Anda di halaman 1dari 2

Tugas Karangan Deskripsi

Nama : Maharani Bella Safitri


NIM : 702021008
Tema : Suasana Kampus

Kampus yang Dirindukan

Kampus Kedokteran adalah tempat aku menimba ilmu, namun sayangnya pandemi
Covid-19 melanda Indonesia sampai keseluruh sudut kota. Termasuk kampusku Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, yang terpaksa harus menjalankan
perkuliahan secara daring dengan segala resiko didepan mata. Datang hanya pada saat ujian
adalah obat atas kerinduan terhadap suasana kampus. Suasana kampus yang selalu penuh
dengan banyak teka-teki dan kejutan. Mungkin sedang ada tawa di ruang tutorial, mungkin
ada gelisah diruang tunggu osoca, mungkin pula ada tangis yang menghiasi koridor kampus.
Kuliah dikelas besar menjadi tempat terbaik untuk berbagi cerita bersama teman, dengan
suara pelan namun jelas, diikuti dengan pandangan awas terhadap dosen menjadi suatu
keahliaan yang tidak bisa diragukan.
Tutorial adalah suatu ajang berpikir kritis terbaik, dimana semua orang memiliki
pendapat atas sudut pandang yang berbeda. Bertukar pikiran, sesekali berdebat, suasana
tegang sering kali menyelimuti kami. Namun, semua itu hanyalah bagian dari proses kami
menuju penyelesaian masalah, berdiskusi dan berdebat sering kali dibutuhkan untuk dapat
melihat semua kemungkinan dari seluruh aspek, demi kesimpulann yang sempurna. Latihan
Keterampilan Klinis atau yang sering kami sebut
LKK adalah salah satu pembelajaran favoritku, langsung terjun bertemu dengan
pasien, betindak seakan kamu seorang dokter sangatlah menyenangkan, walaupun gugup
akan selalu menyelinap mancari celah dalam diri.
Ujian yang paling ditakuti oleh seluruh mahasiswa kedokteran adalah Osoca, kita
tidak akan tahu apa yang akan kita hadapi, skenario apa yang akan kita pecahkan, dan
pertanyaan apa yang akan diajukan oleh tutor. Semua itu akan tetap menjadi rahasia sampai
kita memilih untuk menghadapinya. Namun anehnya Osoca adalah favoritku, aku sangat
menyukai pembelajar dengan cara lisan mengingat tipe belajarku yang visual dan kinestetik,
aku sangat memahami sesuatu jika aku dapat berhadapan langsung dan spontan
mempraktekannya dengan semua kata yang teah kususun dikepala. Ujian ini dapat menilai
tingkat pemahaman siswa dengan sangat baik, sejauh mana kita memahami dan mendalami
materi tersebut dapat terlihat pada saat Osoca. Tetapi, tetap saja akan aku memiliki rasa
takut , gugup dan gelisah. Namun, semua itu normal terjadi pada semua mahasiswa, yang
dibutuhkan hanyalah kita harus tenang. Suasa tegang ini akan selalu menghiasi ruang tunggu
Osoca. Melihat sekeliling teman yang diselimuti rasa tegang, saling menguatkan dan
menenangkan satu sama lain adalah cara kami untuk meyakinkan diri bahwa kami bisa
melewati ini. Semua kegelisahan tersebut akan terlewati dengan niat menjadi dokter yang
dapat membantu dan bermanfaat bagi banyak orang.Terlepas dari banyaknya maeti
kedokteran, ada kuliah Bahasa Indonesia dan AIK yang kami jalani. Menjadi obat atas
ketegangan yang terjadi, suasana kuliah Bahasa Indonesia yang menyengkan tak jarang ada
banyak tawa didalamnya. Banyak tawa tersebut tidak membuat kami menjadi tidak serius
dalam menjalani pembelajaran, tentu kami serius dalam setiap perkuliahan yang ada.
Aspek agama juga berperan sangat penting demi menunjang pribadi yang agamis ,Al
Islam Kemuhammadiyahan (AIK) menjadi jawabannya. Suasana tenang yang selalu hadir
dalam setiap pembelajaran membuat hati kembali lupa akan keegoisan dunia. Pikiran yang
ingin selalu unggul dalam akademis seolah dipatahkan bahwasannya hal penting bukan hanya
mengejar dunia namun juga akhirat , dan bagaimana cara kita mengimplemestasikan ilmu
agama dengan ilmu kedokteran yang akan bisa terjawab melalui pembelejaran AIK. Begitu
banyak hal yang selalu akan selalu aku rindukan disetiap sudut kampus, entah kebisingan ,
perdebata, tawa, tangisan , atau ketegangannya. Semua itu adalah bagian penting yang
menghidupkan kampus. Aku berharap pandemi Covid-19 ini akan cepat berlalu , sehingga
kerinduaan bukan hanya terobati namun bisa disembukan.

Anda mungkin juga menyukai