TRAUMA TUMPUL
Oleh:
Sonya Shaumi
(17360262)
Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di
SMF Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Pembimbing:
dr. H. Abdul Gafar Parinduri, M.Ked (For), Sp.F
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, Laporan kasus ini
Ucapan terima kasih dan penghargaan penyusun ucapkan kepada dr. Abdul Gafar
Medikolegal di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam yang telah memberikan waktunya dalam
Penyusun menyadari bahwa Laporan Kasus ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, segala kritik dan saran yang membangun atas Laporan Kasus ini dengan senang hati
penyusun terima. Penyusun memohon maaf atas segala kekurangan yang diperbuat
dan semoga penyusun dapat membuat Laporan Kasus lain yang lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata, penyusun berharap semoga refarat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Traumatologi berasal dari kata trauma dan logos. Trauma berarti kekerasan
atas jaringan tubuh yang masih hidup ( living tissue ) sedangkan logos berarti ilmu.
Jadi, pengertian yang sebenarnya dari traumatologi adalah ilmu yang mempelajari semua
aspek yang berkaitan dengan kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia yang masih hidup,
juga mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan,
sedangkan yang dimaksud dengan luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan
tubuh akibat kekerasan.1
Trauma dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi trauma mekanik, fisika dan
kimia.1 Pada penelitian, jumlah data secara keseluruhan yang berasal dan 33 provinsi di
Indonesia adalah 972.317 responden. Adapun untuk responden yang pernah mengalami
cedera selama kurun waktu 12 bulan terakhir sebanyak 77.248 orang. Dan jumlah tersebut
tiga proporsi penyebab cedera terbesar yaitu jatuh sebanyak 45.987 orang (59,6%),
kecelakaan lalu lintas sekitar 20.829 orang (27%), dan terluka benda tajam/tumpul Sebesar
144.127 orang (18,3 %). Dari 74 kasus yang masuk di Instalansi Forensik RS. Bhayangkara
Semarang periode tahun 1 Januari 2007 sampai 31 Agustus 2010 didapatkan kasus tersering
adalah trauma benda tumpul 40 kasus (54,05%) dan lokasi perdarahan kepala merupakan
lokasi perdarahan yang menyebabkan kematian tersering adalah 46 kasus (62,16%).3
Trauma mekanik atau luka mekanik disebabkan oleh kekerasan benda tajam, benda
tumpul dan senjata api. Trauma atau luka mekanik terjadi karena alat atau senjata
dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia. Senjata atau alat yang dibuat manusia
seperti kampak, pisau, panah, martil dan lain-lain. Benda tumpul yang sering mengakibatkan
luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain.
Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah 2:
1. Tidak bermata tajam
2. Konsistensi keras / kenyal
3. Permukaan halus / kasar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Trauma
Trauma atau luka dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian medis.
Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari
jaringan. Dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Trauma mekanik terjadi karena alat
atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia, trauma tumpul sendiri
diakibatkan oleh benda yang memiliki permukaan tumpul.4
2. Klasifikasi Trauma
Kekerasan yang mengenai tubuh seseorang dapat menimbulkan efek pada fisik
ataupun psikisnya. Dalam ilmu kedokteran Forensik efek fisik berupa luka-luka yang
ditemukan dalam tubuh/ fisik korban lebih diperiksa dengan teliti. Sehingga ditinjau dari
berbagai sudut dan kepentingan, luka itu sendiri dapat diklasifikasikan berdasarkan:5
A. Etiologi
Trauma Mekanik
1. Kekerasan Tumpul.
a) Luka memar (bruise, contusion)
b) Luka lecet (abration)
c) Luka robek (laceration)
d) Patah tulang pergeseran sendi (fraktur, dislocation)
2. Kekerasan tajam
a) Luka sayat (incised wound)
b) Luka tusuk, tikam (punctured wound)
c) Luka bacok (chopped wound)
3. Luka tembak (fire arm wound)
Luka Thermis (suhu)
a) Temperatur panas
- Terpapar suhu panas (heat stroke, heat exhaustion, heat cramp)
- Benda panas (luka bakar dan scald)
b) Temperatur dingin
- Terpapar dingin (hipothermia)
- Efek local (frost bite)
Luka Kimiawi
- Zat korosif
- Zat iritatif
Luka listrik, radiasi, ledakan, dan petir
B. Derajat Kualifikasi Luka6
1. Luka ringan
2. Luka sedang
3. Luka berat
C. Medikolegal5
1. Perbuatan sendiri (suicide) terkadang dijumpai luka percobaan (tentative wound).
2. Perbuatan orang lain (homicide) terkadang dijumpai luka tangkis (denfence
wound).
3. Kecelakaan (accidental).
D. Waktu Kematian
1. Ante mortem.
2. Post mortem.
3. Trauma Tumpul
Kekerasan oleh benda keras dan tumpul dapat mengakibatkan berbagai macam jenis
luka, antara lain7 :
a. Memar (Kontusio)
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya kapiler
dan vena. Merupakan salah satu bentuk luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan
tanpa disertai discontinuitas permukaan kulit.1
Pada saat timbul memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu atau hitam
setelah 4-5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan menjadi kuning dalam 7-10
hari, dan akhirnya menghilang dalam 14-15 hari. Perubahan warna tersebut
berlangsung mulai dari tepi.5 Pada orang yang menderita penyakit defisiensi atau
menderita kelainan darah, kerusakan yang terjadi akan lebih besar dibanding orang
normal. Oleh sebab itu, besar kecilnya memar tidak dapat dijadikan ukuran untuk
menentukan besar kecilnya benda penyebabnya atau keras tidaknya pukulanya5.
b. Luka Lecet (Abrasi)
Luka lecet atau abrasi adalah luka yang disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan
luar dari kulit, yang ciri-cirinya adalah7 :
1. Bentuk luka tidak teratur
2. Batas luka tidak teratur
3. Tepi luka tidak rata
4. Kadang-kadang ditemukan sedikit perdarahan
5. Permukaan tertutup oleh krusta
6. Warna coklat kemerahan
7. Pada pemeriksaan mikroskopis terlihat adanya beberapa bagian yang masih tertutup
epitel dan reaksi jaringan.
Seorang laki-laki berinisial SH, usia 68 tahun, pekerjaan wiraswasta, datang diantar
keluarganya ke RS Umum Sultan Sulaiman Sei Rampah, Pasien datang karena mengalami
luka pada bagian muka, dahi, tangan kanan dan kaki kanan akibat tertabrak oleh sepeda
motor. Awalnya os sedang sedang berjalan dan akan menyebrang dengan istrinya tiba-tiba
ada pengendara motor melaju kencang dan menabrak os sehingga os terjatuh dan. Akibatnya
os mengalami luka lecet geser dan luka robek pada dahi, pipi, lengan kanan bagian bawah
dan kaki kanan bagian bawah.
Identitas Umum ; Nama : SH. Jenis kelamin : Laki-laki. Umur : 68 . Tinggi badan :
165 cm. Berat Badan :60 - Warna kulit : sawo matang. Warna pelangi mata : coklat. Ciri
rambut : berwarna putih pendek, kurang lebih 0,5 cm.
Pada pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik diagnostik terhadap korban didapati
Kesadaran : somnolen, TD : 110/70 mmHg, HR: 86 x/menit, RR: 28x/menit, T: 36,4ºC.
Kemudian dilakukan perawatan dan penjahitan luka
PEMERIKSAAN LUAR
Rahang : tidak dijumpai luka robek pada rahang bawah, tidak dijumpai patah tulang
rahang bawah
Leher : dijumpai vena jugularis tampak membesar
Bahu : tidak dijumpai luka lecet
Dada : tidak ada sianosis
Perut : tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Alat Kelamin : Jenis kelaminlaki-laki,tidak dijumpai tanda – tanda kekerasan
Punggung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Pinggang : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Pinggul : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Bokong : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Anus : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan
Anggota gerak atas : dijumpai luka lecet geser dan luka terbuka.
Anggota gerak bawah : dijumpai luka lecet geser dan luka terbuka
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini dilaporkan seorang laki-laki, usia 68 tahun mengalami luka lecet pada
bagian lengan kanan atas dan lengan kiri bagian bawah.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, dijumpai os mengalami trauma tumpul/ luka lecet
geser dan luka robek yang ditandai dengan bentuk luka tidak teratur, batas luka tidak teratur,
pinggir / tepi luka tidak rata, kedua sudut tumpul, ditemukan sedikit perdarahan. Kondisi
umur luka 1-2 jam.
Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang (misalnya
daerah kepala, muka atau ekstremitas).
Kualifikasi luka yang dialami os adalah luka sedang / luka derajat II. Luka yang
menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan jabatan, pekerjaan atau mata
pencaharian
BAB V
KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki, inisial
SH, umur 68 tahun, dijumpai luka lecet geser dan luka robek pada dahi, pipi, lengan kanan
bawah, kaki kanan bawah. Dari hasil pemeriksaan luka berasal dari trauma tumpul yang
menyebabkan luka lecet geser dan luka robek. Kualifikasi luka merupakan luka derajat II atau
luka sedang.
DAFTAR PUSTAKA