Trauma Kolon
Disusun oleh
Lanny Burlian
130221220507
Pembimbing
dr. Tommy Ruchimat, Sp. B., Subsp. BD (K)
1
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
BANDUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
cedera otak atau saraf tulang belakang, atau cedera pada struktur yang
berdekatan seperti tulang iga, tulang belakang, atau tulang panggul. Hal-hal
yang cepat dan tepat akan menurunkan angka mortalitas dan mortalitas.
3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.Definisi
rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau
2.2.Insidensi
Satu tinjauan dari National Pediatric Trauma Registry oleh Cooper dkk
kematian terkemuka pada usia 1-44 tahun. Kecelakaan lalu lintas, luka
kejadian Pria dengan wanita adalah 60: 40. Usia Puncak insidensi terjadi
4
2.3.Etiologi
adalah jatuh dari ketinggian kurang dari 5 meter dan kecelakaan mobil.data
ini mencakup
5
semua jenis luka, bukan luka akibat trauma tumpul abdomen saja.
2.4.Patofisiologi
faktor – faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat
terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat
benturan. Hal tersebut dapat terjadi cedera organ intra abdominal yang
6
oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk
7
Pada trauma tumpul dengan velisitas rendah (misalnya akibat tinju)
Kekuatan ini juga dapat menyebabkan cacad pada organ berongga dan
linear antara benda yang secara relatif tetap dan bebas. Pemotongan
pada penghubung antara segmen bebas dan tetap. pencukuran pasukan ini
dapat terjadi 7.
2.5.Klasifikasi
8
Cedera tumpul abdomen dibagi menjadi :
1. Benturan benda tumpul, dgn akibat :
Perforasi pada organ visera berongga.
9
2. Cedera kompresi, dgn akibat :
Robekan dan hematom pada organ visera padat.
intra luminer.
3. Cedera perlambatan (deselerasi), dgn akibat :
Peregangan dan ruptur pada jaringan ikat/ penyokong8.
2.6.Komplikasi
Ruptur diaphragma
panggul
Ruptur limpa
Ruptur pankreas
Hematoma retroperitoneum
10
Ruptur vas deferens 9.
11
2.7.Diagnosis
2.7.1.Anamnesis
6.
2.7.2.Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Perhatikan pola luka yang ada untuk menduga adanya trauma intra
abdominal.( ).
12
Observasi pernapasan pasien, karena pernapasan abdominal
daerah abdomen.
13
(periumbilical ecchymosis) mengindikasikan perdarahan
Palpasi
perdarahan intraabdominal.
14
berhubungan dengan angka mortalitas yang melebihi 50 %.
15
Lakukan pemeriksaan sensorik dari dada dan abdomen untuk
nyeri.
Perkusi
Percussion tenderness merupakan tanda peritoneal
surgical consultation.
Perkusi region thoraks bagian bawah bias normal, redup, atau timpani.
2.7.3.Pemeriksaan Penunjang
16
darah, dan tes kehamilan (untuk wanita-wanita usia reproduksi) 6.
17
[ACTH], aldosterone, antidiuretic hormone [ADH]) dan terjadi
normal (>30%) tetapi ada bukti klinis shock, cedera serius (contoh:
terus menerus.
abdomen, namu tes ini juga bisa tinggi akibat penggunaan alkohol.
perlukaan di hepar.
18
Kenaikan kadar amilase dalam waktu 3-6 jam post trauma biasanya
19
Urinalisis
masa subur6.
Faktor pembekuan darah
dapat dipertanyakan.
Skrining dan jenis darah dari semua pasien yang diduga cedera
20
Lakukan crossmatch awal minimum 4-6 unit bagi pasien tersebut
hemodinamik.
21
Sampai crossmatched darah tersedia, memanfaatkan O-negatif
CBC6.
22
2.7.3.2. Pemeriksaan Imaging
1. Foto Rontgen
Pada penderita dengan hemodinamik normal maka
23
melindungi tulang punggung) mungkin berguna untuk mengetahui
perdarahan intra-peritoneum
(celiotomy).
24
Gambar 1. Peritoneal Lavage 10
26
viscus berongga jarang diidentifikasi, namun bebas cairan
27
28
Gambar 2.
29
lebih jauh mengevaluasi pasien yang stabil dengan cairan
bebas.
Sensitivitas dan spesifisitas dari studi ini berkisar antara 85-95% 6.
30
4. Computed Tomography (CT scan)
Meskipun mahal dan berpotensi menghabiskan waktu, CT
pembedahan 2.
intravena 2.
31
32
Gambar 3.
33
Tabel 1. Perbandingan Pemeriksaan DPL, USG, dan CT Scan Pada
Trauma Tumpul 2.
DPL USG CT Scan
Indikasi Menentukan Menentukan Menentukan
perdarahan ↓ bila BP
bila BP ↓ normal
Keuntungan - Diagnosis - Diagnosis - Paling
kulit pankreas
Gagal
mengetahui
cedera
diafragma usus,
34
da
n
pankreas
2.8.Penatalaksanaan
Survei ini dikerjakan secara serentak dan harus selesai dalam 2-5
menit2.
2.8.1.1Airway
Menilai jalan nafas bebas. Apakah pasien dapat bicara dan
35
Jika ada obstruksi, lakukan :
Suction
Guedel Airway
Intubasi trakea
2.8.1.2Breathing
Bila jalan nafas tidak memadai, lakukan :
Beri oksigen
2.8.1.3Circulation
Menilai sirkulasi/peredaran darah
Hentikan perdarahan external bila ada
2.8.1.4. Disability
Menilai kesadaran pasien dengan cepat, apakah pasien sadar, hanya
respon terhadap nyeri atau sama sekali tidak sadar. Tidak dianjurkan
AWAKE A
RESPON BICARA (VERBAL) V
RESPON NYERI P
TAK ADA RESPONS U
Lepaskan baju dan semua penutup tubuh pasien, supaya dapat
dicari semua cidera yang mungkin ada. Jika ada kecurigaan cedera
36
dikerjakan2.
37
Bagan 1. Manajemen Trauma Tumpul Abdomen pada Dewasa dan
nafasnya bebas. Pasien yang tidak sadar mungkin memerlukan jalan nafas
cedera kepala, leher atau dada maka pada waktu intubasi trachea tulang
39
Sianosis
Apnea
Hipoksia
Trauma dada
Sianosis
Flail chest
Sucking wounds
(FEEL)
40
Patah tulang iga
Emfisema kulit
41
Auskultasi / dengar (LISTEN)
2.10.1.Tindakan Resusitasi
Jika ada distres nafas maka rongga pleura harus dikosongkan dari
pleura sisi yang cedera. Lakukan pada ruang sela iga kedua (ICS 2) di
Jika intubasi trakhea dicoba satu atau dua kali gagal, maka kerjakan
kelengkapan alat.
2.
42
2.11.PENGELOLAAN SIRKULASI
43
Prioritas ketiga adalah perbaikan sirkulasi agar memadai. ‘ Syok’
urine 2.
Gunakan kanula besar (14 - 16 G). Dalam keadaan khusus mungkin perlu
vena sectie
golongan darah 2.
2.11.1. Urine
jumlah seharusnya adalah > 0.5 ml/kg/jam. Jika pasien tidak sadar dengan
telah mendapat cukup koloid / kristaloid. Jika golongan darah donor yang
45
Transfusi harus diberikan jika Hb dibawah 7g / dl jika pasien masih terus
berdarah
2
.
besar untuk menekan dan menyumbat sumber perdarahan dari organ perut
ketamin oleh dokter yang terlatih (atau mungkin oleh perawat untuk rumah
sakit yang lebih kecil). Jelas bahwa teknik ini harus dipelajari lebih dahulu
dengan ketamin.
lama (bahkan juga di cuaca tropis). Pasien mudah menjadi dingin tetapi
Cairan koloid keluar, cairan elektrolit masuk ! Hasil penelitian terbaru dengan
47
kelompok kontrol menemukan sedikit efek negatif dari penggunaan
Resusitasi cairan lewat mulut (per-oral) cukup aman dan efisien jika
pasien masih memiliki gag reflex dan tidak ada cedera perut. Cairan
yang diminum harus rendah gula dan garam. Cairan yang pekat akan
berulang 0,2 mg/kg. Obat ini mempunyai efek inotropik positif dan tidak
berat 2.
2.12.SURVEI SEKUNDER
Survei Sekunder hanya dilakukan bila ABC pasien sudah stabil. Bila
operatif 2.
cedera organ
49
intraabdomen yang nyata. Terapi konservatif dengan cara observasi,
eksplorasi:
diafragma)
Cairan lavase keluar melalui pipa drainase rongga pleura
Pada tidakan DPL, keluar darah >10 ml atau cairan usus > jumlah
prolaps visera melalui luka tusuk ; darah dalam lambung, buli-buli, rektum ;
rongga perut) 5.
2.13.Pankreas
2.13.1. Anatomi
50
Terletak retroperitoneal melintang di abdomen bagian atas dengan
51
Proc uncinatus (bag caput yg menonjol ke bwh) 11.
Capu
t
o Meliputi vena cava setinggi L2
glandula adrenalis
Ductus biliaris communis masuk dari bagian atas dan belakang dari
cabang-cabang a.pancreaticoduodenalis
52
Gambar 4. Vaskularisasi Arteri Pankreas
10.
53
Banyak variasi antara:
1. Ductus Santorini
2. Ductus Wirsungi
54
Umumnya ductus santorini < Ductus wirsungi
Persarafan
1. Saraf-saraf simpatis
2. Cabang-cabang N.vagus
Nyeri oleh caput pankreas menyebar ke paramedia
epigastrik
1.
meningkatkan glukagon
55
menurunkan kadar glukosa
Hyperglycemic factor
56
o memproduksi insulin
o Hypoglycemic factor
menurunkan glukagon
meningkatkan glukosa
2.13.3. Fisiologis
Eksokrin
1. Sekretin
Dihasilkan oleh duodenum dan merangsang pengeluaran bikarbonat
2. Pancreozymin
Dihasilkan oleh duodenum dan mungkin juga oleh jejunum dan
anthrum di lambung
57
3. Gastrin
Merangsang asam lambung dan pankreas
58
Terdapat gastrin I dan II
Hormon yang lain adalah Cholecystokinin – menyebabkan relaksasi
2.14.Trauma Pankreas
tergantung area pankeas yang terkena, kedalaman luka trauma yang terjadi,
dan penyebab dari trauma.trauma pada caput pankreas dua kali( 28%) lebih
59
dari luka pada caput pankreas hanya berguna untuk minor laceratum dan
60
gangguan elektrolit, excoriasi kulit, dan infeksi sekunder. Sedangkan
dilakukan pada bila trauma hanya di caput pankreas saja, tetapi perlu
dilakukan paa trauma hebat dimana terjadi kerusakan pada duodenum dan
tersebut 12.
menekan organ ini ke tulang belakang. Serum amylase yang normal bukan
Trauma tembus
Trauma tumpul
61
o Jika dibiarkan lama-lama nyeri abdomen menyeluruh,
leukositosis,
2.14.1. DIAGNOSIS
Pada setiap pasien dengan nyeri perut bagian atas yang hebat timbul
1) Kenaikan kadar amilase serum atau urin atau kadar lipase dalam
untuk diagnosis.
menurun dalam 48-72 jam. peningkatan lipase berlangsung lebih lama yakni
2.15.Prognosis
di luar rumah sakit dan total jumlah pasien dengan trauma tumpul
63
64