.
1 Melakukan penialian awal :
a. Menentukan derajat berat merokok (indeks brikman)
JR : Menanyakan rata-rata jumlah batang rokok dalam sehari
LR : Menanyakan lama merokok (tahun)
IB = JR x LR
Ket:
perokok ringan : 0 – 200
Perokok sedang : 200-600
Perokok Berat : > 600
b. Menanyakan kesiapan pasien untuk berhenti merokok: (tidak siap/ sudah siap)
2 Lakukan konseling
a. Pasien tidak siap berhenti merokok (5R)
1. Relevance : kaitkan merokok dengn dampak negatif terhadap kesehatan diri
sendiri ,orang sekitar yang terkena dampak dan manfaat ekonomi jika berhenti
merokok
2. Risk :jabarkan bahaya dari rokok
- Resiko akut : Asma,nafas pendek
- Resiko jangka panjang : Jantung,Stroke,Tumor,PPOK,Kanker,Impoten
- Resiko thdp Lingkungan : Kanker pada anak,resiko asma , ISP
3. Reward : identifikasi manfaat merokok & berhenti merokok
- Apakah ada manfaat merokok?
- Meningkatkan usia harapan hidup, hemat uang, kesehatan keluarga, bebas
dari kecanduan
4. Roardblock : Tanyakan hambatan yang dapat muncul dari upaya berhenti merokok
(berada di lingkungan merokok,kurang dukungan,depresi,kurang pengetahuan
akan bahaya rokok)
5. Repetition :Beri motivasi secara terus menerus dengan pendekatan 5A
3. Assess (evaluasi)
“apakah bapak mau berhenti merokok sekarang?”
4. Assist (bantu)
- sediakan program berhenti merokok untuk pasien yang ingin mengikuti
program intensif
- bantu pasien menyusun rencana berhenti merokok
- gunakan obat yang direkomendasi : Varenicline tartare ,bupropion slow
release, nicotine replacement teraphy
- Beri informasi utk menjalankan program ( no telp.klinik, puskesmas,no. Hp
konselor)