Anda di halaman 1dari 8

TEMPLATE KOMPETENSI LAYANAN PRIMER

TOPIK : Tenosinovytis
BAGIAN : Ortopedi & Traumatologi
HARI/TGL : Kamis, 3 September 2020

Data Pasien
Nama :Ny. R

JenisKelamin :Perempuan

Umur :54tahun

Agama : Islam

Alamat :Kepanjen

Tanggal masuk :20 Oktober2014

Status Medis Pasien


- Keadaan Umum
Compos Mentis/ GiziCukup/ Sakitsedang
- Anamnesis
• Keluhan Utama: Nyeri pada pergelangan tangan kiri

Anamnesis Terpimpin:Pasien perempuan, 54 tahun, datang ke poli

ortopedi RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan keluhan nyeri pada

pergelangan tangan kiri pada daerah dekat ibu jari. Nyeri terutama saat

menggunakan tangan dan menggerakkan ibu jari sejak 2 bulan sebelum

MRS. Nyeri dirasakan tiba-tiba sejak 2 bulan sebelum MRS dan semakin

lama semakin memberat. Selain itu pasien juga mengeluh adanya benjolan

di lokasi yang nyeri tersebut. Pasien menyangkal pernah terjatuh dengan

menyangga pada tangannya atau pergelangan tangannya terbentur

sesuatu. Pasien juga menyangkaljari-jari tangannya nyeri atau terasa

tebal.

Pasien tidak mengalami gangguan BAK maupun gangguan BAB.


Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat keluhan seperti ini: (-)
- Riwayat sakit jantung : (-)
- Riwayat Hipertensi : (-)
- Riwayat DM : (-)
- Riw. Keluarga : (-)

- Riwayat operasi :(+) operasi benjolan di leher 1 tahun yll.

- Riwayat kebiasaan :Pasien adalah seorang ibu rumah tangga biasa.

Sehari-hari pekerjaannya adalah mencuci, memasak, dan berbagai

pekerjaan rumah lainnya.

Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum
Compos Mentis/ GiziCukup/ Sakitsedang
- Tanda Vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 24 x /menit, regular
Suhu : 36,7oC (Axilla)
- Kepala
Bentuk mesocephal, Vulnus laseratum pada mandibular yang sudah
dijahit.
- Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor (-/-), racoon’s
eye (-/-)
- Telinga
Discharge (-), ottorhea (-)
- Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-), rhinorrea (-).
- Mulut dan tenggorokan
Bibir pucat cianosis (-)
- Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
- Paru
Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-).
- Jantung
Auskultasi :bunyi Jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-).
- Abdomen
Inspeksi : perut tampak mendatar, tidak tampak adanya massa
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bisingusus (+) normal

Status Lokalis
Regio Radialis Sinistra
- Look
Nodul (+) ukuran ±1,5x1 cm, Defotmitas (-), luka (-), posisijari-jari yang
tidak normal (-)
- Feel
Pulsasi arteri radialis teraba (+), nyeri tekan setempat (+), nodul ukuran
±1,5x1 cm mobile (+), krepitasi (-), nyeri menjalar (-), penonjolan tulang
(-), Sensibilitas (+) nervus radialis, ulnaris dan medianus dalam batas
normal, Allen test (+) normal.
- Move
Gerakan aktif dan pasif digiti I terhambat (+), gerakan rotasi digiti I
terhambat (+), nyeri bila digerakkan (adduksi) (+). Kelumpuhan daerah
brachioradialis (-), ekstensor wrist dan digitorum (+), fleksi wrist dan
digitorum (+), finkelstein test (+), tinnel sign (-)
Diagnosis:

De Quervain’s Syndrome Sinistra DD Carpal Tunnel Syndrome


Pengobatan
Non Operatif
– Farmakoterapi
• Injeksi Antibiotik profilaksis (Cefoperazone)
• Analgetik (Ketorolac, Asam Mefenamat, Ibuprofen)
– Non Farmakoterapi
• MRS
• KIE
Operatif
• Rencana Tendon Release dengan Local Anasthesi

Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

Diskusi (Hasil feedback daripembimbing)

Defenisi : Sindrom De Quervain adalah suatu bentuk peradangan disertai

nyeri dari selaput tendon yang berada di sarung sinovial, yang menyelubungi

otot extensor pollicis brevis dan otot abductor pollicis longus.

Etiologi :

 Overuse Gerakan berlebihan dan terlalu membebani sendi

carpometacarpal I dapat menyebabkan ruptur dan peradangan akibat

gesekan, tekanan, dan iskemia daerah persedian

 Trauma langsung Trauma yang langsung mengenai tendon otot abductor

pollicis longus dan extensor pollicis brevis dapat merusak jaringan

serta menyebabkan peradangan yang bisa menimbulkan nyeri.

 Radang sendi Kerusakan sendi akibat proses radang mengakibatkan

erosi tulang pada bagian tepi sendi akibat invasi jaringang ranulasi dan

akibat resorbsi osteoklas. Kemudian pada tendon terjadi tenosinovitis

disertai invasi kolagen yang dapat menyebabkan ruptur tendon.


Patofisiologi :

De Quervain’s syndrome timbul akibat mikro trauma kumulatif (repetitif).

Trauma minor repetitive atau penggunaan berlebihan jari-jari tangan

(overuse) menyebabkan malfungsi pembungkus tendon, pembungkus tendon

akan mengalami penurunan produksi dan kualitas cairan sinovial. Cairansin ovial

berfungsi sebagai lubrikan, sehingga gangguan produksi dan kualitas

mengakibatkan gesekan antara otot dan pembungkus tendon. Proses gesekan

yang terus-menerus akan mengakibatkan inflamasi pembungkus tendon, diikuti

proliferasi jaringan ikat fibrosa. Proliferasi jaringan ikat fibrosa akan

memenuhi hampir seluruh pembungkus tendon menyebabkan pergerakan

tendon terbatas. Stenosis atau penyempitan pembungkus tendon tersebut

akan mempengaruhi pergerakan otot otot abductor pollicis longus dan

extensor pollicis brevis. Pada kasus-kasus lanjut akan terjadi perlengketan

tendon dengan pembungkusnya. Gesekan otot-otot ini akan merangsang saraf

di sekitar otot, sehingga menimbulkan nyeri saat ibu jari digerakkan; nyeri ibu

jari merupakan keluhan utama penderita sindrom De Quervain

Gejala Klinis

 Rasa nyeri sekitar ibu jari

 Bengkak pergelangan tangan sisi ibu jari

 Rasa tebal sekitar ibu jari

 Penumpukan cairan pada daerah yang bengkak

 Krepitasi saat menggerakkan ibu jari

 Sendi ibu jari terasa kaku saat bergerak

 Penurunan lingkup gerak sendi carpometacarpal

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan radiologi secara umum juga tidak ada yang spesifik. Pada

pemeriksaan ultrasonografi potongan aksial dan koronal dengan tranduser

13MHz resolusi tinggi, didapatkan penebalan dan edema pembungkus tendon

pada delapan pasien. Pada pemeriksaan MRI terlihat penebalan pembungkus

tendon otot abductor pollicis longus dan extensor pollicis brevis. Pemeriksaan

radiologis lain hanya digunakan untuk kasus-kasus trauma akut atau diduga

karena fraktur atau osteonekrosis.

Diagnosis Banding :

1. Carpal Tunnel Syndrome: pada carpal tunnel syndrome, nyeri meluas

kepergelangan tangan.

2. Kien bock disease yaitu osteonekrosis pada oslunatum.

3. Degenerative arthritis sendi radio scaphoid, cervical radiculopathy

terutama segmen C5 atau C6

4. Cheiralgia paresthetica atau neuropatisensoris nervus radialis

Penatalaksanaan :

Prinsip penatalaksanaannya sindrom De Quervain meliputi non-bedah dan

pembedahan, yang bertujuan untuk mengatasi peradangan pada kompartemen

dorsal pertama pergelangan tangan.

Tatalaksana non-bedah berupa edukasi menghindari pekerjaan yang

menggunakan jari-jari tangan. Pasien dianjurkan untuk mengistirahatkan

(imobilisasi) kompartemen dorsal pertama ibu jari untuk mencegah edema

lebih lanjut. Idealnya, imobilisasi sekitar 4-6 minggu. Dapat dilakukan

kompres dingin untuk membantu mengurangi edema. Jika gejala berlanjut,


dapat diberikan anti-inflamasi oral atau injeksi.

Tatalaksana bedah :

Diperlukan bila terapi non-bedah tidak efektiif lagi, terutama pada kasus-

kasus lanjut telah terjadi perlengketan pembungkus tendon atau pada pasien

yang memiliki prognosis kurang baik dengan terapi non-bedah seperti:

1. Pasien dengan nyeri hebat (VAS/ Visual Analogue Scale >8/10) dan

inflamasi sepanjang nervus radialis atau kompartemen ekstensor

pertama

2. Pasien yang tidak mentoleransi NSAIDS, sehingga proses penyembuhan

sangat lambat

3. Pasien tidak mampu memahami edukasi selama masa pengobatan seperti

pembatasan gerak ibu jari

4. Pembengkakan hebat pada bagian dorsal kompartemen ekstensor

pertama pergelangan tangan

Prognosis :

Prognosis umumnya baik. Kasus-kasus dini biasanya berespons baik pada terapi

nonbedah. Pada kasus-kasus lanjut dan tidak merespons baik dengan terapi

non-bedah, maka dilakukan pembedahan dekompresi kompartemen dorsal

pertama pergelangan tangan. Pasien sindrom De Quervain perlu menghindari

aktivitas yang repetitif pada pergelangan tangan atau ibu jari hingga tercapai

pengobatan adekuat.

Referensi :

 Suryani, Adelia. Sindrom De Quervain Diagnosis dan Tatalaksana.


Continuing medical education. CDK-267/ vol. 45 no. 8 th. 2018

Mengetahui,
Dosen/DokterPembimbing Mahasiswa

Siti Aerisia DFL, Senjawati Martia,


(dr. A. DhediePrasatiaSam,Sp.OT,M.Kes) Rifqi Aditya, Ratih Pusmawati

Anda mungkin juga menyukai