PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada kegiatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) kali ini adalah :
1. Mengetahui proses pelaksanaan praktikum yang mahasiswa/mahasiswi lakukan
di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
1. Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi pada saat proses pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung efektivitas Pelaksanaan praktikum.
3. Mengetahui manfaat praktikum bagi mahasiwa/mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada kegiatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) kali ini terbagi
menjadi dua bagi peneliti dan bagi fakultas kedokteran
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
1. Mahasiswa mendapat gambaran mengenai proses pelaksanaan praktikum
untuk di terapkan pada blok selanjutnya.
2. Mengetahui persiapan sebelum melakukan pelaksanaan praktikum pada
blok selanjutnya.
3. Memahami hambatan pelaksanaan praktikum sehingga dapat merefleksi
diri agar tidak terjadi hambatan yang di alami oleh mahasiswa lain.
1.4.1 Manfaat Bagi Fakultas Kedokteran
Mengetahui hambatan yang dialami mahasiswa pada proses pelaksanaan
praktikum sehingga Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah
Palembang dapat memperbaiki sarana dan prasarana yang ada.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
tidak dapat terlibat dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran SCL, pada saat ini
diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknyadigunakan karena memiliki
beberapa keunggulan yaitu (1) mahasiswa atau peserta didik akan dapat merasakan
bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena mahasiswa diberi kesempatan
yang luas untuk berpartisipasi; (2) mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran; (3) tumbuhnya suasana demokratis dalam
pembelajara sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-
membelajarkan di antara mahasiswa; dan (4) dapat menambah wawasan pikiran dan
pengetahuan bagi dosen atau pendidik karena sesuatu yang dialami dan disampaikan
mahasiswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh dosen. Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki model pembelajaran Student Center Learning tersebut akan mampu
mendukung upaya ke arah pembelajaran yang efektif dan efisien (Harsono, 2009;
Sudjana, 2005).
4
2. Pendekatan kedua yaitu pendekatan pembelajaran yang juga digunakan dalam
pendidikan di perguruan tinggi. Pada pendekatan ini mahasiswa tidak dituntut untuk
aktif dalam proses pembelajaran, pendekatan tersebut adalah pendekatan teacher
centered learning (Colburn, 2003). Hadi (2007) menyatakan bahwa pendekatan
teacher centered learning yaitu pendekatan belajar dimana dosen lebih banyak
melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga mahasiswa cenderung tidak aktif atau
bersikap pasif dalam proses pembelajaran. Pada pendekatan ini dosen menjadi pusat
dari kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi satu arah (Harsono,
2007). Pada pendekatan ini mahasiswa sering berperan pasif dan tidak diberikan
kesempatan untuk aktif berkomunikasi di dalam kelas, mahasiswa mendengarkan
keterangan dosen, atau membaca, mempraktikan ketrampilan yang ditetapkan oleh
dosen, dimana tugas perencanaan belajar sangat didominasi dosen, terkait erat
dengan standar dan tujuan kurikulum yang ditetapkan sebelumnya (Arends, 2008).
5
belajar sendiri atau tanpa instruktur. Kehadiran dosen atau instruktur sangat diperlukan
dalam praktikum. Berbeda dengan belajar teori atau pemahaman teori atau konsep
(cognitive) mungkin dapat diperoleh walaupun tanpa bantuan dosen atau belajar
mandiri. Banyak macam keterampilan profesi kesehatan yang harus dicapai
kompetensinya pada tingkat mahir, Oleh karena itu, perlu banyak latihan dan perlu
cukup waktu sehingga praktikum sebagai tempat latihan bagi pemula sangat diperlukan
untuk latihan sebelum dihadapkan pada pasien selama kepaniteraan (clerkship). Jadi
praktikum merupakan tiang penyangga (back bone) bagi kurikulum berbasis
kompetensi.
6
Dengan demikian jelas bahwa mahasiswa dapat melakukan kegiatan prakteknya di
dalam kampus (laboratorium), maupun di luar kampus dalam bentuk kegiatan praktek
lapangan, kuliah kerja, maupun penelitian pada bidang kajian tertentu sesuai dengan
kepentingannya. (dikutip dari http://repository.library.uksw.edu)
2.4.1 Tujuan Praktikum
Menurut Utomo dan Ruijter (1994) tujuan praktikum terbagi menjadi tiga
sebagai berikut :
a. Keterampilan Kognitif
Melatih agar teori dapat dimengerti, agar segi-segi teori yang berlainan dapat
diintegrasikan, agar teori dapat diterapkan kepada problema yang nyata.
b. Keterampilan Afektif
Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri, belajar bekerja sama, belajar
mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya.
c. Keterampilan Psikomotorik
Belajar memasang peralatan sehingga benar-benar berjalan, belajar memakai
peralatan dan instrumen tertentu.
2.4.2 Keuntungan dan Kelebihan Praktikum
Menurut Breg (1991), keuntungan praktikum bagi siswa ada tiga hal yaitu
siswa lebih terlibat karena mereka sendiri yang melakukan, siswa dapat berpikir
sendiri tidak menyembunyikan diri dalam kelas yang besar, dan siswa
memperoleh keterampilan menggunakan alat. Manfaat yang juga menonjol dalam
melakukan praktikum adalah hubungan antar personal yaitu kerja sama,
komunikasi, keterbukaan dan merasa saling membutuhkan dan dibutuhkan
(Kartika. 1985). Berikut ini beberapa kelebihan praktikum menurut (Percial dan
Elington, 1998) :
a) Dalam penyampaian bahan, menggunakan kegiatan dan pengalaman
langsung dan kongkrit. Kegiatan dan pengalaman demikian lebih menarik
perhatian siswa dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak \
yang mempunyai makna.
b) Lebih realistis dan mempunyai makna, sebab siswa bekerja langsung dengan
contoh-contoh nyata, siswa langsung mengaplikasikan kemampuannya.
c) Para siswa belajar langsung menerapkan prinsip-prinsip dan langkah-langkah
7
pemecahan masalah.
d) Banyak memberikan kesempatan bagi keterlibatan siswa dalam situasi
belajar. Kegiatan demikian akan membangkitkan motivasi belajar sebab
kegiatan belajar akan disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.
Selain kelebihan, terdapat juga kelemahan praktikum yaitu
membutuhkan persiapan yang rumit dan cermat dari guru. Jika persiapan tidak
baik atau kurang maka peluang kegagalan akan munculnya kendala-kendala
semakin besar. Berikut ini beberapa kelemahan praktikum menurut (Percial dan
Elington, 1998) :
a) Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan belajar secara teori.
b) Bagi siswa yang berusia muda, kemampuan berpikir rasional mereka masih
terbatas.
c) Menuntut kemandirian, kepercayaan diri sendiri, kebiasaan bertindak
sebagai subjek pada lingkungan yang kurang memberikan peran kepada anak
sebagai subjek, karena umumnya mereka lebih banyak diperlakukan sebagai
objek.
d) Kesukaran dalam menggunakan faktor subjektifitasnya, terlalu cepat pada
suatu kesimpulan dan membuat generalisasi yang terlalu umum dari
pengalaman yang sangat terbatas. (dikutip dari http://file.upi.edu)
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
9
b. Seluruh anggota kelompok berkumpul di ruangan laboratorium bersama
mahasiswa yang akan mengikuti proses pelaksanaan praktikum sebelum
memasuki laboratorium praktikum.
c. Setiap orang dari anggota kelompok memasuki laboratorium praktikum.
d. Setiap orang dari anggota memperhatikan proses pelaksanaan praktikum di
laboratorium sampai selesai.
7. Mewawancarai salah seorang mahasiswa yang melakukan proses pelaksanaan
praktikum.
8. Membuat laporan hasil kegiatan Tugas Pengenalan Profesi.
9. Membuat kesimpulan hasil kegiatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
4.1 Hasil Penelitian
pada bab ini penulis akan menuliskan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
setiap anggota TPP kelompok 9 dengan mewawancarai 10 orang responden yaitu
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yang
melaksanakan proses pelaksanaan praktikum diperoleh data yaitu, hasil wawancara.
Berikut ini adalah daftar nama nama responden yang diwawancarai beserta daftar nama
pewawancara.
Tabel 4.1 Daftar nama responden dan pewawancara
No. Responden Pewawancara
1. Hadyan Syahputra Hafiz Rachmad Kartono
2. Aldy Fauzan Muhammad Abdillah
3. Nuria Junita Rara Krisdayanti
4. M. Rizqi Firyal Ahmad Ihsan Hanif
5. Dwi Rizky Kurniati Vonny Alfanda
6. Vannesa Rizki Mega Reliska
7. Amelia Mahmudah Evin Puji Pangestu
8. Ahmad Ramadhanu Agung Prasetio
9. Winny Mutia Franciska Altiara Risky Suciandari
10. Taufiq Alghofiqi Siti Shaihany Yustikawari
11
kekurangan waktu dan saat pratikum kurang hati-hati. Jadi
hasil yang di dapat kurang memuaskan
Responden 6 Dari dalam diri sendiri seperti telat, tidak bisa mengatur
waktu, tidak belajar sebelum praktikum
Responden 7 Alatnya belum siap, jadwal yang dikasih dari kampus
jaraknya sangat dekat dengan waktu praktikum sehingga
waktu untuk belajar sebelum praktikum itu sedikit
Responden 8 Bisa dari diri sendiri, misalnya tidak sempat belajar karena
jadwal yang diberikan jarak waktunya dekat dan ada juga
karena alat praktikumnya belum siap
Responden 9 Hambatan dalam melaksanakan praktikum adalah saat proses
pengerjaan praktik karena pada saat proses praktikum
mahasiswa harus mengaplikasikannya berdasarkan teori yang
ada
Responden 10 Hambatan dalam melaksanakan praktikum adalah pada saat
pengerjaan karena pengerjaan di lapangan biasanya berbeda
dengan teori. Kalo di lapangan harus kompak, saling bisa
berkomunikasi satu sama lain saat praktikum karena setelah
itu harus membuat laporan dari praktikum tersebut
12
baca teori saja
Responden 7 Pendukung dari teori teori yg ada karena di praktekkan secara
langsung sehingga lebih tahu
Responden 8 Lebih dapat mengingat karena langsung dipraktekkan
Responden 9 Manfaat ujian praktikum adalah dapat membuat mahasiswa
lebih mengerti karena dilakukan dengan praktik langsung
dibandingkan dengan teori
Responden 10 Dengan adanya praktikum kita bisa lebih mudah mengingat
materi materi dan bisa melihat secara langsung
13
dibawa kayak sendal jepit, jas lab dan alat tulis
Responden 9 Pelaksaan sebelum praktikum adalah dengan mempersiapkan
dan memahami modul praktikum
Responden 10 Belajar dirumah, baca pedoman, lalu mempersiapkan alat alat
praktikum
14
praktikum
Responden 3 Lumayan efektif
Responden 4 Tergantung situasi dan kondisi ruang praktikum
Responden 5 Lumayan efektif, tapi tidak terlalu efektif. Soalnya waktu
sangat singkat untuk belajar pratikum
Responden 6 Cukup efektif karena dosen pembimbingnya bisa menjelaskan
dengan baik tetapi terkadang kurang efektif jika kondisi
ruangan lab menjadi ribut
Responden 7 Efektif jika konsentrasi, tapi jika ramai atau ribut maka sulit
untuk berkonsentrasi, tergantung sesi jika misalnya materi enak
dan dsen enak maka akan efektif
Responden 8 Tergantung dari suasananya, kalau terlalu ribut akan sulit untuk
berkonsentrasi jadi nantinya akan kurang efektif
Responden 9 Pelaksanaan praktikum di FK UMP sudah efektif karena dari
pihak fakultas sendiri mendatangkan dosen yang ahli di
bidangnya sebagai instruktur praktikum sehingga mahasiswa
dapat lebih mempelajari lebih dalam mengenai praktikum yang
sedang berlangsung
Responden 10 Sudah cukup efektif, seperti untuk instrukturnya biasanya
mendatangkan dokter atau profesor yang akan menjelaskan
dulu materi agar lebih jelas sebelum melakukan praktikum
15
dan tidak bisa mengikuti praktikum. Kedua, bagi mahasiswa
yang telah lulus pre-test langsung dipersilahkan untuk
mengikuti praktikum. Selama praktikum itu berlangsung,
mahasiswa itu juga harus membuat laporan praktikum yang
harus di kumpul pada hari itu juga. Ketiga, pada akhir
praktikum akan dilakukan post-test. Dimana post-test ini berisi
pertanyaan seputar praktikum yang telah dilaksanakan. Oleh
karena itumahasiswa harus benar-benar memahami proses
praktikum yang sedang berlangsung. Jika mahasiswa itu tidak
lulus dalam post-test maka ia haru mengulang hingga ia lulus.
Jika sudah lulus maka mahasiswa itu boleh dipersilahkan untuk
pulang
Responden 4 Jas lab dan sandal dipakai sebelum masuk ke lab, dosen
menjelaskan tahap tahap dalam praktikum, persiapan alat
sebelum praktikum, proses praktikum, buat laporan praktikum,
biasanya satu kelompok lima orang, tugas laporan dikumpul
sesuai waktu yang diberikan, biasanya 2/3 hari atau seminggu
Responden 5 Jadi pertama itu materi atau penjelasan dari dosen, selanjutnya
pelaksanaan pratikum. Sesudah itu pembuatan laporan yang
harus dikumpul saat itu juga, dan terakhir post tes
Responden 6 Sebelum praktikum dikasih pre-test, belajar dulu, tergantung
dengan dokternya ada beberapa dokter jika belum lulus pretest
tidak bisa ikut praktikum ikut remidi terlebih dahulu jika masih
tidak lulus maka akan disuruh buat makalah terlebih dahulu
tetapi merugikan waktu, setelah praktikum akan ada post-test
Responden 7 Sebelum masuk lab pakek jas lab dan sandal, dosen
menjelaskan tahap tahap dalam praktikum, siapin alat utk
praktikum, jalankan praktikum, buat laporan praktikum yg
biasanya satu kelompok lima orang, kemudian 2/3 hari atau
seminggu tugas laporan dikumpul
16
laporannya perkelompok, sudah buat laporan diadakan post-test
Responden 9 Pertama mahasiswa diberikan pre-test, kedua pemateri
menyampaikan materi dan pengarahan dari instruktur, ketiga
pembagian kelompok, dan keempat praktikum
Responden 10 Pertama-tama mahasiswa diberikan post test lalu dilanjutkan
materi oleh pemateri setelah itu ada breafing atau penyampaian
materi lagi lalu langsung turun untuk melaksanakan praktikum
dan setelahnya langsung membuat hasil laporannya
17
dengan lancar
18
bentuk sel-sel yang terganggu itu seperti apa. Jadi saat
menjadi dokter nanti pas pemeriksaan penunjang kita
membutuhkan contoh contoh dari pratikum untuk
diaplikasikan
Responden 6 Untuk ujian seperti MCQ, OSPE
Responden 7 Buat OSPE, selain itu juga membuat mahasiswa menjadi lebih
ingat mengenai pelajaran tentang di blok tersebut
Responden 8 Bisa untuk bahan MCQ dan OSPE
Responden 9 Praktikum sangat penting bagi mahasiswa karena dengan
praktikum mahasiswa dapat lebih mudah memahami
mengenai suatu materi sehingga mahasiswa dapat
meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ujian OSPE
Responden 10 Praktikum menjadi sangat penting untuk mahasiswa karena
mahasiswa bisa memahami materi agar lancar pada saat
pelaksanaan praktikum dan untuk melancarkan saat
menghadapi ujian OSPE
19
hal-hal yang berbau kedokteran lebih jelas. Dan tentunya lebih
real atau nyata, bukan hanya teori dan penjelasan dari dosen
saja
Responden 6 Dengan melakukan praktikum ilmu yang kita dapat lebih
banyak, lebih mudah diingat, melatih kedisiplinan, melatih
ketelitian
Responden 7 Lebih baik setelah praktikum meringkas bahan bahan yang
telah kita pelajari supaya bisa dipelajari ketika ujian OSPE
mendekat
Responden 8 Seriuslah ketika melaksanakan praktikum, karena praktikum
akan berguna untuk OSPE
Responden 9 Kesimpulan untuk pelaksaan praktikum adalah dengan adanya
praktikum mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi,
menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa, serta
mahasiswa dapat meningkatkan keterampilannya untuk dapat
di praktikkan di ruang lingkup yang lebih luas, seperti
masyarakat
Responden 10 Kesimpulan setelah melaksanakan praktikum adalah agar
mahasiswa lebih paham dan dapat di praktikkan di kehidupan
yang akan datang
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pertanyaan yang telah di berikan kepada beberapa responden,
peneliti dapat merangkum jawaban dari semua responden. Pada pertanyaan pertama
mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan praktikum dapat disimpulkan
dari jawaban seluruh responden bahwa mahasiswa sering telat karena tidak bisa
mengatur waktu sehingga terlambat memasuki ruangan; mahasiswa tidak belajar
menguasai materi sebelum praktikum sehingga kesulitan ketika pre-test; kurangnya
waktu untuk belajar sebelum praktikum karena jadwal yang diberikan renggang
waktunya dekat dengan pelaksanaan praktikum; alat-alat yang digunakan untuk
praktikum belum siap, jika persiapan tidak baik atau kurang maka peluang kegagalan
akan munculnya kendala-kendala semakin besar; kurangnya komunikasi antar
20
mahasiswa sehingga menghambat proses pengerjaan praktikum karena pengerjaan di
praktek berbeda dengan teori.
Pada pertanyaan kedua mengenai manfaat pelaksanaan praktikum dapat
disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa didapat beberapa manfaat yaitu,
sebagai pendukung dari teori teori yang sudah ada karena dipraktekkan secara langsung
sehingga lebih mengetahui dan lebih ingat. Selain itu, dengan adanya praktikum bisa
membantu mahasiswa untuk belajar dengan tipe belajar mereka sendiri. Dengan
praktikum kita bisa melihat, menyentuh, mendengarkan kemudian membaca juga.
Selain itu juga telah dibahas pada bab II tentang keuntungan praktikum yaitu menurut
Breg (1991), keuntungan praktikum bagi siswa ada tiga hal yaitu siswa lebih terlibat
karena mereka sendiri yang melakukan, siswa dapat berpikir sendiri tidak
menyembunyikan diri dalam kelas yang besar, dan siswa memperoleh keterampilan
menggunakan alat.
Pada pertanyaan ketiga mengenai persiapan sebelum mengikuti pelaksanaan
praktikum dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa sebelum
praktikum mahasiswa belajar terlebih dahulu untuk menguasai materi karena akan ada
pre-test sebelum praktikum. Kemudian baca pemandu praktikum yang diberikan di awal
blok. Selanjunya belajar untuk persiapan post-test di akhir praktikum. Lalu menyiapkan
alat-alat untuk praktikum.
21
praktikum. Namun jika kondisi kelas ribut atau ramai maka mahasiswa terkadang sulit
untuk berkonsenterasi sehingga pelaksanaan praktikum menjadi kurang efektif.
Pada pertanyaan keenam mengenai mekanisme pelaksanaan praktikum dapat
disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa mekanisme pelaksanaan praktikum
yaitu:
- Sebelum masuk ruangan lab mahasiswa memakai jas lab dan sandal
- Penjelasan materi oleh dosen mengenai tahap tahap dalam praktikum
- Pre-test
- Menyiapkan alat alat untuk praktikum
- Menjalankan pelaksanaan praktikum
- Membuat laporan hasil praktikum
- Post-test
Pada pertanyaan ketujuh mengenai sesi yang paling sulit dalam pelaksanaan
praktikum dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa sesi yang paling
sulit dalam praktikum menurut mahasiswa yaitu ketika post-test dan pre-test karena
mahasiswa harus memahami dan menguasai materi tersebut agar praktikum berjalan
lancar.
Pada pertanyaan kedelapan mengenai sesi yang paling menyenangkan dalam
pelaksanaan praktikum dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa
sebagian besar mahasiswa merasa sesi yang paling menyenangkan dalam pratikum yaitu
ketika sudah turun langsung untuk mempraktekkannya dan juga feedback dari dosen
mengenai materi praktikum tersebut.
Pada pertanyaan kesembilan mengenai alasan mengapa praktikum menjadi
sangat penting untuk mahasiswa dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden
bahwa mahasiswa beralasan praktikum menjadi sangat penting untuk mahasiswa karena
sebagai berikut:
- Untuk melancarkankan ketika menghadapi ujian ujian seperti OSPE dan MCQ
- Dengan adanya praktikum, teori yang dibaca akan lebih ingat karena dipraktekkan
secara langsung dan dilihat langsung
- Untuk mempermudah ketika menjalani tahap profesi dokter
Pada pertanyaan kesepuluh sebagai pertanyaan terakhir mengenai kesimpulan
yang dapat mahasiswa berikan setelah pelaksanaan praktikum dapat disimpulkan dari
jawaban seluruh responden bahwa praktikum itu mudah dan akan berjalan dengan
lancar serta akan mendapatkan hasil yang baik jika mahasiswa tersebut menguasai dan
mempelajari materi materinya. Setelah melaksanakan praktikum lebih baik meringkas
22
bahan bahan yang telah dipelajari agar ketika ujian OSPE mendekat lebih mudah untuk
dipelajari. Dengan melakukan praktikum, ilmu yang kita dapat lebih banyak, lebih
mudah diingat, melatih kedisiplinan, melatih ketelitian, dan dapat dipraktekkan di
kehidupan yang akan datang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan 4 kesimpulan yaitu
sebagai berikut.
1. Pada penelitian kali ini penulis akan menyimpulkan proses pelaksanaan
praktikum di FK UMP pada mahasiswa angkatan 2013 yang mana mahasiswa
tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pertama masuk keruangan
laboratorium mikroskop, kelompok kedua masuk keruangan laboratorium basah,
dan kelompok ketiga menunggu di ruang pleno. Ketiga kelompok tersebut akan
memasuki tiap tiap ruangan laboratorium secara bergilir. Pada praktikum di lab
mikroskop maupun di lab basah, keduanya memiliki mekanisme pelaksanaan
praktikum yang sama namun proses pengamatannya saja yang berbeda.
2. Hambatan yang dialami mahasiswa pada saat proses pelaksanaan praktikum
yaitu karena diri mahasiswa itu sendiri seperti tidak bisa mengatur waktu
23
sehingga terlambat masuk ruangan lab, tidak mempersiapkan diri untuk belajar
terlebih dahulu ketika akan melaksanakan praktikum, dan kurangnya
berkomunikasi dengan antar mahasiswa sehingga dapat menghambat proses
praktikum.
3. Faktor yang mendukung efektivitas pelaksanaan praktikum yaitu fasilitas yang
diberikan fakultas kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengikuti
proses pelaksanaan praktikum dengan baik. Fasilitas yang diberikan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yaitu modul, ruangan yang
kondusif, instruktur atau dosen yang ahli, dan peralatan praktikum.
4. Manfaat yang mahasiswa dapat dari proses pelaksanaan praktikum ini adalah
dengan adanya praktikum, teori yang dibaca akan lebih ingat karena
dipraktekkan secara langsung dan dilihat langsung. Selain itu juga untuk
mempermudah ketika menjalani tahap profesi dokter
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis bisa memberikan dua saran yaitu
sebagai berikut.
1) Untuk Fakultas
Sebaiknya fakultas lebih teliti untuk mengecek peralatan untuk praktikum dan
melengkapi peralatan yang kurang untuk praktikum seperti preparat. Karena
berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa diketahui bahwa masih ada
kekurangan preparat untuk praktikum seperti preparat pada praktikum histologi.
2) Untuk Mahasiswa
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa mahasiswa banyak
yang tidak menguasai materi yang akan di praktikkan. Mahasiswa tidak belajar
sebelum praktikum sehingga dapat menghambat proses pelaksanaan praktikum.
Maka di harapkan mahasiswa untuk lebih mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan
praktikum.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
Siregar, N.R. 2008. Student Center Learning.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23611/3/Chapter
%20II.pdf. Diakses 22 September 2014)
LAMPIRAN
26
Gambar 1. Salah satu proses wawancara di lab mikroskop
27
Gambar 3. Salah satu proses wawancara di lab basah
28