Anda di halaman 1dari 5

MENILAI KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING

DALAM TUTORIAL PADA PRODI KEDOKTERAN


UNIVERSITAS JAMBI MENURUT PANDANGAN
MAHASISWA

Disusun Oleh :

Nama : Diana Octavina

NIM : G1A116052

Dosen Pengampu : dr. Nyimas Natasha Ayu Shafira,MPd Ked

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

2017
Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang
menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat
kepada mahasiswa (student centered learning), dimana mahasiswa dihadapkan pada suatu
masalah dalam kehidupan nyata, kemudian dari masalah tersebut mahasiswa dirangsang
untuk mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki
sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan
dan pengalaman baru. Metode PBL telah digunakan sejak 1960-an di sebagian besar fakultas
kedokteran di dunia, karena pendekatannya yang berpusat pada aktivitas belajar mandiri
mahasiswa, terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis
masyarakat dan pendekatan klinis yang lebih dini.1

. Sebagai strategi pembelajaran, PBL dibangun atas empat prinsip dasar, yaitu
pembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif, dan kontekstual. Pembelajaran konstruktif
merupakan suatu teori belajar yang menjelaskan bahwa mahasiswa harus membangun
pengetahuannya sendiri. Pembelajaran mandiri menjelaskan bahwa proses belajar terjadi atas
keinginan mahasiswa itu sendiri. Pembelajaran kolaboratif menjelaskan bahwa suatu proses
pembelajaran harus mampu memfasilitasi terjadinya interaksi antar mahasiswa agar terjadi
proses pertukaran informasi. Pembelajaran kontekstual menjelaskan bahwa suatu proses
pembelajaran harus mampu menggambarkan situasi dan kondisi lingkungan, tempat
pengetahuan tersebut digunakan.1,2,3

Metode PBL telah digunakan sejak 1960-an di sebagian besar fakultas kedokteran di
dunia, karena pendekatannya yang berpusat pada aktivitas belajar mandiri mahasiswa,
terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan
pendekatan klinis yang lebih dini. Tuntutan pendidikan kedokteran yang semakin bersifat
student-centered, dan memiliki kompetensi sesuai standar lulusan dokter yang diakui dunia,
serta tuntutan kurikulum yang lebih integratif menjadi pertimbangan digunakannya metode
PBL sebagai salah satu metode pembelajaran di fakultas kedokteran. PBL telah memberikan
perkembangan pesat dan menjawab kebutuhan pendidikan kedokteran terutama pada
konsepnya yang student-centered dan integratif.4,5

Pengambilan topik dalam penulisan essay ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis
untuk menilai keefektifan metode PBL dalam tutorial pada program studi kedokteran di
Universitas Jambi menurut pendapat mahasiswanya.
Dalam PBL, mahasiswa menggunakan trigger material berupa kasus atau skenario
yang didiskusikan antarmahasiswa untuk mendefinisikan tujuan belajar mereka sendiri.
Skenario dibahas dalam dua kali pertemuan atau diskusi kecil yang dikenal dengan istilah
tutorial. Pada pelaksanaan tutorial dikenal juga istilah Seven Jumps atau tujuh langkah
dalam tutorial, yang pertama yaitu klarifikasi istilah-istilah yang terdapat di skenario,
mengidentifikasi masalah pada skenario berupa memberikan pertanyaan ataupun pernyataan,
curah pendapat, analisis masalah, menformulasikan tujuan belajar untuk mencapai tujuan
belajar, belajar secara mandiri, dan pelaporan serta pleno (presentasi hasil tutorial).

Di Universitas Jambi, pada program studi pendidikan dokter tentunya juga


menggunakan metode pembelajaran PBL. Pelaksanaan metode pembelajaran PBL dilakukan
dengan metode tutorial seperti yang telah dijelaskan di atas. Sebelumnya, mahasiswa akan
diberikan materi perkuliahan yang membahas lebih mendalam tentang PBL dan bagaimana
tata pelaksanaan PBL yang baik dan benar, dengan seperti itu mahasiswa akan bisa
memahami dan mudah menerapkan metode tersebut. Pada perkuliahan, efek dari
pelaksanaan PBL sudah dirasakan positif oleh mahasiswa. Mahasiswa menjadi aktif dalam
mencari cara penyelesaiannya , mahasiswa merasa lebih senang, termotivasi, menjadi lebih
kreatif, kemampuan berkomunikasinya meningkat, menjadi lebih mandiri dalam belajar,
mampu berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah, mampu bekerja dalam tim dan
mampu menimbulkan rasa percaya diri mahasiswa. Menerapkan prinsip-prinsip PBL dalam
setiap perkuliahan sangat membantu mahasiswa lebih memahami materi, tetapi sebagian
mahasiswa masih ada yang belum merasakan efek dari metode PBL tersebut, karena sebagian
mahasiswa belum memahami dan belum menerapkan metode PBL yang telah diajarkan.

Keefektifan PBL juga ditinjau dari sisi fasilitas yang tersedia dan kedisiplinan
mahasiswa serta dosen tutor.Terkadang, untuk melaksanakan tutorial mahasiswa harus datang
lebih pagi untuk mendapatkan ruang tutor, karena terbatasnya ruang tutor yang tersedia.
Fasilitas di dalam ruang tutor pun kurang memadai, seperti papan tulis yang sudah kotor dan
kursi yang seringkali mahasiswa harus mengambilnya diruang kelas karena terterbatasan
kursi yang tersedia pula. Kedisplinan mahasiswa serta dosen tutor juga menjadi kendala
pelaksanaan PBL, seperti mahasiswa yang telat menghadiri pelaksanaan tutorial dan dosen
tutor yang membatalkan pelaksanaan tutorial sehingga jadwal perkuliahan seringkali
terganggu. Maka dari itu keefektifan metode PBL dalam tutorial belum cukup maksimal
dijalankan oleh prodi kedokteran Universitas Jambi.
Jadi menrut mahasiswa prodi kedokteran Universitas Jambi, pelaksanaan PBL dalam
tutorisl sudah cukup baik karena banyak dampak positif yang dirasakan mahasiswa.Namun,
belum cukup efektif karena masih banyak kendala dalam pelaksanaan tutorial tersebut baik
dari segi fasilitas maupun mahasiswa dan dosen tutor itu sendiri.
Daftar Pustaka

1. Secondaria V.M.R, G.R.Rahayu, Y.Suhono. Faktor-faktor yang mempengaruhi


mahasiswa fakultas kedokteran UGM untuk melaksanakan pembelajaran yang
konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam problem-based learning.
Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kedokteran Indonesia. 2009.
2. Aji B.D, Rahayu G.R, Suhoyo Y. Tingkat pelaksanaan problem-based learning di
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada berdasarkan pembelajaran konstruktif,
mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia. 2013.
3. 3. Romauli T, Rahayu G.R, Suhoyo Y, Dibyasakti B.A, Mustikarachmi V.S.
Pengembangan indikator-indikator tingkat pelaksanaan PBL berdasarkan
pembelajaran konstruktif, ,mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Jurnal Pendidikan
Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia. 2009.
4. Prihatanto, F. S. I. (2008). Hubungan antara Latar Belakang Dosen dan Persepsi
Mahasiswa tentang Peran Dosen Sebagai Tutor. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan
Profesi Kesehatan Indonesia Vol. 3, No. 3: 109-114
5. Rukmini, Elisabeth. (2006). Evaluation of Pilot PBL Implementation at The Faculty
of Medicine Atma Jaya Catholic University. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan
Profesi Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 3: 69-76.

Anda mungkin juga menyukai