Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUTORIAL

BLOK 1

KELOMPOK 1
TUTOR PEMBIMBING : dr. PUTRI ZALIKA, M.Pd.Ked
NAMA ANGGOTA :
1. M. AMARUNA SAHONA (702015047)
2. MUHAMMAD AKIP APRIANTO (702017011)
3. IKHSAN RIZKI PRANADIYA (702017057)
4. TOPAN DWI SETIAWAN (702017049)
5. MUTIARA SETIA PUTRI (702017089)
6. TRI FADIA ARIANI (702017043)
7. FITRI DWI ANGGRAINI (702017046)
8. NEVA FIYOLLA PALUPI (702017087)
9. DEA AWREL TITANIA (702017088)
10. VIRA MEGA SARI (702017009)
11. PERMATA PUSPASYARI (702017010)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017-2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT karena atas
berkah dan rahmatnya juga kami dapat membuat proposal tugas blok 1 TPP mengenai
mengamati proses pembelajaran tutorial, shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW karena atas berkat perjuangan beliau kita dapat
dihantarkan kepada zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dr. Putri Zalika, M.Pd.Ked , karena atas
bimbingan beliau akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas proposal TPP ini, beliau telah
membimbing kami sehingga proposal ini dapat selesai. Dan kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal ini,
karena jika tidak ada kerja sama yang baik kami kira proposal ini tidak akan terselesaikan
dengan baik.

Proposal ini kami tujukan agar setiap orang yang melihat dan membacanya dapat
mengerti maksud dan tujuan kegiatan mengamati proses pembelajaran tutorial, karena proses
pembelajaran tutorial sangat di perlukan dalam sistem pembelajaran di Fakultas kedokteran.

Akhir kata semoga proposal yang telah kami buat ini berguna nantinya untuk orang
yang membacanya, amin

Wassalamualaikum wr.wb

Palembang, September 2017

penulis

BAB I
2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Keterampilan Belajar dan Pengantar Metode Ilmiah merupakan blok pertama pada
awal semester I dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada blok pertama ini dilaksanakan
Tugas Pengenalan Profesi (TPP), kegiatan ini adalah upaya terstruktur di dalam blok melalui
tugas mandiri untuk menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai profesional dokter dan
memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dan administrasi layanan
kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan mengenalkan mahasiswa secara dini pada kasus
klinik atau komunitas di rumah sakit, puskesmas, panti, posyandu, kunjungan ke rumah
pasien dan lain-lain.
Tugas pengenalan profesi ini terdiri atas tiga materi, yaitu wawancara dengan masyarakat,
mencari sumer literatur di berbagai perpustakaan, dan mengamati metode pembelajaran di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Metode pembelajaran di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang terdiri atas atas Pelaksanaan
praktikum, tutorial, kuliah integrasi, dan praktikum.
Pada pelaksanaan TPP kali ini mahasiswa kelompok Tugas Pengenalan Profesi 1
mendapatkan tugas untuk mengobservasi metode pembelajaran khususnya proses pelaksanaan
tutorial di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Proses tutorial adalah program bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik
oleh tutor kepada mahasiswa untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa
secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Melalui proses tutorial, kita
dapat mengetahui bagaimana cara proses untuk mengdiagnosis kasus pasien melalui skenario
yang sudah ditentukan. Kita juga dapat berlatih untuk menyelesaikan suatu masalah yang
telah ada secara berdiskusi kelompok yang terdiri dari 10 orang atau lebih dirangsang untuk
menyelidiki mekanisme ilmiah dasar dan klinis bersama sama dengan masalah pokok sosial,
psikolog, etis, atau profesional. Ilmu pengetahuan teritegrasi dan digunakan. Karena proses
kemungkinan besar open-ended, dosen berkewajiban untuk mendesain masalah yang
terstruktur. Masalah dalam skenario merangsang mahasiswa membuat alasan kritis dan
mempertimbangkan fakta, mereka akan mencari informasi yang relavan.
Tutorial akan memberi lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk pengembangan
potensi mahasiswa dan dosen dalam berbagai aspek seperti lingkungan pembelajaran.

3
Lingkungan pembelajaran yang baik dapat terbentuk melalui fasilitas, dan dapat juga
kombinasi dengan sistem komunikasi yang erat antara mahasiswa dan dosen sebagai
pembelajar yang sama-sama belajar. Lingkungan pembelajaran tersebut dapat menjadi bagian
orientasi pengembangan program-program tutorial.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses pelaksanaan tutorial yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana jalannya proses pelaksanaan tutorial yang dilakukan oleh
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Mengidentifikasi apa itu proses kegiatan tutorial di Fakultas kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
3. Mengevaluasi bagaimana kinerja kelompok dalam mengamati proses tutorial.

1.4 Manfaat
1. Agar dapat berinteraksi dan melatih mahasiswa berkomunikasi dengan lebih baik saat
melakukan suatu kegiatan.
2. Dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan
mengaplikasikan secara baik dan benar.
3. Memperluas wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap kasus-kasus yang akan
dihadapi.
4. Mahasiswa mendapat gambaran mengenai proses pelaksanaan tutorial untuk di
terapkan pada blok selanjutnya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tutorial
Kata Tutor berasal dari bahasa Latin yang berarti “untuk melihat atau untuk
melindungi”. Definisi tersebut bermakna karena sistem Tutorial yang paling dasar adalah
dimana guru bertanggung jawab untuk mendidik siswa. Pada abad ke Sembilan belas
sistem Tutorial yang paling terkenal adalah sistem Tutorial yang dikembangkan oleh
Universitas Oxford dan Cambridge dalam bentuk klasik. Kunci dari metode Tutorial
Oxford-Cambridge ini yaitu hubungan antara Tutor dan siswa yang berlanjut dan
mengalami modifikasi hingga hari presentasi (Anthony,1994).

2.1.1 Pengertian Tutorial


Beberapa definisi tentang Tutorial yaitu :
a. Tutorial adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh
tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri
mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar.
b.  Tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian,
disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari
pihak pembelajar.

2.2 Prinsip Pengembangan Model Tutorial


Dalam mengembangkan model Tutorial, perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
a. Tutorial didesain untuk memenuhi pembelajaran tuntas (Mastery Learning), dengan
demikian siswa dapat belajar dengan tujuan dan materi yang telah disediakan untuk
dapat dikuasai secara penuh oleh siswa. Terdapat keluasan waktu dan tempat untuk
menguasai suatu materi, selain itu dengan menggunakan Mastery Learning tersebut,
siswa belum boleh melanjutkan pada bagian tertentu sebelum menguasai bagian awal,
sehingga benar-benar materi dapat dikuasiai.
b. Tutorial mengakomodasi perbedaan kecepatan belajar siswa. Secara umum kecepatan
belajar siswa (learning speed) terbagi atas tiga kategori, yaitu cepat (fast learner),
sedang (middle learner), dan lambat (slow learner) dan ketiga tipe belajar itu dapat
5
dilayani oleh model Tutorial. Siswa dengan kategori beajar cepat akan lebih cepat
menyelesaikan materi dan dapat melaju ke program yang lain, dan siswa yang lambat
tetap akan bisa menyelesaikan materinya meski agak terlambat. (Rudi, S, dan Cepi, R ,
2009).

2.3 Metode Tutorial


Metode tutorial pada dasar nya sama dengan program bimbingan yang memberikan
tujuan yang memberikan bantuan kepada pembelajar agar dapat mencapai prestasi belajar
yang optimal. Kegiatan tutorial sangat diperlukan pembelajar karena pelajar mendapat
bimbingan untuk melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri yang bersumber dari
modul-modul “Tutorial adalah suatu kelompok belajar dalam kelas yang diawasi oleh
seorang intrukstur yang aktif dalam membantu peserta mempelajari topik yang diberikan
untuk perserta atau lebih.” (Pasaribu, 1983)

2.4 Tujuan Kegiatan Tutorial


1. Meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa sesuai yang dimuat dalam tujuan
pembelajaran.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar mampu membimbing diri sendiri.
3. Meningkakan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri dan menerakan pada
masing-maing bahan pelajaran yang dipelajari. (Muhammad, A, 2014).
4. Dapat mendiskusikan sebuah topik, misalkan teori Psikologi, peristiwa sejarah,
metode pembuatan Software atau yang lain (Lani, S, 2003).

2.5 Bentuk Kelas Tutorial


Bentuk kelas Tutorial bermacam-macam. Contohnya adalah seorang mahasiswa
menyajkan Tutorial Paper-nya dan mahasiswa lain mendiskusikan hal-hal yang timbul
karenanya. Contoh lain yaitu terkadang Tutor memimpin kelas Tutorial dan bertanya
banyak hal kepada siswa. Beberapa kelas Tutorial bahkan berubah menjadi mini lecture.
Di lain keadaan, Tutorial adalah diskusi bebas dimana setiap mahasiswa berpartisipasi
secara merata. Bentuk eklas Tuotrial bervariasi tergantung pada Tutor, topik dan
mahasiswa yang mengikutinya (Lani, S,2003).

6
2.6 Tinjauan Proses Tutorial
1. Sesi I
a. Langkah I Klarifikasi Istilah
Pastikan bahwa semua peserta mencapai persamaan, pemahaman tentang istilah-
istilah dalam skenario. Gunakanlah kamus kedokteran yang tersedia. Buatlah daftar
istilah-istilah yang masih belum jelas maknanya. Bila terdapat istilah yang tidak dapat
diklarifikasi, maka peserta diskusi dan Tutor membuat kesepakatan tentang arti istilah
itu.

b. Langkah II Identifikasi Permasalahan


Diskusi selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada
di dalam scenario. Disini hendaknya Mahasiswa tidak hanya mengidentifikasi
permasalahan kedokteran, tetapi juga permasalahan-permasalahn lain seperti etika,
hukum, sosio-ekonomi, kultural, dan lain-lain.
Masalah adalah kesenjangan, antara fakta dan harapan. Dalam mengidentifikasi
masalah, peserta harus menentukan fakta-fakta yang ada di dalam skenario, kemudian
dianalisis apakah faktor tersebut sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Bila
belum sesuai, maka akan diidentifikasi sebagai masalah. Setelah itu, maslah disusun
menurut skala prioritas, urutan prioritas masalah bergantung pada apakah maslah
tersebut memerlukan perhatian yang besar atau tidak.

c. Langkah III Analisis Permasalahan


Langkah ketiga beetujuan untuk menentukan pokok bahasa dari permasalahan
yang sudah diidentifikasi. Sebaiknya analisis permasalahan diawali dengan membuat
sebanyak mungkin pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan.
Mahasiswa hendaknya mengembangkan keterampilan berpikir dan bertanya secara
kritis, dengan demikian permasalahan dapat dieksplorasi secara mendalam dan dari
berbagai aspek (dibahas lebih lanjut pada pendekatan proses PBL - mengajukan
pertanyaan).
Disini Tutor mungkin membantu mengajukan pertanyaan-pertanyaan
“mengarahkan”, seperti : ‘‘Adakah pertanyaan lain ?”, “Dapatkah di telaah lebih
lanjut ?”, “Apa relevansinya terhadap masalah ?” dan seterusnya agar semua sasaran
pertanyaan yang akan dicapai terangkum semua.

7
d. Langkah IV Merumuskan Hipotesis
Selanjutnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut ditelaah dan dijawab dengan
pengetahuan yang ada pada Mahasiswa. Mahasiswa mendiskusikan semua pokok
bahasan yang telah ditentukan dalam suatu curah pendapat. Semua Mahasiswa
hendaknya berpartisipasi menyumbangkan pikiran dan pengetahuannnya
(menggunakan prior Knowledge-nya) untuk menjelaskan atau memecahkan
permasalahan yang sudah dirinci, meskipun pada tahap ini uraian tersebut belum
sempurna.
Hasil diskusi akan dirumuskan dalam bentuk Hipotesis untuk menjelaskan
permasalahan di dalam skenario. Hipotesis sebaiknya dibuat dalam bentuk kerangka
konsep berdasarkan hubungan sebab-akibat atau Patofisiologis dari permasalahan
pokok.
Bila diperlukan, Mahasiswa juga hendaknya mengidentifikasi informasi yang
belum ada di dalam skeonario yang diperlukan untuk penjelasan dan pemecahan
masalah tersebut. Sesuai dengan skenario yang telah dibuat, pada saat ini, Tutor dapat
menambahkan informasi yang dibutuhkan atau dipertanyakan Mahasiswa (bila ada
skenario tambahan).

e. Langkah V Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issue


Selanjutnya peserta mengidentifikais pokok permasalahan yang telah dijawab serta
yang belum jelas atau belum lengkap untuk dicatat sebagai issue-issue pembelajaran
(Learning Issue). Jika perlu disepakati bagaimana mencari jawaban dari berbagai
sumber pembelajaran (Learning Research). Tentukan issu-issue mana yang
Fundamental yang harus dipelajari oleh semua peserta dan issue-issue mana yang
dapat dibagi-bagikan kepada peserta.
Langkah I-V adalah proses yang berlangsung dalam Tutorial tahap pertama. Perlu
diingat, pokok bahasan yang ada dalam skenario hendaknya disesuaikan dengan waktu
diskusi 2,5 jam yang disediakan. Apabila pokok bahasan yang muncul sedemikian
banyak sehingga tidak dapat dibahas seluruhnya dalam waktu diskusi yang tersedia,
hendaknya pembahsan lebih mendalam pada pokok bahasan utama. Pokok bahsan lain
dapat dibahas secara singkat, jika perlu dapat dibahas juga dalam Tutorial tahap
kedua.

8
2. Sesi II
a. Langkah VI Belajar Mandiri
Mahasiswa secara mandiri mengumpulkan informasi yang relevan dengan
Leraning Issue yang telah dirumuskan. Informasi dicari dengan berbagai sumber
pembelajaran, termasuk perpustakaan, internet dan pakar-pakar pada bidang terkait.
Untuk konsultasi dengan pakar, hendaknya terlebih dahulu dibahas dengan Tutor.
Tutor akan menentukan apakah konsultasi ini memang perlu (mungkin ada sumber
lain). Tutor juga dapat menentukan siapa pakar yang akan ditemui, termasuk
Mahasiswa dalam menghubungi dan membuat perjanjian dengan bersangkutan.
Mahasiswa hendaknya menyusun jawaban, keterangan, atau konsep untuk
menerapkan Learning Issue.
Pada tahap belajar mandiri, hendaknya diawali dengan menyusun, merangkum dan
menulis kembali informasi dan konsep-konsep yang telah didapat dari Tutorial
sebelumnya. Informasi tersebut akan disempurnakan dengan Informasi baru hasil dari
penelusuran sumber pembejaran. Sebagian informasi baru yang dianggap penting
hendaknya difotokopi untuk dibaca oleh seluruh Mahasiswa di dalam kelompok
diskusi.
Dalam kelompok diskusi, Mahasiswa harus menumbuhkan rasa saling percaya,
sikap terbuka, kejujuran dan saling ketergantungan yang positif. Tahap mandiri
hendaknya juga dimanfaatkan oleh Mahasiswa untuk saling berkomunikasi dan
melakukan diskusi tidka terjadwal secara intensif baik secara online maupun tatap
muka langsung. Kebersamaan dalam kelompok akan bertumbuh lebih baik melalui
komunikasi dan interaksi tersebut.

b. Langkah VII Mensintesis dan Merangkum Hasil Belajar Mandiri


Pada Tutorial tahap kedua ini, masing-masing Mahasiswa memaparkan hasil dari
proses belajar mandiri, mengoreksi konsep-konsep yang salah dan meninjau ulang
Learning Issue yang telah dirumuskan dan diuraikan dalam Tutorial tahap I.
Selanjutnya secara bersama merangkum hasil temuan mereka tersebut sehingga
menjadi uraian yang lengkap tentang permasalahan di dalam skenario yang ditinjau
dari berbagai aspek. Tugas yang Krusial dari seorang Tutor disini adalah meninjau
dan mengarahkan agar semua sasaran pembelajaran yang dirumuskan dapat dicapai.
Apabila ada diantara objektif ini belum tuntas, hendaknya Tutor mendiskusikan

9
dengan Mahasiswa bagaimana cara yang akan mereka tempuh selanjutnya agar
objektif itu tercapai.
Setelah Tutorial tahap II, setiap kelompok harus membuat rangkuman hasil diskusi
untuk dilaporkan dan dipaparkan dalam diskusi pleno.

2.7 Learning Knowledge


Pengetahuan sebelumnya adalah memungkinkan siswa untuk membuat kesimpulan
tentang bacaan mereka, mengarahkan perhatian mereka ke informasi penting dalam
domain pengetahuan dan memberikan daya ingat (Anderson dan Pearson,1984 dalam
Stahl,dkk, 1991).

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan


Tugas Pengenalan Profesi (TPP) Blok I dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan
tepatnya di Kampus B Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran.

3.2 Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Observasi dilakukan pada tanggal

3.3 Subjek Tugas Mandiri


Subjek tugas madiri pada Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini adalah Mahasiswa

3.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan adalah :
a) Alat tulis
b) Buku catatan atau buku tulis
c) Kamera

3.5 Langkah Kerja


a) Membuat Proposal Tugas Pengenalan Profesi (TPP) dan konsultasi dengan dosen
pembimbing kelompok 1 yaitu dr. Putri Zalika, M.Pd.Ked
b) Melakukan observasi di FK UMP.
c) Mencatat kembali hasil observasi.
d) Membuat laporan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) blok 1.
e) Membuat kesimpulan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anthony S. Abbot, 1994. Handbook of Colledge Teaching (Theory and Application Theory
and Aplications). London : Green Wood Press.

Lani Shidarta. 2003. Kiat Sukses Belajar di Luar Negeri. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Muhammad Anas. 2014. Mengenal Metodologi Pembelajaran. Muhammad Anas.

Rudi Susilana, dan cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan,
Pemanaatan, dan Penilaian). Bandung : CV Wahana Prima.

Sefton A, Problem based learning. In: Dent JA, Harden RM (ed). A pratical guide for
medical teachers. 2nd ed. London. Elsevier Churcill Livingstone ; 2005. pp. 143, 144.

12

Anda mungkin juga menyukai