BERNAFAS
Merupakan kebutuhan vital dari makhluk
hidup
Terjadi pertukaran gas O2 diambil dari
atmosfir dan CO2 dibuang ke udara bebas
SESAK NAFAS
Keluhan subyektif dari seseorang seperti
perasaan berat didada, kurang lega, kurang
puas, sulit bernafas
Menyebabkan seseorang merasa cemas
sehingga minta pertolongan
Penting untuk diketahui & dicari keadaan serta
ciri-ciri yang menyertai sebagai petunjuk untuk
menentukan penyakit dasarnya
Penting diketahui patofisiologi sesak nafas,
kelainan yg mendasarinya untuk mengambil
tindakan lebih lanjut
3
SESAK NAFAS
Merupakan keluhan subyektif seseorang
dimana tidak dapat bernafas cukup lega/
tidak nyaman dalam bernafas/ mengeluh
seperti tertekan didada/ seperti tercekik
ke alveoli &
udara luar,
Ventilasi
Untuk mengimbangi
Kebutuhan O2 otot
pernafasan bekerja
lebih keras.
1.
2.
3.
4.
ABNORMAL
NONPSYCHOGENIC
NEUROLOGI
CARDIAC
PULMONARY
OBSTRUCTIVE
RESTRICTIVE
PSYCHOGENIC
HEMATOLOGI METABOLIC
VASCULER
12
biasanya menimbulkan
kelainan hemodinamik
dalam paru.
3. Kelainan Neurologi
4. Kelainan Metabolik
5. Kelainan Hematologi
a. Volume darah yang menurun
b. Kelainan Hb
6. Kelainan Psikiatri
7. Obesitas
a. Koroner
b. Vaskuler
c. Miokardial
13
1. Pendekatan Sistim
Organ
2. Pendekatan Sistimatik
14
B.
16
C. BRONKHOSPASME
Pada asma yang berat dijumpai penderita sukar bernafas,
otot-otot sekunder ikut membantu pernafasan,
Takhikardia, wheezing
D. Emboli Paru
Emboli paru akut
Infark Paru Akut
F. ARDS
Sesak disebabkan adanya interstitial & alveolar edema
penebalan dinding alveoli proses ventilasi perfusi
terhambat, keadaan ARDS ini sering menyertai syok
karena bermacam-macam sebab : infeksi, Aspirasi
cairan, inhalasi bahan racun, penyakit darah, gangguan
metabolisme dan lain-lain
18
H. EFUSI PLEURA
Cairan di rongga Pleura kollaps paru sesak
nafas sedang sampai berat
G. ATELEKTASIS MASIF
Sesak nafas, Takhikardia,sianosis, gerakan nafas
menurun pada sisi yang sakit, perkusi redup,
auskultasi menurun sampai hilang,
pada foto toraks peningkatan densitas pada paru
yang kolaps, volume hemitoraks menurun ditandai
adanya penyempitan antar iga, diafragma tertarik
keatas, mediastinum tertarik kesisi yang sakit
19
3. Gangguan metabolik
Px fisik tidak dijumpai kelainan saluran nafas
maupun parenkim
a. Tirotoksikosis
b. Asidosis Metabolik DM dan gagal ginjal
4. Kelainan Darah
Transfortasi O2 terganggu sehingga menyebabkan
Hipoksemia Anemia, leukemia, perdarahan masif,
gangguan tranfusi, dan lain-lain
20
Sesak nafas terjadi akibat Hiperkapnia dengan tandatanda kesadaran menurun, Disorientasi, Diaforesis,
Hipertensi
6. Hiperventilasi Psikogenik
Ada riwayat sesak nafas akut & cemas
- Sering ditimbulkan oleh faktor lingkungan &
personal
- Cukup tenang dlm berbicara, bila sesak nafas
organik
sukar berbicara
- Biasanya pemeriksaan fisik, laboratorium dan BGA
tidak dijumpai adanya kelainan
21
-
PENDEKATAN SISTEMATIK
ADA 2 TAHAP
Anamnesa
TAHAP I
Px fisik
Px Laboratorium & Penyaringan
TAHAP II
Meliputi pemeriksaan / test2 untuk sistem kardiopulmonal
Prinsip pemeriksaan fase ini adalah :
Dahulukan pemeriksaan sederhana & non invasif
EXERCISE termasuk dalam pemeriksaan ini
Urutan Diagnostik tidak boleh diabaikan sampai didapatkan suatu
Diagnosis
22
TAHAP I
1. ANAMNESA harus teliti krn bisa
mengarahkan ke diagnosis
Etiologik yang benar.
pneumotorak, IMA
23
purulent paru
2. Pemeriksaan Fisik
Harus telliti dan menurut urutan yang sebenarnya.
A. Tanda tanda vital tekanan darah, t, n, rr,
Sesak
B. Inspeksi
KU dapat menjadi petunjuk kearah diagnosis
Nafas pelan & dangkal biasanya oleh karena sedasi obat-
Deviasi trakhea
Menurunnya gerakan
satu sisi dd dada
Hemithorax lebih cembung
Restriksi dd dada
Menunjukkan penyakit
paru ipsilateral
Seperti pneumothorak,
pleural efusion,
empyema
28
C. Palpasi
Gerakan dd dada yang lambat pada satu
D. Perkusi
Hipersonor dengan pneumothorak, serangan asma akut
Keredupan pada konsolidasi, efusi pleura
29
E. Auskultasi
Sesak nafas, nyeri dada & ada Friction rub khas adanya
pleuritis
30
Periksaan Sputum
b.
c.
d.
e.
f.
TAHAP II
Evaluasi ini meliputi Px atau test2 untuk sistem
kardiopulmonal.
1. PX Faal Paru
TERIMA KASIH
33