Anda di halaman 1dari 23

FKN 2010

FKN March 18

2010
2011
Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Leo Randa Sebaztian
Nommensen Simangunsong

0 Fakultas Kedokteran UHN| Sebaztian


FKN 10

TRAUMATOLOGI

I. PENDAHULUAN

Trauma atau kecelakaan merupakan hal yang biasa dijumpai dalam kasus forensik. Hasil
dari trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan dan/ atau skar atau hambatan dalam
fungsi organ. Agen penyebab trauma diklasifikasikan dalam beberapa cara, antaralain
kekuatan mekanik, aksi suhu, agen kimia, agen elektromagnet, asfiksia dan trauma
emboli. Dalam prakteknya nanti seringkali terdapat kombinasi trauma yang disebabkan
oleh satu jenis penyebab, sehingga klasifikasi trauma ditentukan oleh alat penyebab dan
usaha yang menyebabkan trauma.(1)

Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas kekerasan yang
bersifat(2)

1. Mekanik
 Kekerasan oleh benda tajam
 Kekerasan oleh benda tumpul
 Tembakan senjata api
2. Fisika
 Suhu
 Listrik
 Petir
 Perubahan tekanan udara
 Akustik
 Radiasi
3. Kimia
 Asam
 Basa kuat

Fakultas Kedokteran Nommensen 1


10
II. DEFENISI

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya
dengan berbagai kekerasan (ruda paksa), sedangkan yang dimaksud dengan luka adalah
suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan(2). Setiap bentk
kekerasan yang menyebabkan luka pada seseorang dari segi medikolegal disebut
dengan istilah(3)

III. KLASIFIKASI

Jenis trauma berdasarkan etiologi:

A. Trauma Tumpul

Benda-benda yang dapat mengakibatkan trauma tumpul adalah benda yang memiliki
permukaan tumpul contohnya:

 Batu
 Kayu
 Martil
 Kepalan tangan
 Bola
 Jatuh dar tempat tinggi
 Kecelakaan lalu lintas

Jenis luka yang diakibatkan trauma tumpul:

1. Luka memar (contusion)


2. Luka lecet (abratio)
3. Luka robek (laceraum)
4. Patah tulang

1. Luka Memar

Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang
mengakibatkan pembengkakan pada baian tubuh tertentu karena keluarnya darah
dari kapile yang rusak ke jaringan sekitarnya tanpa da kerusakan kulit.(4)
Bentuk dan luas luka dipengaruhi kuat benturan, alat atau benda penyebab ,
keadaan jaringan, umur, kelamin, dan kondisi tubuh seseorang. Akibat trauma
pada orang sehat dan berotot kuat tentu berbeda dengan orang biasa, apalagi pada
orang yang tidak sehat.(5)

Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi


pada daerah dimana jaringan longgar, seperti didaerah mata, leher, atau pada orang
yang lanjut usia, maka luka memar yang tampak sering kali tidak sebanding
dengan kekerasan, dalam arti sering kali lebih luas; dan adanya jaringan longgar
tersebut memungkinkan berpindahnya memar pada daerah yang lebih rendah,
berdasarkan gravitasi(6)

Efek samping yang terjadi pada luka memar antara lain terjadinya penurunan
darah dalam sirkulasi yang disebabkan memar yang luas dan masif sehingga
dapat menyebabkan syok, penurunan kesadaran, bahkan kematian. Yang kedua
adalah terjadinya agregasi darah di bawah kulit yang akan mengganggu aliran balik
vena pada organ yang terkena sehingga dapat menyebabkan ganggren dan kematian
jaringan. Yang ketiga, memar dapat menjadi tempat media berkembang biak
kuman. Kematian jaringan dengan kekurangan atau ketiadaaan aliran darah sirkulasi
menyebabkan saturasi oksigen menjadi rendah sehingga kuman anaerob dapat hidup,
kuman tersering adalah golongan clostridium yang dapat memproduksi gas
gangren.
Efek lanjut lain dapat timbul pada tekanan mendadak dan luas pada
jaringan subkutan. Tekanan yang mendadak menyebabkan pecahnya sel – sel
lemak, cairan lemak kemudian memasuki peredaran darah pada luka dan bergerak
beserta aliran darah dapat menyebabkan emboli lemak pulmoner atau emboli
pada organ lain termasuk otak. Pada mayat dengan kulit yang gelap sehingga
memar sulit dinilai sayatan pada kulit untuk mengetahui resapan darah pada
jaringan subkutan dapat dilakukan dan dilegalkan.(1)

Tanda-tanda luka memar adalah:


 Kulit kelihatan merah kebiru-biruan dan lama kelamaan kehijauan kemudian
coklat dan akhirnya kuning lalu hilang setelah sembuh
 Proses penyembuhan 1-4 minggu
Kadang-kadang memar busa diragukan dengan lebam mayat apalagi bila memar
berada dibagian bawah setentang dengan lebam mayat. Perbedaan antara memar
mayat dengan lebam mayat yaitu:

Luka Memar Lebam Mayat


Dijumpai pembengkakan jaringan Tidak dijumpai
Permukaan lebih tinggi dari kulit Sama dengan kulit
Terjadi diluar kapiler dan di Di dalam kapiler
dalam jaringan
Lokalisasi luka tidak tentu Dibagian terendah dari kulit mayat
Darahnya tidak bisa dicuci Darahnya bisa dicuci
Batas jelas Batas tidak je;as

2. Luka Lecet (Abrasio)


Luka lecet adalah luka pada kulit yang superfisialdimana epidermis bersentuhan
dengan benda yang kasar permukaannya(5)
Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang
dapat digunakan yaitu:
 Arah dimana epidermis bergulung
 Hubungan kedalaman pda luka yang menandakan ketidakteraturan benda
yang menganiaya(1)
Tanda-tanda dari luka lecet adalah:
 Kerusakan hanya sebatas epidermis
 Warna coklat kemerahan
 Permukaan tidak rata
 Sebagianatau seluruh epidermis hilang
Sesuai dengan mekanisme terjadinya luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai:
1. Luka Lecet Gores
Luka jenis ini diakibatkan oleh benda runcing yang menggeser lapisan
permukaan kulityang menyebabkan lapisan tersebut terangkatsehingga dapat
menunjukkan arah kekerasan yang terjadi

2. Luka Lecet Serut


Merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya
dengan permukaan kulit lebih lebar

3. Luka Lecet Tekan


Luka yang disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit(2)
Apek medikolegal dari luka lecet ini antara lain:
1. Menunjukkan adanya kekerasan
2. Bentuk alat yang digunakan
3. Bekas cakaran
4. Bekas gigitan(5)
3. Luka robek
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan
kulit teregang kesatu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan
terjadi robekan pada kulit(2)
Ciri-ciri luka robek:
1. Bentuknya tidak teratur
2. Pinggirnya tidak rata
3. Bengkok
4. Sering kotor (sesui benda penyebab)
5. Perdarahan tidak banyak (dibanding luka sayat)
6. Terdapat jembatan jaringan diantara kedua tepi luka
7. Rambut terbenam dalam luka
8. Sering disertai luka memar dan lecet

Luka robek bisa sangat hebat sehingga terjadi perdarahan yang fatal. Luka di daerah
jaringan berlemak dapat menyebabkan emboli lemakpulmonal maupun sistemik,
perdarahan organ dalam bisa terjadi segera, tetapi dapat juga tertunda beberapa hari
hari kemudian (pada luka robek yang tidak komplit) yang akan memperlemah
daya tahan jaringan tersebut sehingga suatu saat jebol dan menimbulkan perdarahan
yang fatal(5)
Aspek medikolegal dari luka robek adalah:
1. Menentukan arah trauma
2. Menentukan kuat trauma
3. Menentukan penyebab trauma
4. Menentukan secara kasar benda penyebab dari luka tersebut
4. Patah tulang
Pada trauma tumpul yang kaut dapat terjadi patah tulang. Pada anak-anak dan oarng
muda tulang masih lentur dan dapat menyerap tekanan yang berat miasalnya dinding,
mobil, pada anak-anak dapat menyebabkan hancurnya organ dalam tanpa patah
tulang iga. Pecahnya tulang dapat menunjukkan rah trauma. Patah tulang dapat
menimbulkan perdarahan luar dan perdarahan dalam.
Yang paling bahaya adalah trauma tumpul pada tulang kepala, karena dapat
terjadi perdarahan epidural, subdural, subarachnoid, dan intraserebral
Akibat yang ditimbulkan oleh patah tulang:
1. Menimbulkan rasa nyeri dan gangguan fungsi
2. Emboli pulmonal atau emboli otak oleh karena sel-sel lemak memasuki
sirkulsi darah, biasanya terjadi pada fraktur tulang-tulang panjang
3. Perdarahan ekstradural terjadi karena robeknya arteri meningea media yang
berada pada bagian dalam tempurung kepala(5)

B. Trauma Tajam

Traumatajam adalah luka yang diakibatkan karena bersentuhan dengan benda


tajam(2). Luka akibat benda tajampada umumnya mudah dibedakan dari luka yang
disebabkanoleh benda tumpul dan dari luka akibat tembakan senjata api. Beda luka
akibat trauma tumpul dengan luka akibat trauma tajam yaitu(2):

No Dinilai Dari Trauma Tumpul Trauma Tajam


1 Bentuk luka Tidak teratur Teratur
2 Tepi luka Tidak rata Rata
3 Jembatan jaringan Ada Tidak ada
4 Rambut Tidak ikut terpotong Ikut terpotong
5 Besar luka Tidak teratur Beberapa garis/ titik
6 Sekitar luka Ada luka lecet/ memar Biasanya bersih
Di dalam ilmu kedokteran kehakiman, luka yang diakibatkan benda tajam yang banyak
dijumpai, dan terdapat dalam 3 bentuk yaitu:

1. Luka iris (inciseal wound)


2. Luka tusuk (puncture wound)
3. Luka bacok (chopped wound)
1. Luka iris (inciseal wound)
Luka iris adalah luka yang diakibatkan karena alat untuk memotong dengan mata
tajam dengan cara menekan dan menggeser pada permukaan kulit, tenaga
menggeser lebih besar daripada tenaga menekan. Contoh benda tajam: pisau, silt,
pecahan kaca dan taji.
Ciri-ciri luka iris yaitu:
 Panjang luka lebih besar daripada dalamnya luka
 Tepi luka tajam dan rata, pada lipatan kulit tepi luka tajam dan berliku
-liku
 Ujing luka runcing
 Rambut ikut teriris
 Tidak ada jembatan jaringan(3)

Luka sayat tidak begitu berbahaya, kecuali luuka sayat mengenai pembuluh darah
yang dekat ke permukaan seperti dileher, siku bagian dalam, pergelangan tangan
dan lipat paha(2).

Luka iris pada percobaan bunuh diri:

1. Lokasi pada tempat tertentu, antara lain: leher. Pergelangan tangan, perut
dan lekuk lutut, irisan dileher biasanya tidak sampai ruas belakang tulang
leher
2. Terdapat luka iris yang sejajar, pertama dangkal dinamakan irisan
percobaan kemudian timbul keberanian untuk mengiris lebihdalam
3. Pakaian biasanya disingkirkan sebelum melakkan irisan
4. Tidak ditemukan luka tangkisan
5. TKP rapi tidak porak poranda(3)

Usia luka sayat diperkirakan sebagai berikut:


- Masih segar
Darah masih ada, daerah tepi luka masih segar, hematoma ada
- 12 jam
Pinggir luka merah, bengkak serta ada perlengketan darah dan cairan limfe
- 24 jam
Lapisan epidermis kulit menutupi permukaan luka, diatasnya terdapat krusta
(kropeng) yang merupakan bekuan darah
- 36 jam
Mulai terbentuk jaringan kapiler
- 48-72 jam
Sel epidermis semakin tumbuh kedalam luka yang nantinya akan membentuk
jaringan penyambung
- 3-5 hari
Bersamaan dengan pembuluh darah baru juga terbentuk jaringan fibrin, pembuluh
darah yang terbentuk menunjukkanpenebalan dan obliterasi
- 1-2 minggu
Jaringan parut mulai terbentuk

2. Luka tusuk (puncture wound)


Luka tusuk dalah luka yang disebabkan oleh karena alat dengan ujung-ujung runcing,
mata tajam atau tumpul atau alat dengan ujung runcing denganpenampang
bulat, segitiga dengan cara menusukkan sehingga masuk ke dalam jaringan tubuh.
Contohnya: pisau,keris, pecahan kaca, kikir dengan penampang bulat, segitiga,
obeng dll. (3)
Luka tusuk ada 2 jenis yaitu
a. Penetrasi
Pada luak ini benda menyebabkan penetrasi yang merobek kulit dan jaringan
yang lebih dala, lalu masuk ke rongga tubuh, seperti pada rongga thorax,
abdomen,dl.
Dengan denikian bahwa luka hanya merupakan tempat masuk
b. Perforasi
Jika luka merobek jaringan tubuh manusia sampai menembus dari satu sisi ke sisi
yang lainnya.

Penyebab kematian pada luka tusuk adalah:

 Cedera pada organ vital tubuh


 Perdarahan dari pembuluh darah yang mengenai cedera
 Infeksi

Penyebab kematian yang paling sering adalah cedera pada organ vital

tubuh Ciri-ciri luka tusuk:

 Kedalaman luka lebih besar dibandingkan panjang antara lebarnya


 Tepi luka tajam atau rata
 Rambut terpotong pada sisi tajam
 Sekitar luka terkadang ada luka memar (contussion), ekimosis karena
tusukan sampai mengenai tangkai pisau
 Sudut luka tajam namun kurang jtajam pada sisi tumpul

3. Luka bacok (chopped wound)


Luka bacok adalah luka yang diakibatkan senjata tajam yang berat dan diayunkan
dengan tenaga akan menimbulkan luka menganga(2). Contoh: pedang, arit.
Kapak, golok(3)
Luka ini sering sampai ketulang . bentuknya hampirsama dengan luka sayat
tetapi dengan derajat luka yang lebih berat dalam. Luka terlihat terbuka lebar atau
ternganga pedarahan sangat banyak dansering mematikan.
Ciri-ciri luka bacok:
 Ukuran luka bacok baiasanya besar
 Tapi luka bacok tergantung pada mata senjatanya
 Sudut luka bacok tergantung pada mata senjata
 Hampir selalu mengakibatkan kerusakan pada tulang
 Kadang-kadang memutuskan tubuh yang terkena bacokan
 Disekitar luka dapat ditemukan luka memar (contusio) atau luka lecet
(abrasio)

Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kaasus pembunuhan , bunuh diri,
atau kecelakaan memiliki ciri-ciri:

Pembunuhan Bunuh diri Kecelakan


Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar
Jumlah luka Banyak Banyak Tunggal/ banyak
Pakaian Terkena Tidak terkena Terkena
Luka tangkis Ada Tidak ada Tidak ada
Luka percobaan Tidak ada Ada Tidak ada
Cedera sekunder Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada

C. Luka tembak
Ciri-ciri utama dari luka temabak adala:
1. Luka tembak masuk
 Jika hanya terdapat satu luka tembak yaitu luka tembak masuk, hal
itu menunjukkan bahwa peluru masih terdapat di dalam tubuh. Pada
kasus demikian maka peluru harus diambil oleh ahli bedah dan pelurunya
diserahkan kelaboratorium forensik. Lokasi peluru dengan tepat dapat
diketahui dengan pemeriksaan sinar X
 Luka tembak masuk biasanya lebih kecil dibanding pelurunya. Hal ini
disebabkan sifat elastis kulit
 Bentuk luka adalah bulat jika peluru menembus kulit pada posisi tegak
lurus. Jika peluru menembus kulit dengan membentuk sudut maka
bentuk luka menjadi lonjong.
 Pinggiran luka melekuk kearah dalam dan terdapat memar.
 Jika tembakan dilakukan dari jarak dekat, luka tembak masuk cukup besar
dan pinggiran luka melekuk ke arah luar.
 Pada luka mungkin terdapat sisa-sisa pakaian yang dikenakan korban, atau
sisa bubuk mesiu yang tidak terbakar
 Kulit disekitarnya da yang hangus dan seperti kulit di tato.

2. Luka tembak keluar


 Ukuran lukanya lebih besar daripada luka tembak masuk
 Pinggiran luka tercabik-cabik atau robek dan melekuk kearah luar.
 Tidak adanya luka tembak keluar dapat dijelaskan berdasarkan keterangan
dibawah ini:
a. Peluru mungkin keluar melalui luka tembak masuk karena berbenturan
dengan tulang yang keras.
b. Peluru mungkin dibatukkan keluar
c. Peluru hilang melalui feses
d. Peluru tertahan di dalam jaringan tubuh
 Tidak terdapat bagian kult hangus atau seperti tatto pada kulit disekitarnya.
Perbedaan antara luka tembak masuk dengan luka tembak keluar

Luka tembak masuk Luka tembak keluar


Ukuran kecil, karena peluru menembus Ukuran lebih besar dan lebih tidak teratur
kulit
dibanding luka tembak masuk, karena
seperti bor dengan kecepatan tinggi
kecepatan peluru berkurang sehingga
menyebabkan robekan jaringan
Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena Pinggiran luka melekuk ke luar karena
peluru
peluru menembus kulit dari luar
menuju keluar
Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abrasi
Bisa tampak kelim lemak Tidak terdapat kelim lemak
Pakaian masuk kedalam luka, dibawa oleh Tidak ada
peluru yang masuk
Pada luka bisa tampak hitam, terbakar, Tidak ada
kelim
tato, atau jelaga
Pada tulang tengkorak pinggiran luka Tampak seperi keadaan mirip kerucut
bagus
bentuknya
Bisa tampak berwarna merah terang akibat Tidak ada
adanya zat monoksida
Disekitar luka tampak kelim ekimosis Tidak ada
Perdarahan hanya sedikit Perdarahan lebih banyak
Pemeriksaan radiologi atau analisa Tidak ada
aktivitas
netron mengungkapkan adanya lingkaran
timah atau zat besi disekitar luka
Faktor- faktor yang mempengaruhi cedera akibat senjata api:

a. Jenis peluru
 Peluru yang besar mengakibatkan kerusakan yang lebh parah
 Luka akibat peluru yang bulat lebih besar dibandingkan jika
pelurunya berbentuk kerucut
 Peluru berbentuk kerucut lebih sedikit menyebabkan laserasi jaringan
dibandingkan peluru yang bulat. Luka yang ditimbulkan lukanya seperti
luka tusuk.
 Peluru modern yang dibungkus dengan besi merupakan peluru yang
bentuknya kerucut memanjang. Peluru ini menembus tubuh dan dan
keluar tanpa mengalami deflekasi. Dalam hal ini maka cedera yang terjadi
pada luka tembak masuk dan luka tembak keluar hampir sama ukuran dan
bentuknya melingkar. Luka seperti ini cepat sembuh.
 Peluru yang bentuknya tidak teratur mengakibatkan bentuk luka yang
tidak beraturan, laserasi jaringan dan ukuran yang bermacam-
macam.

b. Kecepatan peluru
Peluru dengan kecepatan tinggi mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
 Lubang luka pinggirannya bagus, dengan pinggiran yang mengarah keluar
 Menembus jaringan tubuh
 Arah peluru tidak berubah walaupun membentur tulang
 Sisa mesiu bentuknya tidak jelas dan tidak teratur.

Peluru dengan kecepatan rendah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

 Terdapat memar pada luka tembak masuk


 Arah jalan peluru mudah berubah
 Karena peluru mungkin tertanam didalam tubuh. Mungkin tidak
terdapat luka tembak keluar.
 Gambaran sisa mesiu cendrung mengalami distribusi yang merata dan jelas
c. Jarak antara senjata api dengan tubuh korban saat penembakan
 Jika senjata ditembakkan pada jarak yang sangat dekat atau menempel
dengan kulit:
1. Jaringan subkutan 5-7,5 cm disekitar luka tembak yang masuk
mengalami laserasi.
2. Kulit disekitar luka terbakar atau hitam karena asap. Kelim tatto
terjadi karena bubuk mesiu senjata yang tidak terbakar.
3. Rambut disekitar luka hangus
4. Pakaian yang menutupi luka terbakar karena percikan api dari senjata.
5. Walaupun jarang bisa ditemukan bercak berwarna abu-abu atu putih
disekitar luka. Hal ini terjadi jika bubuk mesiu tidak berasap dan
tidak terdapat bagian kehitaman pada kulit.
 Tembak jarak dekat
1. Jarak antara 30-45 cm
2. Ukuran luka jarak lebih kecil dibandingkan peluru
3. Warna luka dan kelim tatto lebih luas disekitar luka
4. Tidak ada luka bakar atau kulit yang hangus

 Tembak jarak jauh


1. Jaraknya adalah diatas 45 cm
2. Ukuran luka jauh lebih kecil dibandingkanpeluru
3. Kehitaman atau kelim tatto tidak ada
4. Bisatampak kelim lecet. Jika perlu menyebabkan gesekan pada
lubang tampak masuk dan menyebabkan lecet, maka disebut kelim
lecet.

Perbedaan cedera akibat bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaan

Bunuh diri Pembunuhan Kecelakaan


Jumlah luka Banyak Banyak Satu atau banyak
Letak luka Pada daerah yang Bagian tubuh yang Dimana saja biasanya
mudah dijangkau, vital, misalnya bagian tubuh yang
misalnya bagian kepala, dada, menonjol
depan dan samping abdomen
tubuh, seperti leher,
pergelangan tangan,
lipat paha, dada, dll.
Jenis luka Biasanya luka Luka tusuk, laserasi Abrasi, memar,
potong
laserasi
atau tusuk
Arah luka Dari kiri kekanandan Tidak tentu Tidak tentu
dari atas kebawah
Tingkat keparahan Biasanya tidak parah Paling parah Tingkat keparahan
bervariasi
Luka lainnya Tidak ada Mungkin ada karena Berkaitan denagan
ada perlawanan kecelakaan
Pakaian Tidak rusak Biasanya rusak Rusak dan terkena
kororan
Alat yang Terdapat disekitar Tidak ada Ada
menyebabkan luk korban, dalam
genggaman.
DAFTAR PUSTAKA

1. www.freewebs.com/ link_ forensik_ku/ forensikpatologi.htm

2. Bagian Kedokteran Forensik. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1997 .

3. Hamdani, Njowito. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Jakarta. 1992

4. Chadha, DR. P. Vijaya. Catatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi. Edisi V. Widya
Medika.

Jakarta. 1995

5. Amri, Prof. dr. Amri Sp. F(K), DFM, SH. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi
kedua.

Fakultas Kedokteran USU. Medan. 2005.

6. Idris, dr. Abdul muriam. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Bina Rupa aksara.

Anda mungkin juga menyukai