“Skizofrenia Paranoid”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat Dalam
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Umum Jiwa Daerah DR. Amino Gondohutomo Semarang
Disusun Oleh :
Okasyati
Pembimbing :
dr. Sri Woroasih, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
STATUS KASUS PSIKIATRI
Nama : Okasyati
NIM :
Periode Kepaniteraan Klinik : November – Desember 2023
PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
I. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 40 tahun
Tempat/tanggal lahir : Boyolali/ 09-03-1983
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Boyolali
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan :-
Status pernikahan : Menikah
Tanggal periksa : 12 Desember 2023
No. RM : 0013XXX
b. Identitas Pengantar
Nama : Tn. DH
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Boyolali
Hubungan dengan pasien : Adik
II. KELUHAN UTAMA
- Autoanamnesis : Pasien mengaku sehat dan merasa semua keluarganya jahat
- Alloanamnesis : Pasien suka marah marah dan bicara sendiri
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2018 pasien pergi ke Jakarta untuk bekerja di pabrik sepeda motor,
karena pasien merasa di rumah pasien merasa tidak nyaman. Karena menjadi tulang
punggung keluarga, makan dan minum pasien masih bisa melakukan sendiri, kegiatan
perawata tubuh baik, hubungan dengan social baik, dan melaksanakan kewajiban shalat
(90)
Tahun 2019 pasien di keluarkan dari pekerjaan setelah 1 tahun karena atasan
mengagap pasien suka berbicar sendiri dan terkadang marah marah,. Pasien sering
menyendiri, sering tampak sering mondar mandir. Pasien kesulitan tidur baik siang
maupun malam hari. Untuk makan dan mandi pasien masih bisa melakukan secara
mandiri namun harus disuruh. Pasien mengisi waktu luang dengan berdiam diri di
kamar. Pasien marah marah hingga melempar barang sehingga membahayakan
keluarga, Atas gangguan tersebut pasien dibawa ke psikiater lalu dilakukan rawat inap.
(GAF 20 )
Pada tahun 2019-2022 pasien terkadang masih sering marah marah, namun
pasien rutin kontrol ke Rumah Sakit Jiwa, terakhir pasien kontrol pada tahun2022,
namun obat tidak diminum rutin karena pasien merasa sudah baikan, pasien bekerja di
tetangga, Untuk makan dan mandi pasien masih mandiri. (GAF 70)
Pada Juli tahun 2023 pasien merasa dirinya dirasuki oleh arwah sang suami,
kadang arwah bos di Jakarta, pasien marah marah teriak teriak dan berbicara melantur.
Saat itu pasien berhalusinasi dirinya di tusuk tusuk oleh arwah sang suami Saat waktu
luang pasien menyendiri di kamar. Pasien kesulitan tidur di malam hari. Untuk makan
dan mandi seperlunya. Namun Pasien tidak dibawa kontrol kembali dirawat. (GAF 50)
Sejak Juli-November 2023 pasien terkadang masih sering marah marah, pasien
sudah tidak merasa dirinya dirasuki arwah, pasien mau kembali bekerja serabutan
ditetangga, dan sudah bisa tidur , Untuk makan dan mandi pasien masih mandiri.
( GAF= 70)
Pada 5 Desember tahun 2023 pasien dibawa ke IGD RSJ Amino karena pasien
marah marah tanpa sebab, berbicara melantur dan tidak nyambung, kesulitan tidur
dimalam hari, merasa semua keluargnya yang berkumpul membenci dan ingin
membunuh dia, pasien masih yakin bahwa arwah suaminya merasuki dirinya, pasien
merasa adda yang menusuk nusuk dirinya dan mencium bau busuk, Gejala ini sudah
muncul kembali sejak 1 bulan yang lalu Pasien sudah tidak tidur selama 2 hari. Pasien
tidak mau bekerja. Saat waktu luang dan waktu tidur pasien hanya dikamar dan
terkadang mengobrol. Untuk makan dan mandi pasien harus disuruh. (GAF 30)
Pada 12 Desember tahun 2023 pasien di ruang rawat saat pemeriksaan pasien
sudah tidak marah marah tanpa sebab, terkadang masih berbicara melantur dan tidak
nyambung, bisa tidur dimalam hari, masih merasa semua keluargnya yang berkumpul
membenci dan ingin membunuh dia, pasien masih yakin bahwa arwah suaminya
merasuki dirinya, pasien merasa adda yang menusuk nusuk dirinya dan mencium bau
busuk. Pasien mau bekerja saat di RSJ. Saat waktu luang dan waktu tidur pasien hanya
dikamar dan terkadang mengobrol. Untuk makan dan mandi pasien sudah bisa
dilakukan Secara mandiri. (GAF 50)
=perempuan
= laki-laki
= Pasien
= meninggal
dunia
= Tinggal
serumah
c. Isi pikir
Thought of echo ( - )
Thought of invertion ( - )
Thought of withdrawal ( - )
Thought of broadcasting( - )
Delution of control ( - )
Delution of influence ( - )
Delution of pasivity ( - )
Delution of perception ( - )
Waham somatik ( - )
Waham kebesaran ( - )
Waham kejar ( - )
Waham curiga/ referensi( + ) pasien yakin dan percaya seluruh
keluarganya membencinya dan berencanamenguasai rumahnya
Waham berdosa ( - )
Waham magistik ( + ) pasien yakin dan percaya dirinya dirasuki
oleh Arwah Suaminya
Miskin isi pikir ( - )
Fobia ( - )
Obsesif kompulsif ( - )
Preocupation ( - )
Palpasi :
- Nyeri tekan (-/-), tidak teraba massa
- Vokal fremitus positif di kedua lapang paru.
- Iktus cordis : tidak dilakukan
B. Pemeriksaan neurologis
1. GCS : E4V5M6
2. Kaku kuduk : Tidak dilakukan Pemeriksaan
3. Nervus craniales : Tidak dilakukan Pemeriksaan
4. Motorik : 5/5/5 dextra, 5/5/5 sinistra (superior)
5/5/5 dextra, 5/5/5 sinistra (inferior)
5. Sensorik : +/+
+/+
6. Refleks fisiologis : +/+
+/+
7. Refleks patologis : -/-
-/-
8. Rangsang kaku kuduk : Tidak dilakukan Pemeriksaan
10. Brudzinsky
FORMULASI DIAGNOSIS
AXIS I
Berdasarkan anamnesis pasien Seorang perempuan berusia 40 tahun, alamat
Semarang, beragama islam, saat ini tidak bekerja , pendidikan terakhir putus SD, status
pernikahan sudah menikah, datang ke IGD RSJD Amino Gondohutomo diantar adiknya
pada tanggal 5 Desember 2023 dengan keluhan mengamuk, berbicara melantur, dan
tidak bisa tidur. Status pasien saat ini sebagai pasien rawat inap.
Pada anamnesis, keluhan utama pasien adalah sering mengamuk dan
marah marah sehingga pasien dibawa ke IGD RSJD dr Amino
Gondohutomo provinsi Jawa Tengah pada tanggal 5 Desember 2023,
oleh adiknya. Pasien merasa bahwa dirinya sehat, namun terkadang dia
dirasuki oleh arwah suaminya yang meninggal, merasa ditusuk tusuk,
mencium bau busuk,dan merasa bahwa keluarganya ingin menguasai
rumahnya, membencinya, dan membunuhnya. Pasien merasa sedih dan
kecewa, karena tidak dijenguk dan ingin pulang bertemu anak. Waktu
luang pasien digunakan digunakan untuk mengobrol Bersama teman dan
tidur , Pasien saat ini tidak mengalami hendaya dalam merawat diri
sendiri, untuk makan dan mandi dapat dilakukan sendiri, dan awal masuk
Rumah sakit sering kesulitan tidur. Saat ini pasien sedang tidak bekerja
karena sedang dirawat inap dirumah sakit jiwa. Hubungan keluarga dan
pasien saat ini kurang baik, karena pasien selalu marah marah kepada
keluarga. Pasien tidak menderita penyakit dan gangguan otak. Pasien
tidak pernah menggunakan NAPZA, dan tidak minum alkohol. ada
anggota keluarga lainnya yang memiliki keluhan, gejala, atau pernah
dirawat di RSJ seperti yang pasien alami, yaitu adik perempuan pasien.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, pasien digolongkan dalam gangguan
jiwa menurut PPDGJ III karena ditemukan adanya sindrom perilaku dan psikologik yang
secara klinik bermakna dan menimbulkan disabilitas (hendaya) dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari (perawatan diri, waktu luang, aktivitas sosial, peran). Berdasarkan riwayat
perjalanan penyakit (kronologi, riwayat medis umum, riwayat psikiatri), pasien tidak pernah
menderita penyakit yang mengganggu fungsi otak sehingga menyingkirkan gangguan
mental organik (F.00 – F.09). Pasien tidak pernah mengonsumsi zat psikoaktif, tidak ada
gangguan mental dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa onset dari gangguan secara
langsung berkaitan dengan alkohol berdasarkan PPDGJ III, sehingga pasien tidak masuk
dalam kriteria gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dan zat
psikoaktif lainnya ( F.10 – F.19). Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan
penyimpangan dari pikiran berupa Waham Curiga dan Waham Magic Mistik dan
penyimpangan pada persepsi berupa halusinasi olfaktori dan Taktil dan . Keadaan tersebut
bertahan dan berlangsung selama 1 bulan (November 2023– Desember 2023) sehingga
menurut PPDGJ III pasien dikategorikan pada skizofrenia (F.20).
apabila terjadi setiap hari selama berminggu- minggu
atau berbulan bulan terus menerus;
b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang
mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau
merujuk ke pergerakan tubuh / anggota gerak
neologisme;
atau ke pikiran, tindakan, atau pengideraan
khusus);
c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah
“delusional perception” = pengalaman
(excitement), posis tubuh tertentu (poturing), atau
inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat
fleksibilitas cerea, negativisme, dan stupor;
khas bagi dirinya, bisaanya bersifat mistik atau
d. gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis,
mukjizat;
bicara yang jarang dan respons emosional yang
c. Halusinasi auditorik : suara halusinasi yang
menumpul atau tidak wajar, bisaanya yang
berkomentar secara terus menerus terhadap
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial
perilaku pasien atau - mendiskusikan perihal
dan menurunnya kinerja social; tetapi harus jelas
pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai
bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
suara yang berbicara), atau - jenis suara halusinasi -> Terpenuhi
depresi atau medikasi neuroleptika;
lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh Pasien merasa dirinya
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang dirasuki oleh arwah
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah -> Terpenuhi
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan Onset selama
suaminya dan 1pasien
berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau bulan(November-
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan merasa keluarganya
lebih/ tidak berlaku untuk setiap fase Desember2023)
atau politik tertentu, atau kekuatan di atas manusia membenci dirinya dan
nonpsikotik prodromal;
bisaa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau ingin menguasai
berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain). rumahnya.
Harus ada suatu perubahan yang konsisten -> Terpenuhi
Berdiam diri
dan paling
● Atau bermakna dalam
sedikit duamutu keseluruhan
gejala di bawah ini yang (hendaya waktu
harus(overall quality) dari beberapa aspek perilaku luang)
pribadi
selalu (personal
ada secara jelasbehaviour),
: bermanifestasi
sebagai hilangnya
a. Halusinasi minat,dari
yang menetap hidup tak bertujuan,
panca-indera apa saja, -> Terpenuhi
tidakdisertai
apabila berbuat sesuatu,
baik sikap larut
oleh waham yangdalam diri
mengambang Pasien merasa dirinya di
sendiri
maupun (selfsetengah
yang absorbedberbentuk
attitude), dan penarikan
tanpa kandungan tusuk dan pasien selalu
diri secara
afektif social. ataupun disertai oleh ide-ide mencium bau busuk
yang jelas,
berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau yang tidak diketahui
F20. 0 Skizofrenia Paranoid sumbernya
AXIS III
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ditemukan gangguan
medis umum selain gangguan kejiwaan, yaitu penyakit Hipertensi
AXIS IV
Stressor berasal dari keluarga
AXIS V
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Axis I : F20.03(Skizoafrenia Paranoid Episode berulang)
- GAF Masuk RS 30
- GAF saat diperiksa 50
- GAF tertinggi dalam waktu setahun terkahir 70
- TERAPI
PENATALAKSANAAN
A. FARMAKOLOGI
RSJD Dr Amino Gondohutomo
Tanggal : 12/12/2023
DPJP : dr. Okasyati
R/ Risperidone Tab 2 mg No X
S 2 dd tab 1
R/ THP Tab 10mg No V
S 1 dd tab 1
Pro : Tn. S
Umur : 56 th
Alamat : Semarang
Dasar pemilihan Risperidon :
1. Risperidone merupakan obat anti-psikosis atipikal yang bermanfaat untuk
mengontrol gejala positif dan negative serta memiliki efikasi yang lebih baik .
2. Mekanisme kerja risperidone adalah memblokade dopamine pada reseptor
pasca-sinaptik neuron di otak (Dopamine D2 Receptors); dan memblokade
serotonin (Serotonin 5HT2 Receptors) sehingga bermanfaat untuk gejala positif
dan negative.
3. Risperidone merupakan lini-pertama pengobatan skizofrenia, selain
itu pasien baru kembali mengonsumsi obat anti-psikotik, sehingga pasien
diberikan risperidone dengan dosis awal yaitu 2 mg/hari.
4. Obat anti-psikosis memiliki efek samping yaitu:
• Sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,
kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun).
• Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/ parasimpatolitik : mulut
kering, kesulitan miksi & defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan
intraokuler meninggi, gangguan irama jantung).
• Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom parkinson :
tremor, bradykinesia, rigiditas).--> sehingga diberikan THP sebagai pengobatan
dari eso risperidon
• Ganguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia), metabolik (Jaundice),
hematologic (agranulocytosis), biasanya untuk pemakaian jangka panjang.
B. Non Farmakologi :
a. Psikoterapi Suportif
Terapi suportif merupakan psikoterapi yang ditujukan untuk klien baik secara
individu maupun secara kelompok yang ingin mengevaluasi diri, melihat kembali
cara menjalani hidup, mengeksplorasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi individu
maupun kelompok dan bertanya kepada diri sendiri hal yang diingini di masa
depan (Palmer, 2011). Terapi suportif merupakan jenis terapi psikologis yang
bertujuan untuk membantu klien agar dapat berfungsi lebih baik dengan
memberikan dukungan secara pribadi
Dalam prakteknya psikoterapi suportif terdapat beberapa teknik terapi suportif
antara lain adaiah :
1. Bimbingan (guidance).
2. Manipulasi fingkungan (environmental manipulation).
3. Perluasan minat (externalization &interests).
4. Terapi menenangkan (reassurance).
5. Sugesti (suggestion)
6. Tekanan dan paksaan (pressure & coersion)
7. Persuasi (persuasion).
8. Katarsis emosional(emotional catharsis).
9. Hipnosis sugestif (suggestive hypnosis).
10. Terapi kelompok(group psychotherapy).
11. Okupasi terapi (Occupational therapy)
12. Terapi Seni (Art therapy)
13. Jenis lainnya seperti terapi somatik, relaksasi otot, aroma terapi dan hidro
terapi, rekreasi terapi dsb.
b. Terapi Okupasional
Terapi okupasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesembuhan pasien.
Terapi okupasi membantu menstimulasi pasien melalui kativitas yang disenengi
pasien, salah satunya adalah aktivitas mengisi waktu luang. Aktivitas mengisi
waktu luang yang diberikan dapat berupa aktivitas sehari-hari, yaitu seperti
menyapu, membersihkan tempat tidur, menyiram tanaman. Aktivitas waktu luang
dapat membantu pasien mencegah terjadinya stimula panca indra tanpa adanya
rangsang dari luar, dan membantu pasien untuk berhubungan dengan orang lain
dan lingkungannya.
C. Psikoedukasi
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang kondisi
penyakitnya agar pasien dapat memahami kondisi dirinya, memahami cara
menghadapinya, serta memberikan motivasi agar pasien mengkonsumsi obat
secara teratur.
Obat antipsikotik atipikal akan menimbulkan efek samping rasa
mengantuk, mulut kering, sulit BAK, dan gangguan ekstrapiramidal.
Pasien diminta untuk meminum obat secara rutin, dan datang ke
Puskesmas setelah 2 minggu untuk mengevaluasi kinerja obat.
PROGNOSIS