PENDAHULUAN
a) Memar
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis
akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda
tumpul. Luka memar kadangkala memberikan petunjuk tentang bentuk
benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah suatu
perdarahan tepi 1
Letak, ukuran, dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu,
besi), kondisi dan jenis jaringan ( jaringan ikat longgar, jaringan lemak),
usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah,
penyakit (hipertensi, penyakit kardiovaskular, diathesis hemoragik) 1
Umur luka memar dapat secara kasar diperkirakan melalui
perubahan warnanya. Pada saat timbul, memar berwarna merah, kemudian
berubah menjadi ungu atau hitam, setelah 4 sampai 5 hari akan berwarna
hijau yang kemudian akan berubah menjadi kuning dalam 7 sampai 10
hari, dan akhirnya menghilang dalam 14 sampai 15 hari .
Hematom ante-mortem yang timbul beberapa saat sebelum
kematian biasanya akan menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah
dalam jaringan sehingga dapat dibedakan dari lembam mayat dengan cara
melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat (hipostasis pasca mati)
darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga
bila dialiri air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pada
hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman. Tetapi
harus diingat bahwa pada pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah yang
dapat mengacaukan pemeriksaan ini.1
b) Luka Lecet
Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan
dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya
pada kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau
sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan kulit.
Berdasarkan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan
sebagai:
a. Luka lecet gores
Diakibatkan oleh benda runcing yang menggeser lapisan permukaan kulit
didepannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat
menunjukkan arah kekerasan yang terjadi .
b. Luka lecet serut
Variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan
permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan dengan melihat
letak tumpukan epitel.
c. Luka lecet tekan
Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit adalah
jaringan yang lentur, maka bentuk luka lecet tekan belum tentu sama
dengan bentuk permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih
memungkinkan identifikasi benda penyebab yang mempunyai bentuk yang
khas misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan dan sebagainya.
Gambaran luka lecet tekan yang ditemukan pada mayat adalah daerah kulit
yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat menjadi lebih
padatnya jaringan yang tertekan serta terjadinya pengeringan yang
berlangsung pasca mati.
d. Luka lecet geser
Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser,
misalnya pada kasus gantung atau jerat serta pada korban pecut. Luka lecet
geser yang terjadi semasa hidup mungkin sulit dibedakan dari luka lecet
geser yang terjadi segera pasca mati 1.
c) Luka Robek
Merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang
menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit
terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri
bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata,
tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak
beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka1
Ciri-ciri luka benda tajam sering dibandingkan dengan luka benda tumpul:2
Sekitar Luka Ada luka lecet atau memar Tak ada luka lain
Cara menentukan luka tusuk disebabkan oleh pembunuhan atau bunuh diri:1,2
1. Petir(3,6)
Petir yang diketahui secara umum adalah pelepasan energi
potensial atmosfir diantara awan dan awan. Sedangkan serangan petir
(lightning stroke) adalah pelepasan energi potensial antara awan dan benda
bumi. Ledakan petir dihasilkan jika permukaan bawah awan petir
melepaskan muatannya menuju tanah, karena permukaan bawah dari awan
biasanya bermuatan negatif, maka muatan listrik yang dilepaskan
umumnya negatif.Sekitar 5 % dari sambaran petir adalah muatan positif.
Hal ini sering terjadi di daerah pegunungan. Jika orang disambar langsung
oleh petir, kematian tidak bisa dihindarkan yang disebabkan karena luka
bakar atau cedera yang pada pada pusat pernafasan di otak. Kuat arus
dalam hal ini mencapai bilangan kiloampere.
Petir dapat menimbulkan kejutan listrik dengan beberapa cara :
a. Efek langsung: apabila korban terkena petir secara langsung maka
korban tak dapat dielakkan meninggal.
b. Efek tidak langsung : apabila korban berada ditempat dimana aliran
listrik petir telah terpencar, korban dapat meninggal.
Patofisiologi.(4,5,7)
Secara umum, energi listrik membutuhkan aliran energi (elektron-
elektron) dalam perjalanannya ke objek.Semua objek bisa bersifat
konduktor (menghantarkan listrik) atau resistor (menghambat arus
listrik).Kulit berperan sebagai penghambat arus listrik yang alami dari
sebuah aliran listrik.Kulit yang kering memiliki resistensi sebesar 40.000-
100.000 ohm.Kulit yang basah memiliki resistensi sekitar 1000 ohm, dan
kulit yang tebal kira-kira sebesar 2.000.000 ohm. Anak dengan kulit yang
tipis dan kadar air tinggi akan menurunkun resistensi, dibandingkan orang
dewasa. Tahanan dari alat-alat tubuh bagian dalam diperkirakan sekitar
500-1000 ohm, termasuk tulang, tendon, dan lemak memproduksi tahanan
dari arus listrik.Pembuluh darah, sel saraf, membran mukosa, dan otot
adalah penghantar listrik yang baik. Dengan adanya luka listrik , pada
sayatan melintang akan memperlihatkan kerusakan jaringan. (4,5)
Elektron akan mengalir secara abnormal melewati tubuh yang
menyebabkan perlukaan ataupun kematian dengan cara depolarisasi otot
dan saraf, menginisiasi aliran listrik abnormal yang dapat menggangu
irama jantung dan otak, atau produksi energi listrik menyebabkan luka
listrik dengan cara pemanasan yang menyebabkan nekrosis dan
membentuk porasi (membentuk lubang di membran sel). (7)
Aliran sel yang melewati otak, baik tegangan tinggi atau tegangan
rendah, dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan secara langsung
menyebabkan depolarisasi sel-sel saraf otak.Arus bolak balik dapat
menyebabkan fibrilasi ventrikel jika aliran listrik melewati daerah
dada.Hal ini dapat terjadi saat aliran listrik mengalir dari tangan ke tangan,
tangan ke kaki, atau dari kepala ke tangan/kaki.(4)
Mekanisme Trauma(6)
Pada trauma listrik umumnya menyebabkan luka bakar.Luka
tumpul sekunder juga dapat terjadi jika korban terjatuh dari ketinggian
setelah tersengat arus listrik. Secara umum, luka bakar listrik dapat
diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu:
a. Kontak langsung (direct contact)
Trauma tipe ini, jika terjadi pada tegangan yang tinggi (Voltase di
atas 1000 V) dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang parah, nekrosis
jaringan lunak dan tulang, kerusakan otot, dan gagal ginjal.
Lesi yang muncul pada tubuh berupa Lesi Kontak, terjadi pada
kulit yang kontak atau bersentuhan dengan konduktor arus listrik.Kulit
yang melepuh, biasanya pada ujung-ujung jemari atau telapak tangan.
Kadang-kadang daerah yang melepuh ini dipenuhi dengan cairan atau gas
dan setelah kematian, baik sebagian ataupun keseluruhan akan
mengempis. Terdapat sedikit atau tidak ada reaksi inflamasi dan
gambarannya menyerupai lepuh post mortem. Kesemua efek ini
disebabkan karena pengaruh panas oleh arus listrik terhadap keratin
dengan sifat resisten tinggi.
b. Kontak tidak langsung (indirect contact)
Contohnya seperti karena kilasan (flash), lidah/nyala api (flame)
dan bunga api listrik (arc).Trauma tipe ini hanya menyebabkan luka bakar
superfisial pada kulit, wajah, dan tangan. Kontak yang sebentar atau
sedikit akan menyebabkan percikan atau loncatan antara kabel dengan
kulit. Menyebabkan suatu lesi berupa nodul-nodul kecil diatasnya terdapat
keratin yang kaku dan berwarna kekuningan.Karena meleburnya lapisan
paling luar dari stratum korneum, yang kemudian mengeras. Sekitar lesi:
kulit yang mengeras karena kontraksi dari kapiler. Pada semua kasus
kematian karena listrik tegangan tinggi mendapat luka bakar di tubuhnya.
Pada listrik tegangan rendah, luka bakar umumnya terjadi pada titik
masuk, titik keluar listrik atau pada jarak tertentu antara keduanya jika
arus memasuki areal yang luas dengan hambatan minimal, mungkin tidak
akan ditemukan luka bakar. Contoh terbaik dalam hal ini ialah bunuh diri
di bak mandi.Jika hanya terjadi kontak yang singkat dengan kawat beratus,
mungkin tidak terjadi suatu luka bakar.Orang dapat pingsan karena
fibriliasi ventrikel dan terlempar dari kabel. Jika kontak tetap berlangsung,
akan timbul luka bakar yang berat. Luka bakar disebabkan oleh panas
yang dihasilkan oleh listrik.
Gambaran Klinis(4,5,7)
Banyaknya penyebab dari kasus luka listrik, sehingga anamnesa
yang menunjang sangat diperlukan baik riwayat penyakit sebelumnya
maupun hal-hal spesifik yang berhubungan dengan kejadian saat seseorang
terkena aliran listrik.Arah aliran listrik penting untuk mengetahui
munculnya luka listrik, arah vertikal dapat menjadi lebih berbahaya
daripada arah horizontal.(3)
Ada 3 derajat dari beratnya luka bakar pada luka akibat listrik(3,6) :
1. Luka Bakar Derajat I
- Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial)
- Kulit kering, hiperemis berupa eritem
- Tidak dijumpai bulla
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensoris teriritasi
- Sembuh sempurna dalam 5-10 hari
2. Luka bakar derajat II
- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi
inflamasi disertaiproses eksudasi
- Dijumpai bulla
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
- Dasar luka berwarna merah atau pucat sering terletak lebih tinggi di atas
kulit normal.
- Dibedakan menjadi dua :
a. Derajat dua A (Superficial)
- Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea masih utuh.
- Penyembuhan secara sempurna dalam 10-14 hari.
b. Derajat dua B (Deep)
- Kerusakan hampir seluruh bagian dermis
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebasea masih ada.
- Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung dari biji epitel yang
tersisa. (biasanya lebih satu bulan)
3. Luka Bakar Derajat III
- Kerusakan seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.
- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea rusak.
- Tidak dijumpai bulla
- Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat karena kering letaknya
lebih rendah dibanding kulit sekitar.
- Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis.
Selain luka bakar, penemuan khas yang sering ditemukan akibat trauma
listrik sebagai berikut: (4)
1. Electric mark
Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai pada tempat di
mana arus listrik masuk ke dalam tubuh, dengan tegangan listriknya
rendah sampai sedang.Electric mark berbentuk bundar atau oval, dengan
bagian yang datar dan rendah ditengah, yang dikelilingi oleh kulit yang
menimbul. Bagian tengahnya tersebut biasanya pucat dan kulit di luar
electric mark akan menunjukkan pelebaran pembuluh darah/hiperemis.
Bentuk serta ukuran electric mark tergantung dari bentuk dan ukuran dari
benda yang berarus listrik yang mengenai tubuh.
2. Joule burn
Joule burn atau endogenous burn dapat terjadi bilamana kontak
antara tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukup lama,
dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark
dapat menjadi hitam hangus terbakar.
3. Exogenous Burn
Luka akibat arus listrik yang disebut exogenous burn, dapat terjadi
bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan
tinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan
330 volt. Tubuh korban akan hangus terbakar dengan kerusakan yang
sangat berat, yang tidak jarang disertai dengan patahnya tulang-tulang.
Dengan demikian dapat dibedakan apakah luka bakar pada korban
yang terkena arus listrik itu termasuk joule burn atau luka bakar tersebut
terjadi karen panas dari luar seperti pada exogenous burn.
Organ yang kongestif, juga pada kulit dan wajah, petechi pada
pleura dan perikardium. Juga dapat kegagalan pernapasan sentral:
paralisis batang otak karena jalur arus listrik melalui kepala. Keadan
ini terlihat jika kepala kontak dengan kabel listrik pada saat
kecelakaan.(6)
c. Paralisis Pusat Pernapasan
Paralisis atau kelumpuhan pada pusat pernapasan dapat terjadi bila
arus listrik melewati otak, dan paralisis ini akan menetap setelah arus
listrik tersebut melemah atau hilang. Jantung akan tetap berdenyut,
sedangkan pernapasan artifisial yang dilakukan dalam waktu yang
cukup lama (sampai beberapa jam), dapat menolong jiwa korban.
Bentuk yang berlawanan dalam akibat yang ditimbulkan bila seseorang
terkena arus listrik yang melintas kepala, dapat dilihat pada para
penderita penyakit jiwa yang untuk mengatasi keluhan sering
dilakukan “electro convulsive therapy”, dimana si penderita akan tetap
hidup. 5
Arus bolak balik lebih berbahaya daripada arus searah.Selain itu
tubuh manusia 4-6 kali lebih peka terhadap arus bolak-balik dibanding
arus searah.Arus bolak-balik dengan frekuensi 39-150 putaran perdetik
adalah yang paling mematikan, karena berhubungan dengan frekuensi
fibrilasi otot jantung. Ketika sebuah tangan memegang sebuah
konduktor hidup, maka efek pegangan pada aliran arus listrik
menyebabkan otot tangan menjadi kejang, kemudian tangan terus
menggenggam konduktor tersebut sehingga tidak bisa dilepaskan. Arus
listrik berjalan terus menerus dalam satu jangka waktu tertentu
meskipun dalam arus yang rendah berakibat fatal. Frekuansi 50
putaran / detik sangat beresiko tinggi sedangkan 6 – 10 mA cukup
untuk menimbulkan efek gangguan ( tangan melekat pada benda yang
dialiri arus listrik ). (6)
Ada 3 hal yang dapat kita temukan pada autopsi sebagai tanda adanya reaksi heat
exhaustion:
1. Arteriosklerosis arteri coronaria.
2. Darah berwarna gelap di jantung.
3. Organ dalam mengalami kongesti.
Heat stroke / sun stroke / pingsan panas diakibatkan oleh terjadinya
paralisis centrum di medulla. Keadaan ini dapat terjadi pada udara yang panas
(1000 Fahrenheit) dan lembab serta telah berlangsung beberapa hari.
Ada 6 gejala heat stroke / sun stroke / pingsan panas :
1. Badan panas
2. Pusing
3. Sakit kepala
4. Nadi cepat & penuh
5. Kolaps sirkuler
6. Shock sampai beresiko mati dengan tubuh kemerahan
Ada 6 hal pada autopsi tanda adanya reaksi heat stroke :
1. Darah berwarna merah gelap.
2. Organ mengalami kongesti.
3. Perdarahan otak, epicardium, endocardium atau bundle of his.
4. Degenerasi sel-sel ganglion.
5. Kongesti (edem berat).
6. Perdarahan kecil pada ventrikel III & IV.
Heat cramp dapat terjadi pada individu yang bekerja dalam ruangan yang
bersuhu tinggi. Kita dapat melakukan terapi terhadap reaksi heat cramp dengan
menggunakan campuran air & garam atau larutan PZ IV bila korban mengalami
konvulsi.
Ada 5 gejala umum dry heat (burn heat / luka bakar), yaitu :
1. Nyeri yang sangat hebat shock dan kematian.
2. Pugillistic attitude / coitus attitude berupa ekstremitas fleksi, kulit menjadi
arang & mengelupas. Ekstremitas fleksi akibat koagulasi protein. Ekstremitas
fleksi tidak sampai menimbulkan rigor mortis.
3. Otot merah gelap, kering, berkontraksi dan jari-jari mencengkeram.
4. Bukan tanda intravital.
5. Fraktur tengkorak pseudoepidural hematom (bedakan dengan epidural
hematom).
Penyebab kematian pada kasus dry heat ada 3 kategori, yaitu :
1. Cepat : shock primer (neurogenis) & asfiksia
2. Sedang : shock dehidrasi
3. Lambat : shock dehidrasi, acute renal failure, infeksi & sepsis, ulcus curling,
autointoksikasi, dan pneumonia hipostatik.
Luas dry heat (burn heat / luka bakar) dapat kita tentukan dengan menggunakan
RULE OF NINE, yaitu :
1. 9% : permukaan kepala & leher; dada; punggung; perut; pinggang; ekstremitas
atas kanan; ekstremitas atas kiri.
2. 18% : permukaan ekstremitas bawah kanan; ekstremitas bawah kiri.
3. 1% : permukaan alat kelamin.
Tingkat II yaitu luas dry heat 30% membahayakan jiwa.
Kematian karena gas karbon monoksida (CO) :
1. Biasanya terjadi pada kebakaran gedung besar.
2. Biasanya dry heat (burn heat / luka bakar) hanya sedikit.
3. Ada jelaga pada lubang hidung.
4. Saluran napas terdapat jelaga atau lendir; mukosa edema & kemerahan.
5. Lebam mayat yang berwarna merah cherry akibat terbentuknya senyawa
HbCO (hemoglobin tereduksi).
6. Diagnosis pasti dapat kita tentukan dengan melakukan pemeriksaan
saturasi, yaitu lebih 10%. Gas karbon monoksida (CO) 210 kali lebih kuat
dari gas oksidan (O2) dalam mengikat hemoglobin.
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
NO : 01/VER-J/VD/XI/2014
Atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Jambi, Resort
Kota Jambi, Sektor Buluran Kenali, melalui suratnya tanggal 6 November 2014
No.93/VER/XI/2014/RESKRIM, yang ditandatangani oleh Abdul Hasan, S.IK,
NRP. 8280338, pangkat Komisaris Polisi dan diterima tanggal 6 November 2014,
pukul 10.00 WIB, maka dengan ini saya dr. Nabelia Putri sebagai dokter yang
bekerja di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum
Daerah Raden Mattaher Provinsi Jambi, menerangkan bahwa pada tanggal 6
November 2014, pukul 10.30 WIB, di Instalasi Pemulasaraan jenazah Rumah
Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Provinsi Jambi, telah memeriksa seorang
jenazah yang berdasarkan surat permintaan tersebut diatas, bernama Tn. Sofyan
umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Sudirman
No. 55 RT 07 RW 03 Kel. Bahagia Kota Jambi. Berdasarkan surat permintaan di
atas, jenazah ditemukan di ruko milik korban pada hari Kamis, tanggal 6
November 2014, pukul 06.30 WIB, diduga meninggal dunia akibat pembunuhan.
HASIL PEMERIKSAAN-----------------------------------------------------------------
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam yang telah kami lakukan atas tubuh
jenazah tersebut diatas ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :-----------------------
A.- FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH------
1. Identitas umum jenazah--------------------------------------------------------------
a. Jenis kelamin: Laki-laki----------------------------------------------------------------
b.--Umur: Kurang lebih tiga puluh lima tahun--------------------------------------------
c. Panjang badan: Seratus enam puluh sembilan sentimeter.--------------------------
d. Berat badan : Delapan puluh kilogram.------------------------------------------------
e. Warna kulit: Kuning langsat.-----------------------------------------------------------
f. Warna pelangi mata: Berwarna
hitam.-------------------------------------------------
g. Ciri Rambut: Rambut kepala berwarna hitam, lurus , distribusi merata,ukuran
panjang rambut lima sentimeter, tidak mudah dicabut.-----------------------------
h. Kesan Gizi: Lebih.-----------------------------------------------------------------------
2. Identitas Khusus Jenazah-------------------------------------------------------------
a.Tato: Tidak ada.--------------------------------------------------------------------------
b.Jaringan parut: Terdapat sebuah jaringan parut pada tungkai kiri bawah bagian
belakang, titik pusat terletak empat sentimeter di bawah lipat lutut, bentuk oval,
ukuran panjang lima sentimeter lebar satu sentimeter, warna kecoklatan, pada
perabaan sama rata dengan kulit sekitar.---------------------------------------------------
c.Tanda lahir: Tidak ada-------------------------------------------------------------------
d.Tahi Lalat: Terdapat sebuah tahi lalat di pipi kanan, titik pusat terletak tujuh
sentimeter disebelah kanan garis tengah tubuh dan lima sentimeter dibawah garis
mendatar yang melewati kedua sudut mata berbentuk bulat dengan diameter satu
koma tiga sentimeter, warna lebih hitam dari kulit sekitar dan pada perabaan lebih
menonjol dari kulit sekitar, daerah sekitar tidak terdapat kelainan.--------------------
e.Cacat fisik: Tidak ada--------------------------------------------------------------------
f.Kantong jenazah: Tidak ada-------------------------------------------------------------
g.Penutup Jenazah: Terdapat sebuah kain sarung berbahan katun, motif kotak-
kotak, berwarna hijau, ukuran panjang seratus tujuh puluh sentimeter, lebar
seratus sentimeter, merk gajah duduk.-------------------------------------------------
h. Pakaian:
Terdapat sebuah kaos lengan pendek tidak berkerah, berbahan kaos warna
putih, motif polos, ukuran L, merk COLE, terdapat sebuah kantong di
bagian depan kiri, isi kantong kosong.--------------------------------------------
Terdapat sebuah celana pendek, berbahan katun, warna biru gelap, motif
polos, merk LIVE’S, terdapat dua buah kantong pada sisi samping kanan
dan kiri, isi masing-masing kantong kosong.------------------------------------
Terdapat sebuah celana dalam, berbahan katun, warna putih, motif polos,
ukuran tidak ada, merk GTman.---------------------------------------------------
i. Benda disekitar jenazah: Tidak ada----------------------------------------------------
j. Perhiasan: Tidak ada---------------------------------------------------------------------
k. Lain-lain: Tidak ada---------------------------------------------------------------------
B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA
KEMATIAN.-----------------------------------------------------------------------------
1. Suhu rektal mayat: Tidak diperiksa.---------------------------------------------------
2. Lebam mayat: Pada, punggung, bokong, berwarna merah keunguan, tidak
hilang dengan penekanan.---------------------------------------------------------------
3. Kaku mayat: Pada kelopak mata, rahang, semua persendian kedua tangan dan
kaki, sulit dilawan.-----------------------------------------------------------------------
4. Pembusukan: Tidak ada.-----------------------------------------------------------------
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR.----------------
1. Permukaan kulit tubuh-------------------------------------------------------------------
a. Kepala---------------------------------------------------------------------------------
Daerah berambut: Tidak ada kelainan-------------------------------------------------
Bentuk kepala: Simetris, tidak ada kelainan------------------------------------------
Wajah : Terdapat sebuah luka memar di pipi kiri. Titikpusat terletak empat
sentimeter dibawah garis mendatar yang melewati kedua sudut mata dan tiga
sentimeter di sebelah kiri garis tengah tubuh. Bentuk tidak beraturan, ukuran
panjang empat sentimeter dan lebar tiga sentimeter. Pada perabaan sama
dengan kulit sekitar, warna merah keunguan. Daerah disekitar luka tidak
terdapat kelainan.-------------------------------------------------------------------------
b. Leher: Terdapat sebuah luka terbuka di leher bagian depan. Titik pusat
luka terletak empat sentimeter dibawah ujung dagu dan satu sentimeter di
sebelah kiri garis tengah tubuh. Bentuk teratur seperti garis lurus dengan
ukuran panjang luka sepuluh sentimeter, lebar luka satu sentimeter, dan
kedalaman luka empat sentimeter. Warna luka merah keunguan. Garis
batas luka tegas, tepi luka rata, kedua sudut luka berbentuk lancip, tebing
luka rata, antara tebing luka tidak terdapat jembatan jaringan, tebing luka
terdiri dari kuli, lemak, jaringan ikat, otot, dan tulang. Dasar luka tulang.
Pada perabaan luka lebih cekung dari kulit sekitar. Jika luka dirapatkan
dapat rapat sempurna berbentuk garis lurus dengan ukuran panjang sebelas
sentimeter. Pada daerah sekitar luka tidak ada kelainan.-----------------------
c. Bahu: Tidak ada kelainan-----------------------------------------------------------
d. Dada: Terdapat sebuah luka memar di dada kiri. Titik pusat terletak empat
sentimeter dibawah garis mendatar yang melewati kedua puting susu dan
delapan sentimeter di sebelah kiri garis tengah tubuh. Bentuk tidak
beraturan, ukuran panjang enam sentimeter dan lebar tiga sentimeter. Pada
perabaan sama dengan kulit sekitar, warna merah keunguan. Daerah
disekitar luka tidak terdapat kelainan---------------------------------------------
e. Punggung: Tidak ada kelainan-----------------------------------------------------
f. Perut: Tidak ada kelainan----------------------------------------------------------
g. Bokong:------------------------------------------------------------------------------
Bokong kanan: Tidak ada kelainan----------------------------------------------
Bokong kiri: Tidak ada kelainan-------------------------------------------------
Dubur :------------------------------------------------------------------------------
- Lingkar dubur: Tidak ada kelainan----------------------------------------------
- Liang dubur: Tidak ada kelainan------------------------------------------------
h. Anggota gerak:-----------------------------------------------------------------------
Anggota gerak
atas:----------------------------------------------------------------
- Kanan: Terdapat sebuah luka terbuka di lengan kanan bawah bagian depan
sisi dalam. Titik pusat luka terletak empat sentimeter dibawah lipat siku.
Bentuk teratur seperti garis lurus dengan ukuran panjang luka delapan
sentimeter, lebar luka satu sentimeter, dan kedalaman luka satu koma lima
sentimeter. Warna luka merah keunguan. Garis batas luka tegas, tepi luka
rata, kedua sudut luka berbentuk lancip, tebing luka rata, antara tebing luka
tidak terdapat jembatan jaringan, tebing luka terdiri dari kuli, lemak,
jaringan ikat, otot, dan tulang. Dasar luka tulang. Pada perabaan luka lebih
cekung dari kulit sekitar. Jika luka dirapatkan dapat rapat sempurna
berbentuk garis lurus dengan ukuran panjang sembilan sentimeter. Pada
daerah sekitar luka tidak ada kelainan.Ujung jari dan jaringan di bawah kuku
tampak pucat.------------------------------------------
- Kiri: Ujung jari dan jaringan di bawah kuku tampak pucat, tidak ada
kelainan.---------------------------------------------------------------------------------
Anggota gerak bawah:-----------------------------------------------------------------
- Kanan: Ujung jari dan jaringan di bawah kuku tampak pucat, tidak ada
kelainan.---------------------------------------------------------------------------------
- Kiri: Ujung jari dan jaringan di bawah kuku tampak pucat, tidak ada
kelainan.---------------------------------------------------------------------------------
i. Bagian tubuh tertentu------------------------------------------------------------------
a. Mata: Kedua mata terbuka satu koma lima sentimeter-------------------------
Alis mata:--------------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Warna hitam, tipis, tidak ada kelainan. -----------------------------------
- Kiri: Warna hitam, tipis, tidak ada kelainan. --------------------------------------
Bulu mata:-------------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Warna hitam, lurus, tidak ada kelainan-----------------------------------
- Kiri: Warna hitam, lurus, tidak ada kelainan---------------------------------------
Kelopak mata:--------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Tidak ada kelainan-------------------------------------------------------------
- Kiri : Tidak ada kelainan-----------------------------------------------------------------
Selaput kelopak mata:---------------------------------------------------------------------
- Kanan: Tampak pucat---------------------------------------------------------------------
- Kiri: Tampak pucat------------------------------------------------------------------------
Selaput biji mata:--------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Tidak ada kelainan-------------------------------------------------------------
- Kiri: Tidak ada kelainan------------------------------------------------------------------
Selaput bening mata:----------------------------------------------------------------------
- Kanan : Tampak jernih------------------------------------------------------------------
- Kiri: Tampak jernih-----------------------------------------------------------------------
Pupil mata:----------------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Ukuran diameter nol koma delapan sentimeter, tidak ada kelainan.-----
- Kiri: Ukuran diameter nol koma delapan sentimeter, tidak ada kelainan. --------
Pelangi mata:-------------------------------------------------------------------------------
- Kanan : Coklat kehitaman----------------------------------------------------------------
- Kiri : Coklat kehitaman-------------------------------------------------------------------
b. Hidung :-------------------------------------------------------------------------------------
Bentuk hidung : Sedang, tidak ada kelainan-------------------------------------------
Permukaan kulit hidung : Tidak ada kelainan-----------------------------------------
Lubang hidung : Tidak ada kelainan----------------------------------------------------
c. Telinga :-------------------------------------------------------------------------------------
Bentuk telinga : Sedang, tidak ada kelainan-------------------------------------------
Permukaan daun telinga : Tidak ada kelainan-----------------------------------------
Lubang telinga : Tidak ada kelainan----------------------------------------------------
d. Mulut :--------------------------------------------------------------------------------------
-
Bibir atas : Tampak pucat.----------------------------------------------------------------
Bibir bawah : Tampak pucat.------------------------------------------------------------
Selaput lendir mulut : Tampak pucat.---------------------------------------------------
Lidah : Tampak pucat, tidak ada kelainan----------------------------------------------
Rongga mulut : Tidak ada kelainan-----------------------------------------------------
Gigi geligi :---------------------------------------------------------------------------------
- Rahang atas : Gigi lengkap, gigi geraham belakang ketiga kanan dan kiri sudah
tumbuh, tidak ada kelainan.--------------------------------------------------------------
- Rahang bawah : Gigi lengkap, gigi geraham belakang ketiga kanan dan kiri
sudah tumbuh, tidak ada kelainan.------------------------------------------------------
e. Alat kelamin :
------------------------------------------------------------------------------
Pelir : Sudah disunat, tidak ada kelainan-----------------------------------------------
Kantung buah pelir : Teraba dua buah biji pelir, tidak ada kelainan----------------
j. Tulang-tulang
a. Tulang tengkorak : Tidak ada kelainan-------------------------------------------------
b. Tulang wajah : Tidak ada kelainan------------------------------------------------------
c. Tulang hidung : Tidak ada kelainan-----------------------------------------------------
d. Tulang belakang : Tidak ada kelainan--------------------------------------------------
e. Tulang-tulang dada : Tidak ada kelainan-----------------------------------------------
f. Tulang-tulang punggung : Tidak ada kelainan----------------------------------------
g. Tulang-tulang panggul : Tidak ada kelainan-------------------------------------------
h. Tulang anggota gerak : Tidak ada kelainan-------------------------------------------
3. Rongga
dada----------------------------------------------------------------------------------------
a. Rongga dada
:
Tidak ada kelainan-------------------------------------------
b. Otot dinding dada
:
Tidak ada kelainan-------------------------------------------
c. Tulang-tulang dada
:
Tidak ada kelainan-------------------------------------------
d. Paru
: ------------------------------------------------------------------
Paru kanan
:
Terdiri dari tiga baga, berat tiga ratus gram ukuran panjang dua puluh tiga
sentimeter, lebar dua belas sentimeter, tebal lima sentimeter, warna merah
pucat, perabaan seperti spons, pada pengirisan penampang tidak ada
kelainan-----------
Paru kiri
:
Terdiri dari dua baga, berat dua ratus dua puluh gram ukuran panjang delapan
belas sentimeter, lebar sepuluh sentimeter, tebal tiga sentimeter, warna merah
pucat, perabaan seperti spons, pada pengirisan penampang tidak ada kelainan---
e. Jantung
:---------------------------------------------------------
a. Kulit perut bagian dalam
:
Tidak ada kelainan----------------------------------
b. Rongga perut
:
Tidak ada perlekatan antara dinding perut dengan organ, tidak adaa
kelainan.------------------------------------------------------------------------------------
-----------
c. Tirai usus
:
Tampak menutupi sebagian besar usus, tidak ada kelainan-----
d. Lambung
: Ukuran panjang lengkung besar dua puluh dua sentimeter, panjang lengkung
kecil tiga belas sentimeter, lebar sepuluh sentimeter, tebal lima sentimeter,
berat bersama isi tiga ratus empat puluh gram, warna merah pucat permukaan
licin, tepi rata, perabaan kenyal, dinding dalam lambung licin dan tidak rata,
lambung berisi cairan, tidak terdapat
makanan.------------------------------------------------------------------------------------
------
e. Usus halus dan usus besar :
Tidak ada kelainan.------------------------------------------
f. Hati
: Ukuran panjang lima puluh empat sentimeter, lebar enam sentimeter, tebal
satu koma dua sentimeter, perabaan kenyal, pada pengirisan penampang tidak
ada kelainan----------------------------------------------------------------------------
i. Limpa
: Bentuk melisut, berwarna pucat, permukaan tidak rata, tepi tajam, perabaan
kenyal, berat seribu dua ratus gram, panjang sebelas sentimeter, lebar delapan
sentimeter, tebal dua sentimeter, pada pengirisanpenampang tidak ada
kelainan.-------
j. Ginjal
: ------------------------------------------------------------------
Selaput pembungkus ginjal kanan dan kiri tidak ada
kelainan------------------------------
Ginjal kanan
:
Berwarna merah kehitaman, ukuran panjang dua belas sentimeter, lebar
sembilan sentimeter, tebal tiga sentimeter, berat seratus tiga puluh gram,
permukaan rata dan licin, pada pengirisanpenampang tidak ada
kelainan--------------------------
Ginjal kiri
:
Berwarna merah kehitaman, ukuran panjang sebelas sentimeter, lebar delapan
koma lima sentimeter, tebal tiga sentimeter, berat seratus dua puluh gram,
permukaan rata dan licin, pada pengirisanpenampang tidak ada
kelainan.-----------------
5. Rongga panggul
:
----------------------------------------------------------
a. Kandung kencing
:
Berisi cairan berwarna kuning sebanyak tiga puluh tiga mililiter, pada
pengirisanpenampang tidak ada kelainan---------------------------------
b. Prostat
KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------------
--------------
Dari fakta-fakta yang kami temukan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut, maka
saya simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang laki-laki, umur kurang
lebih tiga puluh lima tahun, warna kulit kuning langsat, kesan gizi lebih. Dari
pemeriksaan luar dan dalam ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul
berupa luka memar pada wajah dan dada dan ditemukan tanda-tanda kekerasan
benda tajam berupa luka robek pada lengan dan leher. Sebab kematian adalah
kehabisan darah akibat luka robek pada pembuluh darah leher.--------
PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan
mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan sebagai
dokter.------------------------
Jambi, 6
November 2014
Dokter yang
memeriksa,
dr.
Nabelia Putri
NIP.
G1A214008
BAB IV
PEMBAHASAN
Luka yang disebabkan oleh benda yang berujung runcing dan bermata tajam
dibagi menurut beberapa kategori:
1. Luka tusuk (stab wound)
2. Luka Iris atau luka sayat (Incised wounds)
3. Luka Bacok (Chop wounds)
Luka irisan leher disebabkan karena bunuh diri atau oleh karena suatu
pembunuhan.Di Eropa umumnya luka irisan leher ini disebabkan karena bunuh
diri, tetapi di Negeri kita selain bunuh diri, hal ini disebabkan karena terjadi pada
suatu pembunuhan.Apakah luka irisan pada leher karena membunuh diri dapat
dibedakan dari irisan leher karena disebabkan pembunuhan.
1. Luka Irisan Leher Karena Bunuh Diri
Masalah dalam irisan leher karena bunuh diri ini umumnya selain irisan leher,
terdapat juga banyak luka – luka irisan lain nya pada leher yang kecil – kecil,
dangkal dan sejajar dan luka – luka pada bagian dari tubuh lainnya. Misalnya
saja pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, perut, dan lain sebagainya
yang disebabkan karena percobaan bunuh diri.
2. Luka Irisan Leher Karena Pembunuhan
Umumnya dalam hal ini juga terdapat luka – luka lainnya, karena si korban
membela diri. Luka – luka itu terjadi sewaktu ia menangkis serangan –
serangan dengan pisau dan di namakan luka – luka tangkisan.
Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan
umumnya ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan,
punggung lengan bawah dan tingkai.
Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena pisau bertujuan untuk melihat
interaksi antara pisau-kain-tubuh, yaitu melihat letak/lokasi kelainan, bentuk
robekan, adanya partikel besi (reaksi biru berlin dilanjutkan dengan pemeriksaan
sprektroskopi) serat kain dan pemeriksaan terhadap berccak darahnya.
Bunuh diri yang menggunakan benda tajam biasanya diarahkan pada
tempat yang cepat mematikan misalnya leher, dada kiri, pergelangan tangan,
perut, dan lipat paha. Bunuh diri dengan senjata tajam tentu saja akan
menghasilkan luka-luka pada tempat yang terjangkau oleh tangan korban serta
biasanya tidak menembus pakaian karena umumnya korban menyingkap pakaian
terlebih dahulu.
Luka percobaan khas ditemukan pada kasus bunuh diri yang menggunakan
senjata tajam, sehubungan dengan kondisi kejiwaan korban, luka percobaan
tersebut dapat berupa luka sayat atau luka tusuk yang dilakukan berulang dan
biasanya sejajar.
Tabel 5.2 Perbedaan Luka pada Trauma Tajam dan Trauma Tumpul
Pembeda Tajam Tumpul
bentuk luka Teratur Tidak
Tepi Rata tidak rata
jembatan jaringan tidak ada ada/tidak
folikel rambut terpotong ya/tidak Tidak
dasar luka garis/titik tidak teratur
sekitar luka Bersih Bisa lecet/memar
Tabel 5.3 Ciri-ciri luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus
pembunuhan, bunuh diri atau kecelakaan
5.1 Kesimpulan
1. Traumatologi
Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari
tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagai
kekerasan (rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya
diskontinuitas jaringan akibat kekerasan yang menimbulkan jejas.
Ada tiga hal yang ciri khas/ hasil dari trauma yaitu :
a. Adanya luka
b. Perdarahan dan atau skar
c. Hambatan dalam fungsi orga
2. Klasifikasi trauma (berdasarkan sifat dan penyebab) :
a. Trauma Mekanik (Kekerasan oleh benda tajam, kekerasan oleh
benda tumpul, tembakan senjata)
b. Trauma Fisik (Suhu, listrik dan petir, akustik, radiasi, tekanan
udara)
c. Trauma Kimia (Asam basa atau kuat)
3. Perdarahan
Perdarahan adalah kehilangan akut volume peredaran darah.Walau
bervariasi volume darah orang dewasa normal adalah kira-kira 7% dari
berat badan.
Kelas IV harus dianggap sebagai kejadian preterminal, dan jika
tidak diambil tindakan yang sangat agresif penderita akan meninggal
dalam beberapa menit, kehilangan darah >40% volume darah
(>2000ml)
4. Tanda kematian
Ada beberapa tanda tidak pasti kematian yakni : berhentinya istem
pernafasan, berhentinya sirkulasi darah, kepucatan pada kulit,
perubahan pada mata.
Terdapat 5 tanda pasti kematian yakni : lebam mayat, kaku mayat,
pembusukan, penurunan suhu mayat, adiposera, dan mumifikasi
5. Mekanisme kematian
5.2 Saran
1. Diharapkan refrat ini dapat menjadi bahan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan bagi pembaca
2. Diharapkan dapat terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara
pihak berwenang (penyidik) dengan bagian forensic dan medikolegal
sehingga kasus-kasus tindak pidana dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bagi Pendidikan, refrat ini dapat dijadikan bahan untuk menambah
wawasan bagi tenaga kesehatan terutama dokter muda dalam menjalani
masa klinik di Instalasi Forensik dan Medikolegal.
Daftar Pustaka