Anda di halaman 1dari 38

FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD PROF. DR.

DEPARTEMEN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MARGONO SOEKARJO Ilmu Kesehatan Jiwa

PRESENTASI KASUS
BIPOLAR
Disusun Oleh:
Agastya Bayuasa Rattananda G4A021072
Lisa Nurfaizah Rosyadi G4A021077
Haniy Thri Afifaningrum G4A021050
Ariska Pranastiara Putri Eliana G4A021089

Pembimbing:
dr. Wiharto, Sp.KJ, M.Kes.
Purwokerto, Juli 2023
Identitas Pasien

• Nama : Ny. C. G.
• Tanggal Lahir : 18 Oktober 2000
• Umur : 22 tahun
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Tonjong, Brebes
• Pekerjaan : Guru SD

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Keluhan Utama:
Gelisah
Keluhan Tambahan:
Tidak bisa diam, tidak bisa tidur, emosi sulit terkontrol, melihat
sekumpulan orang berkulit hitam memakai baju merah

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis
PPasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (04/07/2023) dengan keluhan utama merasa
gelisah. Keluhan dirasakan sepanjang hari dan memberat sejak 7 hari yang lalu. Selain itu pasien tidak tidur
sampai 3 hari karena merasa tidak mengantuk dan memiliki energi yang berlebih. tPada saat malam hari
apabila tidak dapat tidur, pasien melihat tayangan di ponselnya. Pasien juga mengeluhkan emosinya sulit
terkontrol dan merasa dirinya tidak dapat berdiam diri. Pasien merasa bahwa dirinya diikuti oleh
segerombolan orang berkulit hitam yang memakai baju merah dan hendak mencelakai dirinya.
Pada saat dirawat di bangsal, pasien mengatakan bahwa kamar yang dihuninya merupakan tempat
bekas pembunuhan dan pasien mengatakan bahwa ada darah pada tempat tidurnya. Pasien meminta
tolong kepada petugas kebersihan untuk mengganti sarung bantalnya, namun karena tidak segera
dilakukan, pasien merasa kesal dan akhirnya memarahi petugas. Karena merasa ada bekas pembunuhan,
pasien merasa kurang nyaman dan meminta untuk pindah kamar.
Segerombolan orang berkulit berbaju merah tersebut dirasakan telah mengikuti pasien sejak kuliah
semester 2. Pasien merasa ketakutan karena mereka berniat untuk mencelakainya. Sekumpulan orang ini
terkadang hilang lalu muncul kembali, dan dirasa sedang mengikuti pasien. Pasien menceritakan
penglihatannya ini dengan suara kecil dan penuh kewaspadaan karena takut orang-orang ini muncul
kembali.
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis
Pada saat dirawat di bangsal, pasien mengatakan bahwa dia masih sulit untuk tidur. Setiap harinya
dia hanya tidur 1-2 jam, walaupun demikian pada saat siang hari pasien tidak merasakan mengantuk.
Apabila sudah malam dan belum mengantuk, pasien akan menonton tayangan film di laptop hingga
akhirnya tertidur.
Pasien senang mengoleksi berbagai mug yang lucu. Pasien juga senang menghabiskan waktunya
berjalan-jalan di pusat perbelanjaan dan terkadang membeli berbagai produk kecantikan. Pasien
merasa bahwa dirinya merupakan wanita yang paling cantik. Pasien gemar mengenakan lipstick yang
berwarna terang dan menebalkan alisnya dengan pensil alis setiap harinya setelah mandi. Pasien juga
senang mengenakan baju berwarna kuning. Setiap harinya pasien mengaku mandi hingga 3x sehari.
Pasien rutin melakukan rawat jalan di poli Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dengan diagnosa
bipolar. Setiap kontrol, pasien mendapatkan terapi berupa suntikan. Pasien jarang mau untuk
mengonsumsi obat karena merasa dosisnya berlebih. Pasien pernah merasakan lemas setelah
meminum obat. Pasien juga mengakui bahwa pasien juga menjalani pengobatan di poli Penyakit Dalam
di rumah sakit lain, tetapi ia lupa terkait penyakit yang dideritanya.
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Gangguan Sekarang
Alloanamnesis
Pasien dibawa oleh suaminya ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (04/07/2023) karena tampak gelisah.
Keluhan tersebut diamati sudah 2 minggu ini, namun memberat pada 7 hari terakhir. Pasien tampak tidak dapat
tenang dan berdiam diri. Selain itu emosi pasien juga dirasakan tidak stabil. Suami pasien mengatakan pasien sulit
untuk tidur selama 3 hari ini dan cenderung untuk terus menyelesaikan pekerjaannya pada malam hari. Keluhan ini
bermula saat pasien dan suami menginap di rumah orang tua selama 2 hari pada 2 minggu yang lalu. Pada saat itu
pasien mengeluhkan kurang nyaman karena pasien merasa mengingat masa lalunya yang berat di rumah itu.
Semenjak dari rumah orang tuanya, pasien mulai memunculkan kondisi gelisah dan tidak bisa berdiam diri.
Pasien bercerita kepada suaminya jika ia terkadang melihat segerombolan orang berkulit hitam berbaju merah
sedang mengikutinya. Saat cerita tersebut disangkal oleh suaminya, pasien merasa jengkel. Pasien selalu bercerita
melihat hal semacam itu terutama saat emosinya tidak stabil.
Pasien terkadang berpergian keluar rumah dengan mengenakan pakaian yang seronok. Saat ditanya
alasannya, pasien menjawab ia merasa gerah. Pasien akhir-akhir ini cenderung banyak berbicara dan juga sering
berganti-ganti topik pembicaraan saat sedang mengobrol. Selain itu, pasien mudah menjadi marah terkait hal-hal
yang sepele. Hal-hal demikian dirasakan terjadi dalam 2 minggu terakhir. Hari-hari sebelumnya, suami pasien
merasa emosi pasien tidak meningkat seperti saat ini.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Gangguan Dahulu
Pada saat masih berkuliah, pasien merasa dirinya terkekang dan tidak bebas. Pasien merasa orang tuanya menuntut
dirinya untuk menjadi yang terbaik. Pada masa perkuliahan, saat ia jauh dari orang tua, pasien merasa menjadi orang yang
bebas. Pasien merasa sangat energik dan waktu untuk tidurnya berkurang. Sehari-hari pasien hanya tidur 2 jam, namun pada
saat siang ia merasa tidak mengantuk dan selalu bersemangat. Hal ini dirasakan sekitar 4 bulan awal perkuliahan. Pasien
mulai untuk mengikuti ajakan teman-temannya, seperti merokok dan minum alkohol. Selain itu pasien juga sempat
berpindah-pindah keyakinan mengikuti keinginan temannya. Pasien juga mencoba untuk melakukan hubungan seksual
dengan pasangannya pada saat itu. Namun, ketika pasien meminta pertanggungjawaban, ia mendapatkan penolakan. Pasien
pun merasakan sedih yang berkepanjangan, ia merasa tidak semangat dan mengurung diri di rumah. Hal itu terjadi selama 1
tahun. Pada masa itu, pasien mulai melihat ada segerombolan orang berbaju merah mengikutinya. Pasien merasa bahwa
mereka sedang berusaha mencelakainya, sehingga ia merasa ketakutan. Pasien juga telah berencana untuk mengakhiri
hidupnya. Oleh karena itu, pasien dibawa keluarganya berobat ke poli Jiwa.
Setelah berobat, pasien merasakan dirinya lebih bisa mengontrol emosinya. Tetapi ada seorang temannya yang
menyuruh dia untuk tidak meminum obat, kemudian pasien menuruti perkataannya. Pada saat pasien menginjak semester
7, pola tidurnya kembali berubah. Pasien merasa bersemangat untuk mengerjakan tugas akhirnya. Pasien berkata sering
tidur hanya 2-3 jam, tetapi pada siang harinya ia merasa tidak mengantuk. Pasien menyatakan saat itu pasien juga gemar
berdandan yang mencolok. Namun dikarenakan tugas akhirnya cukup sulit, pasien merasa tidak bersemangat dalam
berkuliah dan malas mengerjakannya. Pasien kembali merasakan tekanan oleh keluarganya. Pada akhirnya di awal tahun
2022, pasien dapat menyelesaikan skripsinya.
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Gangguan Dahulu
Pada tahun 2022, pasien merasa bahagia karena bertemu dengan suaminya. Awal perkenalan, pasien masih malu-malu
untuk berkomunikasi dengan pasangannya. Namun lambat laun pasien mulai merasa nyaman terhadap pasangannya dan
terbuka dalam pembicaraan. Pada masa perkenalan itu, pasien sempat berulang kali mengajak pasangannya melakukan
hubungan seksual, namun selalu ditolak. Hingga pada suatu masa pasien meminta untuk dipinang supaya dapat lebih bebas
dengan pasangannya. Setelah menikah, pasien merasa kehidupannya jauh lebih indah karena terbebas dari tuntutan orang
tuanya. Pasien merasa lebih memiliki banyak energi. Pada tahun tersebut juga pasien mulai mengajar di suatu sekolah dasar.
Pasien merasa bersemangat untuk bertemu anak didiknya. Ia kerap kali juga bercerita tentang kehidupannya di kantor.
Namun, pada akhir tahun 2022, pasien mulai mengalami masalah di tempatnya mengajar. Ia kembali melihat
segerombolan orang berbaju merah mengikutinya. Pasien kembali merasakan ketakutan. Pasien menjadi tidak bersemangat
dalam bekerja. Bahkan pasien sempat berencana untuk keluar dari pekerjaannya. Ia mengurung diri dan mengaku sempat
tidak mau membagi rapor anak didiknya karena pasien tidak mau bertemu dengan orang lain. Namun setelah diberikan
nasihat oleh suaminya, pasien mulai kembali menjalani hari-harinya seperti biasa.
Sejak pertama kali berobat, pasien masih menyangkal bahwa dirinya menderita suatu penyakit. Pasien pun tidak rutin
untuk mengonsumsi obat yang diberikan.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat psikiatri
Pasien didiagnosis dengan bipolar, namun pasien mengaku dirinya tidak sakit.
Pasien tidak rutin minum obat karena merasa dosisnya berlebih.
• Riwayat Medis Umum
- Pasien mengaku menjalani pengobatan di poli Penyakit Dalam di rumah sakit
lain, namun lupa mengenai penyakitnya.
- Pasien mengaku pernah mengonsumsi alkohol dan rokok beberapa kali.
- Pasien menyangkal adanya alergi, baik makanan maupun obat.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat psikiatri
Riwayat psikiatri disangkal.
• Riwayat Medis Umum
- Riwayat konsumsi alkohol disangkal.
- Riwayat menggunakan obat-obatan terlarang disangkal.
- Riwayat penyakit metabolik lainnya disangkal.
- Riwayat alergi disangkal.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Silsilah Keluarga

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pribadi
● Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien kurang mengetahui riwayat saat ibu pasien
mengandung pasien. Pasien mengatakan bahwa ibunya melahirkan pasien dengan persalinan normal di sebuah
rumah sakit, dibantu oleh bidan.
● Riwayat Perkembangan
• Masa Kanak-Kanak
Pasien mengaku bahwa orang tuanya terkadang bersikap keras pada dirinya. Orang tua pasien menuntut
pasien untuk berprestasi di bidang akademik.
• Masa Remaja
Pasien mengaku bahwa dirinya merasa orang tuanya menuntut pasien untuk dapat berprestasi sehingga
pasien merasa terkekang dan tidak bebas saat berada di tingkat sekolah. Pada saat perkuliahan, karena jauh
dari orang tua, pasien merasa bebas dan menjalani kehidupan yang terkesan nakal. Pasien mulai mencoba
mengonsumsi alcohol dan menggunakan rokok semasa kuliah.
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pribadi
● Riwayat Perkembangan Jiwa
Pada masa sekolah, karena masih tinggal bersama orang tuanya, pasien merasa terbebani dengan
tuntutan mereka. Bahkan saat sebelum kuliah, pasien diminta untuk menjalani dua program studi
sekaligus. Oleh karena itu, pada masa perkuliahan, pasien merasa senang karena merasa terbebas dari
tuntutan kedua orang tuanya. Namun saat berkuliah, pasien merasa sedih yang berkepanjangan. Pasien
merasa tidak bersemangat dan mengurung diri di rumah saja. Hal itu dirasakan selama 1 tahun.
● Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien mengaku bahwa dirinya memiliki cukup banyak mantan kekasih karena tampak cantik. Pasien
sempat melakukan hubungan seksual 2x selama masa perkuliahan. Kepada pasangannya, pasien meminta
untuk diberikan pertanggungjawaban, namun pasangannya menolak.
Semasa berpacaran dengan suaminya, pasien sering untuk mengajak pasangannya untuk melakukan
hubungan seksual, namun selalu ditolak. Oleh karena itu, pasien meminta untuk segera dipinang.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pribadi
● Kegiatan Moral Spiritual
Pasien merupakan anak dari sepasang orang tua yang berbeda dalam keyakinan. Pasien mengatakan
bahwa saat ini sedang memeluk agama Islam dan tidak taat dalam beribadah. Namun, pasien mengaku
bahwa ia sebelumnya sering berpindah keyakinan dan mencoba untuk beribadah di berbagai tempat
ibadah, seperti gereja dan vihara. Pada saat bekerja, pasien merasa dirinya tidak konsisten dalam memakai
hijab.
● Riwayat Pendidikan
Pasien merupakan seorang sarjana dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pasien lulus
pada tahun 2022.
● Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah sebanyak 1 kali pada tahun 2022. Pasien merasa bahwa kehidupannya setelah
pernikahan jauh lebih bahagia.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pribadi
● Aktivitas Sosial
• Dalam keluarga
Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga, terutama dengan orang tua kurang baik.
Pasien merasa nyaman apabila berada di sekitar suaminya.
• Dengan tetangga
Pasien memiliki hubungan sosial yang baik dengan tetangganya. Pasien juga cukup sering mengikuti
kegiatan di lingkungan rumahnya.
• Sikap keluarga terhadap penderita
Keluarga cukup peduli dengan kesehatan pasien.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Hal yang Mendahului Penyakit
● Faktor Predisposisi
Permasalahan dengan orang tua pasien, karena pasien merasa bahwa dirinya dituntut untuk selalu
menjadi yang terbaik. Pasien merasa dirinya terkekang dan tidak mendapatkan kebebasan yang diinginkan.
Setelah berobat di poli Jiwa, pasien juga tidak teratur untuk mengonsumsi obat karena merasa dosis
obatnya berlebih. Pasien juga merasa dirinya tidak menderita penyakit apapun.
● Faktor pencetus
Pasien dalam 2 minggu terakhir pernah menginap di rumah orang tuanya. Saat di rumah tersebut, pasien
merasa kurang nyaman dan mengaku terbayang masa kecilnya yang tidak indah

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Skema Perjalanan Penyakit

2018 2019 2020

- Pasien merasa bebas dari - Pasien masih merasakan - Pasien mulai rutin
orang tuanya rendah diri mengonsumsi obat
- Pasien merasa - Pasien melihat - Emosi pasien cenderung
bersemangat dan tidak segerombolan orang berbaju stabil
kelelahan sehingga waktu merah mengikutinya dan - Salah satu teman pasien
tidurnya berkurang hendak mencelakai dirinya menyuruhnya untuk
- Pasien mengalami sehingga ia ketakutan
berhenti berobat
permasalahan dengan - Pasien berencana untuk
mantan pasangannya mengakhiri hidupnya
- Pasien merasa sedih dan - Pasien dibawa keluarganya
mengurung diri ke poli jiwa
-
-
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Skema Perjalanan Penyakit

2021 2022 2023

- Pasien dan suami menginap


- Pasien merasa bersemangat - Pasien mampu menyelesaikan di rumah orang tua pasien
saat mengerjakan tugas tugas akhirnya sehingga ia merasa kurang
akhir - Pasien menjalani masa nyaman
perkenalan dengan suaminya dan - Pasien menjadi gelisah, tidak
- Pola tidur pasien berubah
meminta segera dipinang dapat tidur, dan menjadi
dan menjadi berkurang
- Pasien mulai bekerja dan merasa mudah emosi
- Pasien gemar berdandan
sangat bersemangat - Pasien kembali melihat
menor dan berpakaian
- Pasien kembali melihat segerombolan orang berbaju
mencolok segerombolan orang berbaju merah yang hendak menyakiti
- Pasien merasa tugas merah dan menjadi ketakutan dirinya
akhirnya sulit, sehingga ia - Pasien tidak bersemangat - Pasien gemar berdandan dan
menjadi tidak bersemangat bekerja, tetapi segera dinasihati merasa dirinya merupakan
oleh suaminya wanita paling cantik
-
- Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr.
Pemeriksaan Psikiatri
● Kesan umum : Perempuan, sesuai usia, ● Roman muka : Hipermimik
cukup terawat ● Afek : Luas
● Pandangan : Hidup ● Mood : Hipertimik
● Kesadaran : Composmentis ● Keserasian : Serasi
● Orientasi O/W/T/S : baik/baik/baik/baik ● Perhatian : Mudah ditarik Mudah
● Sikap : kooperatif dicantum
● Tingkah laku : Hiperaktif ● Hubungan jiwa : Mudah dipahami
● Proses pikir ● Gangguan memori : Amnesia retrograd (-),
Bentuk pikir : Non realistik Amnesia anterograd (-), Paramesia (-)
Isi pikir : Waham kejar (+) Fobia (-) ● Intelegensi : Baik
Progesi pikir : Talkative (+) ● Insight : Derajat I
● Gangguan Persepsi : Halusinasi auditori (-),
Halusinasi visual (+)

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Diagnosis Banding Diagnosis Multiaksial
Aksis I: F31.2 Gangguan Afektif
1. F30.2 Manik dengan gejala
Bipolar Episode Kini Manik dengan
psikotik
Gejala Psikotik
2. F31.9 Gangguan afrktif
Aksis II: Ciri kepribadian narsistik
bipolar YTT
Aksis III: (-)
Aksis IV: Masalah primary support
grup, Psikososial
Aksis V: 30-21

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Tatalaksana
★ Farmakologi

1) PO Frimania 2x200 mg

2) PO Aripiprazole 1x10 mg malam hari

3) PO Triheksilphenidyl 2x2 mg

4) PO Chlorpromazine 2x50 mg

★ Psikoterapi
● Memotivasi pasien untuk patuh dalam pengobatan
● Memotivasi keluarga untuk membantu pengawasan minum obat
● Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai gangguan yang diderita pasien
● Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi penyembuhan pasien dan memahami bahwa
pasien butuh pendampingan dan pengawasan yang lebih.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Kesimpulan
- Pasien seorang wanita berusia 22 tahun dan sudah menikah. Pasien beragama Islam dan berasal dari
suku Jawa. Pasien bekerja sebagai guru SD. Pasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
(04/07/2023) dengan gelisah dan tidak bisa berdiam diri. Pasien juga mengeluhkan tidak bisa tidur
hingga 3 hari. Pasien merasa emosinya sulit untuk dikendalikan. Selain itu pasien juga melihat ada
segerombolan orang berkulit hitam berbaju merah mengikutinya dan hendak mencelakainya dirinya.
Pada awalnya, pasien sempat merasakan semangat yang begitu luar biasa saat awal perkuliahan.
Pasien merasa bebas dari tuntutan orang tuanya. Kebutuhan tidur pasien menjadi menurun dan ia
mulai mencoba untuk menjalani kehidupan yang bebas. Namun karena mengalami penolakan dari
mantan pasangannya, ia menjadi sedih dan mengurung diri. Ia mulai melihat segerombolan orang
berbaju merah mengikutinya dan pasien merasa ketakutan. Oleh karena itu, pasien berencana untuk
mengakhiri hidupnya pada tahun 2019. Kemudian pasien dibawa oleh keluarganya untuk berobat di
poli Jiwa dan didiagnosis dengan bipolar. Faktor yang menyebabkan pasien mengalami kondisi ini
karena saat kecil pasien merasa terkekang oleh orang tuanya dan sempat menginap di rumah orang
tuanya dalam 2 minggu ini. Selain itu pasien juga merasa tidak menderita sakit apapun dan tidak rutin
dalam minum obat. Saat ini keluarga pasien mengetahui kondisi pasien dan memberikan support
mengenai kondisinya.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Kesimpulan
- Pada pasien sikap kooperatif. Tingkah laku hiperaktif. Roman muka hipermimik. Afek luas. Perhatian
pasien mudah ditarik mudah dicantum, mood hipertimik. Bentuk pikir non realistik, isi pikir terdapat
waham kejar, progresi pikir talkative. Terdapat halusinasi visual, dengan hubungan jiwa mudah
dipahami. Tilikan derajat I.
- Axis I : F31.2 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan gejala
- Axis II : Ciri kepribadian narsistik
- Axis III : (-)
- Axis IV : Masalah primary support group
- Axis V : GAF 21-30

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Diskusi
Definisi Bipolar

• Gangguan berulang (minimal dua episode) berupa terganggunya afek dan tingkat aktivitas pada waktu tertentu yang terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania dan hipomania) pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi dan aktivitas (depresi)
• Khas → biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode
• Episode manik → biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan
• Episode depresi → cenderung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan), jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut.
• Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress atau trauma mental lain
• Epidemiologi
• Amerika : 1-2% → Sering pada rentang usia 19-45 tahun
• National Comorbidity Survey Replication (NCS-R) → Perkiraan prevalensi gangguan BP I (1%), gangguan BP II (1,1%), dan
2,1% untuk keseluruhan bipolar

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Patogenesis Bipolar
• Dipengaruhi oleh faktor biopsikososial Faktor Risiko Kuat Faktor Risiko Lemah

• Khususnya BP I melibatkan gen yaitu ANK3, CACNA1C, dan gen CLOCK Riwayat Bipolar di Keluarga Obesitas

• Terjadi perubahan kadar N-acetylaspartate, kolin, mionositol, dan glutamat


Riwayat Gangguan Suasana Penyakit Kardiovaskular
• Secara struktur, ditemukan penurunan substansia nigra di korteks frontal, temporal, Perasaan <20 tahun

dan parietal Kejadian traumatis

• 20-66% pasien bipolar setidaknya mengalami satu peristiwa stress yang independent Riwayat depresi sebelumnya

dan perilaku mereka dalam 1-3 bulan sebelum awitan episode mood Riwayat zat terlarang

• Faktor psikososial juga diketahui menjadi penyebab utama kekambuhan pasien bipolar
Riwayat gangguan ansietas

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Klasifikasi Bipolar

BIPOLAR TIPE I BIPOLAR TIPE II


memenuhi minimal 1x kriteria episode memenuhi 1x episode hipomanik dan 1x
mania dan minimal 1x episode afektif depresi mayor tanpa episode manik
lain (hipomanik, manik, depresif,
campuran) di masa lampau

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Kriteria Diagnosis Bipolar
F31.0 1. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria hipomania (F30.0)
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau

F31.1 1. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik (F30.1)
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau

tanpa Gejala Piskotik

F31.2 1. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik (F30.2)
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau

dengan Gejala Psikotik

F31.3 1. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1)
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau

Ringan atau Sedang

F31.4 1. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria depresif ringan berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau

Berat tanpa Gejala Piskotik

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Kriteria Diagnosis Bipolar
F31.5 1. Episode saat ini harus memenuhi kriteria episode depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3)
Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat 2. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran) di masa lampau

dengan gejala psikotik

F31.6 1. Saat ini menunjukkan gejala hipomania, mania, dan atau depresi yang bercampur atau bergantian dengan cepat (dalam beberapa
Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran jam atau hari)
2. Minimal ada satu episode mania, hipomania, atau campuran sebelumnya
3. Berlangsung minimal dua minggu

F31.7 1. Saat ini dan beberapa bulan terakhir, pasien tidak mengealami gangguan afektif yang nyata
Gangguan efektif bipolar, kini dalam remisi 2. Pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau dan ditambah
sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran)

F31.8
Gangguan afektif bipolar lainnya

F31.9
Gangguan afektif bipolar YTT

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Diagnosis Banding Bipolar

1. Gangguan suasana perasaan akibat penyebab organik → terdapat gejala lain seperti gangguan suasana perasaan
yang dapat dibedakan melalui pemeriksaan CT scan, MRI, tes fungsi trioid, dll
2. Penyalahgunaan zat terlarang → Riwayat pemakaian zat terlarang yang bersifat stimulan (dapat dilakukan tes urin)
3. Depresi berat → Pasien tidak pernah mengalami episode manik atau hipomanik
4. Distimia → Pasien tidak pernah mengalami episode manik atau hipomani
5. Siklotimia → Gejala tidak lama atau parah
6. Gangguan Kepribadian → Tidak menimbulkan halangan melakukan fungsi sehari-hari
7. ADHD → Muncul sebelum usia tujuh tahun dan dapat menetap hingga dewasa.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Intervensi Psikososial
• Cognitive Behavioural Therapy (CBT)
• terapi keluarga
• terapi interpersonal
• terapi kelompok
• psikoedukasi

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Pengobatan

MOOD STABILIZER ANTISPIKOTIK ANTIDEPRESSAN


litium, divalproex, karbamazepin dan lamotrigin. risperidone, olanzapine, quetiapine, ziprasidone, Antidepresan trisiklik seperti imipramine dan
aripiprazole, lurasidone dan asenapine despiramine memiliki tingkat respon setara atau
litium → menurunkan resiko percobaan bunuh diri lebih rendah dari komparatornya seperti
aripiprazole efektif → bipolar mania akut
fluoxetine, paroxetine dan bupropion
risperidone → efikasi lebih tinggi dibandingkan Penggunaan MAOI aksi ganda (seperti
litium dan divalproex sodium bila digunakan venlafaxine, duloxetine dan amitriptilin)
sebagai terapi awal episode mania atau episode memiliki resiko terjadinya perubahan mood
campuran pada gangguan bipolar I, namun efek menjadi mania yang lebih besar dibandingkan
metabolik lebih besar obat aksi tunggal (terutama SSRI)

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Farmakoterapi
Nama Generik Dosis Awal Dosis yang biasa digunakan Atipikal Antipsikotik

Litium Aripiprazole 10-15 mg/hari 10-30 mg/hari 1x sehari

Litium Karbonat 300 mg 2x sehari 900-2.400 mg/hari dalam 2 atau 4 dosis terbagi, Asenapine 5-10 mg 2x sehari 5-10 mg/hari sublingual
lebih disukai dengan makanan sublingual
Litium Sitrat

Olanzapine 2,5-5 mg 2x sehari 5-20 mg/hari 1x sehari atau dalam


Antikonvulsan (Disetujui FDA) dosis terbagi

Divalproex sodium 250-500 mg 2x sehari 750-3.000 mg/hari (20-60mmg/kg/hari) 1x Olanzapine + Fluoxetine 6 mg olanzapine + 25 mg 6-12 mg olanzapine + 25-50 mg
sehari atau dosis terbagi fluoxetine/ hari fluoxetine/hari
Asam valproate

Quetiapine 50 mg 2x sehari 50-800/hari dalam dosis terbagi atau


Lamotrigin 25 mg/hari 50-400 mg/hari dalam dosis terbagi. Dosis harus 1x sehari setelah stabil
ditingkatkan perlahan (contoh: 25 mg/hari
selama 2 minggu, kemudian ditingkatkan 50
Risperidone 0,5-1 mg 2x sehari 0,5-6 mg/hari 1x sehari atau dalam
mg/hari dalam interval mingguan hingga 200
dosis terbagi
mg/hari)

Ziprasidone 40-60 mg 2x sehari 40-160 ,g/hari dalam dosis


Carbamazepine 200 mg 2x sehari 200-1.800 mg/hari dalam 2-4 dosisi terbagi
terbagi.Diminum bersama makanan

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Daftar Pustaka
Maslim, R. 2019. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5, ICD-11. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FK-Unila Atmajaya.
Tandijono, P., Diatr, H. 2020. Kapital Selekta Kedokteran Jilid II Edisi V: Gangguan Suasana Perasaan. Jakarta: media Aesculapius.
American Psychiatric Association. 2010. Practice guideline for the treatment of patients with bipolar disorder second edition. Available online at
https://psychiatryonline.org/pb/assets/raw/sitewide/practice_guidelines/guidelines/bipolar.pdf [Accessed at July,7th 2023].
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition DSM-5TM. Washington DC: American
Psychiatric Publishing.
Bauer, M., et al. 2013. Drug Treatment Patterns in Bipolar Disorder: Analysis of Long-term Self-reported Data. International Journal of Bipolar Disorders,
1(5): 1-8.

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo | Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai