Anda di halaman 1dari 3

Disgenesis Tiroid

Adalah penyebab paling sering dari hipotiroid kongenital permanen, mencapai 80-85%kasus. Sekitar
33% kasus agenesis, atau tidak terbentuknya tiroid, 66% infan lainnya memiliki sedikit jaringan tiroid
pada posisi normal nya atau disebut hypoplasia, dan ektopik apabila berada diluar lokasi normal
anatominya. Kasus idsgenesis tiroid ini 2x lebih banyak pada wanita. Penyebab disgenesis secara
garis besar masih belum diketahui, seringkali sporadic tapi beberapa familial kasus telah dilaporkan.

Sekitar 2-5%kasus dengan tiroid disgenesis disebabkan oleh defek ada beberapa faktor transkripsi
yang penting untuk morfogenesis dan diferensiasi tiroid, termasuk TTF1,TTF2, dan PAX8.

Dishormogenesis

Merupakan bentuk defek pada biosintesis hormone tiroid yang mencapai 15% dari keseluruhan
kasus penyebab hipotiroid kongenital permanen yang terdeteksi melali screening neonatal 1/30-50
ribu kelahiran. Defek ini umumnya tertransmisis pada autosomal resesif. Karena kelenjar tiroid
berespon normal terhadap stimulasi elevasi TSH, Goiter selalu tampak. Ketika sintesis defeknya
inkomplit, maka onset hipotiroidisme nya akan terlambat hingga tahunan.

Defek transport yodium

Defek pada uptake iodium merupakan kasus yang sangat jarang, dan disebabkan oleh mutase dari
sodium iodide transporter yang menyebabkan iodide terkonsentrasi pada kelenjar tiroid.

Dulu, hipotiroidisme klinis baik dengan goiter/tidak sering ditemukan pada 1 tahun kehidupan
pertama, dan telah terdeteksi pada program skrining neonatal. Namun di jepang, onset goiter dan
hipotiroid ini terlambat hingga 10 tahun lamanya, kemungkinan dikarenakan oleh diet iodine yang
sangat tingga pada makanan disana.

Pada kelainan ini, mekanisme pengkonsentrasian iodide ini bersifat defektiv pada kelenjar tiroid dan
saliva. Kontras dengan sintesis hormone tiroid yang lain, yaitu uptake radioiodine dan pertechnatnya
rendah.

Defek Organifikasi Iodin

Defek organifikasi iodin merupakan tipe paling umum dari dishormogenesis tiroid. Setelah iodide
diambil oleh tiroid, secara cepat ia akan teroksidasi menjadi iodin reactive, yang selanjutnya akan
terinkoporasi dengan residu tirosin pada tiroglobulin. Reaksi ini dikatalisasi oleh
TPO(Tyroperoxidase) dan membutuhkan H2O2 local dan hematinsebuah cofactor). Defek dapat
terjadi pada komponen2 ini, dan ada heterogenitas klinis dan biokimia yang cukup besar.

Enzym Dual oxidase 2(DUOX2) memproduksi H2O2 yang diperlukan untuk organifikasi, mutase pada
enzyme ini dapat menyebabkan permanent maupun transient hipotiroid kongenital.

Defek sintesis tiroglobulin

Defek sintesis tiroglobulin ini terkarakterisasi dengan HK dengan goiter dan level sirkulasi
Tiroglobulin yang rendah atau bahkan absen. Lebih dari 40 mutasi gen tiroglobulin telah dilaporkan.

Defek deiodinase

Mono iodo tyrosin dan di iodo tirosin normalnya dilepaskan dari tiroglobulin bersama dengan T4 dan
T3. Gen DEHAL1 meng encode enzim iodotirosin deiodinase, yang meng diodinasi dan
membebaskan iodide untuk di recycle menjadi sintesis hormone tiroid. Exkresi urinary dari
monoiodotirosine dan diiodotyrosine pada pasien dengan mutase Gen IYD secara cepat
menyebabkan mereka defisiensi berat iodin, menyebabkan terjadi nya hipotiroidisme dan goiter
yang dapat tampak secepatnya setalah kelahiran atau terlambat bulan hingga tahun.

Thyrotropin receptor-Blocking antibody(TRB-Abs)

Maternal TSH Reseptor blocking antibodies, menyebabkan 2 %kasus kongenital hipotiroidisme.


Secara transplasental TRBAb menghambat ikatan TSH ke reseptor pada neonates. Kondisi ini harus di
curigai kapankun ada histori maternal autoimun tiroid disease, termasuk limfositik tiroiditis
ataugrave disease, maternal hipotiroidisme, atau transient kongenital hipotiroidisme pada saudaran
sebelumnya.

Pemberian Radioiodine

HK dapat terjadi akibat pemberian radioiodine pada terapi grave disease atau kanker tiroid pada ibu
hamil, fetal tiroid mampu membawa iodide hingga 70-75 hari gestasi. Oleh karena itu, tes kehamilan
perlu dilakukan pada wanita subur sebelum diberikan terapi radioiodine tanpa mempedulikan
Riwayat menstruasi maupun kontrasepsi. Administraso radioactive iodine pada wanita menyusui
juga di kontraindikasikan karena dapat terekskresi pada susu ibu.

Sentral Hipotiroid

HK Sentral merupakan kelainan dimana biosintesis hormone tiroid tidak adekuat karena rangsangan
tidak normal pada kelenjar tiroid yang normal oleh TSH. Dasar molekulernya sering tidak terdefinisi,
namun patologi hipotalamus atau hipofisis berkontribusi terhadap defisit sintesis/sekresi TSH.

Terjadi apda 1 badning 16-30 ribu kelahiran, dan kebanyakan tidak terdeteksi oleh screening
neonatal, karena kebanyakan pogram skrining didesain untuk mendeteksi hipotiroid primer.

Mayoritas (75%) dari infant yang terkena, memiliki multiple hormone defisiensi dan dapat muncul
hipoglikemia, pesrsistent jaundice, micropenis, atau criptorchidisme pada lakilaki, atau midline
defect seperti midline cleft lip atau palate atau midface hypoplasia. Defisiensi TSH kongenital
mungkin terjadi karena mutase koding gen untuk faktor transkripsi esensial untuk perkembangan
pituitary atau thyrotroph cell diferensiasi.

Manifestasi Klinis

Sebelum adanya program skrining neonatal, HK sangat jarang diketahui terjadi pada bayi baru lahir.
Karena kebanyakan infan asimtomatik pada saat lahir, bahkan ketika ada agenesis komplit kelenjar
tiroid. Hal ini terjadi karena maternal T4 yang didapat secara transplasental sehingga level T4 sekitar
33% normal pada saat kelahiran.

Karena gejala yang sering tidak muncul saat lahir, maka klinisi berpegang oada neonatal screening
tes untuk diagnosis HK.

Bagaimanapun juga beberapa bayi tetap ada yang lolos skrining, dikarenakan laboratorium error
terjadi. Sehingga pediatrisian harus mewaspadai sign and symprtom dari hipotiroid ketika
berkembang.

- BB dan PB normal, namn UK dapat sedikit meningkat karena myxedema otak.


- Fontanela anterior dan posterior terbuka lebar, penampakan ini pada kelahiran dapat
menjadi clue awal dari HK( hanya 3% dari normal newborn yang memiliki fontanela posterior
lebih lebar dari 0.5 cm)
- Prolonged jaundice mungkin muncul karena delay maturase konjugasi hepatic glukoronide
- Bayi menangis sedikit, banyak tidur, nafsu makan sedikit, umumnya lesu
- Kesulitan makan umumnya lamban atau lesu, kurang nafsu, dsb

Pemeriksaan Penunjang

Di negara dimana skrining bayi dilakukan, ini adalah methode paling penting dalam meng identifikasi
HK. Darah diambil dari tumit antara hari 1-5 kelahiran dan diletakkan pada kertas filter dan dikirim
ke lab skrining. Kebanyakan menilai level TSH, yang mana mendeteksi HK Primer, termasuk beberapa
penyakit lainyang mana TSH kurang namun T4 normal. Methode ini tidak mendeteksi kelainan yang
lebih langka seperti HK Sentral atau HK Primer dengan kelambatan peningkatan TSH. Bebrapa
pendekatan skrining lain menggunakan T4 terlebih dahulu diikuti dengan penilaian TSH ketika T4
rendah.

Terlepas dari pendekatan yang digunakan untuk skrining, beberapa bayi ada yang lolos deteksi
karena kesalahan teknis laboratorium maupun manusia, sehingga dokter harus menjaga
kewaspadaan terhadap manifestasi klinis bertahap pada HK.

Radiologis

Lambat perkembangan penulangan dapat terlihat secara radiologi pada kelahiran sekitar 60% dari
HK dan mengindikasikan defisiensi hormone tiroid selama intrauterine. Distal femoral dan proximal
tibial epifisis, normalnya terlihat saat lahir, tidak didapati pada HK. Pada pasien tanpa pengobatan,
perbedaan usia kronologis dan perkembangan penulangan meningkat seiring berjalannya waktu.
Epifise seringkali memiliki multiple fokus penulangan. Deformitas berupa pecah(beaking) pada
T12,L1 dan L2 vertebra umum ditemukan. Xray skull, sering menunjukkan fontanela yang luas,
sutura yang lebar dan intersutural Wormian. Sella turcica mungkn membesar dan bulat, dan [ada
kasus langka, mungkin ada erosi penulangan dan penipisan. Formasi dan erupsi gigi dapat tertunda,
pembesaran antung atau efusi pericardial mungkin munvcul.

Scntigraphy dapat membantu mendefinisikan penyebab pada infant dengan HK, tetapi terapi tidak
boleh terlambat untuk mendapatkan imaging seperti itu. Scintigraphy akan mendemonstrasikan
ektopik kelenjar tiroid, namun namun kelainan seperti TSH reseptor blok/NIS mutasi dapat salah
baca menjadi agenesis tiroid. Disisi lain Pemeriksaan USG PADA TIROID dapat mendokumentasikan
ada tidaknya kelenjar tiroid normal, namun dapat miss kelenjat ektopik yang lebih terdeteksi dengan
Ct graphy.

Anda mungkin juga menyukai