PENDAHULUAN
satunya adalah hukum pidana, serta berperan dalam membantu kepolisian untuk
kombinasi trauma yang disebabkan oleh satu jenis penyebab, sehingga klasifikasi
trauma ditentukan oleh alat penyebab dan usaha yang menyebabkan trauma.1,2
Traumatologi secara umum berasal dari gabungan 2 kata yaitu trauma dan
kedokteran yang mempelajari trauma atau perlukaan. Hasil dari trauma adalah
suatu luka, perdarahan atau hambatan dalam fungsi organ. Penyebab trauma
terdapat kombinasi trauma yang disebabkan oleh suatu jenis penyebab, sehingga
1
klasifikasi trauma ditentukan oleh alat penyebab dan usaha yang menyebabkan
trauma. 1,2
Trauma yang akan menimbulkan luka dan cedera. Luka merupakan suatu
dan penyebabnya trauma dapat dibedakan atas kekerasan yang bersifat mekanik
baik karena benda tajam, benda tumpul, maupun tembakan senjata api; fisika serta
kimia.1,2
tidak terduga sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan pada benda, luka
atau kematian. Jumlah kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun terus meningkat.
kendaraan. Lebih dari 80% pasien yang masuk ke ruang gawat darurat adalah
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, berupa tabrakan sepeda motor, mobil,
yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian, tertimpa benda, olah raga, dan korban
kekerasan (14-15% per tahun) dengan pertambahan prasarana jalan hanya sebesar
Pasal 93 Ayat (1), kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan
2
Pasal 93 ayat (2), korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), dapat berupa korban mati, koban luka berat dan korban
luka ringan.
lintas, antara lain : faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor
lingkungan.4
ketika tubuh korban terpukul setir mobil atau benda tumpul lainnya.5
pada KLLD yang diduga kematian disebabkan perdarahan akibat trauma tumpul
abdomen dan kerusakan pembuluh nadi besar. Yang telah dilakukan pemeriksaan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trauma
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka, cedera serta
kekerasan. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan atau juga gangguan pada
berupa potongan atau kerusakan jaringan, dapat disebabkan oleh cedera atau
operasi.1,2
Trauma atau kecelakaan merupakan hal yang biasa dijumpai dalam kasus
forensik. Hasil dari trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan dan/atau
skar atau hambatan dalam fungsi organ. Agen penyebab trauma diklasifikasikan
dalam beberapa cara, antara lain kekuatan mekanik, aksi suhu, agen kimia, agen
elektromagnet, asfiksia dan trauma emboli. Trauma yang terjadi pada tubuh
- Pembunuhan (homicide)
4
- Kecelakaan (accident)
Sebab kematian adalah penyakit atau cedera/luka yang bertanggung jawab
terhadap timbulnya kematian. Sebab kematian ini dapat dikarenakan penyakit atau
yaitu tulang atau retak tulang akibat benda tajam atau senjata api.
1. Trauma tajam
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini
adalah benda yang memiliki sisi tajam. Luka akibat kekerasan benda tajam dapat
berupa:
Mempunyai kedua sudut luka lancip dan dalam luka tidak melebihi
panjang luka.
b. Luka Tusuk
Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul, berarti benda
penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut lancip
apabila hanya bagian ujung benda saja yang menyentuh kulit, sehingga sudut
luka dibentuk ujung dan sisi tajamnya. Panjang luka biasanya tidak
5
mencerminkan lebar benda tajam penyebabnya, demikian pula panjang saluran
luka biasanya tidak menunjukkan panjang benda tajam tersebut. Hal ini
c. Luka Bacok
Luka yang diakibatkan pada umumnya lebih hebat dan lebih besar bila
dibandingkan dengan luka yang disebabkan oleh pisau. Faktor yang paling
penting adalah faktor tenaga atau kekuatan yang dipakai serta faktor
Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan
punggung lengan bawah dan tungkai. Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena
letak/lokasi kelainan, bentuk robekan, adanya partikel besi (reaksi biru berlin
6
dilanjutkan dengan pemeriksaan spektroskopi), serat kain dan pemeriksaan
2. Trauma tumpul
dan vena yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Letak, bentuk dan
kekerasan, jenis benda penyebab, kondisi dan jenis jaringan, usia , jenis
kelamin, corak dan warna kulit , kerapuhan pembuluh darah, dan penyakit.
Dari sudut pandang medikolegal, Dengan perjalanan waktu, baik pada orang
hidup maupun mati, luka memar akan memberi gambaran yang makin jelas.
2. Luka lecet
Terjadi akibat akibat hilangnya sebagian atau seluruh lapisan kulit ari karena
jalan, atau sebaliknya benda tersebut bergerak dan bersentuhan dengan kulit.
7
Luka sesuai dengan mekanisme terjadinya luka lecet diklasifikasikan
sebagai :
Daerah kulit yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat
3. Luka Robek
melampaui elastisitas kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang
umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan
jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering
4. Patah Tulang
Kekerasan tumpul yang cukup kuat dapat menyebabkan patah tulang. Patah
atau retaknya tulang akibat kekerasan benda tumpul mudah dibedakan dengan
patah tulang atau retak tulang akibat benda tajam atau senjata api.1,2,7
buah luka :
8
- Trauma fisik, yaitu:
a. Suhu
c. Akustik
d. Radiasi
i. Penyebab Langsung
tanda cedera eksternal. Syok juga dapat terjadi karena luka akibat
Organ-organ vital tubuh seperti otak, paru, jantung, limpa, hati, dll, jika
9
Korban meninggal beberapa waktu kemudian karena mengalami
komplikasi :
a). Infeksi
b). Septikemia
c). Ganggren
termasuk fraktur, laserasi, kontusi, dan gangguan pada semua sistem organ,
dengan adannya mekanisme diatas maka tubuh akan melakukan perlawanan yang
heart rate akan meningkat. Pada rongga dada terjadi tekanan intrathoracik
dan aldosteron yang akan dieksresikan akan terganggu terjadi penurunan laju
menyebabkan dingin, kulit pucat dan mulut kering. Oksigen berkurang perfusi ke
otak yang menurun terjadi Perubahan status mental dan kesadaran. 10,11
10
B. Trauma Tumpul Abdomen
1. Mekanisme
trauma abdomen. Kecelakaan mobil dengan mobil dan antara mobil dengan
pejalan kaki menduduki 50-75% dari keseluruhan kasus trauma tumpul abdomen.
utama, yaitu tenaga kompresi (hantaman) dan tenaga deselerasi. Tenaga kompresi
kompresi eksternal terhadap objek yang terfiksasi. Hal yang sering terjadi
hantaman menyebabkan sobek dan hematom subkapsular pada organ padat visera.
hepatic tear sepanjang ligamentum teres dan cidera intima pada arteri renalis.5
organ viseral yang padat serta vaskularisasi abdomen menjadi ruptur, terutama
yang berada di daerah hantaman. Yang kedua adalah ketika isi dari intra abdomen
terhimpit antara dinding depan abdomen dan kolumna vertebralis atau posterior
kavum thorak. Hal ini dapat merusak organ-organ padat visera seperti hepar,
limpa dan ginjal. Ketiga adalah kekuatan kompresi eksternal yang mengakibatkan
11
peningkatan tekanan intra abdomen secara mendadak dan mencapai puncaknya
ketika terjadi ruptur organ. Pada penderita ini terjadinya jejas pada abdomen
menyebabkan terjadinya himpitan pada organ intra abdomen antara dinding depan
ada5 :
a) Memar pada dinding abdomen, baik pada kulit dan otot di bawanhya
banyak mungkin nampak dari daerah permulaan menjadi area yang besar
sampai kanalis inguinalis atau di skrotum atau labia. Lebih sering disertai
paakaian. Memar bentuk jari atau buku jari mungkin nampak, khususnya
pada kasus penyiksaan anak. Pada bayi jejak jari nampak pada kedua sisi
sehingga umum pada garis aksilaris pada dada. Perlukaan yang berat atau
fatal bisa disertai atau tanpa adanya tanda pada kulit. Ini dapat terjadi bila
ada perlindungan dari pakaian atau kekerasan terjadi pada daerah yang
luas. Pada bayi, hepar, mesenterium, duodenum dapat ruptur tanpa disertai
12
c) Memar atau ruptur lambung dan diafragma namun lambung lebih kurang
rentan dibanding ususl. Namun dapat robek akibat dorongan ke atas yang
yang luas dari usus dan pembuluh darah mesenterium dapat terjadi dimana
sebagian besar berasal dari tumbukan dengan bagian yang menonjol dari
yang berat pada pusat atau bagian atas abdomen dapat memotong bagian
Robekan pada mesenterium tidak umum baik pada kecelakaan lalu lintas
pada tulang lumbal menyebabkan memar dan robekan dari bagian tengah
mesenterium, dimana biasanya terjadi pada membran bagian tepi dari usus
halus. Perdarahan yang hebat dapat terjadi pada keadaan dimana tindakan
bedah sering tidak diberikan karena kondisi yang tidak dikenal. Tendangan
segera, tapi mungkin dapat ditemukan pertama kali pada saat autopsy. Bila
13
f) Ruptur pada hati juga merupakan lesi yang serius yang biasa ditemukan
pada trauma abdomen, seperti contohnya akibat jatuh dari ketinggian atau
14
BAB III
LAPORAN KASUS
15
---------------------------------------HASIL PEMERIKSAAN---------------------------
I. PEMERIKSAAN LUAR
1. Keadaan Jenazah
Jenazah tak berlabel terletak di meja otopsi dengan ditutup dengan kain batik
memakai baju kaos berwarna hitam dengan merk “GOD ME”. Terdapatan
lilitan kasa berwarna putih pada kepala, pergelangan tangan, kedua lutut, dan
kedua jempol kaki. Pada dinding dada, terdapat dua buah konduktor atau
bahan penghantar arus listrik masing-masing pada dinding dada kiri dan
kanan dengan jarak kurang lebih empat sentimeter di atas puting susu. Pada
lutut kanan, dibebat dengan kasa berwarna putih serta kain berwarna coklat.
Tampak darah berwarna merah segar masih menetas dari kasa tersebut. Pada
menghadap ke depan. Lengan atas kanan sejajar garis tengah tubuh. Lengan
bawah kanan sembilan puluh derajat dari lengan atas. Telapak tangan
menghadap ke bawah, jari-jari tidak lurus. Lengan atas kiri sejajar terhadap
garis tengah tubuh, lengan bawah kiri membentuk sudut sembilan puluh
derajat terhadap lengan atas. Tangan kiri berada di atas pusat telapak tangan
Tungkai atas kanan sejajar terhadap garis tengah tubuh dan tungkai bawah
kanan sejajar garis tengah tubuh, telapak kaki kanan menghadap ke depan
16
dengan jari-jari depan lurus. Tungkai kiri lurus sejajar terhadap garis tengah
3. Kaku Jenazah
Pada sendi rahang bawah, otot perut dan sendi jari-jari tangan terdapat kaku
4. Lebam Jenazah
Pada punggung dan pinggang terdapat lebam jenazah yang hilang dengan
5. Pembusukan Jenazah
6. Ukuran Jenazah
7. Kepala
a. Rambut
c. Dahi
17
d. Mata
Mata kanan
Menutup, rambut mata berwarna hitam lurus, panjang nol koma tujuh
sentimeter. Kelopak mata dalam pucat, kelopak mata luar tidak ada
perabaan teraba kenyal. Retak tulang tidak ada, selaput bening jernih,
koma lima sentimeter. Bola mata utuh. Pada perabaan teraba kenyal.
Mata Kiri
Menutup, rambut mata hitam lurus, panjang nol koma tujuh sentimeter.
Kelopak mata dalam pucat, kelopak mata luar tidak ada kelainan.
Sekitar mata warna sama dengan kulit yang lain. Pada perabaan teraba
kenyal. Retak tulang tidak ada, selaput bening jernih, selaput putih mata
e. Hidung
f. Mulut
Dalam keadaan tertutup dengan gigi seri bagian atas depan tidak ada.
Bibir berwarna pucat. Bibir atas tidak ada luka dan tidak ada memar,
bibir bawah tidak ada luka dan tidak ada memar. Lidah tidak tergigit
dalam keadaan tidak menjulur keluar--------------------------------------------
g. Dagu
18
tegas, dengan ukuran dua koma lima kali satu koma tiga sentimeter,
ujung pertama luka satu sentimeter ke kanan dari sumbu tubuh dan tiga
sentimeter ke bawah dari sudut bibir kanan bawah, ujung kedua luka tiga
koma lima sentimeter ke kanan dari sumbu tubuh dan 3 sentimeter ke
bawah dari sudut bibir kanan bawah.--------------------------------------------
h. Pipi
8. Leher
9. Dada
Pada bahu kanan, terdapat luka lecet geser dengan ukuran satu kali satu
koma sembilan sentimeter ujung pertama luka delapan belas sentimeter ke
kanan dari sumbu tubuh dan tepat di atas ujung tulang kering selangka
kanan, ujung kedua luka sembilan belas sentimeter kekanan dari sumbu
tubuh dan tepat di atas ujung tulang kering selangka kanan.---------------------
10. Perut
Perut tampak cembung. Pada daerah perut sebelah kanan atas, terdapat luka
memar berwarna keunguan dan meluas hingga ke paha kanan bagian dalam
dengan ukuran empat puluh lima kali sepuluh sentimeter. Pada perabaan,
perut teraba keras. Pada ketokan terdengar pekak.--------------------------------
11.Alat Kelamin
19
lecet geser ukuran satu kali satu sentimeter ujung pertama luka tiga
sentimeter ke kiri dari garis sejajar tubuh dan dua sentimeter ke bawah dari
garis sejajar kedua tulang pinggang, ujung luka kedua lima sentimeter ke
kiri dari sumbu tengah tubuh dan tujuh sentimeter ke bawah dari garis
sejajar kedua tulang pinggang
----------------------------------------------------------------
12.Anggota Gerak Atas Kanan
a. Lengan Atas
Tidak terdapat kelainan-----------------------------------------------------------
b. Lengan Bawah
Pada pergelangan tangan bagian dalam, terdapat luka lecet geser dengan
ukuran lima koma lima kali tiga koma lima sentimeter.--------------------
c. Tangan
Tampak bengkak, telapak tangan tampak pucat-------------------------------
Anggota Gerak Atas Kiri
a. Lengan Atas
Tidak terdapat kelaianan----------------------------------------------------------
b. Lengan Bawah
Terdapat luka lecet geser dengan ukuran satu kali satu sentimeter, ujung
pertama luka lima centimeter ke kanan dari sumbu tengah tubuh dan dua
sentimeter ke bawah dari garis sejajar lipat siku, ujung kedua luka empat
sentimeter ke kanan dari sumbu tengah tubuh dan dua sentimeter ke
bawah dari garis sejajar lipat
siku.-----------------------------------------------
c. Tangan
Telapak tangan tampak pucat. Terdapat luka lecet geser di pangkal
kelingking dengan ukuran nol koma delapan kali nol koma empat
sentimeter, ujung pertama luka dua koma tujuh sentimeter ke kiri dari
sumbu tengah tubuh dan tujuh sentimeter ke bawah dari garis sejajar
peregelangan tangan kiri, ujung kedua luka tiga koma lima sentimeter ke
20
kiri dari sumbu tengah tubuh dan tujuh cm ke bawah dari garis sejajar
pergelangan tangan-----------------------------------------------------------------
21
Terdapat luka lecet geser, bentuk tidak beraturan dengan ukuran dua
belas kali lima sentimeter berwarna merah kehitaman tepat dibawah
lutut bagia tengah---------------------------------------------------------------
c. Kaki
Telapak kaki tampak pucat. Pada pangkal jempol, tampak luka lecet
geser dengan ukuran satu koma lima kali satu koma lima sentimeter,
ujung pertama luka dua koma lima sentimeter ke kiridari garis tengah
tubuh dan tepat pada pangkal jempol kaki, ujung kedua luka tiga koma
sentimeter ke kiri dari garis tengah sumbu tubuh dan satu koma lima
ke bawah dari garis sejajar tulang kering jari jempol---------------------
15. Punggung
Tidak terdapat kelaianan-------------------------------------------------------------
16. Pantat
Pada pantat kiri atas, terdapat luka iris berbentuk garis lurus dengan ukuran
tiga belas kali nol koma lima sentimeter dengan dasar lemak, ujung pertama
luka lima sentimeter ke kiri dari garis tengah tubuh dan dua sentimeter ke
bawah dari garis sejajar kedua tulang pinggang, ujung kedua luka lima belas
koma lima sentimeter dari garis tengah tubuh dan delapan sentimeter ke
bawah dari garis sejajar kedua tulang
pinggang------------------------------------
17. Dubur
Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan longgarnya otot pada dubur-------
18. Bagian Tubuh yang lain
Tidak terdapat kelainan----------------------------------------------------------------
22
III. KESIMPULAN
1. Telah dilakukan pemeriksaan atas jenazah laki-laki, berusia dua puluh
enam tahun, dengan panjang badan seratus enam puluh sentimeter (I.6,
I.11)------------------------------------------------------------------------------------
2. Terdapat luka lecet geser pada sebagian besar bagian tubuh akibat
persentuhan dengan benda tumpul (I.7.g, I.9, I.11, I.12, I.13, I.14)-----------
3. Terdapat luka memar pada perut sebelah kanan akibat persentuhan dengan
benda tumpul (I.10)-----------------------------------------------------------------
4. Terdapat luka robek pada lipat lutut tungkai bawah kanan yang
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah nadi besar, akibat persentuhan
dengan benda tumpul (I.14.b)------------------------------------------------------
5. Kelainan pada point tiga dan empat dapat menyebabkan kematian tanpa
mengesampingkan sebab-sebab kematian lainnya karena tidak dilakukan
pemeriksaan dalam sesuai surat permintaan penyidik
B/52/XII/2011/Lantas (I) -----------------------------------------------------------
IV. PENUTUP
Tanda Tangan
23
BAB IV
ANALISIS KASUS
proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atau penemuan-
meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan,
pembunuhan, maupun bunuh diri. Otopsi ini dilakukan atas permintaan penyidik
medikolegal adalah : 12
jelas.
kematian.
24
Untuk mengumpulkan dan memeriksa tanda bukti untuk penentuan
visum et repertum.
Pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan sistematik, serta kemudian dicatat secara
rinci, mulai dari bungkus atau tutup jenazah, pakaian, benda-benda di sekitar
Kharisma warna merah pada pukul 08.30 wita ketempat kerjanya di jalan A. Yani
Km. 25. Dalam perjalanan menuju tempat kerja, korban mengalami kecelakaan
pada saat bersamaan dari arah belakang ada mobil sedan (Altis) dari arah
seketika itu korban terlempar dari tempat kejadian ke tengah jalan,lalu dari arah
yang berlawanan ada dump truck yang berjalan menuju arah banjarmasin. Karena
25
yang terlempar ke tengah jalan dan menabrak korban. Lalu korban segera dibawa
dunia.
trauma adalah penyebab luka, arah kekerasan, cara terjadinya luka dan hubungan
Pada korban ini dapat ditemukan lebam mayat. Lebam mayat dapat
terjadi karena pengendapan butir-butir ertirosit oleh adanya gaya gravitasi sesuai
dengan tubuh, berwarna biru ungu tetapi masih dalam pembuluh darah. Lebam
mayat timbul 20-30 menit dan setelah 6-8 jam lebam mayat masih bisa ditekan
Pada korban ini ditemukan kaku mayat. Kaku mayat terjadi karena adanya
kelenturan otot setelah mati karena adanya metabolisme tingkat selular masih
masih ada energi→aktin miosin masih regang. Jika glikogen otot habis dan energi
tidak ada maka ADP tidak bisa jadi ATP → ADP tertumpuk → aktin miosin
6-24 jam, dimulai dari otot kecil: rahang bawah, anggota gerak atas, dada, perut
dan anggota bawah kemudian kaku lengkap. Menurun setelah 24 jam. Dari
26
Pada korban belum tampak ada tanda pembusukan. Pembusukan dapat
hal ini didasari tidak ditemukannya pembusukan jenazah. Lebam jenazah yang
hilang dengan penekanan, dan kaku jenazah pada sendi rahang bawah, otot perut
persentuhan dengan benda tumpul (I.7.g, I.9, I.11, I.12, I.13, I.14)
Terdapat luka memar pada perut sebelah kanan akibat persentuhan dengan
benda tumpul (I.10)
Terdapat luka robek pada lipat lutut tungkai bawah kanan yang
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah nadi besar, akibat persentuhan
dengan benda tumpul (I.14.b)
Adanya macam luka yang berupa luka memar, luka lecet dan luka robek
menunjukkan ciri – ciri luka yang disebabkan oleh persentuhan dengan benda
tumpul. Berikut perbedaan luka pada trauma tajam dan tumpul : 1,2
27
jembatan jaringan tidak ada ada/tidak
saudara korban, bagaimana kondisi korban saat dibawa ke rumah sakit Ulin,
maka dugaan cara terjadinya luka dan kematian mengarah kepada suatu cara yang
tidak wajar. Cara kematian menjelaskan bagaimana suatu kematian bisa terjadi.
Ada 2 cara kematian korban, yaitu kematian yang wajar akibat suatu
penyakit dan kematian yang tidak wajar, bukan akibat suatu penyakit. Kematian
tidak wajar dapat merupakan pembunuhan (homicide), bunuh diri (suicide) atau
kecelakaan (accident). Pada kasus trauma tumpul abdomen sebab terjadinya luka
pada umumnya adalah pembunuhan dan kecelakaan, untuk kasus ini fakta yang
terhadap timbulnya kematian. Pada kasus ini, sebab kematian diduga adalah
karena trauma tumpul di abdomen yang menyebabkan ruptur organ abdomen dan
28
terjadi perdarahan hebat.. Selain itu terdapat kerusakan pembuluh nadi besar yang
organ abdomen pada trauma tumpul adalah efek kompresi dan deselerasi. Trauma
menghasilkan kekuatan yang dapat merobek lobus hepar satu sama lain dan sering
melibatkan vena cava inferior dan vena-vena hepatic. Perdarahan dapat muncul
setelah terjadi kontusio, laserasi, fraktur, dan kompresi. Kehilangan 1/10 volume
½ volume darah dan mendadak dapat menyebabkan syok yang berakhir pada
kematian.10
kulit sehingga kulit menjadi pucat dan dingin, dieresis berkurang dan terjadi
tindakan kompensasi ini, tekanan darah untuk beberapa waktu tidak menurun.
29
kadar O2 darah menurun, atau kombinasi keduanya. Akibat kurangnya O2 maka
fungsi dan struktur organ sehingga organ akan mengalami iskemik. Terutama
otak, jika iskemik maka sel-sel saraf juga akan mati. Keadaan ini dapat
Pada kasus ini, korban kehilangan cairan intravaskuler lebih dari 50%.
kesadaran, hilangnya denyut nadi, dan turunnya tekanan darah. Keadaan ini
dianggap sebagai keadaan pra-terminal, dan bila tidak dilakukan tindakan agresif
tanda-tanda l yang bisa ditemukan misalnya kelopak mata kanan dan kiri pucat,
bibir atas dan bawah pucat dan telapak tangan kanan dan kiri pucat anemis akibat
Akan tetapi sebab kematian pasti dari kasus ini tidak dapat diketahui secara pasti
30
BAB V
PENUTUP
pemeriksaan luar jenazah pada abdomenbagian kanan terdapat luka memar yang
meluas ari abdomen kanan sampai paha kanan. Selain itu juga ditemukan luka
robek dengan kerusakan pembuluh nadi besar pada lipat lutut kanan bagian
belakang. Sebab kematian pada korban diduga akibat adanya trauma mekanik,
yaitu kekerasan benda tumpul berupa luka memar pada abdomen dan luka robek
pada lipat lutut kanan yang mengakibatkan kerusakan pembuluh nadi besar.
kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam. Saat
DAFTAR PUSTAKA
31
1. Anonymous. Roman Forensik Edisi V. Bagian Kedokteran Forensik.
Banjarbaru : FK Unlam. 2010.
FKUI.
32
14. Anonymous. Kaku Mayat, Perkiraan Saat Mati dan Aspek
Medikolegalnya. 2009.(online) Available from: URL:http://
www.freewebs.com/forensicpathology/Rigor%203.JPG
33