Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO I BLOK I.3

KURIKULUM PENDEKATAN
PROBLEM BASED LEARNING DAN MENGENALI GAYA
BELAJAR

KELOMPOK II :

M RAVI DASMAN G1A116013


DEWI NOVITASARI G1A116014
ALDO VICTORIA G1A116015
CINDY YULIZA WIRTA G1A116016
AYU HERLINA G1A116017
VIRGINIA AYUGA SEPTIA D. G1A116018
DELLA RAFIKA SARI G1A116019
FATMA APERTA DASWAT G1A116020
LUCYA WULANDARI G1A116021
VANESA OKTARIA G1A116022
LILY SABET G1A116023
YOLA ARTIKA VERINA G1A116024

DOSEN PEMBIMBING :
dr. Anati Purwakanthi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2016/2017
Skenario:
Saraswati adalah seorang mahasiswa baru di Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Jambi. Pada awal pembelajaran Blok 1.1. Saraswati mendapatkan informasi
bahwa kurikulum di PSPD UNJA menggunakan pendekatan Problem-Based Learning
(PBL). Empat prinsip pembelajaran dalam PBL yaitu constructive learning, self-directed
learning, collaborative learning, dan contextual learning. Saraswati jadi ingin tahu lebih
lanjut tentang PBL dan keunggulan mahasiswa lulusan PBL. Salah satu kegiatan
pembelajaran dalam PBL adalah Tutorial menggunakan metode tujuh langkah (seven
jumps). Melalui tutorial, pembelajaran menjadi lebih berpusat pada mahasiswa (student-
centred). Sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat mengenali gaya belajarnya dan
selanjutnya merumuskan strategi belajar yang tepat agar pembelajarannya dapat
berlangsung efektif. Melalui PBL, keterampilan belajar mahasiswa juga senantiasa
diasah sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi seorang pembelajar sepanjang
hayat. Saraswati kemudian mencoba mencari informasi mengenai macam-macam gaya
belajar dan pengaruhnya dalam keberhasilan belajar di Prodi Kedokteran.

1. Klarifikasi Istilah :
 PBL : Pembelajaran berdasarkan masalah
 Tutorial : Kegiatan pembelajaran PBL
 Seven jumps : Metode 7 langkah tutorial
 Self-directed learning : Cara belajar sendiri
 Collaborative learning : Suatu pembelajaran kelompok
 Contextual learning : Pembelajaran hal yang nyata
 Constructive learning : Koreksi pengetahuan
 Strategi belajar : Rencana atau gagasan belajar
 Informasi : Berita yang diberikan orang lain
 Kurikulum : Sistem pembelajaran yang
ditetapkan oleh instansi tertentu
 Student-centred : Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
 Metode : Suatu langkah atau step
 Efektif : Tujuan yang tepat

2. Definisi Masalah :
A. PSPD UNJA menggunakan kurikulum pendekatan PBL

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

2. Apa yang dimaksud dengan PBL?

3. Bagaimana kurikulum PSPD UNJA?

4. Bagaimana sejarah PBL?

5. Apa tujuan PBL?

B. Empat prinsip pembelajaran dalam PBL

6. Apa saja empat prinsip pembelajaran PBL?

7. Jika salah satu prinsip tidak diterapkan apakah masih bisa dikatakan PBL?

8. Bagaimana praktik contsructive learning pada mahasiswa?

C. Saraswati ingin tahu keunggulan mahasiswa lulusan PBL

9. Apa saja keunggulan mahasiswa lulusan PBL?

10. Apa saja kelemahan mahasiswa lulusan PBL?

D. Kegiatan tutorial dalam PBL menggunakan metode tujuh langkah

11. Jelaskan apa saja metode tujuh langkah dalam PBL?

12. Kenapa metode tujuh langkah tutorial harus dilakukan secara berurutan?

13. Adakah pembelajaran PBL selain tutorial?

14. Bagaimana praktik tutorial di PSPD UNJA

E. Mahasiswa harus mengenali gaya belajarnya dan merumuskan strategi


belajarnya
15. Apa saja jenis-jenis gaya belajar?

16. Bagaimana cara menemukan strategi belajar yang sesuai?

17. Bagaimana cara mahasiswa mengetahui gaya belajarnya?

F. Mahasiswa menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat

18. Apa yang dimaksud pembelajar sepanjang hayat?

19. Apa keterkaitan PBL dengan pembelajaran sepanjang hayat?

20. Bagaimana cara menjadi pembelajar sepanjang hayat?

3. Brain stroming :

A. PSPD UNJA menggunakan kurikulum pendekatan PBL

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?


Jawab: seperangkat mata pembelajaran yang diberikan lembaga
pendidikan yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa

2. Apa yang dimaksud dengan PBL?


Jawab: metode pembelajaran berdasarkan scenario

3. Bagaimana kurikulum PSPD UNJA?


Jawab: berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi KBK

4. Bagaimana sejarah PBL?


Jawab: metode PBL pertama kali dilakukan oleh guru SD bernama
calastine ernet tahun 1920 dan dikembangkan oleh dr.howard barrows
tahun 1968

5. Apa tujuan PBL?


Jawab: menciptakan mahasiswa yang berpikir kritis dan berkarakter

B. Empat prinsip pembelajaran dalam PBL

6. Apa saja empat prinsip pembelajaran PBL?


Jawab: constectual learning, self directed learning, collaborative learning,
constructive learning.
7. Jika salah satu prinsip tidak diterapkan apakah masih bisa dikatakan
PBL?
Jawab: masih, tapi tujuan PBL tidak tercapai sepenuhnya

8. Bagaimana praktik contsructive learning pada mahasiswa?


Jawab: mengajukan pertanyaan saat tutorial

C. Saraswati ingin mengetahui keunggulan mahasiswa lulusan PBL

9. Apa saja keunggulan mahasiswa lulusan PBL?


Jawab: mahasiswa mempunyai karakter yang baik dan berpikir kritis

10. Apa saja kelemahan mahasiswa lulusan PBL?


Jawab: skenario susah dipecahkan, sistem PBL membutuhkan waktu yang
tidak sedikit.

D. Kegiatan tutorial dalam PBL menggunakan metode tujuh langkah

11. Jelaskan apa saja metode tujuh langkah dalam PBL?


Jawab: klasifikasi masalah, identifikasi masalah,curah pendapat,analisis
masalah, memformulasikan tujuan pembelajaran, belajar mandiri,
penyampaian laporan

12. Kenapa metode tujuh langkah tutorial harus dilakukan secara berurutan?
Jawab: jika tidak berurutan,maka tutorial tidak berjalan sempurna

13. Adakah pembelajaran PBL selain turorial?


Jawab: tidak ada pembelajaran PBL selain tutorial

14. Bagaimana praktik tutorial di PSPD UNJA?


Jawab: belum efektif karena banyak kekurangan

E. Mahasiswa harus mengenali gaya belajarnya dan merumuskan strategi


belajarnya
15. Apa saja jenis-jenis gaya belajar?
Jawab: modalitas (audiotori, visual, kinestetik) dan dominasi otak
16. Apa strategi belajar yang baik?
Jawab: manajemen waktu yang baik

17. Bagaimana cara mahasiswa mengetahui gaya belajarnya?


Jawab: mengikuti tes dan mempraktekkan macam-macam gaya belajar

F. Mahasiswa menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat


18. Apa yang dimaksud pembelajar sepanjang hayat?
Jawab: suatu konsep tentang belajar terus-menerus dan
berkesinambungan (kontinuing learning) dari buaian sampai akhir hayat
19. Apa keterkaitan PBL dengan pembelajaran sepanjang hayat?
Jawab: dengan adanya PBL maka mahasiswa menjadi aktif mencari
informasi berdasarkan perkembangan zaman
20. Bagaimana cara menjadi pembelajar sepanjang hayat?
Jawab: terus belajar mengikuti perkembangan zaman

Analisis Masalah :

A. PSPD UNJA menggunakan kurikulum pendekatan PBL

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?


Jawab : Kurikulum adalah seperangkat mata pembelajaran yang
diberikan lembaga pendidikan yang disesuaikan dengan
kemampuan peserta pembelajaran. Menurut UU No. 20
Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.

2. Apa yang dimaksud dengan PBL?


Jawab : H.S Barrows (1982), sebagai pakar PBL menyatakan bahwa
definisi PBL adalah sebuah metode yang didasarkan prinsip
bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal
untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge)
baru (Aisyah, 2008).

3. Bagaimana kurikulum PSPD UNJA?


Jawab: penyelenggaraan kegiatan pendidikan akademik dilaksanakan
berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
strategi SPICES (Student-centered, Problem-based, Integrated,
Community-based, Elective/early clinical exposure, Systematic)
dan kurikulum konvensional. Model kurikulum berbasis
kompetensi dilakukan dengan pendekatan terintegrasi baik
horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat. KBK
diselenggarakan selama lima setengah tahun dengan sekuen tiga
fase pembelajaran, yaitu Fase 1 Landasan Ilmu Kedokteran,
Fase 2 Aplikasi Ilmu Kedokteran, Fase 3 Rotasi Klinik. Fase 1
dan Fase 2 diselenggarakan selama masa pendidikan tahap
Sarjana Kedokteran, sedangkan Fase 3 diselenggarakan pada
masa pendidikan Profesi Dokter. Ada 21 blok, yaitu ( dalam
bentuk tabel )
4. Bagaimana sejarah PBL?
Jawab : metode PBL pertama kali dilakukan oleh seorang guru SD
bernama calastine ernet tahun 1920 dimana ketika ia sakit dan
tidak bisa mengajar para siswa diminta belajar sendiri lalu
pada hari berikutnya mereka diminta untuk mendiskusikannya
dalam suatu kelompok kecil. Problem-based learning
selanjutnya dikembngkan oleh dr. Howard Barrows yang
diselenggarakan pertama kali di McMaster University, Canada
pada tahun 1968. Barrows mendesain PBL untuk kurikulum
fase pre-klinik dengan tujuan menyediakan pembelajaran fase
klinik mahasiswa saat berhadapan langsung dengan pasien
menjadi lebih efektif. Universitas kedua yang menerapkan
PBL yaitu University of Limburg, Masstricht, Netherland
kemudian diterapkan di University of Newcastle, Australia
dan akhirny menyebar di berbagai u iversitas di Eropa,
Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.

5. Apa tujuan PBL?


Jawab : beberapa tujuan PBL diantaranya:
 Mendorong peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam
proses belajar
 Mengefektifkan pembelajaran dari dalam diri sendiri
 Menilai sejauh mana pemahaman peserta didik tentang
materi yang dipelajari
 Mengembangkan pengetahuan peserta didik
 Mengefektifkan kemampuan peserta didik dalam
berkolaborasi dan bekerja sama dengan peserta didik
lainnya
 Mengefektifkan kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah

B. Empat prinsip pembelajaran dalam PBL


6. Apa saja empat prinsip pembelajaran PBL?
Jawab :
1. Constructive learning
mahasiswa membangun pengetahuannya diawali dengan
aktifasi pengetahuan berdasarkan pengetahuan awal (prior
knowledge), dilanjutkan dengan belajar mandiri sehingga
mendapatkan suatu pemahaman (meaningful learning) lalu
mendiskusikannya sehingga mendapatkan suatu
pemahaman baru (elaboration) dan saling berinteraksi
dengan anggota kelompok (co-construction).
2. Self-directed learning
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa dimotori oleh diri
sendiri dimulai dengan menyusun tujuan dan cara belajar
(perencanaan), menyadari sejauh mana proses pembelajaran
berlangsung (monitoring) dan melakukan refleksi terhadap
proses belajar dan pencapaian hasil yang didapatkan
(evaluasi)
3. Collaborative learning
suatu proses belajar dengan berkumpul didalam suatu
kelompok,setiap anggota menyampaikan pendapat terhadap
masalah yang didiskusikan kemudian pendapat tersebut
disatukan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

4. Contextual learning
proses pembelajaran dengan menggunakan konteks
pemecahan suatu masalah sehingga mahasiswa lebih
terfasilitasi dan termotivasi dalam pembelajaran, serta agar
mahasiswa tidak melenceng dari suatu tema pembelajaran.

7. Jika salah satu prinsip tidak diterapkan apakah masih bisa


dikatakan PBL?
Jawab : masih tetapi tujuan pada PBL tidak tercapai dengan baik
karena empat prinsip pada PBL mempunyai peran masing –
masing dalam mencapai tujuan PBL itu sendiri seperti :

a.Contructive Learning  yaitu agar mahasiswa dapat


membangun pengetahuan awal
lalu belajar mandiri dan
mendapat kan sebuah
pemahaman lalu
mendiskusikan nya sehingga
mendapat pengetahuan baru
lalu berinteraksi dengan
anggota kelompok
b.Self-Directed Learning  yaitu mahasiswa di motori oleh
diri sendiri, menjalankan 4
prinsip PBL, perencanaan,
motoris, evaluasi
c.Collaborative Learning  yaitu proses belajar, kolaborasi
= bersama –sama berkumpul
dalam suatu kelompok,
menyatukan pendapat
d.Contextual Learning  yaitu proses pembelajaran dengan
suatu konteks, sistem
kelompok memakai tema
tersendiri, mahasiswa di beri
skenario dan mahasiswa
terfasilitasi agar mahasiswa
tidak menyimpang dari tema
blok
8. Bagaimana praktik contsructive learning pada mahasiswa?
Jawab : mengajukan pertanyaan saat tutorial

C. Saraswati ingin tahu keunggulan mahasiswa lulusan PBL

9. Apa saja keunggulan mahasiswa lulusan PBL?


Jawab :
1. Mahasiswa lulusan PBL lebih kritis dan logis dalam memecahkan
masalah
2. Terbiasa bekerja sama dalam tim
3. Lebih cakap dalam berkomunikasi
4. Memiliki banyak informasi/ ilmu pengetahuan
5. Mengembangkan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif

10. Apa saja kelemahan mahasiswa lulusan PBL?


Jawab :
1. Kelemahan mahasiswa: terkadang minat mahasiswa belajar kurang
2. Rasa malas mahasiswa lebih besar
3. Skenario susah dipecahkan
4. Jika mahasswa menggangap skenario susah, mahasiswa enggan
untuk membahas
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah
6. Siswa malas tidak ingin meningkatkan pengetahuan
7. Sistem PBL membutuhkan waktu yang tidak sedikit

D. Kegiatan tutorial dalam PBL menggunakan metode tujuh langkah

11. Jelaskan apa saja metode tujuh langkah dalam PBL?


Jawab :
 Step-1: Clarifying unfamiliar terms (membaca skenario;
memahami istilah-istilah dalam skenario)
• Setiap anggota kelompok mengidentifikasi arti kata-kata asing /
tidak jelas artinya / tidak familiar (berdasarkan pemahaman
masing-masing individu)
• Kemudian anggota kelompok menjelaskan arti kata-kata tersebut
berdasar pengetahuan dasar mereka
• Jika belum jelas atau tidak ada kesepakatan maka kata-kata tadi
dapat dijadikan learning objektif

 Step-2: Problem definitions (menentukan kata-kata kunci;


menentukan permasalahan)
• Setelah memahami skenario secara keseluruhan (termasuk kata-
kata di step-1) maka kelompok merumuskan masalah berdasarkan
skenario yang telah dipelajari
• Jika mengalami kesukaran dalam merumuskan masalah maka
kelompok dapat mulai dengan mengidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan yang timbul
• Kelompok membuat daftar pertanyaan kemudian dilanjutkan
dengan merumuskan problem
 Step-3: Brain storming (curah pendapat/jawaban singkat)

• Berdasar problem atau pertanyaan yang telah disusun maka


kelompok – berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing-
masing anggota kelompok – menjelaskan dan mendiskusikan
jawaban atau solusi yang bersifat hipotetik, termasuk analisis
dan /atau kritik yang lebih dalam dari berbagai sisi.
• Pada tahap ini kelompok sudah mulai menyadari pengetahuan
yang sudah dipahami dan yang belum dipahami

 Step-4: Analyzing the problems


• Membuat peta konsep tentang pengetahuan yang sudah dimiliki
atau yang seharusnya dimiliki, dengan cara membuat daftar topik
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah
• Melakukan penyusunan topik tersebut secara sistematik dalam
suatu peta, sehingga menjadi jelas relasi topik satu dengan lainnya
dan mudah dipahami dan diingat
 Step-5: Formulating learning issues (memformulasikan tujuan
pembelajaran untuk mencapai LO)
• Berdasar seluruh jalannya diskusi kelompok mencoba
merumuskan secara menyeluruh dan detail issues apa yag masih
perlu dipelajari, dipahami, dilatihkan atau dikembangkan
• Makin rinci akan makin terarah, dan akan makin membantu
dalam memfokuskan belajar
• Perumusan learning issues setelah peserta didik menyadari
pengetahuan apa saja yang harus dikuasai, pengetahuan apa yang
sudah dikuasai sampai saat ini, dan sekaligus pengetahuan apa saja
yang belum dikuasai
• Membuat daftar kebutuhan pengetahuan yang perlu dipelajari,
dilatihkan dan dikembangkan.
• Daftar yang lebih rinci akan lebih mengarahkan belajar walaupun
akan lebih sempit ruang lingkupnya
• Setiap anggota hendaknya mempunyai catatan tentang learning
issue yang akan dipelajari.

 Step-6: Self-study ( Belajar Mandiri)


• Semua anggota kelompok berkewajiban belajar semua learning
issues (langkah 5)
• Memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia dan memilih
sumber belajar yang efisien yang dapat mendukung pencapaian
tujuan belajar.
• Membuat ringkasan setiap topik yang dipelajari untuk bahan
diskusi pada tutorial ke-2
• Tahap ini memerlukan ketekunan dan ketelitian peserta didik
untuk belajar

 Step-7: Reporting(Pleno, laporan kelompok,presentasi)


• Diskusi dilakukan dari satu topik ke topik lain secara berurutan
dan sistematik
• Setiap anggota kelompok harus memberikan kontribusinya
terhadap setiap topik
• Pada akhir diskusi juga membuat konsep map lagi atau merevisi
atau memperdalam concept map sebelumnya

12. Kenapa metode tujuh langkah tutorial harus dilakukan secara


berurutan?
Jawab : karena jika tidak berurutan maka kita tidak dapat memahami
suatu permasalahannya dengan baik

13. Adakah pembelajaran PBL selain tutorial?


Jawab : tidak ada karena di dalam tutorial menerapkan metode PBL
atau Problem Based Learning

14. Bagaimana praktik tutorial di PSPD UNJA


Jawab : belum efektif tetapi bisa di katakan efektif apabila mahasiswa
nya dapat menerapkan seven jump secara efektif didalam
tutorial,dan bisa juga dikatakan tidak efektif Karena sarana
dan prasrana nya belum lengkap seperti tidak aada nya infocus
di dalam masing – masing kelompok tutorial

E. Mahasiswa harus mengenali gaya belajarnya dan merumuskan strategi


belajarnya

15. Apa saja jenis-jenis gaya belajar?


Jawab :
1. modalitas
- visual= menitik beratkan pada penglihatan
- auditori= menitik beratkan pada pendengaran
- kinestetik= menitik beratkan pada praktek langsung
dengan apa yang telah dipelajari
Berikut ciri-ciri visual learner, auditori learner dan kinestetik
learner:

AUDITORI VISUAL KINESTETIK


 Mampu  Cenderung  Menyentuh
mengingat dengan melihat sikap, gerakan, segala sesuatu yang
baik penjelasan guru dan bibir guru yang dijumapinya, termasuk
di depan kelas, atau sedang mengajar saat belajar
materi yang  Bukan pendengar  Sulit berdiam
didiskusikan dalam yang baik saat diri atau duduk manis,
kelompok/ kelas berkomunikasi selalu ingin bergerak
 Pendengar  Saat mendapat  Mengerjakan
ulung: anak mudah petunjuk untuk segala sesuatu yang
menguasai materi melakukan sesuatu, memungkinkan
iklan/ lagu di televise/ biasanya akan melihat tangannya aktif.
radio teman-teman lainnya Contoh: saat guru
 Cenderung baru kemudian dia menerangkan
banyak omong sendiri yang bertindak pelajaran, dia
 Tak suka  Tak suka bicara mendengarkan sambil
membaca dan didepan kelompok dan tangannya asyik
umumnya memang tak suka pula menggambar
bukan pembaca yang mendengarkan orang  Suka
baik karena kurang lain. Terlihat pasif menggunakan objek
dapat mengingat dalam kegiatan diskusi nyata sebagai alat
dengan baik apa yang  Kurang mampu bantu belajar
baru saja dibacanya mengingat informasi  Sulit menguasai
 Kurang cakap yang diberikan secara hal-hal abstrak seperti
dalm mengerjakan lisan peta, symbol dan
tugas mengarang/  Lebih suka lambing
menulis peragaan daripada  Menyukai
 Senang penjelasan lisan praktek/ percobaan
berdiskusi dan  Dapat duduk  Menyukai
berkomunikasi dengan tenang ditengah situasi permainan dan
orang lain yang ribut dan ramai aktivitas fisik
 Kurang tertarik tanpa terganggu.
memperhatikan hal-
hal baru dilingkungan
sekitarnya, seperti
hadirnya anak baru,
adanya papan
pengumuman di pojok
kelas, dll.

2. Dominasi otak
Dalam proses pembelajaran seseorang memiliki
daya fikir yang dipengaruhi oleh kekuatan otak dalam
menganalisa permasalahan, apakah otak kiri atau otak
kanan yang mendominasi cara ia berfikir.
Otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan
yang lebih dikenal dengan sebutan otak kiri dan otak
kanan. Kenyataannya ada manusia yang dominan otak kiri
dan ada yang dominan otak kanan.
Otak kiri bertanggungjawab terhadap kemampuan
matematis dan verbal seperti : berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung. Proses berpikir otak kiri bersifat
logis, sistematis dan analitis. Otak kiri tergolong short term
memory (memori jangka pendek).
Otak kanan berurusan dengan irama, musik,
imajinasi, emosi, warna, gambar, dan diagram. Cara
berpikir otak kanan bersifat kreatif, tidak teratur, dan
menyeluruh. Otak kanan tergolong long term
memory (memori jangka panjang).
Sebagai bukti bahwa daya ingat otak kanan lebih
lama dari pada otak kiri, ketika bertemu dengan teman
lama, seringkali kita ingat wajahnya tapi lupa namanya.
Kenapa demikian ? Karena wajah (gambar) diproses oleh
otak kanan yang memorinya jangka panjang sedangkan
nama (kata-kata) diproses oleh otak kiri yang memorinya
jangka pendek.

16. Bagaimana cara menemukan strategi belajar yang sesuai?


Jawab :
a. Pelajar visual
- Untuk membantu mengingat menggunakan kode warna biasanya
dengan pena stabilo.
- Menyoroti berbagai jenis informasi dengan kontras warna.
b. Pelajar auditori
- Berbicara dengan keras untuk membantu mengingat .
- Dapat juga dengan mendengarkan rekaman.
c. Kinestetik
- Ketika belajar berjalan bolak-balik dengan membawa buku, teks,
catatan atau flashcards ditangannya.
- Belajar melalui praktek.
- Menghapal dengan cara berjalan dan melihat.
- Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
- Banyak menggunakan isyarat tubuh.
17. Bagaimana cara mahasiswa mengetahui gaya belajarnya?
Jawab : Mahasiswa bisa mengetahui gaya belajarnya dengan cara
mencoba seluruh gaya belajar kemudian menyimpulkan gaya belajar
mana yang dirasa paling tepat atau mahasiswa dapat mengikuti tes
untuk mengetahui gaya belajar yang tepat.

F. Mahasiswa menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat

18. Apa yang dimaksud pembelajar sepanjang hayat?


Jawab : Pembelajaran sepanjang hayat ialah pencarian ilmu
pengetahuan untuk peribadi atau professional yang dilakukan
sepanjang masa, sukarela, dan atas motivasi kendiri. Ia juga
pembangunan potensi manusia melalui proses pembelajaran berterusan
yang memotivasi dan mengupayakan individu menguasai ilmu,
menghayati nilai murni yang diperlukan sepanjang hayat dan meluasi
pengalaman hidup supaya individi mengambil tanggungjawab dalam
berbagai peranan dan keadaan dengan yakin dan serta kreatif
menghadapi segala cabaran hidup. ( Ibrahim Ahmad Bajunid 2006,
Hargreaves 2004, Aspin et al. 2001, Gelpi 1995). Zulkefli (2005)
mentakrifkan PSH atau Pembelajaran Berterusan sebagai proses
sepanjang hayat yang terdiri daripada latihan, pembangunan diri dan
pembeajaran. Pengertian pembelajar sepanjang hayat adalah belajar
secar continue, dimana dan kapanpun

19. Apa keterkaitan PBL dengan pembelajaran sepanjang hayat?


Jawab : di dalam PBL terdapat sebuah scenario yang mahasiswa nya
dimana mahasiswa nya di harap kan untuk dapat memecahkan sknario
tersebut dengan begitu mahasiswa akan berpikir kritis dan rajin
mencari literature yang sesuai dengan perkembangan zaman dengan
adanya hal demikian maka pembelajaran sepanjang hayat akan
terwujud

20. Bagaimana cara menjadi pembelajar sepanjang hayat?


Jawab :
Cara membiasakan diri menggunakan metode pembelajaran sepanjang
hayat yaitu dengan menamkan pada diri sendiri keinginan untuk belajar
dan menerapkan belajar mandiri sehingga nanti akan terbiasa serta
jangan pernah puas terhadap apa yang telah diketahui.
4. Mind Map

SARASWATI

MAHASISWA
PSPD UNJA
SEJARAH

PENGERTIAN
TUTORIAL:
klarifikasi
TUJUAN
masalah,
identifikasi KURIKULUM
masalah, analisis KEUNGGULAN &
masalah, KELEMAHAN
hipotesis, learning
issues, belajar
mandiri dan PRINSIP
sintesis.
PBL
AUDITORIAL

VISUAL

PEMBELAJAR
SEPANJANG
HAYAT KINESTETIK

GAYA BELAJAR

REFERENSI

STRATEGI STUDENT
http://www.ilmupendidikankedokteran.com/
BELAJAR CENTRED
http://www.colorado.edu/

http://www.journal.unipdu.ac.id/

http://www.blog.umy.ac.id/

Kamus Bahasa Indonesia

Gwee M (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design for


the education of healthcare professionals in the 21ST Century. The
Kaohsiung Journal of Medical Sciences, 25 (5), 231-239

Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M., 1980. Problem-based Learning: an Approach to


Medical Education. New York: Springer Publishing

Bahan kuliah dr. Amelia dwi fitri, M.Med. Ed, Problem-based learning
Bahan kuliah dr. Amelia dwi fitri, M.Med. Ed, Seven Jumps in Tutorial

Anda mungkin juga menyukai