Bidang Studi
Pokok Bahasan
Sasaran
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu
: 60 Menit
Penyuluh
C. Materi
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian tentang strategi pembelajaran siklus
2. Fase pembelajaran siklus
3. Keuntungan tentang strategi pembelajaran siklus
4. Kekurangan tentang strategi pembelajaran siklus
5. Upaya yang dilakukan agar strategi pembelajaran siklus berjalan dengan lancar
D. Metode
Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
N
O
1.
URAIAN KEGIATAN
METODE
MEDIA
WAKTU
Pendahuluan :
Ceramah
Lisan
5 menit
Ceramah,
Lembar
50 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Mengemukakan kontrak waktu
2.
Pelaksanaan :
balik
tanya
Menjelaskan
kerugian
strategi
pembelajaran siklus
5. Menjelaskan upaya yang dilakukan
agara strategi pembelajaran siklus
berjalan dengan lancar
3.
Penutup
Ceramah
Lisan
5 menit
a. Evaluasi
b. Menyampaikan kesimpulan
c. Memberi salam
E. Alat/ Media/ Sumber
a. Alat
Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. LCD
2. Laptop
3. Layar
4. Mikrofon
5. Meja
6. Kursi
7. Speaker
b. Media
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Strategi Pembelajaran Siklus ini adalah:
1. Leaflet
2. Slide
c. Sumber
Yuli Yuliati , 2013. Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
F. Evaluasi
1. Prosedur
: Langsung
2. Bentuk evaluasi
: Lisan
3. Waktu
: 5 menit
4. Jumlah soal
: 5 soal
5. Jenis soal
: Essay
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). LC merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif.
B. Fase Pembelajaran Siklus
LC pada mulanya terdiri dari (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988). Pada tahap
eksplorasi, pebelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal
mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum,
menganalisis artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau
perilaku sosial, dan lain-lain. Dari kegiatan ini diharapkan timbul ketidakseimbangan dalam
struktur mentalnya (cognitive disequilibrium) yang ditandai dengan munculnya pertanyaanpertanyaan yang mengarah pada berkembangnya daya nalar fase-fase eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept
application)tingkat tinggi (high level reasoning) yang diawali dengan kata-kata seperti
mengapa dan bagaimana (Dasna, 2005, Rahayu, 2005). Munculnya pertanyaan-pertanyaan
tersebut sekaligus merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh fase berikutnya,
fase pengenalan konsep. Pada fase ini diharapkan terjadi proses menuju kesetimbangan antara
konsep-konsep yang telah dimiliki pebelajar dengan konsep-konsep yang baru dipelajari
melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan daya nalar seperti menelaah sumber pustaka
dan berdiskusi. Pada tahap ini pebelajar mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan
konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Pada fase terakhir, yakni aplikasi konsep,
pebelajar diajak menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan-kegiatan seperti
problem solving (menyelesaikan problem-problem nyata yang berkaitan) atau melakukan
percobaan lebih lanjut.. Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
motivasi belajar, karena pebelajar mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka
pelajari. Implementasi LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang
mengelola
berlangsungnya
fase-fase
tersebut
mulai
dari
perencanaan
(terutama
pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian pertanyaanpertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi. Efektifitas implementasi LC
biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas
pembelajaran tersebut ternyata belum memuaskan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya
yang pelaksanaannya harus lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara
mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.
C. Keuntungan
1. Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran
2. membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar
3. pembelajaran menjadi lebih bermakna
D. Kekurangan
1. efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkahlangkah pembelajaran
2. menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran
3. memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisas
4. memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran.
E. Upaya
Agar tujuan pembelajaran tercapai, kegiatan-kegiatan dalam setiap fase-fase harus dirangkai
dengan baik. Kompetensi yang bersifat psikomotorik dan afektif misalnya akan lebih efektif
bila dikuasai melalui kegiatan
diupayakan agar siklus belajar berlangsung konstruktivistik menurut Hadojo (2001) adalah :
Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan
lingkungan.
Kaitan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa
terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pembelajaran berlangsung
menarik dan menyenangkan.
F. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian tentang strategi pembelajaran siklus!
2. Sebutkan fase dari pembelajaran siklus!
3. Sebutkan 3 keuntungan menggunakan strategi pembelajaran siklus!
4. Sebutkan 3 kekurangan menggunakan strategi pembelajaran siklus!
5. Sebutkan 5 upaya yang dilakukan agar strategi pembelajaran siklus berjalan dengan
lancar menurut Hudojo tahun 2001!
Jawaban :
1. Pengertian
Pembelajaran Siklus adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student centered).
2. Fase pembelajaran siklus
Eksplorasi (exploration)
Pengenalan konsep (concept introduction)
Aplikasi konsep (concept application)
3. Keuntungan menggunakan strategi pembelajaran siklus
1. Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran
2. membantu mengembangkan sikap ilmiah pebelajar
3. pembelajaran menjadi lebih bermakna
4. Kerugian menggunakan strategi pembelajaran siklus
1. efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran
2. menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran
3. memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisas
5. Upaya yang dilakukan agar pembelajaran siklus berjalan dengan lancar
menurut (Hudojo,2001)
1. Tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa
2. Tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan
3. Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan
lingkungannya
4. Tersedianya media pembelajaran
5. Kaitkan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa