TEKS 1
(PIDA DISIPLIN
T
Selamat siang, salam sejahtera dan semoga kita semua tetap dilindungi di masa yang sulit ini. Hadirin
sekalian, pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pesan singkat untuk membawa
potensi diri kita semua ke tahap yang lebih baIK
Apa suatu hal yang dapat benar-benar mengeluarkan potensi kita itu? Hal tersebut bukan lain adalah
disiplin. Ya, disiplin dalam arti sederhananya. yakni mampu menjaga konsistensi dan konsekuen
terhadap kewajiban apa yang hendak dan sedang kita lakukan. Kita sebagai civitas sekolah sudah
sepatutnya menanamkan disiplin diri yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari termasuk kegiatan
pembelajaran.
Tanpa disiplin, seseorang yang pintar dan luar biasa cerdas pun tidak akan mampu mengeluarkan
potensi dirinya. Ia tidak dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, apalagi
untuk orang lain. Mengapa? Karena proses kreatif itu membutuhkan disiplin yang tinggi. Jika
seseorang tidak secara disiplin mengerjakan pekerjaannya, pekerjaan itu tidak akan pernah selesai.
Kurangnya disiplin diri juga akan menghambat suatu pekerjaan menjadi lebih lambat. Artinya,
pekerjaan tak kunjung selesai karena tidak adanya konsistensi pengerjaan yang akan segera
membuatnya selesai. Di era revolusi industri 4.0 yang serba cepat ini, kurangnya disiplin mengancam
seseorang untuk tidak dapat bertahan melawan arus lalu lintas pekerjaan yang begitu cepat ini.
Disiplin juga merupakan fondasi utama kompetensi seseorang. Mengapa? Karena disiplin adalah satu
di antara bagian dari soft skill yang merupakan penentu sukses atau tidaknya seseorang di dalam
kehidupan. Menurut Dr. Syahrial Mukhtar, Vice President Stakeholder Relation PT. Pertamina, soft
skill adalah kunci keberhasilan dalam dunia kerja.
Dengan demikian, melatih disiplin diri merupakan aspek penting yang tidak boleh terlewatkan bagi
kita semua. Disiplin adalah kunci sukses kehidupan kita dalam segi atau dimensi apa pun, tanpa
terkecuali. Memang menjaga kedisiplinan itu bukan hal yang mudah dan bisa menjadi berat. Namun,
Mario Teguh, motivator Indonesia, pernah berkata bahwa penderitaan karena disiplin lebih baik
daripada penderitaan karena penyesalan.
Kiranya sudah cukup jelas apa yang saya sampaikan kali ini. Mari kita bersama-sama terus mengingat
dan mewujudkan pendidikan yang baik dan mendidik di Indonesia. Sekian dan terima kasih.
. Demikian pesan yang ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua dapat terus
menjaga dan berlatih secara berkelanjutan agar dapat menjadi individu yang disiplin. Terima kasih
atas perhatiannya
SOAL 1
Berdasarkan Teks Pidato Persuasif di atas , apakah Tema dari Pidato tersebut!
SOAL 2
Berdasarkan Teks Pidato Persuasif diatas, kamu dapat menyebutkan bagian struktur dari pidato.
Jodohkanlah teks pidato pada kolom sebelah kiri dengan struktur yang sesuaia pada sebelah
kanan dengan menarik garis lurus.
Soal 4
“Saat ini Bangsa kita tengah menghadapi persoalan yang sangat serius, yaitu menurunnya
moral di kalangan remaja. Banyak remaja yang sudah terpengaruh oleh sikap hidup hedonis
dan kehidupan yang mengabaikan nilai-nilai dan norma yang berlaku di negara yang kita cintai
ini.”
Soal 5
Mari kita lanjutkan perjuangan, beri dukungan pada komitmen pemerintah dalam membangun
sekolah menyenangkan, serta jaga stamina raga, rasa, dan cipta Ibu dan Bapak semua.
Izinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih,
juga permohonan maaf tak terhingga atas segala khilaf yang ada.
… perlombaan yang dimaksud yaitu baca puisi pada tanggal 13 Mei 2018, menulis cerpen pada
tanggal 14 Mei 2018, dan pementasan drama pada tanggal 16 Mei 2018.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi penggalan pidato dengan tema kegiatan sekolah
tersebut …
A. Kegiatan menyambut hari ulang tahun sekolah kita meriahkan dengan perlombaan seni.
B. Perlombaan menyambut hari ulang tahun sekolah kita laksanakan sangat sederhana dengan
berbagai perlombaan seni.
C. Festival menyambut perayaan hari ulang tahun sekolah kita berjalan lebih cepat dan sangat
sederhana
D. Perlombaan menyambut hari ulang tahun sekolah kita berlangsung lancar tanpa gangguan
apapun.
SOAL 7
(1)Saya merasa takut berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan ozon.
(2)Saya merasa takut untuk bernapas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa
oleh udara. (3) Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya, hingga Beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. (4) Sekarang kami
mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap
harinya hilang selamanya.
Kalimat yang menggunakan model repetisi pada kutipan pidato persuasif di atas adalah
(jawaban lebih dari satu)
Centang (√) pada setiap pernyataan berikut yang jawabannya kamu pilih!
(1)Saya merasa takut berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan
ozon
(2)Saya merasa takut untuk bernapas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa
yang dibawa oleh udara
(2)Saya merasa takut untuk bernapas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa
yang dibawa oleh udara
(4) Sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu
mengalami kepunahan tiap harinya hilang selamanya
SOAL 8
Dengan pendidikan kalian akan mendapatkan ilmu. Ilmu tersebut dapat kalian jadikan bekal
untuk masa depan. Ilmu merupakan harta yang takkan pernah habis. Uang dan harta yang kamu
miliki sewaktu-waktu dapat habis. Namun, ilmu dapat kalian bawa sampai mati.
SOAL 9
Akhirnya, seperti halnya diajarkan oleh agama bahwa kebersihan adalah bagian dari Iman,
meski konteks ajaran tersebut tidak hanya mencerminkan kebersihan jasmani, tapi juga
mencerminkan kebersihan rohani, setidaknya dengan adanya kesadaran kita semua akan
kebersihan lingkungan sekolah, semoga saja kita menjadi salah satu bagian yang menjadikan
sekolah kita sebagai tempat yang membawa kita terus menjaga keimanan kita kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
SOAL 10
Bagian struktur pidato persuasif yang ditonjolkan pada kutipan di atas adalah …
A. Pendapat atau pendirian
B. Pernyataan posisi
C. Tahap argumen
D. Penguatan pernyataan posisi
TEKS 2 CERPEN
Sepulang sekolah, aku melihat seorang pengemis yang duduk di tepi jalan. Penampilannya
sangat mengenaskan. Ia menggunakan baju yang compang camping. Kaki kanannya terbalut
perban berwarna kumal. Sambil menadahkan tangan, ia berkata, “Kasihani saya, Dik…Saya
butuh uang untuk mengobati kaki saya.” Sepertinya, kakinya terluka parah. Karena kasihan,
aku memberinya uang pecahan Rp. 10.000.00. Sesaat setelah aku memberi uang pengemis
tersebut, mobil pengawas Satpol PP yang sedang berpatroli kemudian bergerak menuju ke
arah kami. Aku terkejut karena pengemis yang kupikir kakinya terluka tersebut tiba-tiba
bangkit dan berlari menghindari Satpol PP. Ternyata, kakinya sehat! Aku merasa menyesal
karena sudah mengasihani pengemis penipu sepertinya.
SOAL 11
Apakah pernyataan dalam tabel berikut didukung oleh bacaan? Centang (√) pada setiap
pernyataan berikut yang jawabannya kamu pilih! Pernyataan Ya Tidak
Pernyataan Ya Tidak
Kita tidak boleh berbohong
Kita harus mengasihi pengemis
Kebaikan yang kita lakukan
pasti berbalas kebaikan
Berpikir sebelum bertindak agar
tidak terjadi penyesalan
TEKS 3 CERPEN
Ketika pulang sekolah, Piyun berjalan kurang hati-hati.
“Aduh...!!!”Piyun menjerit kesakitan. Kaki kanannya
tersandung gundukan aspal, yang biasa disebut polisi
tidur.Ia memegangi ujung sepatunya, memijit-mijit ibu
jari kakinya yang berdenyut-denyut nyeri. Mulutnya
meringis menahan sakit. Setelah agak reda, Piyun
berjalan lagi. Langkahnya tertatih-tatih. Baru beberapa
meter ia merasakan sesuatu yang aneh. Ada yang tak
beres di sepatu kanannya. Ia berhenti, lalu menengok
ke sepatunya. “Ya, ampuun..., lepas lagi!” Gumam
Piyun. Matanya memelototi sol sepatunya yang lepas.
Bagian depan sepatu itu menganga lebar. Belakangan
ini Piyun selalu direpotkan sepatu ini. Padahal sepatu
itu milik Piyun satu-satunya.“Mau beli yang baru? Ah,
rasanya tidak mungkin. Ibu belum punya uang untuk
membeli sepatu baru.” Ketika melewati pertigaan, ia
melihat Pak Kiran sedang mengecat rumah besar.
Biasanya Pak Kiran mengecat bersama Pak
Narto.Tapi hari ini Narto tak kelihatan.“Ahai,
tiba-tiba terlintas ide cemerlang. Piyun akan
menggantikan pekerjaan Pak Narto sehingga
memperoleh uang untuk membeli sepatu baru.
Soal 12
Cermati kutipan cerpen di atas ! Apa penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut ! Centang
(√) pada setiap pernyataan berikut yang jawabannya kamu pilih!
Piyun membeli sepatu baru dari hasil jerih payahnya sendiri.
Ibu tidak memiliki cukup uang untuk membelikan Piyun sepatu baru.
Piyun selalu direpotkan oleh sepatu barunya yang ternyata mudah rusak.
Piyun tidak hati-hati ketika berjalan sehingga sepatunya rusak karena tersandung
Di bawah ini adalah hal-hal yang menjadi topik pembicaraan antara tokoh Aku dan Ayah,
kecuali ....
A. kekurangan air di musim kemarau
B. alat untuk mengolah air
C. pengadaan biaya untuk pemasangan pandora
D. penanaman belimbing wuluh
SOAL
TEKS13 5 Hujan Beras
Subuh-subuh, Mak Onah sudah mempersiapkan perbekalan. Ia membawa nasi bungkus
daun jati, berlauk kering tempe, sambal, dan lalap daun singkong. Sebotol plastik air putih
matang. Kata Yu Jiah, kecamatan puluhan kilo dari dusun mereka. Pulang pergi naik truk
membutuhkan waktu sekitar lima jam. Belum lagi antre di kantor pos. Jadi mereka harus
membawa bekal, daripada jajan yang akan mengeluarkan uang tambahan.
“Mak, apa tidak lebih baik kalau Neneng yang berangkat?” Neneng memberi usul. Selain
kasihan pada Mak, ia juga sebenarnya ingin pergi ke kecamatan. Terakhir ke kecamatan
saat kelas empat SD, lima tahun silam. Kala itu diajak guru melihat karnaval Agustusan.
Pasti kecamatan sekarang lebih ramai. Banyak bangunan megah. Jalanan bagus. Punya
alun-alun luas yang menggelar tontonan, ombak banyu atau komidi putar.
“Tak perlu. Hari ini Juragan Madun panen singkong. Kamu bisa ikutan buruh.” Mak Onah
memutuskan.
“Tapi, Mak ….” Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran.
“Kalau tak harus pergi ke kecamatan, Mak juga bisa ikutan buruh panen singkong. Kita
dapat dua bagian, lumayan. Singkong bisa kita simpan, kita makan kalau tak punya beras.”
“Iya, Mak.” Neneng menurut, tak ingin membantah nenek, yang sudah dianggapnya ibu.
Bahkan ia memanggilnya dengan Mak.
“Sudah, Mak sebentar lagi pergi. Ingat-ingat pesan Mak. Kau urus adik-adikmu. Kau
siapkan buku-buku dan bantu pe-ernya. Adik-adikmu pintar, semoga bisa terus sekolah.
Semoga hidupnya lebih baik daripada Mak.”
“Iya, Mak, Neneng ngerti.”
Pada cermin tua di kamar reotnya, Mak Onah dandan, mengenakan jarit dan kebayanya
yang paling bagus. Mak Onah tampak semringah. Kemarin ia sudah mengambil jatah
beras raskin sepuluh kilo yang bisa untuk jatah makan selama sebulan. Kali ini ia akan
mendapat sejumlah uang lumayan banyak. Rencana sebagian untuk membayar utang,
sisanya disimpan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk beli buku cucu. Untuk
jajan sangu cucu.
Selama naik mobil bak terbuka, Mak Onah tersenyum bungah seraya melantunkan doa.
***
Pada sebuah berita televisi lokal tertayang berita tentang kecelakaan kendaraan yang
membawa penduduk miskin hendak mengambil uang di kantor pos kecamatan.
Colt ditabrak truk fuso pembawa beras. Semua penumpang, termasuk beberapa jompo
yang terjepit di antara puluhan orang, tewas tertimbun hujan beras! ***
Mengapa Mak Onah sangat antusias untuk pergi ke kantor pos kecamatan?
Kamu dapat memilih lebih dari satu pilihan jawaban.
Onah sudah lama tidak keluar rumah sehingga ia kangen melihat keramaian.
Soal 14
WEKWEK
karya Iwan Simatupang
ADEGAN I
SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG
Petruk: Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang
tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi
tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku.
ADEGAN II
BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG
Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar,
itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada,
pokoknya serba ada.
ADEGAN III
GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG
Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. Itu saya!
Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, itu saya!
Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, itu saya!
Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya!
ADEGAN IV
Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah
bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur.
Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan
tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki
melimpah, pak lurah…tak usah…payah.
ADEGAN V
BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG
Bagong: Zaman ini zaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang
naik apa. Di dunia film broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang
merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh
ekor. Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengontrol,
bebeknya hilang dua ekor.
Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang melolong minta
tolong, sudah ditolong, ee … dia mencuri. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku
tidak mau mengotori tanganku dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau.
SOAL 15
(1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di
sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di
dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi
memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
SOAL 16
SOAL 17
(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere
macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela
hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4)
Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar
memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai
macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan
Jamila).
Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat
bernomor .…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
SOAL 18
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, larasati segera memulai
pembicaraan.
“Sebelum membicarakan soal diah, saya perlu menjelaskan menggapa saya tidak mau
membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin saya bicarakan adalah masalah yang harus
diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan”
“Maksud ibu apa?
‘ Saya khawatir , keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap
saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap diah. Dia anak yang lemah pak,
sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu
banyak dalam hidupnya.
SOAL 19
SOAL 20
Cara penulis menggambarkan watak Geri sebagai tokoh yang bertanggung jawab adalah …
(A) Melalui dialog Geri dengan yang lain
(B) Penulis langsung menggambarkan tokoh Geri
(C) Melalui pelukisan tindakan tokoh Geri
(D) Melalui dialog antartokoh lain dalam cerita