Anda di halaman 1dari 4

Skenario B Blok I Angkatan 2021

“Sarimin Pergi Mengajar”

Sarimin, 27 tahun, baru saja menjadi dosen di fakultas kedokteran almamaternya. Karena kekurangan tenaga
pengajar, Sarimin diminta langsung mengajar beberapa pelajaran di Blok 1. Namun, Sarimin memang kesulitan
dalam berkomunikasi di depan orang banyak sehingga dia menjadi gugup, selain itu Sarimin belum pernah
memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, sepanjang memberikan perkuliahan suara Sarimin sangatlah kecil .
Materi yang disajikan pun sangat padat dalam satu tayangan. Kadangkala ia pun menggunakan istilah-istilah asing
tanpa memberikan penjelasan. Ini membuat para mahasiswa kurang mampu memahami materi yang disampaikan
Sarimin.
Sarimin selama ini sangat senang membaca, jadi dia menganggap kalau semua mahasiswa haruslah seperti
dia. Ia memberikan banyak bacaan dengan harapan mahasiswanya terbantu. Sayang, saat hasil ujian Blok 1
keluar, Sarimin merasa kecewa karena nilai mahasiswanya tak seperti harapan. Kemudian, dia mengunggah
keluhannya itu di media sosial dengan isi yang menganggap mahasiswanya hanyalah "orang bodoh". Para
mahasiswa Blok 1 yang merasa tersinggung dengan ucapan itu melaporkan Sarimin kepada pimpinan fakultas
kedokteran dan tidak mau lagi diajar oleh Sarimin.

Klarifikasi istilah

1. Gugup
berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang (KBBI)
2. Almamater
perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan
pendidikannya (KBBI)
3. Padat
sangat penuh hingga tidak berongga; padu; mampat; pejal (KBBI)
4. Mengunggah
memberi berkas ke layanan informasi daring atau ke komputer lain dari komputer yang digunakan
(KBBI)
5. Komunikasi
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak (KBBI)
6. Istilah
kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (KBBI)
7. Asing
aneh; tidak biasa (KBBI)
8. Pengalaman
yang pernah dialami (dirasai, dijalani, ditanggung, dan sebagainya) (KBBI)
9. Tersinggung
merasa disakiti (dilukai dan sebagainya) hatinya; merasa difitnah dan sebagainya (KBBI)
10. Keluhan
terlahirnya perasaan susah, mengeluarkan perasaaan susah (KBBI)

Identifikasi masalah

1. Sarimin, 27 tahun, baru saja menjadi dosen di fakultas kedokteran almamaternya. Karena
kekurangan tenaga pengajar, Sarimin diminta langsung mengajar beberapa pelajaran di Blok 1.
Namun, Sarimin memang kesulitan dalam berkomunikasi di depan orang banyak sehingga dia
menjadi gugup, selain itu Sarimin belum pernah memiliki pengalaman mengajar sebelumnya,
sepanjang memberikan perkuliahan suara Sarimin sangatlah kecil. Materi yang disajikan pun
sangat padat dalam satu tayangan. Kadangkala ia pun menggunakan istilah-istilah asing tanpa
memberikan penjelasan. Ini membuat para mahasiswa kurang mampu memahami materi yang
disampaikan Sarimin.
2. Sarimin selama ini sangat senang membaca, jadi dia menganggap kalau semua mahasiswa
haruslah seperti dia. Ia memberikan banyak bacaan dengan harapan mahasiswanya terbantu.
Sayang, saat hasil ujian Blok 1 keluar, Sarimin merasa kecewa karena nilai mahasiswanya tak
seperti harapan.
3. Kemudian, dia mengunggah keluhannya itu di media sosial dengan isi yang menganggap
mahasiswanya hanyalah "orang bodoh". Para mahasiswa Blok 1 yang merasa tersinggung dengan
ucapan itu melaporkan Sarimin kepada pimpinan fakultas kedokteran dan tidak mau lagi diajar
oleh Sarimin.

Prioritas masalah

Sarimin, 27 tahun, baru saja menjadi dosen di fakultas kedokteran almamaternya. Karena kekurangan
tenaga pengajar, Sarimin diminta langsung mengajar beberapa pelajaran di Blok 1. Namun, Sarimin memang
kesulitan dalam berkomunikasi di depan orang banyak sehingga dia menjadi gugup, selain itu Sarimin belum
pernah memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, sepanjang memberikan perkuliahan suara Sarimin sangatlah
kecil. Materi yang disajikan pun sangat padat dalam satu tayangan. Kadangkala ia pun menggunakan istilah-
istilah asing tanpa memberikan penjelasan. Ini membuat para mahasiswa kurang mampu memahami materi yang
disampaikan Sarimin.

Alasan:
Karena Sarimin memiliki kesulitan dalam berkomunikasi di depan orang banyak sehingga dapat
menghambat proses perkuliahan yang mengakibatkan nilai mahasiswanya tak seperti harapan. Sarimin juga belum
pernah memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, sehingga metode yang digunakannya untuk mengajar kurang
tepat.

Analisis masalah

1. Sarimin, 27 tahun, baru saja menjadi dosen di fakultas kedokteran almamaternya. Karena kekurangan
tenaga pengajar, Sarimin diminta langsung mengajar beberapa pelajaran di Blok 1. Namun, Sarimin
memang kesulitan dalam berkomunikasi di depan orang banyak sehingga dia menjadi gugup, selain itu
Sarimin belum pernah memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, sepanjang memberikan perkuliahan
suara Sarimin sangatlah kecil. Materi yang disajikan pun sangat padat dalam satu tayangan. Kadangkala
ia pun menggunakan istilah-istilah asing tanpa memberikan penjelasan. Ini membuat para mahasiswa
kurang mampu memahami materi yang disampaikan Sarimin.
a. Apa makna sarimin sulit berkomunikasi sehingga gugup?

b. Apa saja hambatan dalam kesulitan berkomunikasi?


1. Tidak adanya feedback dari lawan bicara
2. gangguan koneksi (jika daring)
3. kurangnya rasa percaya diri
4. perbedaan bahasa

c. Apa makna mahasiswa kurang mampu memahami materi yang disampaikan sarimin?

d. Apa makna sarimin tidak menjelaskan istilah-istilah asing?

e. Bagaimana cara mengatasi rasa gugup?


1. Atur pernapasan
2. banyak berkomunikasi dengan banyak orang/berbicara didepan cermin
3. Berpikiran positif dan menjauhi pikiran negative
4. Lebih percaya diri

f. Apa saja unsur-unsur dalam berkomunikasi?


1. Komunikator
2. Pesan
3. Media
4. Penerima
5. Umpan balik
6. Faktor semantik

g. Bagaimana teknik komunikasi yang baik?


Ketika komunikator sama-sama mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Juga menggunakan
artikulasi bahasa yang bagus dan melakukan kontak mata, serta tidak bertele-tele.

h. Apa saja kriteria presentasi yang layak untuk ditampilkan?


1. Berisi penjelasan yang singkat dan padat/poin-poin penting saja
2. Pemilihan warna dan ukuran text
3. Penyampaian materi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Adanya interaksi dengan audience
5. Pembukaan yang menarik
6. Lebih banyak menggunakan gambar (yang akan dijelaskan) dalam presentasi

i. Apa saja jenis-jenis komunikasi?


1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non-verbal

2. Sarimin selama ini sangat senang membaca, jadi dia menganggap kalau semua mahasiswa haruslah
seperti dia. Ia memberikan banyak bacaan dengan harapan mahasiswanya terbantu. Sayang, saat hasil
ujian Blok 1 keluar, Sarimin merasa kecewa karena nilai mahasiswanya tak seperti harapan.
a. Bagaimana proses PBL?
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pemantauan
4. Mengevaluasib
5. Berefleksi

b. Bagaimana cara belajar yang efektif?


1. Dengan mengetahui gaya belajar
2. Dengan Menyusun target belajar
3. Membuat suasana belajar yang nyaman
4. Memahami apa yang dipelajari
5. Dengan membuat mind mapping

c. Apa saja gaya belajar yang dapat diterapkan? (jelaskan lagi)


1. Visual
2. Audiotori
3. Reading
4. Kinestetik

d. Bagaimana etika pengajar dalam pembelajaran?


e. Bagaimana etika dalam menggunakan media sosial?

3. Kemudian, dia mengunggah keluhannya itu di media sosial dengan isi yang menganggap mahasiswanya
hanyalah "orang bodoh". Para mahasiswa Blok 1 yang merasa tersinggung dengan ucapan itu melaporkan
Sarimin kepada pimpinan fakultas kedokteran dan tidak mau lagi diajar oleh Sarimin.
a. Apa makna “Kemudian, dia mengunggah keluhannya itu di media sosial dengan isi yang
menganggap mahasiswanya hanyalah "orang bodoh".” dengan skenario tersebut?
Sarimin tidak berpikir kritis dan tidak berefleksi diri mengenai apa yang menjadi penyebab dari nilai
mahasiswa tidak sesuai dengan harapannya.
b. Apa dampak dari penyalahgunaan media sosial?
1. Timbulnya hoaks
2. Timbulnya ketersinggungan
3. Perbedaan persepsi dari informasi yang didapat sehingga menimbulkan perdebatan dan
perpecahan

c. Apa itu berpikir kritis?


Berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifiasi, menganalisis masalah, serta
mengevaluasi masalah sehingga dapat menarik suatu kesimpulan.

4. NNI yang terkait dalam skenario ini?


hadist riwayat muslim 54, annisa ayat 53 dan 86, al ahzab ayat 70, dan al imran 159.

Hipotesis

Sarimin, dosen baru di fakultas kedokteran belum bisa berkomunikasi secara efektif dan metode mengajar
yang belum tepat karena tidak memiliki pengalaman mengajar sebelumnya, sehingga hal ini berdampak kepada
nilai ujian mahasiswa yang diajarnya.

Kerangka konsep

Tidak memiliki
pengalaman mengajar

Komunikasi Metode mengajar


tidak efektif belum tepat

Nilai mahasiswa tidak


seperti yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai