Pembimbing:
dr. Adji Suwandono, Sp.FM, S.H.
Pada korban trauma tumpul, trauma abdomen mungkin tidak diketahui, kesalahan
diagnosis ini dipertimbangkan menjadi penyebab kematian yang dapat dicegah.
Ini berhubungan dengan kesulitan dalam mendapatkan pemeriksaan fisik yang
tepat saat menghadapi trauma terkait di regio tubuh yang berbeda, terutama pada
Traumatic Brain Injuries (TBI).
Jelas bahwa evaluasi pada korban trauma tumpul abdomen tidak hanya
didasarkan pada pemeriksaan penunjang, tetapi pada pemeriksaan fisik,
mekanisme trauma, hasil laboratorium dan radiologi.
Indikator Trauma Abdomen
Mackersie et al. (1989) indikator dari trauma abdomen seperti: nilai Base
Excess kurang dari -5 mEq/L pada pemeriksaan gas darah arteri, hipotensi saat
masuk atau di lokasi kecelakaan dan adanya cedera dada dan/atau patah tulang
panggul.
Farrath et al. (2012) indikator cedera yakni mekanisme trauma,
ketidakstabilan hemodinamik, tingkat kesadaran yang berubah, dan adanya lesi
yang parah pada tengkorak, dada atau ekstremitas, terutama flail chest fraktur
pelvis.
Indikator Trauma Abdomen
Pada tahun 2004, Shuster et al. menyatakan sensitivitas dari metode FAST
sebesar 43% tidak dianjurkan sebagai alat skrining.
Hasil terbaik didapatkan pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil.
Pada pasien dengan hemodinamik stabil, FAST negatif tidak menyingkirkan
adanya trauma abdomen.
Pada penelitian ini ada hubungan antara FAST positif dengan trauma berat
abdomen tingginya volume cairan bebas intraabdomen pada pasien dengan
trauma berat abdomen (dibandingkan dengan trauma ringan).
Trauma Berat Abdomen – KLL Sepeda Motor
Di Amerika Serikat ada 16.406.921 uji CT-scan yang dilakukan pada tahun 2008
3.750 kasus kanker 1.994 kematian.
Pada 2010, Deunk et al. mengusulkan kriteria selektif untuk meminta CT-scan
pada korban trauma tumpul, berdasarkan pada pemeriksaan klinis, radiologis,
laboratorium dan ultrasonografi.
Tillou et al. (2009) melakukan penelitian untuk mendukung penggunaan
pemindaian seluruh tubuh secara rutin untuk korban trauma tumpul. Dalam sampel
mereka, kriteria selektif gagal mengidentifikasi lesi pada 17% kasus.
Variabel Penilaian Awal yang Signifikan
Kombinasi
01 02 03
Luka Lecet (Abrasi) Luka Memar (Kontusio) Luka Robek (Laserasi)
Bentuk abrasi menandakan Pada luka robek terdapat
jenis permukaan yang jembatan jaringan
kontak dengan kulit.
Pemeriksaan
Cedera akibat benda tumpul dapat ditandai oleh beberapa gambaran seperti
memar, abrasi, alur ligatur, dan laserasi.
Komplikasi yang dapat terjadi pada trauma tumpul abdomen yaitu, resusitasi yang
tidak memadai, cedera perut terlewat, keterlambatan dalam diagnosis dan
perawatan, sepsis intraabdomen, dan ruptur lien yang tertunda.
Prognosis
Untuk pasien dengan trauma tumpul ringan, hasilnya baik tetapi bagi mereka yang
menderita cedera organ multipel, mortalitas di rumah sakit dapat bervariasi dari 3-
10%.
Ketersediaan CT scan juga memungkinkan dokter untuk memonitor pasien ini
tanpa melakukan operasi yang tidak perlu
BAB IV
Penutup
Simpulan
Trauma adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien di bawah
35 tahun dan penyebab keenam kematian di seluruh dunia.
Mayoritas cedera traumatis yang serius disebabkan oleh trauma tumpul akibat
kecelakaan kendaraan bermotor dan cedera pejalan kaki.
Keparahan terkait dengan mekanisme cedera serta komorbiditas yang mendasari
pasien.
Cedera tumpul umumnya dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori: memar,
abrasi, laserasi, dan fraktur.
Cedera benturan tumpul umumnya terlihat dalam praktik otopsi forensik, dan
interpretasi luka yang tepat sangat penting untuk kesaksian medikolegal yang
akurat.
BAB V
Analisis
Telaah Kritis
Deskripsi Umum
Population: Sebanyak 4.532 korban trauma tumpul yang berusia lebih dari 13
tahun yang menjalani computed tomography (CT) dan atau telah dilakukan
laparotomi per abdominal.
Intervention: Pemeriksaan fisik, pencitraan (FAST, abdominal ultrasound (U.S.)
lengkap and CT) dan pemeriksaan laboratorium (angka leukosit, serum amilase,
dan analisis gas darah).
Comparison: Pada kelompok dengan trauma abdomen berat (AIS >= 3) dan
kelompol dengan trauma abdomen berat (AIS < 3).
Outcome: Didapatkan informasi dan temuan yang mendukung bahwa penilaian
awal trauma yang secara signifikan terkait dengan adanya trauma abdomen berat
adalah tekanan darah sistol, pemeriksaan fisik abdomen yang berubah, adanya
fraktur terbuka pada ekstremitas bawah, kecelakaan motor sebagai mekanisme
trauma, dan FAST yang positif.
Thank you