TRAUMA TUMPUL
xxx, xxx, Program Pendidikan Profesi Dokter, Stase Forensik dan Medikolegal,
Universitas Islam Sultan Agung 2024
Email : @gmail.com
Abstract
This paper examines medicolegal and Islamic matters which discuss Murder and
Blunt Trauma. Murder is an act committed by a person and several people
together which causes a person or several people to lose their lives. Bhayangkara
Hospital Medan recorded the highest percentage of murder incidents involving
victims who died due to blunt force trauma with a total of 46 (63.01%) while
sharp object trauma amounted to 27 (36.99%) in 2020. The method used is case
reporting on cases This is a man, taken by the police to Soweondo Pati Hospital
on December 29 2023 at around 02.50 WIB. The victim was a man who died due
to blunt force trauma. Based on the findings obtained from the examination of the
body, we conclude that the body of a man aged between twenty-four and twenty-
five years old had injuries caused by blunt force bruises on the head, face, chest,
both upper limbs, blood leaks on the inner scalp. The cause of death was blunt
force to the head which caused brain hemorrhage resulting in suffocation. This
action is basically an act that violates the law in Islam.
Abstrak
Makalah ini mengkaji tentang medikolegal dan keislaman yang membahas tentang
Pembunuhan dan Trauma Tumpul. Pembunuhan adalah suatu perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang dan beberapa orang secara bersama-sama yang
menyebabkan seseorang atau beberapa orang kehilangan nyawa. Rumah Sakit
Bhayangkara Medan mencatat persentase insiden pembunuhan terbanyak ialah
pada korban meninggal akibat trauma benda tumpul dengan jumlah 46 (63,01%)
sedangkan trauma benda tajam berjumlah 27 (36,99%) pada tahun 2020. Metode
yang dilakukan dengan case report pada kasus ini Seorang laki-laki, dibawa polisi
ke Rumah Sakit RS Soweondo Pati pada tanggal 29 Desember 2023 sekitar pukul
02.50 WIB. Korban adalah seorang laki laki yang tewas akibat trauma benda
tumpul. Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas
jenazah, maka kami simpulkan jenazah seorang laki-laki usia antara dua puluh
empat sampai dua puluh lima tahundidapatkan luka akibat kekerasan tumpul luka
memar di kepala ,wajah , dada, kedua anggota gerak atas ,resapan darah pada kulit
kepala bagian dalam. Sebab mati adalah kekerasan tumpul pada kepala yang
menyebabkan perdarahan otak mengakibatkan mati lemas. Tindakan tersebut pada
dasarnya merupakan tindakan yang melanggar hukum dalam Islam
I. PENDAHULUAN
III. PEMBAHASAN
A. Pembunuhan dan Trauma Tumpul Dalam Tinjauan Etika Kesehatan
1) Pembunuhan
Trauma atau luka dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian
medis. Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya
diskontinuitas dari jaringan. Dalam pengertian medikolegal trauma adalah
pengetahuan tentang alat atau benda yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seseorang (Dahlan, 2008). Trauma mekanik terjadi karena alat atau
senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia, trauma tumpul sendiri
diakibatkan oleh benda yang memiliki permukaan tumpul (Mansjoer, 2000).
Kekerasan oleh benda keras dan tumpul dapat mengakibatkan berbagai macam
jenis luka, antara lain :
a. Memar (Kontusio)
b. Luka Lecet (Abrasi)
c. Luka Robek
d. Fraktu
e. Kompresi
f. Perdarahan
Kekerasan benda tumpul dapat memberikan efek pada organ yang
terkena,efek yang paling parah adalah dapat menyebabkan kematian.
1. Kepala
Dapat berakitbat perdarahan otak dan kontusio otak
2. Leher
1. Dada
Dapat berakibat :
2. Perut
Dapat berakibat :
Dapat berakibat :
Dapat karena :
1. Trauma langsung
4. Anggota Gerak
Dapat berakibat :
Derajat Luka
Orang yang melakukan perbuatan tersebut secara langsung sudah pasti dia
merupakan pelaku pembunuhan yang menyuruh melakukan perbuatan, dan yang
turut melakukan perbuatan, mereka semua termasuk pelaku dalam suatu tindak
pidana. jadi yang bisa diambil dari arti Pembunuhan adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dan atau beberapa orang yang mengakibatkan
seseorang dan/atau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang dan/atau
beberapa orang meninggal dunia. Apabila diperhatikan dari sifat seseorang
dan/atau beberapa orang(Ahmad, 2005)
Sedangkan menurut Prof. H.A. Jazuli, ada 3 (tiga) pembunuhan semi sengaja
yaitu ;
3) Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan pelaku dengan kematian korban.
b. pembunuhan semi sengaja adalah hukuman pokok pada diat dan kafarat,
sedangkan hukuman pengantinya adalah puasa dan tazir dan hukuman
tambahannya adalah terhalang menerima warisan dan wasiat
Pembunuhan karena tersalah hukuman pokok adalah diat dan kafarat. Hukuman
pengantinya adalah puasa dan tazir dan hukuman tambahannya adalah
hilangnya hak waris dan hak mendapat wasiat. Menurut sebagian ulama’ tazir
tadi di tambah kafarah (hukuman tambahan), yaitu pencabutan hak atas hak
waris dan hak wasiat harta dari orang yang dibunuh. Dengan ditetapkan diyat
sebagai hukuman pengganti dari Qishash. maka seorang hakim tidak boleh
menggabungkan hukuman Qishas dan hukuman diyat dalam suatu kasus
pembunuhan.
Ada beberapa jenis tindak pidana pembunuhan. Setiap jenisnya diatur dalam pasal
yang berbeda-beda. Jenis-jenis tindak pembunuhan yaitu sebagai berikut:
Pasal 341.
Seorang ibu yang karena takut akan diketahui bahwa ia melahirkan anak dengan
sengaja menghilangkan nyawa anaknya pada saat anak itu dilahirkan atau tidak
lama kemudian, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 342.
Seorang ibu yang untuk melaksanakan keputusan yang diambilnya karena takut
akan diketahui bahwa ia akan melahirkan anak, menghilangkan nyawa anaknya
pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, diancam karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan berencana, dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.
Pasal 343.
Bagi orang lain yang turut serta melakukan, kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 341 dan pasal 342 dipandang sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak
dengan berencana.
D. Laporan Kasus
Jenazah seorang laki laki, dibawa polisi ke Instalasi Forensik dan
Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah dr Soewondo Pati pada hari
Jumat tanggal 29 Desember 2023 sekitar pukul 02.50 WIB. Korban
ditemukan warga di dekat ruko daerah Juwono, Pati kemudian dilaporkan
ke polisi setempat dan diminta membuat Visum Et Repertum. Berdasarkan
temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas jenazah, maka
kami simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang laki-laki usia
antara dua puluh empat sampai dua puluh lima tahundidapatkan luka
akibat kekerasan tumpul luka memar di kepala ,wajah , dada, kedua
anggota gerak atas ,resapan darah pada kulit kepala bagian dalam.Waktu
kematian diperkirakan kurang dari enam jam . Sebab mati adalah
kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan perdarahan otak
mengakibatkan mati lemas.
IV. KESIMPULAN
Seorang laki-laki, dibawa polisi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr
Soewondo Pati pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2023 sekitar pukul
02.50 WIB. Korban merupakan korban pengroyokan. Berdasarkan
temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas jenazah, maka
kami simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang laki-laki
didapatkan luka akibat kekerasan tumpul luka memar di kepala ,wajah ,
dada, kedua anggota gerak atas ,resapan darah pada kulit kepala bagian
dalam.Waktu kematian diperkirakan kurang dari enam jam . Sebab mati
adalah kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan perdarahan otak
mengakibatkan mati lemas. Perbuatan tersebut melanggar syariat hukum
islam maupun hukum pidana Indonesia
. DAFTAR PUSTAKA
2005)
dari http://www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/…/LUKA
%20TUMPUL.pdf
dari http://www.freewebs.com/traumatologie2/index.htm