis Jawaban Pasien

? Sejak kapan terjadi Sekitar 6 hari yang lalu

Kenapa bisa terjadi ? Bisa di ceritakan? Saya kurang tahu. yang jelas waktu itu pas bangun tidur sudah
terasa kesemutan. Tapi saya biarkan. Tapi makin hari makin parah
.rasanya

Bagaimana posisi tidur bapak? Apakah bapak tidur Kalau tidur ya kadang telentang kadang menyamping. Tetapi
dengan tangan lengan dilipat/tangan dibelakang memang setiap nonton TV sambil tiduran dengan posisi tangan
?leher .seperti itu

Sekarang gerakan apa yang membuat tangan Kalau siku ditekuk, apalagi ketika pergelangan tangan di tekuk
?bapak sakit kebelakang seperti ketika saya mengantarkan pesanan. Dan paling
terasa kesemutan bahkan nyeri ketika tidur dengan tangan
.dibelakang leher

?Sudah ke dokter? Doter bilang apa Ya, kemarin. Katanya ada saraf terjepit di siku saya tapi masih
.ringan jadi dia rujuk di fisioterapi

Dikasih obat? Bagaimana perasaannya setelah Ya, Cuma obat pereda nyeri. Nyeri memang berkurang tetapi saya
?minum obat masih belum bisa mengepalkan tangan. Melipat tangan dibelakang
leher juga belum bisa karena masih terasa kesemutan bahkan
.nyeri
?Sudah di foto? Bisa saya lihat hasilnya Ya

?Pertnah terjatuh sebelumnya atau tertumbuk di siku Seingat saya tidak pernah

?Ada riwayat penyakit lain Alhamdulillah, tidak ada

?Bagaimana perasaan bapak setelah sakit ini Ya cemas. Saya jadi tidak bisa bekerja. Makan, minum dan lain-
lain pakai tangan kiri. Saya tidak nyaman

?Bagaimana perhatian keluarga bapak Orang tua saya baik, justru mereka yang menyarankan untuk ke
.dokter
ASYMETRIC

⦿Inspeksi statis
• Pasien duduk dengan tangan kanan menggantung tetapi tidak ⦿ Inspeksi dinamis
ekstensi penuh • Pasien terlihat cenderung tidak mengfungsikan
• claw hand tangan kanannya dengan tangan kiri memegang
• Tangan kiri memegang tangan kanan agar tidak ada pergerakan. tangan kanan untuk menghindari adanya
• Raut wajah pasien terlihat cemas. pergerakan.

ORIENTASI
Menginstruksikan memegang gelas dan membawanya kearah mulut, atau menyisir rambut menggunakan tangan kanan,
namun pasien tampak kesulitan bahkan hanya untuk menggenggam gelas.
PFGD
IP Joint Finger
MCP Joint
MCP Joint
PALPASI

Suhu : normal
Odema : -
Tenderness :-
Kontur Kulit : normal

Didapati tidak ada perbedaan signifikan antara tangan kiri dan kanan.
RESTRICTIVE

❑ Limitasi ROM : Keterbatasan ROM pada fleksi Elbow & wrist, ulnar deviasi Wrist, Fleksi &

ekstensi IP dan MCP jari IV dan V, serta ABD dan ADD pada IP dan MCP jari IV dan V

❑ Limitasi ADL : keterbatasan pada eating, dressing, toiletting, self care

❑ Limitasi pekerjaan : tidak bisa mengantar pesanan

❑ Limitasi Rekreasi :-
TISSUE IMPAIRMENT AND PSYCOGENIC PREDICTION

❑ Musculotendinogen, yaitu weakness pada otot Fleksi Elbow dan Wrist, pronasi dan supinasi
❑ Osteoarthrogen, yaitu pada MCP joint, IP joint dan radiocarpal joint
❑ Neurogen, yaitu parestesia dan nyeri,
❑ Psikogenik, yaitu adanya rasa cemas.
SPESIFIK TEST
VAS
PALPASI
Diam : 0, tidak nyeri
Hasil : hipotonus
Tekan : 0, tidak nyeri
Interpretasi : tdk ada spasme, kelemahan
Gerak : 3, nyeri sedang

Hamilton
Hasil : 12 Refleks
Refleks fleksor jari2 : hiporefleks pd
Interpretasi : depresi ringan jari V dan setengan jari IV
ULTT 3
Pada tes ini ditemukan adanya parestesia dan nyeri
pada siku hingga jari V dan setengah jari IV.
FLEKSI ELBOW TEST
Tangan pasien di fleksikan penuh pada elbow dan mempertahankan posisi hingga 5 menit.

Hasil: parestesia dari siku sampai jari ke V dan setengah jari ke IV

TES TINEL

Ditekan di area antara olecranon dan epicondylus medial.

Hasil : nyeri dan parestesia dari siku sampai jari ke V dan setengah jari ke IV
❑ Fromen’s test

❑ Circle Formation Test Pasien mencoba untuk memegang selembar kentar diantara
ibujari dan jari telunjuk semetara fisioterapis mencoba menarik kertas.

Hasil : tidak mampu mempertahankan kertas

❑ Tes dermatom
Hasil, hiposensasi di area dermatom C8,T1

❑ Tes myotom
Memeriksa myotom C8 (ekstensi thumb dan fleksi finger) dan T1 (abduksi dan adduksi finger).

Hasil : pasien sukar melakukan


ROM
MMT
DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Gangguan fungsi gerak pada, wrist, dan hand akibat Carpal tunnel
syndrome 6 hari yang lalu.
PROBLEM FISIOTERAPI

Primer Parestesia/kesemutan, nyeri


sekunder Kecemasan, limitasi ROM,
kelemahan otot
kompleks Limitasi ADL
PROGRAM FISIOTERAPI

Program jangka pendek


❑Mengatasi parestesia Program jangka panjang
❑Mengurangi nyeri ❑Mengembalikan fungsi ADL
❑Mengatasi kecemasan ❑Home program
❑Menguatkan otot
Problem modalitas Dosis

Cemas Komunikasi Terapeutik F : selama proses terapi


I : fokus
T : Wawancara dan Motivasi
T : 5 menit

INTERVENSI Nyeri Interferensi F : 1x sehari


I : 30 mA
T : Tens
T : 10 menit

Parastesia Nerve mobilization F : 1x sehari


I : 3x repetisi
T : ULTT
T : 5 menit

Kelemahan otot dan limitasi ROM Exercise F : 1x sehari


I : 5x repetisi
T : streghtening, streching, aromex
T : 2 – 3 menit

Gangguan ADL Exercise F : 1x sehari


I : 3x repetisi
T : PNF
T : 5 menit
ULTT
(upper limb tension)
Exercise
HOME PROGRAM

⮚Hindari bersandar pada siku atau fleksi siku terlalu lama atau
terlalu sering, seperti duduk bertopang dagu, tidur dengan siku
ditekuk dan tangan dibelakang leher.

⮚Hindari memegang telepon atau ponsel untuk waktu yang lama ketika menelpon dengan satu tangan.

⮚Hindari pekerjaan berlebihan dan berulang pada tangan dan


siku, jika terpaksa, usahakan ada jedah untuk istirahat.

⮚Lakukan exercise seperti palm over ear exercise, the mask


TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai