Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGKAJIAN RESPIRASI


NORMAL & ABNORMAL ”

oleh:

Nazwa Putri Arinda/225170107111073

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan laporan pendahuluan praktikum
yang berjudul “Laporan Pendahuluan Praktikum Pengkajian Respirasi Normal dan
Abnormal”. Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat, nikmat, dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam, tak lupa penulis curahkan kepada
Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari kegelapan
menuju jalan yang terang-benderang dan semoga syafa’at beliau selalu menyertai
kita hingga di akhirat kelak.

Adapun tujuan dari penulisan laporan pendahuluan praktikum ini adalah


sebagai pemenuhan tugas mata kuliah “Laporan Pendahuluan Praktikum
Pengkajian Respirasi Normal dan Abnormal” Penulis menyadari benar bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini dan jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, penulis mengharapkan adanya umpan balik berupa saran, kritik, atau masukan
sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan makalah yang lebih baik lagi. Semoga
laporan pendahuluan praktikum “Laporan Pendahuluan Praktikum Pengkajian
Respirasi Normal dan Abnormal” ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem respirasi merupakan sistem fisiologis yang spesifik sebagai


pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) melalui tindakan
pernapasan (Rao & Srinivas, 2012). Oksigen (O2) yang berasal dari luar tubuh
dihirup melalui organ pernapasan dan tubuh akan mengeluarkan karbondioksida
(CO2) dengan menghembuskan napas sehingga dalam tubuh terdapat
keseimbangan antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) (Tortora &
Derrickson, 2014). Bagian-bagian sistem pernapasan yaitu Cavum nasi, faring,
laring, trakea, karina, bronchus principalis, bronchus lobaris, bronchus
segmentalis, bronchiolus terminalis, bronchioles respiratory usa, saccus alveolus,
ductus alveolus dan alveoli.

1.2 Tujuan
- Mampu mengetahui tahapan pengkajian kepada pasien dengan sistem
pernapasan normal dan abnormal
- Mampu mengetahui perbedaan sistem pernapasan normal dan abnormal
1.3 Manfaat
1. Sebagai pemenuhan tugas laporan pendahuluan praktikum mata kuliah
praktik keperawatan medikal bedah
2. Menambah wawasan dan pengetahuan terkait Pengkajian Respirasi
Normal dan Abnormal
BAB II

ISI

2.1 Definisi Kebutuhan Oksigen

. Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan


dalam proses kehidupan dikarenakan sangat berperan penting dalam proses
metabolisme tubuh. Keebutuhan oksigen di dalam tubuh harus terpenuhi
karena apabila berkurang makan akan terjadi kerusakan pada jaringan otak
dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan kematian proses
pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara
pemberian oksigen melalui saluran pernafasan. dan dengan adanya juga
pembebasan jalan nafas dan sumbatan yang menghalangi masuknya
oksigen, dengan memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar
berfungsi secara normal (Taqwaningtyas, ficka (2013) dalam Hidayat dan
Uliyah 2005)

2.2 Faktor faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

1. Faktor Fisiologi
- menurunya kapasitas peringatan O2 seperti pada penyakit
anemia
- menurunya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada
obstruksi saluran nafas bagian atas
- Hipovolemia sehingga adanya tekanan darah menurun
mengakibatkan transport O2 terganggu
- meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam,
ibu hamil, luka, dan lain lain
2. Faktor Perkembangan
- Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan
surfaktan
- bayi dan toddler dan adanya resiko infeksi saluran
pernapasan akut
- anak usia sekolah dan remaja risiko infeksi saluran
pernafasan dan merokok
3. Faktor Perilaku
- Nutrisi : misalnya adanya obesitas mengakibatkan
penurunan ekspansi paru,gizi, yang buruk menjadi anemia
sehingga daya ikat oksigen berkurang, dan diet yang tinggi
lemak menimbulkan aterosklerosis
- Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen
- Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh
darah perifer dan koroner
4. Faktor Lingkungan
- Tempat kerja
- Suhu Lingkungan
- Ketinggian tempat dan permukaan laut

2.3 Gangguan Fungsi Pernafasan

- Perubahan pada pola pernapasan


a) Takipnea
b) Bradipnea
c) Apnea
d) Hiperventilasi
e) Hipoventilasi
f) Ortopnea
g) Dispnea
- Hipoksia (kadar oksigen yang ada di jaringan tubuh rendah) (Nilai
normal Sao2 95-100%, Sp 02 96-100%)
- Obstruksi Jalan Napas (Kondisi yang menyebabkan aliran udara
masuk ke dalam saluran napas melalui mulut dan hidung terjadi
gangguan, (Tauro dkk, 2019).

- Tambahan suara napas yaitu Mengi (terdengar suara “ngik-ngik”),


Rales/Crackles (suara klik kecil seperti menggelegak/ berderak di
dalam paru), Ronki (dengkuran atau derak dengan nada rendah ),
Stridor (seperti suara mengi tapi yang disebabkan oleh
penyumbatan aliran udara pada tenggorokan atau belakang
tenggorokan)

2.4 Pengkajian Keperawatan untuk Sistem Pernafasan

Pengkajian keperawatan pada sistem pernapasan mencakup


beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti yang dijelaskan dalam
pengkajian yang ditemukan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan
saat melakukan pengkajian keperawatan pernafasan :

- Pengkajian Anamnesis : Meliputi riwayat kesehatan pasien, riwayat


keluarga, riwayat alergi, riwayat merokok, dan riwayat pekerjaan.
- Penilaian fisik: Meliputi pemeriksaan fisik seperti auskultasi paru,
pengukuran saturasi oksigen, pengukuran laju pernapasan, dan
pengukuran tekanan darah.
- Penilaian psikososial: Meliputi penilaian status psikologis dan
sosial pasien, seperti tingkat kecemasan, dukungan sosial, dan
kemampuan mengelola stres.
- Penilaian nutrisi : Meliputi pengkajian asupan nutrisi pasien,
seperti jenis makanan yang dikonsumsi dan tingkat kecukupan
nutrisi yang dibutuhkan
- Penilaian lingkungan: Mencakup penilaian terhadap lingkungan
tempat tinggal dan kerja pasien, seperti paparan polusi udara dan
paparan bahan kimia beracun
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Langkah langkah dalam melakukan pengkajian sistem pernafasan

Pengertian Upaya yang dilakukan untuk mengeluarkan udara serta


cairan yang bisa berupa darah atau pus dari rongga pleura, rongga thorax,
dan mediastinum memakai pipa penghubung untuk mempertahankan
tekanan negatif pada rongga tersebut dengan tujuan mengembalikan
tekanan negatif pada rongga untuk paru-paru agar bisa mengembang
secara sempurna

3.2 Sistem Pernafasan

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi
di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. [3] Respirasi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu : Respirasi Luar merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Respirasi Dalam merupakan
pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

3.3 Contoh Dokumentasi pengkajian pasien Normal

Pengkajian

● Thorax Posterior (duduk)

⮚ Inpeksi

- Bentuk dan kesimetrisan : Normal chest,


simetris
- Deformitas : tidak ada deformitas
- Lekukan iga : tidak ada yang patah
- Retraksi intercostal : Normal
- Kesimetrisan scapula : Simetris
- Kecepatan & ritme pernapasan: Dangkal, normal

⮚ Palpasi

- Masa : tidak ada


- Nyeri tekan : tidak ditemukan
- Fremitus taktil : tidak ada perubahan vibrasi
- Gerakan abnormal : tidak ditemukan

⮚ Perkusi

- Ekstrusi diafragma : Suara paru normal

⮚ Auskultasi

- Tracheal : brochial / non brochial (tinggi,


keras bersih)
- Bronkus : bronkovesikuler / non
bronkovesikuler (sedang dan bersih)
- Paru-paru : vesikuler / non vesikuler (rendah
lembut, bersih)
- Suara ucapan : suara paru kanan dan kiri sama
- Suara tambahan : tidak ditemukan

● Thorax Lateral (duduk)

⮚ Inpeksi

- Bentuk dan kesimetrisan : normal dan


simetris
- Deformitas : tidak ada
- Posisi tulang belakang : tidak
ditemukan kelainan
- Kesimetrisan scapula : simetris
- Kecepatan dan ritme pernafasan : normal dan
teratur
⮚ Palpasi

- Benjolan : tidak ditemukan


- Nyeri tekan : tidak ditemukan

⮚ Auskultasi

- Trachea : brochial / non brochial (tinggi,


keras bersih)
- Bronkus : bronkovesikuler / non
bronkovesikuler (sedang dan bersih)
- Paru-paru : vesikuler / non vesikuler (rendah
lembut, bersih)

● Thorax Anterior (duduk)

⮚ Inpeksi

- Bentuk dan kesimetrisan : normal dan


simetris
- Deformitas : tidak
ditemukan
- Posisi tulang belakang : normal, tidak
ditemukan kelainan
- Kesimetrisan scapula : simetris
- Kecepatan dan ritme pernafasan : eupnea, tidak
ada tanda-tanda distress pernafasan

⮚ Palpasi

- Nyeri tekan : tidak ditemukan


- Fremitus taktil : tidak ada perubahan vibrasi
- Adanya masa / lesi : tidak ditemukan
- Gerakan abnormal : tidak ada

⮚ Perkusi

- Eksrusi diafragma : suara paru-paru normal


⮚ Auskultasi

- Trachea: brochial / non brochial (tinggi, keras bersih)


- Bronkus: bronkovesikuler / non bronkovesikuler
(sedang dan bersih)
- Paru-paru: vesikuler / non vesikuler (rendah, lembut
dan bersih)
- Suara ucapan: suara kanan dan kiri sama
- Suara tambahan: tidak ditemukan

Evaluasi:

Pasien tidak memiliki tanda-tanda dan gejala abnormalitas


yang ditunjukkan dari pengkajian pasien baik itu dengan palpasi,
perkusi, dan auskultasi. Semua hasil dokumentasi sesuai dengan
SOP sistem pernapasan. Evaluasi yang mungkin bisa di edukasi
kepada pasien yaitu tetap menjaga Kesehatan tubuh terutama paru-
paru dan juga lebih peduli dengan lingkungan disekitarnya. Hati-
hati dalam beraktivitas yang mungkin bisa menyebabkan obstruksi
thorax ataupun aktivitas yang bisa menyebabkan gangguan sistem
pernapasan seperti merokok, dikarenakan hasil dokumentasi pasien
sudah baik
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam praktikum pengkajian respirasi normal dan abnormal, kami telah


memperoleh pemahaman yang penting tentang bagaimana mengamati, mengukur,
dan memahami perbedaan antara pola respirasi yang sehat dan tidak sehat.
Respirasi normal adalah proses vital yang melibatkan inspirasi dan ekspirasi yang
teratur dan dalam. Kami juga belajar mengidentifikasi tanda-tanda pernapasan
yang tidak normal, seperti pernapasan yang cepat, dangkal, atau tidak teratur,
yang dapat menjadi petunjuk awal terhadap masalah kesehatan yang mendasari.
Dalam praktikum ini, kami melihat bahwa pengkajian respirasi adalah langkah
awal yang kritis dalam menilai kondisi pasien dan memungkinkan kami untuk
mengidentifikasi masalah pernapasan secara dini. Pemahaman yang kami peroleh
akan mempersiapkan kami, sebagai mahasiswa kedokteran/keperawatan, untuk
memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien di masa depan dan
mengingatkan kami tentang pentingnya deteksi dini masalah pernapasan dalam
perawatan kesehatan pasien secara keseluruhan.

4.2 Saran

Berdasarkan laporan yang telah dibuat, diharapkan akan memberikan manfaat


bagi pembaca dan penulis menyarankan untuk tenaga kesehatan khususnya
perawat dapat menerapkan cara mengkaji sistem imun dengan baik agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan disesuaikan dengan
kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Ainurrazaq, M., Hapis, A.A. and Hamdani, H., 2022. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Keluhan Gangguan Pernafasan pada Pekerja Batu
Bata di Desa Talang Belido Kecamatan Sungai Delam Kabupaten Muaro
Jambi Tahun 2021. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), pp.3927-3932.

ALFANDO, M., 2020. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN


GANGGUAN RESPIRASI PADA KASUS PNEUMONIA TERHADAP AN.
N DI RUANG ANAK RSUD MAYJEND HM RYACUDU KOTABUMI
LAMPUNG UTARA TANGGAL 09-11 MARET 2020 (Doctoral
dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).

Majid, M.Z.D.I., 2022. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. M DENGAN


ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI GANGGUAN SISTEM
PERNAPASAN: INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI
KELURAHAN BANGETAYU KOTA SEMARANG (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

Ningsih, S., 2021. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN AKIBAT
PATOLOGI SISTEM PERNAPASAN ASMA BRONKIALE DI RSUD
KONAWE (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).

Renida, S., 2020. Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Oksigenasi Pada


Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Ruang Melati RSUD
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020 (Doctoral
dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).

Anda mungkin juga menyukai