Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

“Seorang Perempuan 43 Tahun P1A0 dengan Mioma


Uteri”

Disusun Oleh :
Lisan Gigih Prakoso H2A013027P

Pembimbing :
Dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK OBSTERI DAN GINEKOLOGI RSUD
AMBARAWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2018
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. SR
 Umur : 43 tahun
 Alamat : Ngemplak, Bawen
 Agama : Islam
 Pendidikan : SLTP
 Suku bangsa : Jawa
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga

 Nama Suami : Tn. M


 Umur : 51 tahun
 Alamat : Ngemplak, Bawen
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Suku bangsa : Jawa
 Pekerjaan : Swasta 
 Masuk RS : 21 April 2018
 No RM : 114181
ANAMNESIS
 Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan
pasien di Ruang Bougenville RSUD Ambarawa tanggal
21 April 2018 pukul 14.00 WIB.
 Keluhan utama : Benjolan diperut bawah
 Riwayat penyakit sekarang
 Pasien wanita usia 43 tahun datang ke Poli RSUD
Ambarawa dengan keluhan benjolan diperut bawah
sejak 1 tahun yang lalu. Namun karena tidak
mengganggu aktivitas pasien tidak memerikan keluhan
ke dokter. Beberapa hari ini benjolan dirasa semakin
membesar disertai nyeri pada perut bagian bawah.
Keluhan nyeri dirasakan hilang timbul. Keluhan nyeri
seperti di tusuk-tusuk. Pasien merasa membaik jika
sedang beristirahat dengan tidur terlentang. Keluhan
memburuk jika pasien sedang melakukan aktivitas
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Kencing Manis : disangkal
Darah tinggi : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Alergi obat : disangkal
Kejang : disangkal
Asma : disangkal
Operasi Abdomen : disangkal
Penggunaan obat : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat jantung : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asma : disangkal
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien seorang ibu rumah tangga, memiliki
dua orang anak, biaya perawatan ditanggung
BPJS non PBI, kesan ekonomi cukup

RIWAYAT PRIBADI
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat konsumsi alkhohol : disangkal
Riwayat konsumsi obat – obatan : disangkal
RIWAYAT PERKAWINAN
Merupakan pernikahan pertama dan sudah
menikah selama 10 tahun.
RIWAYAT OBSTETRI
 Pasien G1P1A0
 Anak (L) : aterm, bidan, spontan, 3000
gram, 2007, sehat
RIWAYAT KB
 Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan
selama kurang lebih 6 tahun
RIWAYAT GINEKOLOGI
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Nyeri haid : (+) sebelum menstruasi
dimulai, menghilang saat
menstruasi dimulai dan tidak
mengganggu aktivitas
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : 15
 Vital sign
• Tensi : 118/ 80 mmHg
• Nadi : 84 x/ menit, regular, isi dan
tegangan cukup.
• RR : 21 x/menit
• Suhu : 36,5 o C
 Status Gizi
• BB : 55 kg
• TB : 155 cm
• IMT : 17.74 (Normal)
STATUS INTERNA
Kepala : Mesocephal
Mata : Injeksi konjungtiva (-/-), reflek cahaya
(+/+), edema palpebra (-/-), corpus alienum (-/-)
Hidung : Nafas cuping (-), deformitas (-), sekret
(-)
Mulut : Lebam (-), sianosis (-)
Telinga : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Thorax
Cor : Dalam batas normal
Pulmo : Dalam batas normal
 Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, warna kulit sama
dengan sekitar
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani di regio epigastrica, hypokondria
dextra et sinistra, lumbalis dextra et sinistra dan
umbilikalis, redup di regio inguinal dextra et
sinistra dan regio hipogastrica
Palpasi : Teraba masa keras (+), Nyeri tekan
abdomen (+) pada regio inguinal dextra et sinistra
dan regio hipogastrica
Ekstremitas
Superior Inferior

Akral hangat +/+ +/+

Edem -/- -/-

Varises -/- -/-

CRT < 2detik < 2 detik


Pemeriksaan Status ginekologi
Pemeriksaan status ginekologi tidak dilakukan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Darah Lengkap
Lekosit 6,84 10^3/ul 3.6-11
Eritrosit 3,54 10^6/ul 3.8-4,7
Hemoglobin 13.1 g/dl 11.7-15.5
Hematokrit 40,1 % 35-47
MCV 85,2 Fl 80-100
MCH 27,4 Pg 26-34
MCHC 32,7 g/dl 32-36
Trombosit 252 10^3/ul 150-440
RDW 14,0 % 11.5-14.5
MPV 8,0 Makro m3 7-11
Diff Count
Limfosit 0.231 L 10^3/ul 1,0-4,6
Monosit 0.126 L 10^3/ul 0.2-1.0
Eosinofil 0.001 L 10^3/ul 0.04-0.8
Basofil 0.043 L 10^3/ul 0-0.2
Neutrofil 7.31 10^3/ul 1.8-7.5
PTT 9,7 Detik 9,3-11,4
INR 0.88 Detik  
APTT 27.2 Detik 24,6-32,6
Pemeriksaan Kimia klinis dan serologi :

Pemeriksaan darah Nilai Nilai normal


Glukosa Sewaktu 103 74 – 106 mg/dL
SGOT 16 0 – 35 U/L
SGPT 11 0 – 35 IU/L
HBsAg Non reaktif Non reaktif
Pemeriksaan USG

Tampak gambaran massa di uterus


RESUME
Pasien wanita usia 43 tahun datang ke Poli RSUD
Ambarawa dengan keluhan benjolan pada
abdomen bawah. Benjolan dirasa semakin
membesar disertai nyeri perut bawah seperti
ditusuk-tusuk. Keluhan lain pusing (-), mual (+),
muntah (-), keluar darah dari jalan lahir (-), lendir
(-), demam (-), Buang air besar normal, buang air
kecil normal. Dari pemeriksaan ditemukan
adanya massa keras dan nyeri tekan pada perut
pada regio inguinal dextra et sinistra dan
hipogastrica.
DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaa
fisik n penunjang
1. Benjolan 4. Terdapat massa 6. Limfosit 0.231
diperut bawah abdomen L
2. Nyeri perut 5. Nyeri tekan regio 7. Monosit 0.126
bagian bawah inguinal dextra et L
3. Mual sinistra dan
hypogastrica
    8. Eosinofil
0.001 L
    9. Basofil 0.043L
    10. Tampak
gambaran
massa di USG
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja : P1A0 dengan
Mioma Uteri
Diagnosis Banding :
Adenomiosis
Koriokarsinoma
Karsinoma korporis uteri
Sarkoma uteri
INISIAL PLAN
◦ Ip Diagnosis :
Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi
◦ Ip Terapi :
 Infus RL 20 tpm
 Inj ketorolac 3x30 mg
 Inj ondansetron 2x4 mg
 Laparotomi
◦ Monitoring:
 Observasi keadaan umum
 Observasi tanda vital
◦ Edukasi :
 Memberitahu pasien mengenai mioma uteri
dan tindakan yang akan dilakukan
 Memberitahukan agar pasien puasa 12 jam
sebelum operasi
 Menjelaskan pengobatan setelah operasi
 Meminta pasien untuk kontrol setelah operasi
 Menjelaskan hasil patologi anatomi dari
jaringan yang di ambil
POST LAPAROTOMI
• Tindakan Operasi : Total Abdominal Histerektomi
• Penemuan Intra Operasi :
• Uterus ukuran 25 x 20 x 20 cm
• Uterus Berbenjol-benjol
• Perdarahan ± 200 cc
Instruksi Post Operasi :
• Pemeriksaan laboratorium post-operatif
• Bila Hb < 8 g/dl, transfusi darah (PRC)
• Infus RL 20 gtt/menit
• Injeksi Ceftriaxon 1 g / 12 jam
• Injeksi Metronidazole 500 mg drib/ 12 jam
• Injeksi Ketorolac 10 mg/ 6 jam
• Injeksi Asam Traneksamat /6 jam
• Observasi tanda vital dan keluhan pasien
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia
Quo ad sanam : dubia
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
FOLLOW UP
Hari,
S O A P
Tanggal
Sabtu keluhan benjolan diperut bawah. KU baik,CM G1P1A0 dengan Mioma - Infus RL 20 tpm
21/04/201 Keluhan nyeri perut dirasakan hilang TD 120/70 mmHg Uteri Dilakukan pemeriksaan
8 timbul. Keluhan nyeri seperti di tusuk- HR 80 kali/menit Lab Darah dan USG
tusuk. keluhan lain pusing (-), mual (+), RR 21 kali/menit - Inj ketorolac
muntah (-), keluar darah dari jalan lahir T 36,5oC 4x30 mg
(-), lendir (-), demam (-), Buang air   - Inj ondansetron
besar normal, buang air kecil normal.   2x4 mg
RPD : HT(-),DM(-),ASMA (-), JANTUNG (-)
RPK : HT(-),DM(-),ASMA (-), JANTUNG (-)
RP: MOROKOK (-)
ALKOHOL(-)
NARKOTIKA (-)

Minggu Keluhan benjolan diperut bawah. KU baik, CM G1P1A0 dengan - Infus RL 20 tpm
22/04/201 Keluhan lain nyeri perut, pusing (-), TD 115/85 Mioma Uteri Dilakukan pemeriksaan
8 mual (+), muntah (-), keluar darah dari HR 83 kali/menit Lab Darah dan USG
jalan lahir (-), lendir (-), demam (-), RR 20 kali/menit - Inj ketorolac
Buang air besar normal, buang air kecil T 37,8 C
o
4x30 mg
normal. Inj ondansetron 2x4 mg
Persiapan histerektomi
Senin Keluhan benjolan diperut bawah. Keluhan lain KU sakit sedang, G1P1A0 dengan - Infus RL 20 tpm
23/4/2018 nyeri perut, pusing (-), mual (+), muntah (-), CM Mioma Uteri Dilakukan pemeriksaan
keluar darah dari jalan lahir (-), lendir (-), TD 115/85 Lab Darah dan USG
demam (-), Buang air besar normal, buang air HR 75 kali/menit   - Inj ketorolac
kecil normal. normal, buang air kecil normal. RR 20 kali/menit 4x30 mg
T 36,5 C
o
Inj ondansetron 2x4 mg
- Histerektomi
Selasa Keluhan nyeri perut bekas KU sakit P1A0 Post - Observasi KU +
24/4/20 operasi. Keluhan lain pusing (-), sedang, CM histerektomi H+1 TTV+PPV+ out put
18 mual (-), muntah (-), keluar darah TD 120/79 urin+nyeri
dari jalan lahir (+) merah dan HR 81 - Transfusi darah (PRC)
gumpalan, lendir (-), demam (-), kali/menit 2 kolf
RR 20
Buang air besar normal, buang air - Infus RL 20 gtt/menit
kali/menit
kecil normal. normal, buang air - Injeksi Ceftriaxon 2x1
T 37,4oC
kecil normal. g
- Injeksi Metronidazole
2x500 mg
- Injeksi Ketorolac 4x30
mg
- Injeksi Asam
Traneksamat 3x1g
Rabu Keluhan nyeri perut bekas operasi. KU sakit P1A0 Post - Observasi KU +
25/4/20 Keluhan lain pusing (-), mual (-), sedang, CM histerektomi H+2 TTV+PPV+ out put
18 muntah (-), keluar darah dari jalan TD 120/79 urin+nyeri
lahir (+) merah dan gumpalan, lendir HR 81 - Infus RL 20 gtt/menit
(-), demam (-), Buang air besar kali/menit - Injeksi Ceftriaxon 2x1 g
RR 20
normal, buang air kecil normal. - Injeksi Metronidazole
kali/menit
normal, buang air kecil normal. 2x500 mg
T 37,4oC
- Injeksi Ketorolac 4x30
mg
- Injeksi Asam
Traneksamat 3x1g
Kamis Keluhan nyeri perut bekas operasi. KU sakit P1A0 Post - Observasi KU +
26/4/20 Keluhan lain pusing (-), mual (-), sedang, CM histerektomi H+3 TTV+PPV+ out put
18 muntah (-), flek-flek (+), lendir (-), TD 118/79 urin+nyeri
demam (-), Buang air besar normal, HR 81 - Infus RL 20 gtt/menit
buang air kecil normal. normal, buang kali/menit - Injeksi Ceftriaxon 2x1 g
Jumat Keluhan nyeri perut bekas KU sakit P1A0 Post - Pasien pulang
27/4/2018 operasi. Keluhan lain pusing sedang, CM histerektomi - Ciproflokasin tab

(-), mual (-), muntah (-), Flek- TD 120/79 H+4 2x500 mg


HR 81 - Asam mefenamat
flek (+), lendir (-), demam (-),
kali/menit tab 3x500 mg
Buang air besar normal, buang
RR 20 - Metil ergometrin
air kecil normal. normal,
kali/menit tab 3x0,2 mg
buang air kecil normal.
T 37,4 Co
TINJAUAN PUSTAKA
MIOMA UTERI
Definisi Mioma Uteri
 Mioma uteri merupakan tumor jinak dari sel-sel otot
polos yang ditemukan pada rahim manusia. Tumor ini
berbatas tegas dan terdiri dari sel-sel jaringan otot
polos, jaringan pengikat fibroid, dan kolagen. Tumor
ini tidak memiliki kapsul yang sesungguhnya, namun
jaringan dengan sangat mudah dibebaskan dari
miometrium sekitarnya sehingga mudah dikupas
(enukleasi).
 Mioma berwarna lebih pucat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya
akan menonjol keluar sehingga mengesankan bahwa
permukaan luarnya adalah kapsul.
Epidemiologi
Angka kejadian mioma uteri
1. Perempuan usia reproduktif yaitu sekitar 20%-25%.
2. Usia 35-50 tahun, menunjukkan adanya hubungan
mioma uteri dengan estrogen.
3. Ras Afrika-Amerika sebanyak 60% pada usia 35
tahun dan >80% pada usia 50 tahun. Pada ras
kaukasia sebanyak 40% pada usia 35 tahun dan
hampir 70% pada usia 50 tahun.
4. Indonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan
2,39%-11,87% dari semua pasien ginekologi yang
dirawat.
Etiologi
Etiologi pasti penyebab mioma uteri belum
diketahui, tetapi terdapat korelasi antara
pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor
estrogen progesteron pada jaringan mioma uteri.
Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan
dan mengecil pada saat menopause, sehingga
diperkirakan dipengaruhi juga oleh hormon-
hormon reproduksi seperti estrogen dan
progesteron. Selain itu juga jarang ditemukan
sebelum menarke.
Faktor predisposisi mioma uteri

Umur Paling tinggi antara usia 35-50 tahun


Riwayat Keluarga
Obesitas Konversi hormon androgen menjadi
estrogen oleh enzim aromatase di jaringan lemak
ParitasWanita yang sering melahirkan lebih
sedikit kemungkinannya untuk terjadinya
perkembangan mioma ini dibandingkan wanita
yang tidak pernah hamil atau satu kali hamil
Kehamilan meningkatkan estrogen
Klasifikasi
1. Mioma Submukosa
Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
uterus. Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan
perdarahan. Mioma jenis lain meskipun dengan ukuran besar
mungkin belum memberikan keluhan perdarahan, tetapi
mioma submukosa meski berukuran kecil sering memberikan
keluhan gangguan perdarahan. Mioma submukosa umumnya
dapat diketahui dengan tindakan kuretase, ditemukan benjolan
(currete bump) dan dengan pemeriksaan histeroskopi dapat
diketahui posisi tangkai tumor. Tumor ini dapat keluar dari
rongga rahim ke vagina, dikenal dengan nama mioma geburt
atau mioma yang dilahirkan, yang mudah mengalami torsi,
nekrosis, infeksi, ulserasi, dan infark.
Klasifikasi
2.Mioma Intramural
Terdapat di dinding uterus diantara serabut
miometrium. Karena pertumbuhan tumor,
jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan
terbentuk simpai yang mengelilingi tumor.
Bila di dalam dinding rahim dijumpai
banyak mioma, maka uterus akan
mempunyai bentuk yang berbenjol-benjol
dengan konsistensi yang padat.
Klasifikasi
3. Mioma Subserosa
Apabila mioma tumbuh keluar dinding
uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus diliputi oleh serosa.
Mioma subserosa dapat tumbuh di antara
kedua lapisan ligamentum latum menjadi
mioma intraligamenter
Klasifikasi
4. Mioma Intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel
pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentum atau omentum dan kemudian
membebaskan diri dari uterus sehingga
disebut wondering/ parasitic fibroid.
Gejala klinis
Manifestasi klinis akibat munculnya mioma
uteri sangat tergantung dari lokasi, arah
pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma
Massa di Perut Bawah
Perdarahan Abnormal
Nyeri Perut
Pressure Effects (Efek Tekanan)
Penurunan Kesuburan dan Abortus
Diagnosis
Anamnesis :
Mencari faktor risiko dan gejala klinis penyerta
nya
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan luar teraba massa keras, bentuk
tidak teratur, gerakan bebas, nyeri
Pemeriksaan penunjang :
 USG ( Ultrasonografi )
 Histeroskopi
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Tatalaksana
Terapi Hormonal
Terapi Pembedahan
- Miomektomi
- Histerektomi
Komplikasi

Degenerasi Ganas
Torsi (Putaran Tangkai)
Komplikasi lain : Anemia akibat
perdarahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai